It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Dulu kalau aku tak begitu, kini bagaimana aku?
Dulu kalau aku tak di situ, kini di mana aku?
Kini kalau aku begini, kelak bagaimana aku?
Kini kalau aku di sini, kelak di mana aku?
Tak tahu kelak ataupun dulu
Cuma tahu kini aku begini
Cuma tahu kini aku di sini
Dan kini aku melihatmu
KONON ketika seseorang dalam keadaan hidup dan mati, ia akan bisa melihat potongan-potongan kejadian dalam hidupnya, seperti menonton film yang tidak jelas alur ceritanya. Benarkah begitu?
Oh ya, ia sedang mengalaminya. Ketika tubuhnya terlempar terhuyung kebelakang, pandangannya mendadak gelap, namun anehnya ia kemudian bisa melihat wajah seseorang dengan jelas. Ia juga bisa mendengar suaranya.
Betapa ia sangat merindukannya sekarang, ingin bertemu dengannya, ingin berbicara dengannya. Ada yang harus ia katakan pada orang itu. Ia harus memberitahunya ia rindu.
Hanya sekali saja…
Kalau boleh, ia ingin mengatakannya sekali saja…
Kalau boleh, ia ingin melihatnya sekali saja…
Tapi tidak bisa…
Suaranya tidak bisa keluar…
Ia tidak punya tenaga untuk bicara…
Chapter 1 ‘’How About My Life’’
HARI Seniiiin!!!
Ya, hari ini emang hari Senin, hari yang jadi awal kegiatan rutin sehari-hari, termasuk awal sekolah. Hari yang paling dibenci sebagian anak sekolah, nggak terkecuali Peter. Peter malas banget bangun sepagi ini.
Kenapa sih harus ada hari Senin? Kenapa harus ada upacara bendera yang bikin setiap siswa harus datang lebih pagi dari biasanya? Mau nggak mau, semua siswa harus datang lebih pagi kalau nggak ingin terpaksa ikut upacara bendera dari luar pagar sekolah. Soalnya kalau terlambat, selanjutnya bisa ditebak, mereka harus berhadapan dengan guru BP, dicatat nama dan kelasnya, dan diperingati untuk nggak terlambat lagi, atau hukuman yang lebih berat bakal menanti.
Dan kalau saja hari Senin ini nggak ada ulangan matematika, Peter lebih milih bolos. Ulangan matematika! Jam pertama, lagi! Kenapa sih harus ada pelajaran yang bikin kepala pusing seperti matematika, fisika, dan kawan-kawannya? Mana Peter nggak belajar tadi malam, lagi!
Dengan sekuat tenaga Peter pun bangun dan melangkah menuju kamar mandi. Bersiap – siap untu pergi ke sekolah
*****
Peter
“Semalam kamu tidur jam berapa? Kok matanya merah gitu?” tanya mama saat Aku duduk di meja makan, memakan sandwich yang udah tersedia di situ.
“Jam dua belas juga udah tidur kok, Ma,” jawab Peter.
“Ahhh boong tuh ma, jam satu juga gue masih denger lu telponan sama pacar lu itu”sahut adikku Juno
“loh..kok lu bisa tau sih? Lu nguping ya?”
“Idih..males banget gue nguping lu. Lagian lu tuh kalo telfonan kayak pembawa acara bola tau, berisik banget. Gue yakin tetangga sebelah juga denger omongan lu yang ngak jelas itu” jawabnya makin sewot
“Hahaha..aduh adek gue ini udah pinter bercanda ya, sini – sini gue cubit dulu pipinya”
“Arrrrggg, lu apa – apaan sih. gue ini udah gede tau, jangan perlakuin gue kayak anak kecil terus”
“Tapi lu itu emang masih kecil, JunJun”jawab Peter tanpa melepaskan cubitan dipipi adiknya
“Arrrgggg..lu tuh nyebelin banget. Lepasin nga?”
