It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@MarioBros @balaka @octavfelix @Widy_WNata92
@4ndh0 @Unprince @3ll0 @Wita @arGos @Tsunami
@cute_inuyasha @d_cetya @lulu_75 @Adiie
@Tsu_no_YanYan @Arie_Pratama @SteveAnggara
@renitasalsabil1 @arifinselalusial @nakashima @Daviano
@haha_hihi12 @Ndraa @AbdulFoo
Erik mendekati James lalu mengcengkram kerah baju James dengan marah. James bingung dengan sikap Erik tunjukan. Yang lain juga heran dengan sikap yang Erik berikan sampai. Dia berkata
Sambil menahan emosi karena tidak etis bagi Erik melayangkan pukulannya ke seseorang yang telah menolongnya, jadi dia hanya bisa marah. Yang lain sudah terlihat cemas menunggu apa yang akan dilakukan Erik selanjutnya.
Masih mecengkram kerah James "Kau.... Kau.. Berani beraninya kau merebut ciuman pertamaku dan aku tidak merasakan apa apa dari ciuman pertamaku sama sekali." nafasnya naik turun emosi "aku akan...." kata kata Erik terpotong karena James langsung mendaratkan bibirnya kembali ke bibir Erik. Erik pun terbelalak kaget dengan mata melotot dan lumatan bibirnya makin dalam. Tatapan Erik lambat laun menjadi sendu, lumatan itu makin dalam, tangan Jamespun mulai memeluk Erik dan tangan satunya mengarah kebelakang kepala Erik untuk mendorongnya lebih maju memperdalam ciuman mereka. Erik mulai memejamkan mata, cengkraman Erik mulai merenggang lalu lepas dari kerahnya.
Jamespun melepas ciumannya, mereka berduapun sidikit terengah mengambil nafas. Erik tertunduk dengan wajah bersemu merah lalu mengangkat wajahnya melihat James sedang tersenyum lembut, membuat wajah Erik makin memerah. Erikpun balik berjalan cepat kearah Eliana yang berdiri disebelah Will sambil bergenggaman tangan. Erik tidak berani memandang James yang senyum senyum melihatnya.
James gemas melihat sikap Erik yang malu malu mau tapi gensi. Lalu melihat Will sedang melotot kearahnya.
Vandal mendekati Eliana "maafkan aku putri Eliana, aku tidak tau kalau itu Putri!" ujar Vandal
Eliana menggeleng dan tersenyum "tak apa, bukan salahmu hmmm..." Eliana berfikir
"Vandal Putri, namaku Vandal." terangnya melihat Eliana bingung menyebutkan namanya.
"Oh iya Vandal" lalu melihat ke Wiil "dan Pangeran?" sambungnya.
Will tersenyum "aku William, panggil saja Will." lalu menunjuk kakaknya "dan orang yang Mencium Kakakmu itu Kakakku James!" James hanya cengengesan.
"Iya kalian sudah tau namaku, Erik ini kakakku!" Eliana me melirik kearah Erik yang sedang curi pandang ke James lalu menunjuk kearah 3 Peri "yang kecil itu Lexie, lalu Elf itu Golas, dan itu Drin." saat Eliana menarik tangannya kembali tak sengaja bersentuhan dengan Vandal. Lalu mata dan mulut mereka beedua bersinar bercahaya biru lalu terpental. Vandal terjongkok dan Eliana ditahan oleh Erik. Semua kaget melihat apa yang terjadi.
"Apa itu tadi???" ucap Vandal
"Kau tidak apa apa Eliana?" tanya Erik
Eliana menatap kakaknya cemas "aku tidak apa apa kak." lalu melihat Vandal harus bagaimana? Dengan tatapannya. Vandal hanya menggelengkan kepalanya menandakan jangan sekarang. Will bingung.
'Sepertinya ada yang mereka sembunyikan!' James sempat melihat kontak mata Eliana dan Vandal.
"Hmmm...." sela Will dan semua mata menuju kepadanya.
"Kenapa William?" tanya Erik
"Bolehkan aku makan. Dari pagi kami belom makan, juga kelelahan." ujar Will dan semua langsung tertawa kecil
"Aku akan menyiapkan sesuatu." ujar Golas kemudian menghilang
"Aku akan menyiapkan makanan. Fufufu." sambung Drin
Lexie mendekati Eliana "bisakah kau membuatku berbicarabahasa manusia Eliana agar manusia biasa mengerti!" pinta Lexie dengan tatapan memelasnya dan Eliana hanya tersenyum.
