It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
The Last Tiger in East Java: Symbolic Continuity in Ecological Change )
Tapi, terima kasih untuk papernya. Kebetulan sekali pas jalan-jalan akhir pekan kemarin, saya berdiskusi ttg penampakan harimau Jawa di gunung Slamet dengan teman saya.
Trims, lagi.
iya, selain di Gunung Slamet ada juga desas desus populasi Harimau jawa di Semeru, Ciremai, Ungaran dan Merubetiri, tapi "pun" kalau memang telah ditemukan dan dibuat sanctuary khusus buat Harimau Jawa ane sangsi the remaining survivors would last for decades, secara bakal ada kurangnya genetic diversity.
Masalah dg harimau adalah, hewan ini sangat soliter dan masing-masing menguasai wilayah luas tiap individunya agar tersedia mangsa cukup banyak. Dengan perambahan hutan dan maraknya pendakian gunung-gunung di Jawa, sudah pasti akan menimbulkan konflik dan penampakan. Di hutan Sumatera yang lebih luas saja, berita konflik ini sering terdengar. Sedang di Jawa yg penduduknya lebih padat sehingga peluang konflik makin besar, tidak ada berita itu. Harimau bukan benar-benar hewan yang pemalu. Dan dia juga bukan hewan nokturnal. Sementara klaim penampakan banyak menyebutkan, mereka langsung melesat lari dan muncul menjelang malam.
Seinget saya, satu-satunya jejak harimau yg paling valid itu yg di Meru Betiri, sekitar tahun '91-92. Di luar itu masih samar dan tak jelas.
@wing oh bukan mas Agung, soalnya doi..ah susah untuk dijelaskan... )
iya masih simpang siur tentang perjumpaan Harimau jawa dengan Macan tutul heheu...
berarti penemuan PL-KAPAI 1997 di Merubetiri dan penemuan di Ranu Tompe, 2013 kmrn masih kurang valid ya browing? )
oh begitu...
Bagi saya, penemuan-penemuan sesudahnya masih gak sekuat yg tahun 91-92 itu. Apalagi yg Ranu Tompe. 2013 dan lokasinya di Semeru? Saya lebih banyak sangsinya ketimbang yakinnya. Bukannya saya tidak mengharapkan kehadiran kembali harimau Jawa, tetapi ya... begitulan. Klisenya, seeing is believing. Haha.
let's see aja ya, soalnya camera trapnya mau ditambah )
well, (yang gw baca sih) area ranu tompe masih perawan dan tidak ada jalur khusus kesana, jadi ya lets see aja...*crossingfingaahbeibeh
@wing produk pembersih piring dan pakaian
Luas taman nasional Semeru-Bromo-Tengger adalah sekitar 500-an kilometer persegi. Yg benar-benar perawan belum terambah sama manusia paling banter setengahnya. Sebagai predator, harimau sangat aktif menjelajah dan menandai daerah kekuasaan individunya. Luas jelajah masing-masing individu bervariasi antara 30-200an kilo meter persegi. Kalaupun masih ada harimau di Semeru, jumlahnya pasti sangat sedikit mengingat tidak ada kasus penampakan/penyerangan dlm tahun-tahun terakhir (dg jumlah pendaki ribuan per harinya, masa harimau gak tergoda buat cari mangsa, haha). Dengan jumlah yg sangat sedikit tadi, dalam kacamata evolusi, jumlahnya terlalu kritis untuk bisa bertahan melewati seleksi alam selama lebih dr 20 tahun.