It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Ayooooooo SEMANGKAAA semangat kakaaakkk
#jerit² histeris#
Di tunggu chapter selanjutnya jangan sampe mandek neng tengah dalan ya kak
sory lama, author abis sakit, ni langsung di up sampe tamat ya, maaaf lama
@3ll0 @zakrie @Arie_Pratama @Wita
@hendra_bastian
@Otho_WNata92 @SteveAnggara @Asu12345
@balaka
@nakashima @meandmyself @lulu_75 @Bun
@Ndraa @Rika1006 @boygiga @sky_borriello
@Adi_Suseno10 @Adiie @cassieput
@theproject49
@ABOTH @ngehaha @RenoF @HesanRehan
@dhina26
@4ndh0 @ardavaa @nicho1996 @hyujin
@ElninoS
@sumahan @boy_filippo @arbiltoha @PeterWilll
@pokemon @doodledeedum @Irfandi_rahman
@cevans
@Agova @arieat @FajarrSipitt
@codycummingfans
@freeefujoushi @doel7 @DoniPerdana
@NothinglikeusUs
@bagastarz @WYATB @bonyapolo @DM_0607
@abong
@rama_andikaa @ngehaha @DMLMBT
@adamy @jokerz @Toraa @Yangmerindu
@spunkedfan
@Vanilla_IceCream @aridinggo @Kibosuke
@_abdulrojak
@dimasalf9 @Rifal_RMR @bram @Akbar Syailendra
@FransLeonardy_FL @nawancio @Hiruma
@Pradipta24
@andre_patiatama @cansetya_s
@Wooyoung @ar_dozu @Gak24 @aries18
@amira_fujoshi
@Pyromaniac_pcy @cetarr @Gaebara @d_cetya
@LostFaro @Riomantika @kuroi_o @viji3_be5t
@polos
@ffirly69 @gravitation @yuliantoku
@AryaPutra_25
@cute_inuyasha @Asu123456 @Putra_ina89
@putrafebri25 @DItyadrew2 @SyahbanNa
@faisalits_
@joenior68 @badboykem @jerry_mouse
@hehe_adadeh
@Fendy200 @ItsNotDaud_john @alvin21
@amir_tagung
@angelsndemons @OfficialStarboyz
@Gabriel_Valiant
@cute cowo @AlmeraVan @yansah678
@Watiwidya40Davi
@arjunaputra @octavfelix @Unprince @arGos
@Tsunami
@Tsu_no_YanYan @renitasalsabil1
@arifinselalusial @Daviano @haha_hihi12
@AbdulFoo
@Hon3y @Jerin @adamx @bumbellbee
@bluewolfie17
@saiff @dafaZartin @dhina26 @Revandityap
@akina_kenji @kvnandrs6 @Akukamukita
@NanNan @DafiAditya @Tsu_no_YanYan
@raw_stone @j4nji @aldhy_virgo @abyyriza
@1ar7ar @erickwen1 @Ngkik05 @syafiq
@ricky_zega @Djie_hk @OkiMansoor @shuda2001 @sully_on
Pangeran James vs Warrior Alex
"Percuma, menyerah saja, tak ada gunanya kau melawan James." ujar Alex menghunuskan pedangnya, sedangkan James bertahan dengan pedangnya yang retak disanaa sini.
"Tak akan." ucap James tegas
Alex menoleh kearah Valerie "payah, ternyata kemampuan sage hanya seperti itu, bisa-bisanya dia kalah oleh Knight bodoh itu." umpat Alex.
"Itu karna kita saling membantu satu sama lain, heeeeyaaaa...." ujar James menerjang Alex dengan pedangnya
"Charge attack." Alex mengibaskan pedang besarnya hingga James terhempas kembali mundur kebelakang.
James mendarat sempurna dan kembali berlari menuju Alex, pedangnya bergesekan dengan tanah mengayun kearah Alex, dia menghindarinya dengan gesit.
"Aura blade." pedang Alex bersinar, "spiral pierce." Alex melancarkan lurus kedepan pedangnya ke arah James, mengakibatkan putaran udara disisinya.
James menghindar, tapi effek yang dihasilkan pakaian tersayat-sata dan tubuhnya tergores disana sini, James berguling menjauh dari Alex, "sepertinya dia sudah bertambah kuat." gumam James sambil mengatur strategi.
James mundur beberapa langkah dan melihat keadaan sekitar untuk membuat strategi "aaaarrrgh." ujarnya kesal sambil mengacak-ngacak rambutnya sendiri, Alex memandang heran kearah James 'membuat strategi bukanlah caraku, kalau ada Will akan lain ceritanya.' pikir James.
"Kenapa? Apa kau mulai frustasi karna tidak bisa mengalahkanku." ujar Alex mencemooh.
James kembali menatap Alex 'ini bukan saatnya seperti ini, yang harus aku lakukan hanya mengalahkannya.' pikir James.