“Nga akan gue lepasin, hahaha”
“Udah – udah, kalian tuh ya ngak pagi ngak malem berantem terus. Kalian tuh kakak adik harusnya yang akur dong” Ucap mama berusaha melerai kami berdua
“bener apa kata mama kalian. Lagian kalian tuh tuh udah gede jangan rebut terus kaya anak kecil” Lanjut Ayahku sambil sesekali tertawa melihat tingkah kami berdua
Oh iya sebelumnya perkenalkan, Aku adalah anak pertama dari dua bersaudara, aku dan adikku Juno Suryadarma selisih 4 tahun. Yaa walaupun umur kita cukup jauh berbeda tapi sering kali kita bertengkar entah masalah makanan atau televisi biasanya. Karena sebelum adikku lahir, aku merasa jadi anak tunggal maka wajar saja aku sangat di manja terutama oleh ayah. Semua yang aku inginkan pasti selalu di turuti, tapi itu dulu. sedangkan sekarang mesti terbagi oleh adik laki-laki ku.
Dulu waktu kukecil, Aku selalu merasa iri jika adikku di belikan sesuatu yang dia inginkan, dan aku melampiaskan kekesalanku biasanya diam di kamar sendiri dan keluar kamar dengan hati yang sudah cukup tenang. Tapi seringkali aku marah-marah tak jelas, dan seringnya juga adikku lah yang merasakan imbasnya kekesalanku. Dan akhirnya aku jugalah yang bakal kena omelan dari mama.
Namun tidak peduli berapa kalipun kami bertengkar, aku tetaplah menyayangi adik kecilku itu sejak ia masih kecil. dulu saat dia lahir aku merasa bahwa dia adalah pemberian Tuhan yang terbaik yang pernah Tuhan berikan untukku, Karena dengan dengan adanya dia aku bisa memiliki teman bermain dikala aku sedang bosan. Dan mungkin itulah sebabnya aku sangat menyayangi adiku ini.
Kebersamaan bersama keluarga adalah kebahagiaan sendiri menurutku, dimana kami bisa bercanda dan bermain bersama. Ada ayah, mama, aku dan juga adik.
Jujur aku cukup beruntung terlahir dari keluarga yang berada dan juga penuh kasih sayang sepert ini. ayahku Bintara Suryadarma adalah pengusaha kain tekstil terbesar di Indonesia, sehingga cukup mampu untuk membelikan barang yang kami inginkan. Ayahku selalu pulang tepat waktu sesudah kerja dan meluangkan waktunya untuk mengobrol dan bermain bersama kami. Sedangkan mamaku Liliana Suryadarma adalah seorang ibu rumah tangga biasa, dulu dia bekerja sebagai manager di salah satu perusahaan terkenal asing yang ada di Indonesia, tapi semenjak Adikku lahir dia berhenti bekerja dan memilih untuk mengurus kami, sehingga dengan begitu dia bisa bisa memberikan kasih sayangnya setiap waktu kepada kami, kedua putranya.
Aku berada di keluarga yang sederhana tapi bahagia. Masih bisa melihat senyum yang terpancar dari wajah mama, ayah dan adik sudah membuat kebahagiaan tersendiri, begitupun sebaliknya. Mungkin di dalam keluarga aku berwatak keras kepala dan egois, ingin selalu menang sendiri dan ingin selalu di utamakan. Sehingga semua yang ku inginkan harus di turuti. Walaupun tidak semua yang aku inginkan di turiti, tapi hal penting untuk ku seperti sekolah atau yang lainnya selalu di sediakan.
Kadang aku juga pernah merasa bosan dengan keluarga ini, entah karena sedang merasa kesal karena ayah dan mama sangat membela adik atau karena melihat keluarga lain jauh lebih membahagiakan. Tapi mungkin itu hanya perasaan sembarang saja, dimana kita memang akan merasa apa itu bosan.
