It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
---sekarang---
Emex, dia kakaku. Namaku Alex, yaa..nama kami berdua hampir serupa, bahkan wajah sampai takdirpun sepertinya sama.
Kami baru saja di usir dari penginapan. Ini hampir sudah biasa terjadi pada kami berdua, bahkan ini bukan yang terburuk yang pernah kami alami -Ku mohon jangan memintaku menjelaskan kenapa kami berdua di usir-. Sebenarnya kami akan berbenah untuk pergi mancari tempat tinggal dan pekerjaan baru. Seperti biasa, Lagi, ini menyebalkan.
Salah satu masalah terbesar kami, atau lebih tepatnya Emex adalah pengendalian emosinya yang sangat minim. Dia selalu di pecat, di pecat dan terus di pecat. Dia betul-betul orang yang penuh dengan keegoisan tinggi, serta rasa tidak ingin di atur yang besar. Itulah sebab rasanya sangat sulit baginya mempertahankan pekerjaan itu lebih lama dari 3 bulan, dia terlalu bodoh, dan yang paling ku benci adalah jalan pikirannya yang sangat pendek.
"Sepertinya kita akan ke tempat yang lebih sunyi, seperti perkampungan mungkin." Emex bergumam, matanya masih terfokus ke arah jalanan.
"Maksud mu?"
"Yeah, maksudku setidaknya di perkampungan atau kota kecil, orang-orangnya jauh lebih ramah dari pada di sini." Jelasnya berpendapat.
"Kau selalu berpendapat sesuai dengan apa yang kau lihat, bukan seperti apa yang kau rasakan," cibirku.
Emex berbalik, menatap melihatku sekilas."Kau terlalu menyerupai ibu, bahkan jalan pikiranmu. Asal kau tau saja, aku sangat merindukan ibu." ucapnya lemas, lalu menghela nafas."dan kau tau, kau juga selalu mengingatkan ku dengan orang itu, kau masih mengingatnya kan?" Lanjutnya di sertai dengan seringai miris.
"Sudahlah!! Jangan mengungkit hal yang menyakitkan lagi,"
"Hey, itu bukan kenangan yang menyakitkan." Emex bergumam bijak, ini kali pertama dia berkata sedikit leibih dewasa.
"Terserah mu,"
Emex hanya terkekeh miris melihat tingkahku, dia seperti memberitahu dan mencerminkan keadaan diriku sekarang, perasaan hancur saat membahas tentang ibu, apalagi kak Harry.
Aku berharap kejadian itu tidak pernah terjadi, mencoba melupakannya? Kurasa itu sudah acap kali ku lakukan. Memejamkan mata, dan berharap semua ini tidak pernah ada. Begitulah caraku menyelesaikannya.
***
Decitan Rem mobil membuatku tersadar dari alam mimpi, rasanya setiap inchi tulang punggungku sedang mengalami pembenahan. Sangat pegal dan sakit.
"Kita sudah sampai?" Aku bertanya sambil mengucek mata, membuat pandangan ku lebih jelas.
"Menurutmu?" Dia kembali berambigu, tatapannya tertuju pada sebuah palang nama. Sungguh, tidak terlalu jelas, aku masih dalam fase mengumpulkan energi setelah bangun tidur.
"Sepertinya sudah,"
"Kau terlalu lama tidur," ucapnya terkekeh."Ku kira kau sudah meninggal!" Lanjutnya lagi.
"Lucu?" Cibirku ketus.
"Kau tidur lebih dari 15 jam," jelas Emex. Hah? Selama itukah? -Ku rasa ini adalah rekor terlama aku tidur, sangat lama.-
Dia tersenyum, manusia bodoh."Is not funny!!"
"You think? but I think is very funny... indeed!" Dia makin mencibirku. Dia memang bodoh, hal yang lucu sangat jarang dia ingin tertawa, sedangkan hal yang biasa seperti ini? Dia bahkan bisa tertawa keras, seperti orang kesurupan. -apalagi kalau hal itu tentang diriku.-
"Kau tau apa yang menurutku paling menyebalkan di dunia ini?" Aku bertanya seolah berambigu kasar, dia pasti tau maksudku.
