BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com
Howdy, Stranger!
It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Quick Links
Categories
- 31.1K All Categories
- 24.4K BoyzLife!
- 5.5K BoyzStyle
- 1.9K BoyzStories
- 5K BoyzLove
- 5.9K BoyzRoom
- 2 *Members Only!
- 1 BoyzAlbum*
- 1 BoyzChat*
- 12.8K BoyzConnect!
- 6K Jabodetabek
- 3.9K Jawa
- 2.5K Nusantara
- 451 International
- 291 BoyzForum Info
- 8 Apa Itu BoyzForum?
Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.
Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.
Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.
Love From The Past ( season 1 tamat, season 2 coming soon)
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
hahahaha
@Adiie @lulu_75 @dafaZartin
@nawancio @arifinselalusial @moccaking
@Lonely_Guy @DoniPerdana @3ll0 @octavfelix
@Adityaa_okk @Tsunami @nick_kevin
@Rifal_RMR @Bun @Ndraa @Otho_WNata92
@nakashima @meandmyself @Handikasendave @Asu12345 @boygiga
update chapter 10 dimajuin. happy reading gays.
@Adiie @lulu_75 @dafaZartin
@nawancio @arifinselalusial @moccaking
@Lonely_Guy @DoniPerdana @3ll0 @octavfelix
@Adityaa_okk @Tsunami @nick_kevin
@Rifal_RMR @Bun @Ndraa @Otho_WNata92
@nakashima @meandmyself @Handikasendave @Asu12345 @boygiga
update chapter 10 dimajuin. happy reading gays.
Gue terbangun dengan sedikit pusing. Gue melihat ke sekeliling ruangan, dimana gue? Oh dikamar gue ternyata. Syukur listrik udah nyala, gue liat jam digital dimeja nakas sebelah tempat tidur gue. Jam menunjukan pukul 00.45. Its midnight dan siapa yang bawa gue kesini? Seinget gue tadi gue ada... ah di ruang keluarga lalu semua gelap dan gue gak inget apa – apa lagi, gue liat ada orang yang lagi tidur disofa yang biasa gue pake buat santai dikamar. Siapa? Kan dirumah gak ada orang.
Gue bangun dan menghampiri, dan itu Valen. Dia tidur hanya mengguna celana jeansnya gak pake kaos? Oh my.... gue menelan ludah gue. Shit terpampang jelas pahatan tubuhnya yang indah. Aaaaa mikir apa gue? Dengan sedikit ragu gue bangunin dia.
“heh, bangun.”
“mmmhhh....”
“wake up. Its my room.”
Dia hanya membuka matanya dan dia merem lagi, sialan gue dikacangin.
“Len bangun, tidur dikamar tamu aja sana.”
“mmmmhhhhh....”
“kalo mau tidur disini at least pake baju lo.”
“kenapa? Lu risih?”
Risih? Tentulah gue risih. Kalo gue khilaf mungkin gue akan menerkam lo? Engga gue gak sebejat itu.
“Disini dingin bego”
“gue udah biasa kaya gini, udah tidur sana. Ini masih jam 1.”
Yaudah gue biarin aja dia, gue kembali ketempat tidur. Sial? Ini keberuntungan apa kesialan gue? Gue gak bisa tidur. Gimana mau tidur disebrang sana ada cowok yang bikin adrenalin gue melonjak.
Adrian come on ini salah lu gak boleh ada rasa sama cowok kaya dia. Gue hanya berbaring ditempat tidur gue tanpa bisa tertidur. Sekitar pukul 02.00 pagi barulah gue bisa tertidur walau dengan perasaan yang gak gue ngerti.
**
Alarm pagi gue dengan lantang berbunyi, shit ini masih hari sekolah. Gue bangun dan gak ngeliat Valen disofa tempat dia tidur tadi malem. Ke mana dia? Ah bodo amat mungkin dia udah diluar kamar gue dan ada di ruang makan.
Gue lekas menuju kamar mandi, saat gue buka pintu ada orang lagi mandi. Shit!
“kalo masuk ketok dulu!” bentaknya
“lo yang ngapain pake kamar mandi gue? Kalo mau make dikunci lah.”
Shit, dia mandi dikamar mandi gue? Gak lama dia keluar Cuma make handuk yang dililit di pinggangnya.
“lo tadi masih tidur jadi gue pake aja, gue males harus nyebrang ke rumah utama Cuma buat mandi aja.”
Gue Cuma melonggo liat badan dia yang hmmmm. Damn whats wrong with me?
“kenapa lo? Iri liat badan gue?”
“what? Gue? Iri? Gak sama sekali. Gue gak tertarik punya badan kaya gitu.”
“iyalah lo gak tertarik, badan lo enteng kaya anak umur 12 tahun. Lo kurang gizi.”
“hah? Maksud lo gue enteng apa?”