Tapi aku benar-benar bahagia di lahirkan di keluarga ini, tidak perlu di lahirkan menjadi anak seorang presiden atau anak seorang pejabat. Bagiku ini jauh lebih dari cukup. Aku bersyukur sampai saat ini kami masih diberikan kebahagiaan oleh Tuhan
“Peter, kenapa kamu bengong ajah? Cepet makan bentar lagi masuk sekolah” Seru mama yang membuatku terdar dari lamunanku
Aku hanya tersenyum, kembali makan dan pamit berangkat sekolah. tentu saja tanpa melupakan adikku yang harus kuantar lebih dulu
*****
Everlasting Senior High School atau sering disingkat ESHS adalah SMA internasional paling favorit di Indonesia. Sekolah yang mempunyai gedung megah tiga lantai itu jadi incaran para siswa dari kalangan atas dari seluruh penjuru tanah air. Banyak juga muridnya yang langsung memilih bersekolah di sini daripada masuk ke SMA negeri. Fasilitas ESHS termasuk yang terlengkap di Indonesia. Selain ruang kelas yang nyaman dilengkapi AC dan lift sebagai pengganti tangga di setiap lantai, tersedia juga berbagai macam laboratorium dan alat penunjang kegiatan belajar lainnya, mulai dari lab fisika, biologi, kimia, sampai lab komputer, lengkap dengan Internet-nya. Jangan ditanya fasilitas lain seperti perpustakaan yang modern, ruang olahraga berperalatan lengkap mirip tempat fitness kecil, juga ruang kesenian merangkap teater. Bahkan ESHS punya gedung serbaguna besar, juga gedung olahraga yang luas untuk berbagai kegiatan olahraga.
Karena fasilitas mewah dan lengkap itulah bayaran untuk sekolah di sini ngajubileh mahalnya. Uang masuknya saja puluhan juta, belum lagi SPP setiap bulannya yang bisa untuk bayar SPP di sekolah biasa selama setahun. Karena mahalnya, cuma kalangan tertentu yang bisa bersekolah di sini. Misalnya anak-anak orang kaya, anak pengusaha, ataupun anak pejabat.
Bahkan Salah satu di antara mereka adalah Jupiter Suryadarma, atau biasa dipanggil Peter. Status Peter sebagai anak direktur pengusaha kain tekstil terbesar di Indonesia memudahkannya masuk ke ESHS, dan diterima dalam pergaulan di sana. Bahkan sekarang Peter termasuk salah satu “top boy” di ESHS. Statusnya yang ketua geng cowok The illusion, atlet sepak bola andalan sekolah, dan pengurus OSIS bidang olahraga membuatnya jadi salah satu “orang paling berpengaruh”, paling nggak di kalangan cewek-cewek ESHS. Belum lagi kedekatannya dengan Lira, anak kelas 3IPA-2 dan putri ketua yayasan yang menaungi ESHS, membuat Peter seakan jadi “Raja” di sini
Seperti juga hari ini. Begitu turun dari Peugeot 307 yang baru diperolehnya sebulan lalu sebagai hadiah ulang tahun, Peter disambut anggota The illusion lainnya, yaitu Ares, Valent, dan Rio. Ditambah dengan Hermes yang tadi menumpang mobilnya, lengkap deh seluruh anggota The illusions sekarang. Kecuali Peter dan Hermes yang satu kelas di 2IPA-1, yang lain beda kelas. Ares dan Rio di kelas 2IPS-2, serta Valent di kelas 2IPS-3.
“Kenapa, Pi?” tanya Ares melihat wajah Peter yang suntuk banget.
“Ada ulangan matematika jam pertama. Gue belum belajar nih! Mana masih ngantuk banget!” jawab Peter.
“Gue kirain ada apa. Lo sih kemaren telfonan sampe malem. Jadi kecapean sendiri deh,” sahut Ares.
“Abis gue kangen banget sama si Lira, jadi gue puas – puasin deh telfonannya.”
“Tapi akibatnya sekarang…?”
“Udah… nggak usah dipikirin…,” potong Valent. “Guru matematika di kelas lo Bu siska, kan? Dia sih gampang. Asal lo deketin dia, nilai matematika ntar di rapor nggak bakal merah deh…,” lanjutnya.
“Deketin gimana maksudnya?” tanya Peter.
“Masa lo nggak tau? Atau pura-pura?” Valent malah balik bertanya.
“Gue bener-bener nggak tau. Lo tau, Her?”
Hermes hanya mengangkat bahu.
Peter menatap Valent dengan pandangan menyelidik. “Jadi maksud lo…,” gumam Peter.
