BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Cinta Warna Jingga (Lanjut cerpen di page.36)

1192022242565

Comments

  • @Tsu_no_YanYan ah masa sih mba salah mention nya? hehe

    @harya_kei aduh maap ya, aku belum sempet baca di lapak kamu, lgi ngebut nulis crita ini bwt next part krn udah jnji mw di posting besok.. ntr klo aku udah posting di sini.. besok aku ngebut deh ya baca cerita kamu..hehe
  • @Rika1006 gapapa ko santai aja hihihihi
  • Aih. Zizi mah gitu. Gabisa nemu yang cakep. Sekalinya nemu malah di grepe grepe. Sini grepe grepein gue *kabur*
  • Crita.y mana ka
  • edited February 2015
    @AbdulFoo huh maunya di grepe-grepe yee..

    @moccaking @3ll0 @cute_inuyasha @balaka @Tsunami @raden_sujay @harya_key @Different @muffle @AbdulFoo @kaka_el @Adamx @JNong @Unprince @kristal_air @d_cetya @lulu_75 @4ndh0 @Cyclone @Vanilla_IceCream
    @Adityaa_okk @Tsu_no_YanYan @arGos @RenoF @arifinselalusial @Widy_WNata92 @Sicilienne @nakashima @Lonely_Guy @Adiie @BangBeki @Rifal_RMR @Adi_Suseno10 @rone @animan @Roynu @mbush @CurhatDetected.

    Bagian 11

    Aku masih tidak percaya kalau orang yang melakukan itu terhadapku adalah Edo. Orang yang tidak memperdulikan nyawanya untuk menolongku, mana mungkin orang sebaik dia tega melakukan hal sekejam ini terhadap ku?!

    "Zizi.. Kamu gak boleh lemah! Resiko seperti ini selalu ada untuk orang seperti kita.. Kalau kamu menyerah sekarang, semua orang akan dengan lebih mudah menginjak-nginjak kamu.. Kamu harus hadapi apapun yang terjadi besok. Mungkin akan berat buat kamu menghadapi sekolah mulai besok, tapi kamu harus membuktikan ke semua orang kalau kamu tidak mudah di jatuhkan, sampai mereka capek sendiri untuk menjatuhkan kamu dan akhirnya mau gak mau mereka bisa menerima diri kamu.." Kata kak Farid menenangkan ku.

    Aku hanya mengangguk mendengarkan kata-kata kak Farid. Kak Farid benar, aku harus buktikan pada mereka kalau aku tidak mudah di jatuhkan! Aku akan tetap bertahan tidak perduli apapun!

    "Ayo kita tidur sekarang..! Kamu ingat ya Zi, kamu gak sendiri..!"

    "Makasih banget kak, aku mungkin sekarang akan bunuh diri kalau gak ada kakak.." Kataku tersenyum lebar mencoba merilekskan diriku.

    "Dasar bocah! Awas aja kalo kamu ada pikiran buat ngelakuin hal bodoh kayak gitu!" Kak Farid menekan keningku dengan telunjuknya.

    "Hehe, kak.. Aku peluk ya.." Tanpa menunggu persetujuan kak Farid, aku langsung memeluknya erat. Aku benar-benar sangat berterima kasih pada orang ini!

    "Hemm asal jangan di grepe-grepe aja ya kalau kakak udah tidur nanti.." Kak Farid menggodaku dengan ekspresi yang dibuatnya serius.

    "Aiss! kakak tuh yang jangan sampe horny ya nanti!" Balas ku.

    "Maap ya, kakak gak napsu sama bocah kayak kamu!" Kak Farid mengacak-ngacak rambutku.

    "Haha napsunya sama kak Anjas ya?" Ledekku masih memeluknya.

    "Sama Irga juga!"

    "Aaaa.. Awas aja kakak kalo berani grepe-grepe kak Irga..!" Aku melepas pelukanku.