Vandal ikut tersenyum, James, Will, dan Erik bingung
"Apa yang dia bicarakan Eliana?" tanya Erik
Eliana menoleh kearah kakaknya "Lexie ingin kalian bisa mengerti bahasanya." terangnya
"Jangaaan...." seru James terlambat tapi Eliana sudah mengeluarkan sihirnya.
Lexie terbang girang kesana kemari lalu mendekati James tepat diwajahnya "aku akan mengawasimu, awas saja kau berani mengganggu Erik." ujarnya diikuti dengan gerakan dua jarinya di kearah matanya sendiri bergantian ke arah James. James hanya membalas dengan tatapan sinisnya seperti ada kilatan dengan pandangan mereka berdua. Lalu Lexie terbang kearah pintu "aku akan membantu Drin membuat makanan..." Lexie pun menghilang dipintu."
James merengangkan tanganya lalu merebahkan dirinya di ranjang Erik terbaring sebelumnya "huaaaah... Cape. Erik sini!" ujar James menepuk ranjangnya
Erik membuang mukanya salting "a aku sudah lama tertidur, aku akan melihat lihat sekitar." ucap Erik, James hanya menghela nafas pasrah karena cape lebih memilih istirahat saja.
"Aku temani kak." sahut Eliana
Erik tersenyum melihat tangan Will dan Eliana berpegangan "tak usah Eliana, kau lebih baik temani William saja." ujar Erik melangkah keluar ruangan. Perkataan Erik membuat Will dan Eliana bersemu merah.
Eliana hendak menyusul kakaknya tapi Vandal menhentikannya. "Tenang Putri biar aku saja yang menemani Pangeran Erik." timpalnya. Eliana pun mengangguk. Vandal menyusul Erik.
Eliana menoleh ke Will lalu tersenyum "bantu aku menyiapkan ruang makan." pinta Eliana dan Will mengangguk.
"Kak James aku bantu Eliana dahulu" ujar Will
"Ya ya pergilah." ujar James sambil terpejam.
Disisi lain diluar istana.
Vandal menemani Erik berkeliling "bukankan kau lebih baik istirahat saja, aku tidak usah ditemani." ucap Erik melihat taman di depanya.
"Aku tidak apa apa Pangeran" jawab Vandal
Eliana mentelepati Vandal 'makanan sudah siap kalian kembalilah ke ruang makan' telepati Eliana
Vandal mangguk mangguk Erik melihatnya "ada apa?" tanya Erik
"Makanan sudah tersaji, mari Pangeran Erik!" ajak Vandal dan Erik pun mengikutinya.
Disisi lain di ruang makan.
"Aku akan membangunkan kak James!" ujar Will. Eliana hanya tersenyum. Will bangkit menuju ruang tempat James beristirahat, setelah membangunkan James mereka kembali ke ruang makan, disitu sudah lengkap semua Orang. Merekapun makan dengan tenang dan hikmat. Selesai makan Golas tiba tiba muncul dari pintu masuk ruang makan hingga semua menoleh kearahnya.
"Aku sudah menyiapkan kereta dari bangsa Elf untuk kendaraan kalian menuju istana rumah Erik dan Eliana!" ujar Golas.
Mereka semua pun selesai makan menuju keluar. Diluar mereka melihat sebuah kereta bermotif unik dari dedaunan akar dan kayu yang ditarik oleh 4 ekor rusa besar berwarna putih dan dikendalikan oleh Elf lainnya.
"Terima kasih Golas." ucap eliana.
"Sama sama Eliana." ujar Golas.
"Hati hati Eliana." timpal Drin
Eliana masuk terlebih dahulu. Didalam kereta hanya muat untuk 6 orang duduk duduknyapun saling berhadapan 3 : 3 . setelah Eliana masuk disusul oleh Will duduk disebelah Eliana kemudian Erik naik dan duduk di sebelah Eliana juga, jadi Eliana berada ditengah diantara Erik dan Will. Kemudian Vandal masuk duduk disebrang mereka bertiga. Saat James hendak masuk Lexie mendekatinya.
"Kau awas ya mencoba mendekati Erik..." Lexie memperingatkan
"Hus sana sana." usir James. Lexie kesal hanya memelototi James. James masuk duduk di sebelah Vandal melihat Erik di depannya "Erik sini!" pintanya pindah di sebelah James, Erik pun menggeleng cepat tanda tidak mau. James berfikir sejenak "Will, Eliana kita bertukar tempat" pinta James kembali kearah Eliana dan Will.