“Bu Siska kan Cewek juga, Pi…,” tukas Valent.
“Ya ampun… Valent… Ogah!!”
“Kenapa? Kan demi nilai matematika lo juga.”
“Ya… tapi kalo sampe ngedeketin Bu Siska demi nilai matematika, gue bisa dipotong hidup-hidup ama Lira…”
“Halah… Pi, lu cuma tinggal pegang-pegang ama Bu Siska yang udah es te we itu.
Tiba-tiba Peter menatap tajam ke arah Valent. “Lo kok tau banyak sih soal Bu Siska? Jangan-jangan lo…”
Valent cuma nyengir.
“Halah! Emang dasar lo aja yang nafsuan” sambung Peter.
“Udah-udah, nggak usah dibahas lagi!” Rio yang dari tadi diam ikut nyambung juga akhirnya.
“Oke deh, gue ke kelas dulu yaa… ntar istirahat kita ketemu di kantin. Yuk, Her!” Peter berjalan beriringan dengan Hermes, lalu beranjak menuju kelas mereka.
*****
Ternyata hari ini emang hari sial bagi Peter. Nggak tahu, mimpi apa dia semalam sampai ketiban sial kayak gini. Setelah dua jam ulangan matematika yang bikin pusing dua belas keliling—hanya diselingi pelajaran PPKN—eh, pas pelajaran kimia, Bu Suwarni ikut-ikutan memberikan tes dadakan yang dia sebut latihan soal. Penderitaan Peter bertambah saat jam istirahat, ternyata kantin sekolah tutup. Katanya, Bu Wati yang mengelola kantin sedang pulang kampung ke Jogja menengok orangtuanya yang sakit. Padahal Peter udah ngebayangin bisa makan burger buatan Bu Wati yang enak. Untung aja senyum Lira saat ketemu dengannya bisa bikin hati Peter sedikit adem. Ngobrol dengan Lira juga bikin Peter sedikit melupakan kekesalan dan rasa ngantuknya
*****
“Pi…”
Peter yang lagi jalan ke mobilnya bareng Hermes menoleh. Ares setengah berlari mendekatinya.
“Lo bener nggak latihan sore ini?” tanya Ares ke Peter.
“Iya… gue ngantuk berat nih. Mungkin gue bakal tidur sampe sore. Emang kenapa?”
“Kalo gitu, gue boleh pake Golden Clothes lo?” tanya Ares lagi.
Golden Clothes adalah lambang perhargaan bagi atlet Sepak Bola ESHS yang paling berprestasi. Kaus Sepak Bola yang berwarna kuning keemasan dengan tulisan dan logo ESHS berwarna perak itu dipesan khusus dua buah. Satu untuk cowok, satu lagi untuk cewek. Mereka yang mendapat Golden Clothes berhak memakainya saat latihan selama enam bulan, sampai pemilihan berikutnya yang dilakukan pelatih Sepak Bola ESHS dan seluruh anak yang mengikuti ekskul Sepak Bola, dengan melihat siapa yang paling menonjol atau berprestasi selama enam bulan terakhir. Kalo ada lebih dari satu kandidat dengan jumlah suara sama, penentuan terakhir dilakukan dengan mengadakan pertandingan 1 on 1 antar kandidat. Siapa yang menang berhak mendapatkan Golden Clothes.
Sekarang Peter yang beruntung memakai kaus emas. Keberhasilannya membawa tim ESHS juara di Turnamen Sepak Bola Antar-SMA bulan lalu serta merebut MVP dan top scorer membuat Peter mendapatkan Golden Clothes dengan suara jauh di atas kandidat lain, termasuk Ares yang sebetulnya bermain bagus di turnamen itu.
Peter menatap Ares, seolah heran, kenapa temannya bisa menanyakan pertanyaan bodoh kayak gini?
“Boleh aja kalo Pak Reffan dan temen-temen yang lain setuju. Tapi gue rasa mereka nggak bakal setuju. Lo harus ngerebut dulu Golden Clothes itu dari gue, baru boleh make itu. Lo kan tau…”
“He… he… he… gue kan cuman iseng doang. Tapi ntar malem lo tetep dateng, kan?”
