It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Kamuuuh bisa ajaaa...kamu penganggumkuh yang terlupakan...
Kategori favorit aku kalau lagi baca 17tahun.com.
Please don't judge me i have needs.
One of my favorite too
gimana ya kalo tukar pasangan sama sahabat kita (misalnya) eh terus ternyata sahabat kita lebih jago dalam urusan sex daripada kita. Kentinyapun lebih gedong dan perkasa.
Lalu kemudian istri kita malah lebih demen sama sahabat kita..yang tadinya cuma pengen sekali2 buat variasi eh malah keterusan..hahaha..
That's all that i wanna say
kalo swinger dalam hubungan kekasih sih oke oke aja menurut aku
Aneh ya. Katanya mau nikah kok mikir tentang wanita masih kaya gitu. Dibanding pria wanita itu jauh lbh baik lho. Jumlah wanita yang melakukan free sex lbh sedikit dibanding pria. Kasus wanita yg membully wanita tomboy jauh lbh sedikit daripada pria yg membully pria banci. Banyak lagi lah pokoknya.
Soal free sex, kalo buat gue sih, keperawanan ga wajib wajib amat. Toh kalo menikah lo pastinya udah percaya bahwa dia ga akan seperti itu lagi. Ketika si wanita mau dinikahi, mereka mau untuk gak nakal lagi.
Keperawaan itu segel, tp ga lantas bikin produknya basi.
Kalo diibaratkan cewe itu botol minum, mungkin segelnya udah dibuka orang lain, tp yang akan menikmati isi dan rasa minuman itu sampai habis yaaa orang yg menikahinya.
Biar ga OOT, kaitannya sama swingers, yaaa bisa disimpulkan dari komen gue di atas. Kalo udah menikah, udah ada ikatan dan komitmen. Jadi yaaa aneh kalo tuker tukeran pasangan trs ngesex sama pasangan orang lain. Sex kan ga cuma berdasarkan napsu aja tp juga harusnya dilandasi cinta.
Dan kalo udah menikah, itu kan seolah lo memutuskan untuk secara permanen mencintai pasangan lo. Kalaupun mencintai orang lain lagi, cara menyatakannya kan ga boleh dengan cara yg sama atau malah lebih baik dari yg lo berikan ke pasangan lo.
Trs gue mau coba jawab pertanyaa lo apa yang kita butuhkan dalam mencari pasangan. Coba berpikir jangka panjang. Lo pasti akan sangat butuh teman atau malah sahabat yang setia seumur hidup lo. Akan tiba masanya dimana temen temen lo ilang satu satu. Awalnya mereka cuma pacaran. Lo msh bisa maen sama mereka, kecuali weekend, dimana mereka kudu pacaran berdua aja (dan lo mau ga mau kudu maklum karna lo juga pengen temen lo punya high quality time berdua doang sama pacarnya). Tapi lama kelamaan temen lo akan menikah. Lo akan susah untuk "seru seruan" lagi. Karna fokus mereka adalah segera pulang karna ada yang nungguin di rumah. Seorang istri yang kasian di rumah terus sendirian. Minta tolong dikala susah pun lo udah sungkan.
Saat hal seperti itu datang, lo pasti bakal ngerasain lo butuh banget pasangan (biasanya ini terjadi yaaahh umur 25 ke atas atau menjelang 30 atau kapan pun saat temen temen sepermainan lo udah banyak yg menikah).
Dan jangan dipikir "oh jadi pasangan itu cuma dibutuhin buat batu loncatan aja? Cuma pelampiasan karna lo ga punya temen lagi?" ga serendah itu juga. Orang ini ada untuk menghabiskan sisa hidup bersama. Datang (atau kita dapatkan) saat kita ga punya lagi banyak temen untuk bersenang senang, ngobrol berjam jam dari mulai serius sampai bercanda, dan saat kita lagi terpuruk. Itu sangat berharga.
Jadi yaaa menurut gue, entah keperawanan, keperjakaan itu bukan bobot paling utama yang dibutuhkan untuk menentukan pasangan. Paling utama yaa tetep cinta. Apa gunanya masih perawan kalo nantinya ternyata dia selingkuh, berhubungan sex sama orang lain padahal dia udah nikah sama lo. Cinta yang besar akan mengubah kebiasaan nakal, membangun kepercayaan, membentuk kesetiaan dan banyak lagi lainnya.
Eh jadi kebanyakan OOT nya. Haha
Sorry