It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
“Selamat pagi” sapa wanita setengah baya yang duduk di meja makan sambil melahap sandwich di depannya.
“Se-se-lamat pagi” jawab Abi terbata – bata (lagi). Untuk kedua kalinya, ia merasa jantungnya ditusuk. Kepalanya diremuk. Nafasnya direngkuh secara paksa.
“Sini duduk, Tante udah siapain sarapan” pinta mama Sayans sambil menepuk kursi makan di sebelahnya. Abi dengan perlahan melangkah ke arah meja makan dan duduk di sebelah ratu penguasa rumah itu.
“Tante kapan pulang?” tanya Abi sambil menunduk mencoba memecah suasana.
“Oh iya, Tante ngga mau basa – basi, tolong kamu jauhin Sayans, Tante cuman punya Sayans untuk meneruskan bisnis keluarga, jadi tolong jangan mengacaukan semuanya, Tante rasa Sayans hanya mau main – main sama kamu” sebuah pisau tajam seolah merobek jantung Abi. Tangannya bergetar. Keringat dingin meluncur hebat dari keningnya.
“Kamu memang tampan dan menarik, tak heran Sayans bisa suka sama kamu, dengan tampangmu itu, kamu bisa dapat cewek, ehm, atau cowok mana aja kok, asal bukan Sayans”. Wanita itu kemudian pergi sambil membawa koper dan mantel yang diletakkan di dekat meja tamu.
“Tolong bilang ke Sayans, Tante mau ke Bandung dan baru akan pulang dua minggu lagi” pinta wanita itu yang terdengar seperti perintah sambil berlalu menghilang menaiki taxi yang tepat datang setelah ia keluar. Abi mematung sambil duduk di kursi makan.
“Anjiiiiiing! Hidup gue kaya sinetron! hahahaha” itu umpatan pertama yang pernah keluar dari mulut Abi. Dia tertawa puas sambil menangis. Mencoba menghibur dirinya sendiri. Kemudian tawanya memudar dan hilang entah kemana ditelan rasa sakit yang amat sangat. Baru saja rasanya ia ditelanjangi oleh saudara kembarnya sendiri, kini ia harus merasakan hal yang sama secara bertubi – tubi. Ia mengambil pelan – pelan pertahanannya yang baru saja runtuh. Memasang kembali serpihan topengnya yang pecah. Dan mengenakannya lagi. (Lagi).
Ia melangkah ke ruang tamu dan mengambil sepucuk kertas. Setelah menulis beberapa kata ia mengecup kening Sayans dan meletakkan kertas tersebut di meja tamu dan berlalu ke luar.
^^^^^^^^^^
Kak, aku pamit dulu dicariin Bunda.
Mau bangunin kamu tapi ngga enak soalnya kamu pules banget bobonya.
Tadi mama kakak sempet pulang dan bilang kalo beliau mau ke bandung hingga dua minggu ke depan.
Jangan lupa sarapan.
^^^^^^^^^
Surat tersebut ikut belajar mengenakan topeng. Menyamarkan rasa sakit penulisnya. Memberi sebuah baik – baik saja kepada penerimanya.
tapi aku ngerasa ini seperti kisah hidup Ts, aku ngerasa, gitu?
#tapi maaf jika salah persepsi!??
oiya mau break lama ya? klo up mention ya! aku tunggu, n semangat! semoga kesibukannya cepat kelar,
Ini tahun terakhir bagi Sayans, karena sebentar lagi pengumuman kelulusan akan keluar. Sayans meminta Abi untuk melihat hasil ujiannya yang terpampang di papan pengumuman siang ini. Atmosfer di ruang kelas tiga yang semula hening berubah drastis penuh riuh ketika diumukan bahwa siswa – siswi SMA mereka lulus seratus persen. Abi mencari - cari nama Sayans dari urutan paling akhir.
“Ini nih, nama gue di sini!” tunjuk Sayans di nomor dua dari atas. Tiba – tiba Sayans berdiri di belakang Abi.
“Aaaa, selamat yaaaa!” Abi langsung memeluk Sayans saat itu juga. Beberapa siswa lain nampak risih dengan mereka. Sayans kemudian menarik Abi kea rah kantin menjauhi keramaian.
“Tuh kan apa gue bilang! Mereka pasti jadian” beberapa gossip mulai bertebaran. Ryan nampak kesal sempat mencuri lihat pemandangan mesra antara Abi dan Sayans.
“Aaaaa, sial ya, kok sekarang yang ganteng – ganteng cowoknya malah lebih ganteng sih, terus kita sama siapa dong?” ungkap salah satu siswi kelas tiga yang sedang asyik termakan gossip.
“Abi minta maaf ya kak, Abi kelepasan, Abi ikutan seneng sumpah, jadi reflek gitu, Abi ngga sengaja, beneran kak” runtutan kalimat tersebut seketika berhenti ketika Sayans mengecup lembut bibir Abi.
“Bawel lo!” ucap Sayans sambil nyengir dan memeluk Abi. Mendekapnya cukup lama.
“Lo lupa sekarang tanggal berapa? Lo lupa sekarang hari apa?” Tanya Sayans sambil menunduk mendekatkan hidungnya hingga bersentuhan dengan hidup Abi.
“Emang ada apa? Abi ngga tau” jawab Abi sambil menggesek-gesekkan hidungnya dengan hidung Sayans.
“Kita dua tahunan woy!” teriak Sayans sewot.
“Astaga, Abi lupa kak, habis Abi sibuk terus ngurusin OSIS, habis ini kan bakalan ada pensi buat kelulusan kak Sayans” seketika Abi menunduk. Ia tahu itu tandanya akhir hubungannya sudah semakin dekat. Sepertinya baru tahun kemarin mama Sayans memperingatinya.
“Pantesan akhir – akhir ini lo jarang mampir ya, sms lama dibales juga, gue kirain lo udah jadian aja sama Ryan” balas Sayans masih sewot.
“Apaan sih? Ya Abi takut ganggu kak Sayans, kan kak Sayans udah deket ujian nasional kapan itu” jawab Abi sambil malu – malu. Sayans langsung mencium bibir Abi dan melahapnya cukup lama. Entah mengapa, bibir Abi terasa begitu lembut untuk tidak dinikmati.
“Ayok ikut gue, gue laper, gue traktir pasta favorit lo mumpung nilai gue ranking dua se-SMA” ajak Sayans sambil menggandeng tangan Abi hingga ke parkiran. Keduanya nampak tertawa puas. Mungkin itu yang berusaha Abi ingin tunjukkan.
Sender : +6281 003 ****
Gw minta Lo jauhin Abi!
Raut muka Sayans langsung berubah ketika sebuah pesan singkat muncul di ponselnya.
rasanya akan ada perpisahan antara abi dan sayans! duh....
kasian Abi hrs pakai topeng besi buat nutupi rapuhnya hati karena mamanya sayans, tapi apa sayans akan cinta mati sama abi ya????
next up, mesen ya!! semangat ya!!!