"Tidak,"
"Melihat orang bodoh seperti mu," Cibirku.
"Ini tidak lucu," sengaknya menampilkan ekspresi wajah datar.
"Lebih lagi melihatmu tertawa seperti kesurupan."
"Terserah dirimu," ucapnya ketus, dia sepertinya tak berniat melanjutkan perdebatan kami,
Mobil kembali berjalan melewati palang nama yang semula tak jelas terlihat, sekarang jelas terlihat. Sebuah palang nama kota kecil, di daerah semanjur kota washington ;
-FORKS CITY-
"Kau yakin ingin kita tinggal di sini?" Tanyaku meyakinkan.
"Kota kecil dengan tingkat hujan lebih tinggi, orang-orang dengan populasi sedikit. Kurasa akan lebih nyaman dan cocok untuk kita,"
"Okey, i hope so..," balasku bertahap, aku tidak yakin.
Mobil terus melaju dengan santai melewati setiap seluk-beluk jalanan kota, susana dingin dan terkesan sepi sudah sangat terlihat, sungguh berbeda dengan kota besar yang kami tinggali sebelumnya -tentu, karena sudah pukul 1 malam.-
"Kau bisa menyalakan musik yang seru? Aku bosan." Ucap Emex,
"Kau suka dengan selera musikku?"
"Kau tau,"
Aku tersenyum simpul, lalu memasukan kaset kedalam tipe musik mobil. Lagu pertama yang ku putar adalah lagu dari sarah mclachlan- angel ;
Spend all your time waiting...
for that second chance..
for a break that would make it okay..
there's always some reason..
to feel not good enough..
and it's hard at the end of the day..
I need some distraction..
oh beautiful release..
memories seep from my veins..
let me be empty..
and weightless and maybe..
I'll find some peace tonight..
in the arms of the angel..
fly away from here..
from this dark cold hotel room..
and the endlessness that you fear..
you are pulled from the wreckage..
of your silent reverie..
you're in the arms of the angel..
"Kau lapar?" Tiba-tiba Emex membuyarkan lamunanku yang sedang mendengarkan setiap arti lirik lagu angel, dari sarah mclachlan.
"Kau sendiri?" Aku balik bertanya.
"Kau?" Kini Mobilnya berhenti di depan sebuah toko, matanya tertuju pada toko tersebut. Kurasa itu yang dia maksud dengan 'Kau lapar?'
Sebuah toko dengan selogan yang menurutku terlalu kuno ;
-COKLAT DAN DONGENG-
Ternyata toko coklat, ku kira sudah tidak ada lagi toko yang buka di jam semalam ini.
"Kau yakin ingin membeli coklat?" Aku meyakinkan.
"So? Kita mau makan apa lagi?"
"Apa ya?" Aku berpikir manatap jalanan, dia benar."Okey, Biar aku yang beli," ucapku agak terpaksa. Lalu keluar dari mobil.
Tokonya tidak terlalu besar, tetapi juga tidak terlalu kecil. Aku Menatap halaman toko itu, menghela nafas lalu masuk melewati pintu kaca transparan, lonceng berbunyi saat aku mendorong pintu itu.
Belum sempat aku memilih atau melihat jenis-jenis coklat yang tersusun rapi di setiap rak, seorang pria dengan tubuh tegap dan tinggi menghampiriku.
"Ada yang bisa saya bantu?" Ucap pria itu, di sertai dengan wajah dan senyum yang manis. Aku berani bersumpah, Jika bukan karna wajah dan senyumnya yang mencolok, aku tidak akan melihatnya selama ini. Dia betul-betul cute.
"Eh...iya, ada coklat?" Tanyaku gugup. Bodoh!!! Ya jelas ada coklat, inikan toko coklat.
"Di sini kami menjual coklat semua," jelasnya dengan senyum geli, aku memang terlihat bodoh.