Tanpa disadari Alex sudah berada di atas tubuh James , James tersontak dan mendongak keatas bersiaga menangkis pedang besar Alex yang tertuju kearahnya, suara dentingan pedang mereka beradu keras.
James menahan dorongan Alex dengan pedangnya, retakan pedangnya semakin memanjang "blazt explod." ledakan besar membuat James terpental berguling kebelakang, jatuh tengkurap, James bangkit dengan perlahan, Alex sudah berada disampingnya dan mengayunkan pedangnya ke tubuh James, dia menangkis dengan pedangnya namun saat beradu, pedang James patah menjadi dua, dengan sigap James menunduk menghindari tebasan Alex.
Alex beputar dan menendang bagian pinggang James "uaaaagh..." pekik James terpelanting jauh.
"Sudah kubilang kan kau tak akan bisa mengalahkanku tanpa kekuatan apapun." ujar Alex berjalan perlahan mendekati James yang tengah meringis.
James meringis memegang bagian pinggangnya sambil menatap Alex datang mendekat, saat sudah dekat dia mengangkat pedangnya tinggi.
Saat pedang itu berayun kearah James, sebuah serangan datang dari belakang tubuh Alex, dia dengan cepat berputar "Shock wave." gelombang udara dihasilkan oleh pedang besar Alex menyebabkan gelombang untuk menghalau ribuan kelopak bunga yang datang menyerang.
"Erik." ujar James kaget.
"Kau... Hmmm.. Sudah kuduga pasti Leon tak akan tega menyakitimu, sepertinya aku juga yang akan turun tangan." ujar Alex tak kaget sama sekali.
James mengambil kesempatan, dengan menendang bagian belakang lutut Alex, Alex mengaduh dan sedikit menunduk, lalu James melayangkan tinjunya diwajah Alex saat dia menoleh hingga Alex terdorong berguling menjauh dari James.
Erik berlari mendekati James, dan berdiri didepannya dengan pedang mengacung kokoh menghadap Alex yang sudah bangkit kembali menatap dingin James dan Erik.
"Wah wah, tampaknya ini akan menyenangkan bisa membunuh sang pangeran dan kekasihnya sekaligus." ujar Alex menyeringai.
"Tak akan kubiarkan, aku akan mengalahkanmu." ujar Erik geram. Sebuah tangan memegang tangan Erik, diapun menolah melihat James memegang tangannya, "James kamu istirahatlah, serahkan dia kepadaku." sambung Erik.
James menggeleng "tidak sayang, ini bagianku, aku tidak akan membiarkanmu dalam bahaya." ujar James mengambil Alih pedangnya kembali. Tapi Erik menolak memberikannya.
"Kau meremehkanku, aku bisa menghadapinya." bantah Erik menggenggam erat pedang itu, tapi James tetap memaksa mengambil alihnya.
Mereka berdua saling tarik tak ada yang mengalah "Erik dengarkan aku..." bentak James menatap tajam Erik, Erik terdiam dan melepas pedang itu pasrah, pedang itu sudah dalam genggaman James. Erik membuang pandangannya, James memeluk Erik dengan sebelah tangan lalu mengecup kepalanya "tunggu disini, biar aku yg menghadapinya." sambung James, Erik hanya mengangguk.
Tepukan tangan diberikan oleh Alex sebagai tanda mengejek "romantis sekali kalian, tapi itu tak akan berlangsung lama." ujar Alex menghunuskan pedang besarnya.
James berpindah kedepan Erik, menatap tajam Alex, saat hendak maju James ditahan oleh Erik, dia kembali menatap Erik bingung "ada apa Erik?" tanya James.
"Aku tidak bisa diam saja dan melihatmu bertarung sendirian." ujar Erik lantang "aku akan membantumu walau tanpa persetujuanmu sama sekali." sambung Erik tegas.
James memejamkan mata sejenak lalu kembali menatap Erik "kau ini memang keras kepala sayang, baiklah, jangan sampai terluka ya, aku akan tetap menjagamu." ujar James pasrah
Erik kemudian berdiri sejajar dengan James dan memasang kuda-kuda siaga dengan tangan kosong, sedangkan James bersiaga dengan pedangnya yang bercahaya.
Disisi lain Vandal dan Valerie melihat Kedua pangeran menghadapi Alex, "lebih baik kau bantu mereka, aku tidak apa-apa." ujar Valerie.
"Tidak, kau harus disembuhkan dahulu baru kita bisa membantu mereka melawan Alex." jawab Vandal masih menggunakan sihirnya menyembuhkan luka Valerie. "Kuharap mereka bisa bertahan, atau lebih baik lagi mereka bisa mengalahkannya." sambung Vandal.
Alex berlari, James maju terlebih dahulu, Alex mengayukan pedangnya, James dengan sigap menahannya dengan pedangnya, mereka berdua saling dorong, Erik menaiki bahu Jame dan melompat kemudian menedang dada Alex kuat, Alex terdorong, namun Alex cepat memegang satu kaki Erik dan menariknya sebelum ikut terlempar, James menangkap tangan Erik kemudian bergerak melewati tubuh Erik dan memberikan tendangan kuat tepat di kepala Alex, hingga pegangannya terhadap Erik terlepas dan dia terlempar jauh.