    "Hahah! Udah ayo tidur! Siapin tenaga untuk besok.." Kak Farid mengacak-ngacak rambutku lagi dengan gemas.

    "Makasih kak.." Kataku pelan.

    Kak Farid yang sudah memejamkan matanya hanya bergumam dan mengangguk. Aku pun ikut tertidur membawa semua perasaan yang bercampur aduk yang membebani dadaku saat ini.

    **********

    Aku berangkat sekolah bersama kak Farid. Sepanjang perjalanan menuju sekolah, jantungku berdebaran semakin tak menentu. Jujur saja saat ini rasa takutku lebih besar dari pada rasa percaya diriku.

    "Ingat kata-kata kakak semalam kan?" Kak Farid menepuk bahuku. Saat ini kami sudah berada di depan gerbang sekolah. Sepertinya kak Farid bisa melihat kecemasan yang melanda diriku saat ini.

    "Iya kak.." Kataku pelan.

    Satu-satu mata anak-anak di sekolah seperti sedang menelanjangiku. Dari tatapan mereka aku bisa melihat ada cibiran dan cacian yang ingin mereka lontarkan kepadaku.

    "Kakak gak malu jalan deket-deket sama aku?" Tanyaku pada kak Farid.

    "Kalo kakak ada diposisi kamu sekarang, kamu malu gak jalan di dekat kakak?"

    Aku menggelengkan kepalaku.

    Kak Farid tersenyum. "Apa perlu kakak antar sampai kelas kamu?"

    "Gak usah kak..!" Aku melambaikan tanganku sekilas pada kak Farid dan langsung berjalan menjauh dari kak Farid menuju kelasku.

    **********

    Saat aku masuk kelas, seketika semua anak-anak di kelasku terdiam, mereka semua melihat ke arahku, menelitiku tajam!

    Ku lihat Gustaf yang sedang berusaha menghapus tulisan yang hampir memenuhi papan tulis yang masih jelas bisa ku baca apa yang tertulis di sana!

    "ZIZI HOMO" Tulisan itu yang bertebaran di papan tulis.

    "Zii, kok lu masuk sekolah?" Tanya Gustaf yang melihatku. Dia mempercepat hapusannya di papan tulis.

    Aku tak tahu harus menjawab apa, dan aku juga tak tahu bagaimana seharusnya aku bersikap sekarang?!

    Aku langsung menuju bangku ku, tanpa menjawab pertanyaan Gustaf. Aku bisa melihat Ari yang menatapku iba.

    "Lu masih punya nyali juga munculin muka homo lu di sekolah ini!" Kata Danu teman sekelas ku. Aku pun tak menanggapinya. Aku tahu yang harus aku lakukan sekarang hanya 'tidak perduli' dengan apapun yang mereka katakan kepadaku!

    Aku terus meyakinkan diriku untuk tidak perduli dengan apa yang terjadi saat ini.

    "Lu tuh yang homo, punya mulut kayak banci!" Ari membalas perkataan Danu.

    "Kok lu masih belain si homo ini sih? Lu gak takut nanti di sodomi! Hahah!" Balas salah satu anak di kelasku lagi, yang entah siapa aku tak berminat melihat wajahnya. Aku bisa mendengar suara tawa mengejek dari mereka.

    "ANJ**G!" Ku dengar Gustaf berteriak dan langsung menyerang Iwan. Dia ternyata yang berbicara tadi!

    Kelasku langsung heboh. Mereka saling debat dan berantem fisik dengan Ari dan Gustaf yang membelaku!

    "Braakk!"

    Aku yang sudah tidak tahan dengan keadaan di kelasku langsung membalikan mejaku.