"Eh, iya..," aku tersipu, sambil menggaruk kepalaku yang sebenarnya tidak gatal. Ini bodoh. "Thanks," Aku berlalu meninggalkan pria itu, okey anggap saja aku baru melihat tikus, jadi tidak perlu di ingat. Aku masih normal.
Aku cukup bingung untuk memilih beberapa jenis coklat. Sebenarnya banyak, hampir ratusan jenis yang tersusun, tapi mau gimana lagi? Aku tidak terlalu paham dengan coklat.
"Perlu bantuan?" Tiba-tiba suara manis itu terdengar lagi, aku mendongak. Eh, ternyata pria itu sudah berada di sampingku.
"Sepertinya," ucapku."kau tau coklat paling enak di sini?" Lanjutku bertanya.
"Emm...banyak, tapi yang paling enak hanya satu." Dia tersenyum, lalu mengambil sebungkus coklat kecil, dengan bungkus sederhana.
"Ini dia," ucapnya.
"Ini?" Aku kembali bertanya, sungguh aku tidak terlalu yakin coklat dengan bungkus pasaran itu akan terasa enak.
"Iya, ini namanya coklat tanda cinta." Ujarnya menjelaskan."Kau bisa memberikannya dengan orang yang kau sayang...jika dia memakannya dan bilang rasanya sangat lezat, berarti dia menyukaimu. Tapi kalau dia makan, dan rasanya sangat pahit, berarti dia tidak menyukaimu." Jelasnya serius, sangat berbau mitos.
Aku terkekeh mendengar penjelasannya, dia juga sepertinya tersipu malu dengan responku.
Setelah itu kami mulai berkenalan dan akrab, kami berbincang-bincang tentang coklat, bahkan sampai kepribadian masing-masing. Dan akhir-akhir ini aku tahu, namanya David. Dia penjual coklat di toko ini, dia sendiri. Katanya dia melanjutkan usaha keluarganya yang sudah tidak terurus, orang tuanya sibuk berbisnis, jadi wajar toko coklat ini tidak terurus.
"Semua berapa?" Tanyaku setelah selesai memilih beberapa coklat, lalu meletakannya di meja kasir.
"13 dollar," ujarnya setelah menghitung semua coklat yang ku beli, kecuali satu : coklat aneh, yang katanya bermitos sebagai pembuktian cinta.
"Ini tidak di hitung?" Tanyaku bingung.
"Tidak, aku memberikannya untukmu." Ujarnya tersenyum bersahabat.
"Serius?" Aku meyakinkan, wah dapat diskon."thanks yah,"
"Sama-sama," balasnya.
"Okey see you!" Aku berjalan kembali ke mobil, membawa coklat.
Samar-samar memang terdengar dia mengucapkan. "Kesini lagi ya!"
"Kemana? Ke mesir ya beli coklat?" Tanya Emex ketus, setelah aku masuk kedalam mobil.
"Menurut mu?"
"Aku sudah 2 abad menunggu mu, laper." Ucapnya sangat berlebihan, salah satu sifat terburuknya.
"Sudahlah, jangan terlalu menghiperbolakan sesuatu!"
Aku memberikan coklat-coklat yang kubeli tadi. Yang pertama ku makan adalah coklat gratisan tadi, biasanyakan gratisan itu lebih enak. Dan benar saja, rasanya sangat manis, dan tentunya lembut. Pantas saja dia bilang coklat ini yang paling enak.
Bersambung...
