It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
-My First Love is My Last Love-
Malam pertama di jogja-
Jujur kesel, seharian hanya dikamar. Sendiri, dianya sibuk entah dimana. Bbm lama balasnya, menambah rasa kekesalan saya. Janjinya datang pukul 5 sore, ini sampai pukul 9 belom juga datang. Alasan acara keluarga lah, apalah. Bosannnnn.
Akhirnya pukul 9 lebih dia baru datang. Saya diamkan saja dia. masih malas bicara dengan dia, biar saja dia bicara sama tembok seperti saya seharian tadi.
Setelah lama diam-diaman diapun angkat bicara. "Dek, cari makan yuk".
"Mau makan apa malam2 begini" jawabku dengan ketus.
"Ayolah, kita keliling-keliling jogja aja, sapa tau nemu yang asik".
"Males ah", jawabku masih ketus.
dia lalu menarik tanganku dan membawaku keluar.
Yah terpaksa deh.
Dia menggandeng tanganku lalu berbisik "jangan cemberut, muka km terlalu lucu untuk dibuat cemberut". "Halah gombal" kataku menimpali.
Malam itu kami seperti kehilangan tujuan, hanya keliling2, malioboro keliling lagi kembali malioboro begitu terus. Sampai akhirnya kami memutuskan makan dipinggi jalan, lesehan, oseng-oseng mercon. Dia bilang "ini lho dek, oseng mercon yang hot kayak kamu", sambil tersenyum. Saya masih malas bicara. Setelah makan kami masih menyempatkan mampir ke aloon-aloon utara, untuk menikamti hangatnya wedang ronde dan secangkir kopi hitam. Saya mengeluarkan sebungkus rokok dan pemantik. Dengan santai saya menyulut rokok, "bodo amat", saya berkata dalam hati. Dia memang ga merokok, dan dia ga suka kalo saya merokok saat bersama dia. Untuk malam ini saya bersikap acuh saja, saya sedang kesall.
***
Akhirnya kami kembali ke hotel. Saya merebahkan badan saya. Letih, ngantuk. Saya dengan dia berkata "masih males ngomong ya?", "papa pulang saja ya", katanya. " Jangan ah, disini aja". Jawabku pelan.
Dalam diam itupun kami tidak melewatkan momen. Kami masih menikmati intimnya berdua, intimnya kekasih. Namanya juga cinta. Hehe
***
Malam kedua masih sama. Masih kesal saya dibuatnya. Seharian susah dihubungi. Datangnya malam banget. nyaris sama kejadian seperti malam sebelumnya. Bosann, seperti tidak ada yang spesial sama sekali.
Saya berbaring diranjang, dia disampingku. Saya asik memainkan gadget, dia juga terlihat sama. Saking asiknya dia memainkan gadgetnya, dia tidak sadar kalo saya mmeperhatikannya dari samping. Saya melihat dia sedang chat dengan orang lain, sambil mengirim foto, ntah foto apa, yang jelas bukan urusan kerjaan atau urusan keluarga soalnya sudah terlalu larut malam untuk mengurus kerjaan. Dia konsultan designer interior, berkerja dengan klien tidak mengenal waktu, foto2 itu mungkin foto desain. Tapi tidak mungkin juga sampai larut seperti ini. Memangnya orang tidak butuh istirahat apa, pikirku dalam hati. Saya memneranikan diri bertanya, "itu siapa?, dia terkejut. "Buak saiap2", jawabnya. Saya tidak percaya dan mempermasalahkan itu. Diapun tidak bisa memberi jawaban yang memuaskan tentang itu. Pertengkaran pun terjadi. Karena emosi saya akhirnya keluar kamar, itu tepat puku 01.00 dini hari. Saya keluar, duduk di taman kecil yang terd apat didepan hotel. Sambil menyulut rokok saya melirik jam tangan. Sudah 10 menit tapi belum ada tanda2 dia mengejar saya. Minimal memanggil saya menyuruh saya masuk. Tapi tiba2 hp saya berbunyi, itu telp dari dia " masuk dek". Terdengar suaranya lirih. Saya lalu memutuskan percakapan itu. Dingin, "udah ah ngambeknya". Lalu saya masuk kekamar. Saya berbaring membelakangi dia. Dia memulai percakapan tapi saya masih malas menjawab. Tiba2 ntah ada bisikan dari mana, saya berkata "pah, malam ini saya ingin jd top". "Hah, young on top", kata dia kaget. Dia diam sejenak "tapi papah belom pernah dek", jawabnya. "Tapi gpp lah demi kamu, hanya dengan kamu", lanjutnya.
***
semuanya pun terjadi. Malam itu kami bergantian melakukannya. Pengalam pertama buat saya semua ini. Selepas itu saya masih dengan nada kesal berkata "papah boleh pulang sekarang". dia melihat saya, sepertinya dia kesal dengan ucapan saya itu. Tanpa berkata dia berdiri dan mengambil celana nya. Saya lalu dengan sigap memegang tangannya, "mau kemana?", tanyaku. "Sudah disini saja, begitu aja dianggap serius", kataku. "Kalo gitu, biarkan papa tidur sebentar aja, nanti papa pulang subuh". Katanya.
Saat subuh dia langsung bergegas bangun. Hari itu memang waktunya cekout dan pulang kebogor. Diapun hari itu akan pulang ke bekasi. pagi buta, dia masih mencium keningku dan berkata "hati-hati ya dek". Saya masih diam.
Dia meninggalkan kamar dan bergegas menghilang dari pandang. Beberapa saat kemudian dia mengirim pesan "papa pulang dulu ya dek". Saya menjawab" iya pah".
***
Beberapa hari berlalu setelah kejadian pertengkaran itu. Tapi pertengkaran kecil yang mengikuti tak henti hentinya terjadi. Komunikasi kami sudah tidak baik. Dia juga sudah jarang telp saya. Semua sudah terasa berbeda. Dalam hati kecil saya bertanya "apakah ini sifat asli dia?, atau cinta memang tidak pernah ada untuk kaum seperti kita?". Pertanyaan itu tidak pernah mendapatkan jawaban. Semakin hari hubungan kami semakin memburuk.
Hah cinta oh...
gw tunggu lanjutannya
Hehe.. Adegan ranjang? Wkwk