“Dateng? Dateng ke mana?” Peter malah balik nanya.
Ares menatap tajam ke arah Peter. “Ya ampun! Gimana sih lo…” Lalu Ares beralih menatap Hermes. Seperti biasa, Hermes hanya mengangkat bahu.
“Gimana apanya?” tanya Peter.
“Tadi kan Valent ngundang kita ke pesta ultah sepupunya. Masa lo lupa?”
“Oya, sori. Gue nggak merhatiin pas Valent ngomong tadi.”
“Jadi, lo ikut, kan?”
“Iyalah… kan sesuai moto geng kita…”
“BE PARTY, BE HAPPY!” sambung Ares lalu ketawa, sedang Peter dan Hermes cuma tersenyum.
*****
Pesta, clubbing, nongkrong di mal, dan sederet kegiatan fun lainnya. Itulah kegiatan rutin The illusions, di luar kegiatan sekolah mereka. Kelima cowok ini boleh dibilang “penguasa” ESHS. Selebritis sekolah, walau mereka masih kelas 2. Selain Peter, ada Arestio Saputra, cowok blasteran Indo-Inggris yang lima sentimeter lebih tinggi, dan lebih atletis dari Peter, dan selalu bersaing menjadi yang terbaik di lapangan sepak bola. Bokapnya yang orang Inggris sekarang tinggal di Los Angels dan menjadi pialang saham yang sukses di Wall Street.
Ada juga Valentinus Candra, anak seorang pendiri perusahaan IT terbesar di Indonesia. Walau Valent hanya anak daro istri kedua, tapi dia tetap mendapat limpahan materi dari bokapnya. Valent juga memiliki tubuh maskulin, yang katanya paling seksi di antara anggota The illusions. Dan kayaknya dia tahu serta bisa memanfaatkan keseksiannya itu. Terbukti dengan hobinya yang suka gonta-ganti cewek (apa hubungannya?). Pokoknya kalau Valent bisa pacaran dengan seorang cewek lebih dari tiga bulan dan tetap setia selama masa pacarannya, Peter dan Ares bakal nyembah-nyembah dia. Oya, Valent juga ketua ekskul Pecinta Alam ESHS. Klop deh ama pergaulannya yang “rada-rada bebas” itu.
Hermes Pradipta. Teman sebangku Peter. Rumahnya juga nggak jauh dari rumah Peter, walau beda kompleks (itulah sebabnya Hermes suka nebeng mobil Peter saat berangkat atau pulang sekolah). Hermes yang paling pendiam dan nggak banyak tingkah. Bahkan saking pendiamnya, kalau nggak ada yang ngajak ngomong duluan atau Hermes-nya merasa nggak punya kepentingan, dia nggak bakal ngomong. Tapi walaupun pendiam dan kelihatan paling lemah dari yang lain, nggak ada anak ESHS yang berani ngeganggu Hermes atau macem-macem ke dia. Tentu aja, sebab bokapnya adalah seorang jenderal Angkatan Darat berbintang tiga yang sekarang menjabat komandan salah satu instansi militer strategis di Indonesia. Macem-macem dengan Hermes, jangan heran kalau besoknya berurusan dengan orang-orang berambut cepak dengan potongan ala militer. Mungkin karena itulah para cewek di ESHS agak-agak malas ngedeketin Hermes, apalagi sampe pedekate. Bukan apa-apa, kalau nanti ternyata malah bikin Hermes patah hati atau marah, apa nggak jadi repot urusannya tuh?! Dan kayaknya Hermes sendiri juga nggak masalah soal nggak ada cewek yang berani dekin dia. Dia cuek-cuek aja tuh! Padahal menurut Peter, Hermes sebetulnya lumayan menarik. keitung cantik malah. Wajahnya yang lembut, mata bulet, bulu mata lentik, juga kulitnya yang putih kadangmembuat para cewek iri melihat wajahnya yang mungkin lebih cantik dari pada mereka, juga badannya yang kecil suka membuat orang – orang salah mengira jika tuh cewek bukan cowok. Ini beda sekali dengan teman – temannya yang memiliki wajah tampan dan berbadan atletis. Dan menurut Peter Kalau saja Hermes mau berdandan ala Valent. Peter yakin, pasti banyak cewek yang nekat mau deketin dia. Peter sendiri senang berteman dengan Hermes karena selain rumahnya deket (bisa dijadiin teman ngobrol kalo berangkat dan pulang sekolah), juga karena otaknya lumayan encer (Hermes-lah satu-satunya anggota The illusions yang rapornya nggak pernah ada angka merahnya, sedang yang lainnya… full colour!!). Dan ternyata Hermes bisa jadi temen ngobrol yang asyik kok, asal diajak ngobrol duluan!
