It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
ini dua yang keliatan dan kerasa banget rika
Suatu hari, sebelum acara lamaran Nisa dan Ferdy (anak dari teman Mamanya), Nisa pergi ke Bandung selama satu minggu untuk menemani sahabatnya yang melaksanakan pernikahan di kota Bandung.
Oke, setelah sinetron yang sedang naik daun dengan judul 'ganteng-ganteng srigala', bahkan adikku yang masih duduk di bangku TK juga tidak ketinggalan menonton sinetron itu, sekarang ada sebutan baru lagi yang aku dengar, yaitu 'cantik-cantik fujoshi'.
kliatan sepele sih emang
kecup @balaka :-*
:-*
:-*
Tapi kn benar sekrg aku sma dia 'teman' *lol
dan aku juga udah bikin ceritaku di note hp...
*curcol*
sukses yo @Rika1006
dan aku juga udah bikin ceritaku di note hp...
*curcol*
sukses yo @Rika1006
-
@cute_inuyasha
Aku menjenguk dia di sebuah kamar rumah sakit. Dia terlihat sedang sibuk mengetik sesuatu di laptopnya dengan memakai pakaian rumah sakit.
"Kamu sakit apa?" Tanyaku sambil menyentuh keningnya dengan punggung tanganku.
Dia hanya menjawab dengan senyuman dan malah membicarakan hal lain denganku.
Aku menyuapi dia dengan bubur yang aku bawa, kami berbincang-bincang membicarakan banyak hal sewaktu itu.
Sesekali dia mengusap-ngusap kepalaku dan membelai lembut rambutku. Aku hanya bisa terdiam menahan rasa yang bergejolak di dadaku. Ada desiran-deserian yang menyeruak di dalam dadaku.
Entah perasaan apa yang aku rasakan, tapi aku sangat senang dan menikmati seolah dia lagi memanjakan aku.
Perlahan aku bisa mencium aroma nafasnya yang hangat dan sentuhan lembut saat dia mengecupku. Aku bahkan masih ingat bagaimana aroma nafasnya, seperti aroma nafas bayi yang baru bangun tidur, membuatku ingin merasakannya lebih lama lagi.
Tapi hanya 3 detik, dia sudah menjauhkan dirinya dariku. Dia berbaring di ranjang rumah sakit dan memejamkan matanya, meninggalkan aku dan debaran jantungku yang masih terpacu.
Saat aku membuka mata, aku melihat dinding kamarku, bukan dinding rumah sakit. Aku bahkan masih bisa merasakan aroma nafas yang dia tinggalkan.
Dan dia sudah menghilang bersama mimpiku yang tersudahi.
Aku masih terdiam memikirkan mimpi yang tersudahi beberapa detik lalu. Kulihat jam di dinding kamar menunjukan pukul 4 pagi. Raya dan Tina masih tertidur pulas di sampingku. Ah, mengapa aku bermimpi tentang orang itu?
Aku tersenyum mengingat setiap inci yang terjadi di dalam mimpiku beberapa saat lalu. Dia yang belum aku ketahui namanya, bisa datang ke dalam mimpi indahku. Ya, entah mengapa aku merasa mimpiku sangat indah dan nyata.
Sebentar lagi subuh akan segera tiba, aku memutuskan untuk tetap terjaga sampai waktu subuh. Aku coba membuka Forum yang sudah beberpa hari ini aku tinggalkan.
Ada beberapa notifikasi yang masuk, dan aku sedikit gugup saat melihat salah satu notifikasi pesan pribadi dari Anonymous.
Deg! Aku langsung tersentak kaget, saat aku membuka pesan pribadi darinya.
"Tadi kamu kemana? Aku kan bilang, kamu tunggu di Masjid, aku nyariin kamu tadi!"
Astaga! Aku langsung terlonjak, bangun dari posisi berbaringku, tak percaya dengan apa yang aku baca dari pesan tersebut! Apa aku masih berada di dalam mimpi?
Ya Tuhan! Aku menampar-nampar kedua pipiku, memastikan kalau aku sudah tidak berada di dalam mimpi! Aku lihat lagi pesan pribadiku darinya, ternyata benar ini bukan mimpi!
"Jadi orang itu Anonymous? Jadi dia yang baru saja aku impikan adalah Anonymous? Jadi yang menarik tanganku membawaku dalam deras hujan adalah Anonymous?" Aku merancau sendiri, berpikir keras, dan meyakini diriku sendiri tentang kejutan tak terduga yang datang padaku.
"Nisa, kamu kenapa?" Raya terbangun dan bertanya dengan heran melihatku.
"Raya, coba pegang dadaku ini! Tekan yang kuat, kalau gak jantung aku bisa copot!" Aku membawa tangan Raya dan meletakannya tepat di atas dadaku yang sedang berdebar dengan kencang!
"Kamu mimpi apa sih?" Tanya Raya yang semakin bingung. "Astaga Nisa, jantung kamu kenapa ini seperti orang yang lagi merathon?" Raya menjauhkan tangannya dari dadaku, dan memberikan ekspresi penuh tanya padaku.
"Pernah gak kamu bermimpi bertemu Lee Sung Gi?" Aku menanyakan ini, karena aku tahu Raya adalah fans fanatik dari Lee Sung Gi.
"Pernah sih, tapi aku tahu itu gak mungkin! Sadar diri gitu loh!" Jawab Raya asal. Raya pasti berpikir aku aneh saat ini.
"Terus apa yang kamu rasain, kalau tiba-tiba kamu bertemu Lee Sung Gi? Sesuatu yang gak pernah kamu bayangkan! Sesuatu yang gak pernah kamu harapkan! Tapi kalian dipertemukan dalam keadaan yang tak terduga, dan kalian berlarian berdua dalam deras hujan.." Jelasku sambil menerawang tentang pertemuanku dan Anonymous yang tak terduga.
Raya mengucek-ngucek kedua matanya, dia menguap lebar, lalu meletakan telapak tangannya di keningku. "Kamu pasti lagi sakit karena kehujanan, sekarang ayo tidur lagi!" Ucap Raya dengan cuek yang seolah tak menanggapi diriku yang sedang bahagia sebahagianya.