    "Mau gw homo! Mw gw banci! Terus masalah sama kalian apa?! Gw bayar belajar di sekolah ini! Emang gw ngerepotin kalian.. AH!!" Aku menggeram menahan emosiku. " Gw gak perduli kalian mau ngomongin gw apa juga! Mw nulis gw homo di mana juga! Asal kalian gak nyenggol gw! Sekarang ini mati pun gw gak takut!" Dengan tajam aku memperingati mereka! Ya, dalam keadaanku saat ini, mati pun aku gak akan takut!

    Aku mencoba menahan tangisku yang sudah menyesakan dadaku.

    "Dan Lu berdua.. Gak usah belain gw!" Kataku pada Gustaf dan Ari. Lalu aku langsung pergi beranjak dari kelasku.

    Sebenarnya aku merasa sangat terharu, Gustaf dan Ari bukan hanya bisa menerima aku, tetapi mereka juga membelaku sampai seperti itu. Tapi aku tak ingin melibatkan sahabat-sahabat ku ke dalam masalah ku ini.

    Aku berjalan cepat menahan gemetar di tubuhku. Tempat tujuanku saat ini adalah ruang mading!

    Aku bertemu kak Vivi yang sedang mengganti tulisan-tulisan di mading.

    "Zii.. Lu gak apa-apa?" Kak Vivi menyapaku.

    Aku menggelengkan kepalaku. "Kak aku boleh minta kunci ruang mading?"

    "Nih Zii..!" Kak Vivi memberikan kunci yang masih di pegangnya.

    "Makasih kak.." Kataku dan langsung berbalik menuju ruang Mading.

    "Zii.." Panggil kak Vivi. Aku pun langsung menoleh ke arahnya.

    "Gw gak percaya sama gosip itu! Sebagian anak-anak di sekolah ini juga pasti gak percaya dan mereka juga gak akan perduli! Hanya sebagian lagi anak-anak labil yang kurang kerjaan, yang akan menjadikan gosip itu sebagai kerjaan mereka!" Kak Vivi tersenyum dan menepuk-nepuk bahuku.

    Aku speechless mendengar kata-kata itu keluar dari mulut seorang Vivi! Aku pun membalasnya dengan senyuman penuh terima kasih.

    **********

    Aku terus menghubungi Edo untuk mengkonfirmasi tentang masalah ini, tetapi sepertinya HP-nya tidak aktif. Aku akan menemuinya di rumah sakit nanti siang!

    Benar kata kak Vivi. Hanya sebagian anak-anak di sekolah ini yang harus aku hadapi. Aku merasa sedikit lebih percaya diri sekarang.

    Saat ini sudah jam istirahat. Bel istirahat sudah terdengar beberapa detik lalu. Berarti aku sudah hampir 4 jam mengurung diri di ruangan ini.

    "Kleek!"

    Aku terpaku melihat orang yang membuka pintu itu. Kak Irga berdiri di sana terdiam sebentar melihatku tanpa ekspresi.

    "Kakak mau cari kak Farid?" Tanyaku yang masih melihatnya tak bergeming.

    Kak Irga tak mengatakan apapun. Dia melangkahkan kakinya masuk ke dalam dan duduk tepat di depanku.

    Canggung! Itu perasaan yang aku rasakan saat ini. Kak Irga sibuk sendiri memegang sebuah buku tulis yang dibawanya tadi.

    Kenapa kak Irga tak bertanya apapun padaku? Apa yang dia lakukan di sini?

    Aku yang tak kuat dengan suasana ini, memutuskan untuk beranjak pergi dari ruangan ini.

    "Kamu gak apa-apa?" Tanya kak Irga mengejutkanku. Aku langsung menahan langkahku dan kembali duduk.

    "Kakak udah gak marah sama aku?" Tanyaku.

    "Marah?" Kak Irga tersenyum sinis.

    "Pacar kamu tuh kayaknya terlalu cinta ya sama kamu. Sampai bisa melakukan apa aja kayak gitu!"

    "Pacar?" Apa maksud kak Irga?

    Kak Irga menyodorkan buku tulis yang di pegangnya. Di depan sampul buku itu telihat jelas nama si pemiliknya.