“iya enteng, kemaren gue yang gendong lo dari ruang keluarga sampe tempat tidur lo.”Katanya sambil berjalan ke arah tasnya.
“jadi elo? Gendong gue?”
“iyalah, tadinya mau gue tinggal di ruang keluarga. Tapi karena gue udah disuruh jagain lo, jadi gue gendong lo ke tempat tidur.” Sambil mengeluarka seragamnya.
Gue Cuma bisa terbengong dan memikirkan gue digendong dia? Erotis kah? Mengingat dia juga mantan pacar temen gue yang juga sama kaya gue.
“dari pada lo bengong disana, mending lo sekarang mandi. Ini udah jam 6 kurang.”
Ah, gue lupa ini masih hari sekolah dan gue kesiangan. Buru - buru gue masuk kamar mandi dan ya tentu aja mandi mencoba melupak semua yang terjadi kemarin semoga ingatan gue terbawa dengan air ini.
**
Sarapan apa? Asisten rumah tangga lagi cuti buat pulang kampung. Dan gue gak bisa masak apa apa selain mie instan. Gue buru buru menuju ruang makan dan kaget karena ada makanan diatas meja. Siapa yang masak?
“mending lo duduk dan gak usah kaget gitu.”
“lo masak?”
“iya.” Jawabnya singkat
Oh moodnya susah ditebak menurut gue. Gue duduk dan melihat nasi goreng yang keliatannya enak ini. Gue laper banget, oh iya gue kemaren malem gak makan sama sekali jadi efeknya gue laper dipagi hari.
“makan, jangan Cuma diliatin dan itu gak beracun.”
What? Gue aja gak mikir ini dikasih racun. Tapi setelah kata itu meluncur gue jadi ragu, mungkin dia ngasih racun tikus. Berhubung gue laper akhirnya gue makan juga nasi goreng itu.
“lo gak makan?” tanya gue
“gue gak biasa sarapan.” Jawabnya
“oh.”
Gue lanjutin acara makan gue, tapi kenapa gue berasa diliatin sih?
“ngapain sih lo ngeliatin gue makan?”
“lo makan kaya orang yang gak dikasih makan seminggu.” Katanya
Dan tiba – tiba muka gue merah, gue malu banget.
“muka lo merah.”
“hah?”
“lo denger apa yang barusan gue bilang.” Katanya sambil diri dan menuju kulkas dan mengambil air mineral dan segelas susu
Ada apa sih dengan dia pagi ini? Maksud gue kenapa dia tiba – tiba perhatian sama gue?
“minum ini.” Ujarnya seperti memerintah gue
Selesai dengan urusan makan gue langsung minum dan terpaksa minum susu ini. What? Ini bukan gue banget, maksud gue minum susu di pagi hari.
Gue bangun dan ngambil tas serta kunci mobil gue yang ada dikabinet kunci dekat dapur.
“hari ini lo bareng gue.” katanya
“hah? Engga, gue bisa sendiri dan gue punya mobil.”
“gak ada kata penolakan pagi ini. Tadi gue udah nelpon nyokap lo soal lo pingsan tadi malem. Dan dia bilang lo gak boleh bawa mobil dulu.”
“gue gak percaya.”
“silahkan lo telpon nyokap lo kalo lo gak percaya.”
Buru – buru gue nelpon nyokap gue, shit iPhone gue mati kehabisan daya. Gue jalan menuju telpon rumah dan memencet nomer nyokap gue. Gue tersambung dengan nyokap di sambungan ke tiga
“halo bun, bunda kenapa larang aku bawa mobil?”
“.....”
“i’m fine bun, beneran gak apa – apa.”
“.....”
“tapi bun...”
“.....”
“iya aku ngerti.”
“.....”
“iya iya aku ngerti. “
“.....”
“iPhone-ku mati bun, aku lupa charge.”
“.....”
“ya, see you bun.”
Gue tutup dengan jengkel, dipagi hari gue udah diatur kaya anak kecil umur 5 tahun. Ah rasanya gue mau dirumah aja.
“lo mau santai disitu atau mau dihukum karena telat?” ujarnya
Gue gak jawab dan menaruh kunci di kabinet kembali. Gue jalan keluar rumah dan nunggu dia keluar. Dia keluar dan memencet remote kunci mobilnya. Gue buru buru masuk dan gak ngeliat dia. Bukan gue banget pagi ini. I mean gue biasanya selalu bawa mobil. Setidaknya selama 4 hari setelah gue dapet mobil gue dihari minggu kemarin. Dia masuk dan menutup pintunya.
“pake sabuk pengaman lo. Ini mobil bukan motor.”
Lagi lagi tingkahnya kaya ngatur gue. Dia mulai memencet start engine mobilnya dan memasukan gigi dan melepaskan rem tangannya. Mobil dengan santai keluar dari rumah menuju gerbang utama perumahan gue tinggal.
Dengan berani gue nanya kedia tentang dia sama Aji. Mungkin gue bakal bantu Aji.