@dafaZartin
@tarry ,
@cansetya_s ,
@arieat ,
@onewinged_bird ,
@Gabriel_Valiant ,
@alvaredza ,
@greenbubbles ,
@fends ,
@zeva_21 ,
@boybrownis ,
@AlexanderAiman ,
@kimo_chie ,
@bumbellbee ,
@haha5 ,
@nakashima ,
@pradithya69 ,
@mumura ,
@astlyo ,
@Kiyomori ,
@Mr_Makasar ,
@d_cetya ,
@kuroy ,
@congcong ,
@Tsunami ,
@Akbar Syailendra ,
@rone ,
@uci ,
@diditwahyudicom1
@bianagustine ,
@Wooyoung ,
@marioALDI ,
@Fistjump ,
@lulu_75 ,
@rasdidin ,
@salahkah_aku ,
@dirpr
@Abyan_AlAbqari
@callme_DIAZ
@kutu22
@Dltyadrew2
@Monic
@0003xing
@Beepe
@Bintang96
@Rikky_kun
@Dimz
@Snowii_
@Gabriel_Valiant
@indoG
@n0e_n0et
@Cheesydark
@Venussalacca
@jokerz
@bponkh
@laikha
@foursquare
@Ian_McLaughlin
@alexwhite
@Archiez
@dionville
@mahardhyka
@sandy .buruan
@DiFer
@obay
@egalite
@Jhoshan26
@adinu
@tyo_ary
@ananda1
@adilope
@dannyfilipe1
@exxe87
@cassieput
@bi_men
@lintang1381
@aldi_arif
@hikaru
@harya_kei
@YuuReichi
@Tsu_no_YanYan
@No_07021997
@yubdi
@wisas
@bladex
@tohartoharto
@cmedcmed
@CoffeePrince
@wandi_aja
@faradika
@adre_patiatama
@hwankyung69
@Adam08
@haikal24
@bebong
@DM_0607
@raka_okta
@arifinselalusial
@sky_borriello
@tamagokill
@Rizal_M2
@angelofgay
@pokemon
@FauziNIC
@lasiafti
@Éline
@MikeAurellio
@anjinganjing
@DanniBoy
@mamomento
@kimo_chie
@Sefares
@Rez1
@newsista
@Kim_Kei
@the_angel_of_hell
@rafky_is_aldo
@alexrico
@kimsyhenjuren
@rickyAza
@rizky_27
@Ervfan55
@marvinglory
@Flowerboy
@emoniac
@Taylorheaven
@Onew
@Anju_V
@VBear
@kangmas1986
@FISE
@mikaelkananta_cakep
@arwin_syamsul
@caetsith
@davey88
@vasto_cielo
@GeryYaoibot95
@voldemmort1
@galihsetya14
@abiDoANk
@trinity93
@farizpratama7
@OlliE
@nand4s1m4
@rarasipau
@NielSantoso
@Yongjin1106
@tsu_gieh
@esadewantara88
@Putra_17
@diditwahyudicom1
@ikmal_lapasila
@kikyo
@MErlankga
@ElninoS
@edwardlaura
@putra_ajah
@arieat
@Ariel_Akilina
@rey_drew9090
@ddonid
@joeb
@elul
@andra99
@TigerGirlz
@irfan295_
@pria_apa_adanya
@balaka
@kevinlord7
@Chachan
@_newbie
@raffi_harahap
@deph46
@ichafujo97
@Lonely_Guy
@abang_jati
@zephyros
@chandisch
@tialawliet
@blackshappire
@Adra_84
@Tamma
@icha_fujo
@Key_Zha
@boy_filippo
@hantuusil
@diyuna
@yuzz
@pyolipops
@AvoCadoBoy
@aldyliem
@Arjuna_Lubis
@yooner5
@ryanjombang
@Irfandi_rahman
@RezaYusuf
@i_am
@diandasaputra
@khaW
@Zazu_faghag
@pradithya69
@san1204
@bapriliano
@Ranmaru
@Anggoro007
@3ll0
@Remiel
@Fae91
@gege_panda17
@d_cetya
@zevanthaikal
@tarry
@unknowname
@adjie_
@keanu_
@bell
sorry ganggu! ^^ minta penilaiannya...hehe, sekali lagi sorry^^ cuman mo minta koment dari sesepuh BF.
bisa memberikannya dengan orang yang kau sayang...jika dia memakannya dan bilang rasanya sangat lezat, berarti dia menyukaimu. Tapi kalau dia makan, dan rasanya sangat pahit, berarti dia tidak menyukaimu." Jelasnya serius, sangat berbau mitos."
Berarti orang yang bilang enak itu, cinta sama dia, berarti karena makanya deket org yg dia cinta ya?
kalo lanjut mention ya @Aghi pertamax loh