    'Edo Alexander'

    "Kemarin Dita datang ke rumah ngasih buku ini.." Kak Irga memberitahu.

    "Ini kan buku ulangan matematika punya Edo?" Tanyaku tak mengerti.

    "Buka belakangnya!" Kak Irga menunjuk buku Edo yang kini berada di tanganku.

    Aku pun langsung membuka belakang buku itu.

    Aku tercekat melihat tulisan kecil yang di ukir dengan pena. 'Love Ariafzi Pratama'

    Deg..

    "Kalian berdua cocok ya! Sama-sama ceroboh!" Kak Irga tersenyum sinis lagi.

    "......" Aku tak bergeming. Aku masih tercengang dengan fakta yang baru aku dapatkan.

    Tanpa menunggu penjelasan ku, kak Irga lalu pergi beranjak meninggalkanku yang masih terpaku.

    **********

    Apa maksudnya ini? Apa Edo sama sepertiku? Apa dia menyukaiku? Apa dia tahu FB gay ku lalu melihat status-status FB ku tentang kak Irga? Apa dia cemburu, sehingga tega melakukan ini padaku?!

    Pertanyaan-pertanyaan itu berputar-putar di kepalaku.

    Aku langsung bergegas menuju rumah sakit meninggalkan sekolah. Aku harus segera mendapatkan jawaban dari semua ini!

    "Zizi kok dateng jam segini?" Edo bertanya saat melihatku. Dia sedang membaca sebuah novel.

    "Sendirian? Tante mana?" Tanyaku datar.

    "Iya sendiri. Mama barusan pulang ngambil baju salin.. Kok lu jam segini udah keluar sekolah. Lu bolos ya?"

    "Apa lu pikir gw masih bisa sekolah dengan tenang?" Ku berikan buku tulis miliknya.

    "Apa ini?" Tanya Edo heran.

    "Gw yang seharusnya nanya, apa yang lu tulis di sini!" Aku menunjukan tulisannya di belakang buku.

    "......" Edo terlihat kaget dan terdiam.

    "Lu tega ya sama gw! Kenapa lu tega share FB gay gw?! Terus maksud lu sama tulisan ini apa?!"

    "Share FB gay lu?" Edo terlihat bingung.

    "Gak usah pura-pura deh ya lu! Semalem lewat FB lu, lu share FB gay gw kan dari FB lu!" Aku menyudutkan Edo.

    "Tunggu tunggu!" Edo terlihat berfikir. "Oke gw akuin sekarang. Tulisan ini emang tulisan gw, gw gak sengaja bahkan gak nyadar nulisnya karena gw lagi kepikiran lu terus saat itu.. Gw suka lu dari awal gw lihat lu.. Gw juga kaget waktu gw nemu FB gay lu, sebulan yang lalu dari fb gay gw.. Gw tahu photo profil lu tuh kan gw yang ngambilin photonya waktu kita lihat senja bareng setelah ngerjain tugas mading di rumah lu.. Gw senang karena gw punya harapan ketika gw tahu lu dan gw sama.. Tapi dari status-status lu gw tahu lu cinta mati sama kak Irga, makanya gw gak berani ngaku sama lu dan cuma bisa diam-diam suka sama lu.."

    "......."

    "Gw gak sepicik dan segila itu buat ngelakuin hal sehina itu untuk orang yang gw sayang.."

    "......." Aku masih terdiam mendengarkan penjelasan dan pengakuan Edo.

    "HP gw hilang.. Kayaknya jatoh waktu kita berantem sama anak-anak STM itu.. Kalo lu gak percaya, lu bisa ngegeledah gw sekarang ini!" Edo menarik nafasnya dalam.

