It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Xiaomi bukan siapa-siapa. Xiaomi bukanlah merek Internasional yang dikenal di seluruh dunia. Namun hanya butuh waktu dua tahun bagi Xiaomi untuk bisa menjadi seperti sekarang, sebuah"brand" yang menjadi magnet bagi para pecinta gadget.
Xiaomi bahkan menduduki peringkat keempat produsen smartphone terbesar di dunia di bawah Apple, Samsung, dan Lenovo. Prestasi tersebut tidak diraih dengan mudah. Xiaomi menggunakan cara-cara yang tidak dilakukan oleh para pesaingnya. Apa saja?
Ada Tangan-tangan Berpengalaman
Kunci utama sebuah perusahaan tentu ada pada pemimpinnya. Begitu pun Xiaomi yang dengan berani merekrut orang-orang penting yang memiliki pengalaman di bidangnya masing-masing.Xiaomi menempatkan orang-orang penting tersebut sebagai perwakilan di beberapa negara tertentu yang dinilai potensial, salah satunya India.
Namun yang paling fenomenal tentu saja Hugo Barra, pria asal Brasil yang sempat menjadi eksekutif di Google selama lima tahun. Dengan pengalaman yang dijalaninya di Google, Hugo Barra tentu tahu betul bagaimana membuat dan memasarkan perangkat Android.
Untung Tipis, Produk Berkualitas
Xiaomi tidak mengambil untung banyak saat merintis karir dalam berjualan perangkat Android. Meski begitu bukan berarti Xiaomi membuat produk dengan asal-asalan. Xiaomi tetap menciptakan produk berkualitas semampu yang mereka bisa dan menjualnya dengan harga terjangkau. Meski keuntungannya (laba) tipis, Xiaomi berhasil mendapatkan keuntungan lain yang lebih besar: produknya perlahan mulai dipercaya.
Media Sosial Sebagai Alat Promosi Gratis
Kala itu, media sosial seperti Facebook dan Twitter belum menerapkan sistem monetise seketat seperti sekarang ini. Karenanya, Xiaomi memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi gratis ketimbang beriklan. Hal ini terbukti efektif dengan efek berantai dari mulut ke mulut (viral) sehingga Xiaomi menjadi lebih dikenal. Selain itu, Xiaomi juga bisa mengalihkan bujet iklan untuk kebutuhan lainnya.
Tidak Ada Toko Fisik
Dimana Anda bisa membeli smartphone Xiaomi? Pastinya bukan di toko fisik. Ya, Xiaomi pada awalnya memang tidak memiliki toko fisik miliknya sendiri. Xiaomi lebih memilih menjualnya dengan sistem distribusi online yang lebih hemat biaya. Bahkan, hal ini juga terjadi pada penjualanflash sale Xiaomi Redmi 1S tahun lalu di Indonesia. Setelah berhasil meraih keuntungan besar, Xiaomi akhirnya mulai membuka toko fisik di negara asalnya dan menyusul di negara lainnya.
Kardus Kokoh
Pilihan menggunakan jalur distribusi online yang dilakukan oleh Xiaomi diperhitungkan dengan begitu matang. Untuk menghindari kerusakan saat prosespengiriman, Xiaomi merancang packaging smartphone-nya dengan bahan yang kuat.Xiaomi menggunakan material kardus kokoh yang bahkan tidak rusak ketika diinjak dengan bobot berat.
MIUI dan Komunitas
Mau cepat besar? Gandeng komunitas! Cara inilah yang juga dilakukan oleh Xiaomi dengan menggandeng komunitas yang berisi orang-orang "geek" di dalamnya dengan keahlian masing-masing. Bersama komunitas tersebut, Xiaomi merancang ROM MIUI yang hingga kini banyak digemari. Sebagai tanda balas jasa, orang-orang yang berperan besar terhadap pengembangan MIUI akan dipampang namanya di dalam menu About dari ROM MIUI.
Kesimpulan
Dengan strategi yang sudah dibeberkan di atas, Xiaomi sukses membayangi produsen gagdet raksasa seperti Apple dan Samsung hanya dalam waktu dua tahun. Xiaomi berhasil menjual 7,2 juta smartphone di tahun 2012 dan meningkat menjadi 18,7 juta smartphone di tahun 2013. Apakah Anda salah satu pengguna Xiaomi? Apakah Anda puas dengan produk ciptaan Xiaomi?
25 maret 2015
http://droidlime.com
Anda pasti sudah mendengar kabar peluncuransmartphone layar besar terbaru dari Xiaomibernama Mi Note Pro bukan? Di balik peluncuran smartphone (phablet) tercepat di dunia tersebut ternyata meninggalkan sedikit kebingungan bagi para penggemar Xiaomi di Indonesia. Apa sebab?