“Len, gue mau nanya.”
“nanya apa?” matanya tetap fokus ke depan
“its like a private question.”
“apa?” tanyanya sekali lagi
“well, sebenernya lo sama Aji ada masalah apa? I mean lo sama Aji temenan kan? Itu yang pernah lo bilang ke gue.”
“lo mau jawaban jujur atau ...?” ujarnya terputus
“jujur lah.”
“nanti pulang sekolah gue bakal cerita sama lo semuanya.” Katanya enteng
“kenapa nanti? Sekarang kan bisa?”
“lo gak liat gue lagi nyetir? Gue gak mau kita kecelakaan.”
Ada benernya juga, tapi gue gak melanjutkan lagi pertanyaan gue. Gue akan dapet jawabannya nanti. Gue mesti sabar buat tau semua, meski sebenernya gue udah tau sebagian besar masalahnya.
“kenapa lo tiba – tiba pengen tau masalah gue sama Aji.” Katanya dingin
“well ya, gue pengen tau karena.... ya... karen....”
“karena lo diminta bantuan sama Aji?”
Gue tercekat, dari mana dia tau? Gue harus cari alasan yang logis.
“engga, gue Cuma gak suka aja lo gak mau bicara walau sebentar sama Aji.”
“bukan urusan lo kalo gue gak mau bicara sama Aji.”
“tapi....”
“Stop Yan!!, gue bilang nanti pulang sekolah lo bakal tau. Ngerti?” nadanya membentak gue
Shit, ini yang gak gue suka dari dia. Selalu membentak. Gue Cuma bisa diam sambil ngeliat keluar jendela mobil dia, gerimis pagi menyambut gue dengan tenang.
“denger yan, gue bukannya gak mau bilang tapi nanti ada waktunya. Dan waktunya itu sehabis pulang sekolah. Ngerti kan? Dan gue minta maaf udah bentak lo.” Katanya sambil tetap fokus
What? Dia minta maaf? Bukan seorang Valen yang gue kenal. Ada apa nih dia minta maaf?
“gu-e gak apa – apa.” Kata gue sedikit menyembunyikan keterkejutan gue
Gak ada lagi pembicaraan sampe kita tiba disekolah. Mobil masuk ke pelataran sekolah. Mobil terparkir dengan sempurna. Begitu gue mau melepaskan sabuk pengaman gue, tiba tiba dia menahan gue dengan memegang pundak gue.
“gue minta maaf sekali lagi, mood gue pagi ini gak bagus. Imbasnya jadi ke elo.” Katanya
“well- its okay.”
“Yan.” Panggilnya
Gue menengok ke arah matanya yang entah kenapa menyimpan seribu pernyataan
“lo akan tau semuanya sepulang sekolah.” Ujarnya
“ya gue tau dari sepanjang jalan ke sekolah lo selalu bilang itu.”
Gue keluar dari mobilnya dan bergegas masuk kelas. Hampir jam setengah 8 dan gue belom telat. Pagi yang membingungkan buat gue.suasana hati-perubahan sikap yang tiba – tiba. Sungguh membuat gue makin bingung apa harus gue bantu Aji?.
**
Udah jam 2 siang, ini hari jum’at dan gue sedikit senang karena besok ada audisi buat jadi anggota seni musik sekolah. Hari ini Aji gak masuk, gue gak tau kabarnya karena iPhone gue mati dan gue tinggal dirumah. Gue bergegas keluar kelas dan mendapati Valen lagi duduk dengan temannya di bawah sana. Dia begitu lepas kalo lagi sama temennya, seakan semua kejadian tadi pagi sama gue terlupakan begitu aja
Gue turun menuju kebawah, gue sengaja keluar agak lama setelah Valen keluar terlebih dahulu dengan teman temannya. Gue sampai di lantai bawah dan Valen ngeliat gue, seketika itu juga dia bicara dengan temannya lalu bangun dan menghampiri gue.
“pulang?” tanyanya
“ya.” Jawab gue singkat
Dia berjalan menuju mobil dan membuka kunci pintu mobilnya dengas remote. Dia masuk dan menutup pintunya diikuti gue disampingnya.
“well lo janji mau kasih tau semuanya.”
“ya gue inget, tapi bukan disini. Disuatu tempat.”
“dimana?”
“tempat yang bikin gue merasa tenang.”
Tenang? Dia punya tempat yang membuat dia tenang? Gue gak nanya dan dia menjalankan mobilnya menuju Tol. Gue bingung dia mau kemana? Dan ada Plang penujuk jalan, terpampang tulisan diatasnya ‘BOGOR’. Ke bogor? Kemana? Gue makin bertanya didalam hati ada apa sih dengan dia? Ini bukan dia yang gue tau sejak makan malam itu dan penamparan pipinya oleh gue. Aneh!.
Ditunggu cepat @CurhatDetected ceritanya....... Udah lupa guenya.