Will dan Eliana menoleh kearah Erik. Erik hanya mamasang wajah memelas supaya jangan pindah tempat.
"Ayolah!!" ujar James sedikit memaksa. Eliana dan Will akhirnya mau pindah bertukar tempat. Erik melihat James jengah yang sudah pindah di sebelahnya tapi Erik duduknya agak jauh. "Erik sini deketan!" ucap James tapi tidak digubris oleh Erik.
James mengulurkan tanganya merangkul bahu Erik lalu menariknya paksa merapat kedalam pelukan James. Erik terkaget dengan perbuatan James, Erik mencoba berontak namun rangkulan James makin erat akhirnya Erik pasrah saja dengan apa yang dilakukan oleh James. Senyum kemenangan terukir jelas diwajah James. James lalu menoleh kearah jendela sebelum kereta itu jalan. James menjulurkan lidahnya kearah Lexie. Lexie pun kesal bukan main, Erik hanya tertunduk malu. Will, Eliana dan Vandal tertawa. Perjalanan pun berlangsung lancar tanpa gangguan karena dijaga oleh para Peri hutan.
Disisi lain di istana kerajaan..
Tap tap tap suara derap langkah prajurit menuju depan ruang kamar Raja dan Ratu.
Tok tok tok suara ketukan di depan pintu.
"Maaf permisi Paduka Raja, Paduka Ratu!" ujar prajurit tersebut.
"Iya masuk." teriak Sang Raja
Perajurit itu membuka pintunya "Pangeran Erik dan Putri Eliana telah kembali Paduka Raja, Paduka Ratu." ujarnya
"Apa!!" ucap Raja, Ratupun berdiri langsung berlari melewati prajurit ke ruang tengah istana diikuti oleh sang Raja.
Diruang tengah istana Sang Ratu menangis haru melihat Erik, Eliana, James, Will dan Vandal. Dia langsung berlari kearah Erik dan Eliana.
"Ibu!!" ucap Erik. Ratu langsung memeluk Eliana dan Erik bersamaan.
"Ibu senang sekali kalian selamat!!" ucap Ratu sambil memeluk Eliana dan Erik lalu menengok ke arah James Will dan Vandal "terima kasih!" sambung Ratu dikuti dengan anggukan mereka bertiga.
"Eliana!!" ujar Sang Raja. Ratu pun melepas pelukannya kepada kedua anaknya itu.
Raja berharap Eliana berlari memeluk ayahnya tapi Eliana hanya memberikan tatapan kecewa terhadap ayahnya.
"Ayah aku..." ucap Erik tepotong oleh bentakan ayahnya.
"DIAM KAMU!!!" bentak Raja. Erik hanya bisa menunduk tak berani menatapnya, sedangkan yang lain kaget dengan reaksi Raja terhadak Erik. "Kamu itu tidak becus, disuruh jaga adikmu sendiri tidak bisa, hingga sampai terjadi masalah seperti ini, anak tidak berguna kamu, kamu ini......" marah Raja terpotong
"CUKUUUUP!!!" Membuat mereka semua bertambah kaget termasuk Raja oleh suara tersebut Berasal dari Putri Eliana kecuali Vandal karna sudah tau permasalahannya, Erik menatap heran kearah adiknya "cukup ayah cukup, kenapa ayah selalu menyalahkan kak Erik, kak Erik sudah cukup menderita, jangan ditambah lagi. Apa aku yang harus menceritakannya ayah???" ujar panjang Eliana.
"Eliana maksud kamu apa sayang?" tanya Raja.
"Eliana?" ujar Ratu bingung.
"Eliana? Ini ada apa?" tanya Erik
"Kak Erik diam saja!" pinta Eliana terhadap Kakaknya, lalu kembali melihat kearah ayahnya "jangan pura pura tidak tahu!! Aku yakin ayah tahu maksudku...!!" sambung Eliana, James dan Will diam saja lalu menoleh ke arah Vandal meminta komfirmasi. Vandal hanya meyakinkan bahwa tenang saja.
Raja tetap diam , lalu Eliana menarik nafas panjang dan mulai berbicara mengenai tentang apa yang terjadi.......
@4ndh0 iya lg dijalan jd susah masukin panjang panjang jd pendek dulu )
Ini maksudnya apa Mas @4ndh0 ?
eh iya ya bru ngeh, waduh hahahahaa