Banyak orang bertanya-tanya, apakah Xiaomi seri Mi dan Redmi itu adalah produk yang sama? Pasalnya, ada smartphone Xiaomi Redmi Note, ada pula Xiaomi Mi Note. Ada Xiaomi Redmi 1S, adapula Xiaomi Mi 1S. Hal ini yang menjadi penyebab kebingungan banyak orang yang belum terlalu mengenal Xiaomi.
Beda Segmentasi
Perlu diketahui, Xiaomi Redmi dan Xiaomi Mi adalah dua jenis smartphone yang berbeda. Bisa dikatakan, varian Redmi dari Xiaomi lebih diperuntukkan bagi kalangan menengah dan entry-level. Hal ini bisa dilihat dari spesifikasi beberapa smartphone Redmi sepertiRedmi 1SdanRedmi Noteyang hanya menggunakan prosesor quad-core atau octa-core kelas menengah, baik dari Qualcomm Snapdragon maupun MediaTek.
Di lain sisi, Xiaomi Mi diciptakan untuk pengguna kelas menengah ke atas. Contohnya seperti Xiaomi Mi3, Mi4,Mi Note, hinggaMi Note Pro. Seluruhnya menggunakan prosesor kelas atas saat ini,yakni CPU quad-core atau quad-core Snapdragon 800 Series dari Qualcomm yang juga digunakan oleh smartphone high-end dari produsen lain.
Beda Spesifikasi
Seperti yang sudah disebutkan pada poin pertama, seri smartphone Xiaomi Redmi selain hanya dibekali prosesor kelas menengah, juga hanya dibekali kapasitas RAM 1 atau 2 GB saja. Begitu pun dengan kualitas kamera yang dimilikinya. Rata-rata smartphone seri Redmi hanya memiliki resolusi 8 MP saja (kecuali Redmi Note memiliki kamera 13 MP).
Pada smartphone seri Mi, selain memiliki prosesor tertinggi di kelasnya, juga ditunjang kapasitas RAM ekstra besar antara 3 hingga 4 GB. Sedangkan kameranya minimal sudah beresolusi 13 MP. Hal lain yang membedakan ada pada sisi desain, dimana varian Redmi rata-rata berbahan plastik, sementara varian Mi memiliki paduan material plastik dan aluminium atau stainless steel. Hal ini membuat varian Mi lebih terlihat elegan dan terasa mantap di tangan.
Redmi Murah, Mi Lebih Mahal
Jika dibandingkan dari sisi harga, seluruh varian Xiaomi Redmi dibanderol di bawah US$300. Sebaliknya, seluruh varian Mi biasanya dijual di atas US$300. Contohnya adalah produk terbaru Xiaomi, yaitu Mi Note Pro yang memiliki harga cukup tinggi mencapai US$532. Jika dihitung menggunakan kurs Rupiah, hargasmartphone seri Redmi biasanya tak lebih dari Rp2,5 juta, sedangkan harga smartphone seri Mi dipastikan ada di atas Rp3,5 juta.
Kesimpulan
Dari tiga poin yang telah kami beberkan di atas, seharusnya Anda sudah lebih mengerti perbedaan seri smartphone Xiaomi Redmi dan Mi. Xiaomi Redmi menawarkan spesifikasi kelas menengah dengan harga terjangkau bahkan murah, sedangkan Xiaomi Mi menawarkan spesifikasi terbaik dengan harga terjangkau yang terkadang tergolong mahal.
Di Indonesia, varian Redmi lebih banyak digemari karena memang sangat menarik dari sisi performa dan terutama harga. Xiaomi Mi tak selaris varian Redmi karena belum tersedia secara resmi di Indonesia, sehingga cukup sulit didapat.
31 maret 2015
http://droidlime.com
Tidak terasa salah satu produsen smartphone asal China, yaitu Xiaomi telah berumur lima tahun. Dalam jangka waktu tersebut, perusahaan ini telah menghasilkan beragam produk yang gakalah dibandingkan oleh perusahaan lain. Mulai dari smartphone hingga beragam gadget pintar, melakukan ekspansi keluar Cina, dan telah menjadi perbincangan beragam media.
Xiaomi bahkan telah menjadi mimpi buruk bagi produsen smartphone kelas atas seperti HTC, Samsung, bahkan Apple sekalipun. Berikut adalah infografis yang menunjukkan fakta-fakta tentang Xiaomi dan juga perjalanan mereka selama lima tahun.
credit
kalau boleh tahu
ane Redmi 2 ) #mulahmeriah
gak ada kuota buat striming #MiLaunch2015 :'v :'v
more pics
masuk indonesia mei
12.999 inr / 2.6jtan idr
@ffirly69 yah seperti itulah ) nih ada reviewnya http://taufiqul.me/2015/02/06/review-xiaomi-mi-band-simple-fitness-band/
@ffirly69 di india 2.6jtan gak tau deh nanti masuk sini jadi berapa
-gakada eksternal memori (?)