Merkurio Alvano, teman sebangku Ares. Bokapnya pemilik sebuah jaringan supermarket yang cabangnya udah tersebar di seluruh Indonesia. Boleh dibilang, masuknya Rio ke The illusions hanya karena dia selalu bareng Ares sejak kelas 1. Rio ini sudah punya pacar yang bernama Aprodite salah satu cewek tercantik di ESHS juga sebagai kapten tim ekskul Cheerleaders ESHS, salah satu ekskul favorit cewek di sekolah. Peter yang dianggap sebagai “ketua geng” (walau mereka nggak pernah resmi mengangkat siapa yang jadi ketua) tentu nggak bisa menolak keinginan Ares, sama seperti Ares yang nggak bisa menolak keinginan Peter yang lebih dulu ngajak Hermes bergabung ke dalam The illusions.
Karena latar belakang para anggota The illusions itulah geng ini dianggap paling “ powerfull” di sekolah. Padahal ada juga geng-geng cowok lain di ESHS, dari kelas 1 sampe kelas 3. Tapi mereka semua kalah pamor dari “para illusion” itu. Bahkan di kantin, mereka punya meja tersendiri dekat jendela, dekat pohon – pohon rindang yang ditanam di taman belakang sekolah. Kalau The illusions datang, meja itu harus dikosongin. Tentu aja kecuali yang duduk di situ adalah Lira dan teman-temannya. Untungnya Lira jarang nongkrong di kantin sekolah. Saat istirahat dia lebih suka Latihan tari di auditorium atau nongkrong bareng teman-temannya.
Epilog
Seorang pria sedang duduk di kursi tunggu bandara Haneda Tokyo. Ditangannya terlihat ia memegang sebuah tiket penerbangan dengan tujuan Tokyo – Jakarta dan juga sebuah foto lama seorang gadis, yang memiliki wajah cantik dengan rambut hitam terurai lembut dibahunya. Disampinya terlihat seorang pria yang sedang merangkul gadis tersebut penuh kasih sayang, mereka seperti pasangan kekasih yang sangat bahagia.
Ia pun membalik foto tersebut dan terlihat sebuah tulisan tangan rapih terletak disana
~ Cinta Pertama, Kenangan yang tak terlupakan ~
Pria tersebut pun mengusap sudut matanya yang sedikit berair, mencoba menahan air matanya dan sambil tersenyum getir berkata
“Ibu..”
“aku pulang…” Lanjutnya
@amira_fujoshi @3ll0 @arifinselalusial @Beepe @Wook15 @kiki_h_n @reenoreno @Adityaa_okk @Gabriel_Valiant @animan @elul @TigerGirlz @bumbu @loafer_boy @diditwahyudicom1 @RegieAllvano @congcong
@rebelicious @d_cetya @rayarere @AndreaDeka
@haha5 : hahha iya gue salah kamar, untung ngak ada yang lagi mandi*eh* hehhe XD
@kiyomori : masa sih? udah gue psot kok
ok disimak ni...
lom bisa komeng hihj
ok disimak ni...
lom bisa komeng hihj
menurut gue nih ya, gak usah terlalu banyak penjelasan nya, bikin bosan sih. karakter dibuat dari dialog juga bisa. menurut gue itu ya, tapi ya terserah elu mau buat yg gmna haha
lanjuttt
@amira_fuhoshi : lu orang kedua yang bilang gitu ra hahha
@pokemon : sori ya udah di summon ke cerita amatir gue ini, pasti gue bikin kelanjutannya kok