    Aku masih terdiam menatap Edo. Dari sorot matanya aku tak menangkap ada kebohongan di sana. Malah sebaliknya, aku bisa melihat ketulusan dari setiap kata-kata Edo. Sekarang semua sudah terjawab. Hanya aku masih penasaran kepada orang yang menyebarkan FB gay ku!

    Bagaimana bisa aku curiga terhadap orang yang begitu baik seperti Edo. Orang yang bahkan hampir mati karena ku..!

    "Maafin gw.." Hanya itu yang bisa aku katakan pada orang yang pasti sudah banyak merasakan sakit karena ku.

    Aku tahu bagaimana rasanya memendam perasaan terhadap orang yang kita cinta. Bedanya aku dengan Edo, aku menyukai kak Irga yang tidak sama denganku. Sementara Edo menyukai aku yang dia tahu sama dengannya tapi aku malah menyukai orang lain yang tidak mungkin aku dapatkan.

    "Lu gak salah.. Gak ada yang salah.." Edo menggenggam tanganku yang gemetar. "Pasti sulit buat lu bertahan di sekolah, tapi lu gak boleh nyerah ya.. Gw gak akan biarin siapapun nyakitin lu.." Edo melanjutkan kata-katanya.

    "Gw gak apa-apa.. Gw gak selemah itu..Hehe"

    Cupp..

    Aku tersontak kaget saat tiba-tiba Edo langsung menciumku. Selama beberapa detik Edo menempelkan bibirnya di bibirku. Tubuhku terpaku kaget sehingga hanya bisa diam.

    Aku semakin kaget saat pintu ruangan tempat Edo di rawat terbuka. Dan yang membuat semakin tercekat, orang yang membuka pintu itu juga terlihat kaget dengan apa yang di saksikannya!

    'Kak Irga..' Kata batinku memanggil sesaat setelah kak Irga menutup pintunya kembali dan menghilang dari hadapanku..

    Astagaaa! Apa lagi ini?!
  • yee pertamax :>
  • yee update irga irga
  • Dulu sempet jengkel ama Vivi yang nampar Dita waktu Persami.eh tapi kok sekarang jadi respect ama Vivi yang ternyata baik.entar klo memang Dita pelakunya moga dia kena tampar lagi ama Vivi >:)
  • kasian bner nih zizi
    cce bsa nggak ciuman nya minimal 15 menit baru irga nya datang kan lmyan buat edo siapa tahu hbis dpet ciuman lama mendadak sembuh total dan bisa ngelindungin zizi hehehe :D
  • Huhhh masalah lagi dahhh kenapa pas banget sihhhh,,, mbok ya entar2 aja irga masuknya,,,
  • @cute_inuyasha aaa iya tapi malah jadi penasaran sama irgaaa :D
  • (o/////o) ceroboh deh, gak kunci pintu kamar rawat. Kan Irga gak perlu tau. Etapi, dia bisa dapet buku Edo darimana? :O ini Vivi juga baik ya sama Zizi xD Yehet
  • edited February 2015
    @Cyclone yee kasih permen.. :>

    @Vanilla_IceCream kenapa irga?hehe

    @3ll0 semoga bisa lebih dari pada sekedar di gampar >:)

    @RenoF Hahaha bisa ya gitu? lama amat 15 menit..wkwkwk

    @cute_inuyasha aku yang bisikin irga bwt cepat mergokin mereka kak :D
  • AbdulFoo wrote: »
    Aih. Zizi mah gitu. Gabisa nemu yang cakep. Sekalinya nemu malah di grepe grepe. Sini grepe grepein gue *kabur*

    Emng lu cakep bub???? Wkwkwk
  • AbdulFoo wrote: »
    Aih. Zizi mah gitu. Gabisa nemu yang cakep. Sekalinya nemu malah di grepe grepe. Sini grepe grepein gue *kabur*

    Emng lu cakep bub???? Wkwkwk

    Kalimatnya Jleb pake bgt Ka @cute_inuyasha .wkwkwk
Sign In or Register to comment.