James menahan tubuh Erik agar tidak jatuh dengan sebelah tangannya, mereka berdua saling berpandangan "kamu hebat sayang." goda James yang berada diatas tubuh Erik
Alex berdiri dengan kesal "awas kalian berdua." hardik Alex geram, James dan Erik menoleh kearah Alex yang berlari kembali kemereka berdua.
James membantu Erik berdiri tegap kembali dan bersiap dari serangan Alex. Kali ini Erik maju terlebih dahulu, beberapa centi sebelum Alex menebaskan pedang besarnya kearah Erik, James menariknya dan bertukar dengan Erik, menggunakan pedangnya untuk membelokan pedang besar Alex kearah lain, suara nyaring disebabkan oleh dua pedang itu ketika beradu.
Alex sedikit oleng karena gaya dari pedangnya yang besar, Erik melayangkan tinjunya kearah Alex, tapi berhasil dihindari oleh Alex mundur beberapa langkah, 'aku harus memisahkan mereka berdua, cukup sulit rupanya kalau mereka bersama-sama.' pikir Alex, "parrying." cahaya sekilas bersinar dibawah kaki Alex lalu menghilang.
"Sayang hati-hati." ujar James berlari dibelakan Erik.
Mereka berdua kembali menyerang Alex, dengan berasamaan namun anehnya kali ini tak ada satupun serangan mereka yang mengenainya, semua dihalau dengan mudah, Alex balas menyerang, mereka berdua kembali mundur kebelakang. "Apa kau menyadarinya, semua serangan kita sia-sia." ujar Erik.
"Ya aku tau, rupanya dia sudah.bisa jurus itu." ujar James tetap bersiaga.
"Jurus apa?" tanya Erik,
"Parrying, jurus tingkat tinggi para warrior, jurus itu dapat memblock semua serangan yang datang." terang James.
"Lalu bagaimana James?" tanya Erik kembali.
James tampak berfikir "hmm aku punya ide, semoga saja berhasil." ujar James.
Erik menoleh "apa idenya." ujar Erik, namun Alex sudah melompat mendekati Erik, dia terkejut melihat kedatangan Alex tiba-tiba.
"Erik." teriak James
Alex mengayunkan pedangnya kearah Erik, namun masih bisa dengan sigap dihindari oleh Erik menjauhi Alex. James sedikit bernafas lega, karena Erik berhasil menghindarinya.
"Hei cari yang sebanding." teriak James geram. Alex menoleh kearah James dengan tertawa kecil, dia berhasil memisahkan Erik dan James.
"Hahaha, segitu emosinya kah kau, padahal aku cuma menyerang kekasihmu saja, bagaimana ya kalau aku membunuhnya, apa kau akan kehilangan kendali." ledek Alex
James makin geram, "jika kau lukai sedikit saja Erik, aku akan mencincang tubuhmu." bentak James berlari menuju Alex. Begitupun dengan Erik berlari menuju kearah Alex.
Alex melihat kedua datang mendekat, "percuma saja." ejek Alex.
"Rellease." ujar James, pedangnya menyala, dan meniadakan effek jurus Alex.
"Apa?" pekik Alex.
Erik berhasil memukul wajah Alex hingga terhuyung, James hendak menebas Alex namun berhasil dihindarinya, dia berputar dan melompat turun secara vertikal, menukik tajam, Erik dan James melihat Alex melesat.
"Dragon drill explod." Pedang besar itu menancap ditanah menyebabkan tanah begoncang dan meledak membuat Erik dan James terpental jauh berlawanan arah. Alex bergerak gesit menuju Erik yang masih berbaring terlentang, James yang berada diarah berlawanan langsung bangkit dari telungkup dan berlari mengejar Alex.
Erik melihat kedatangan Alex dan berguling kesamping dan berjongkok, Saat pedang Alex mengarah ke Erik, dia melompat salto kebelakang, bajunya sobek terkena sedikit tebasan Alex, dari belakang James sudah mengayunkan pedangnya, Alex langsung berbalik sambil menganyunkan pedangnya pula, hingga beradu keras.
"Kau kira bisa mengalahkanku jika berdua, jangan mimpi." ujar Alex dingin, Erik sudah berada dibelakang Alex dan melancarkan tendangannya, namun Alex sudah menduganya, Dengan sigap dia menangkap kaki Erik dengan sebelah tangannya. "Kau kira bisa menyerangku dengan pola yang sama, jangan berharap." ujar Alex "berserk demolution." kulit Alex berubah merah, ototnya mengembang lebih besar, Erik dan James terbelalak melihat perubahan tubuh Alex,
Alex mencengkram kuat kaki Erik "aaaaghhh." pekik Erik
Erik diayunkan dengan mudah kearah James, James terhempas jauh setelah bertubrukan dengan tubuh Erik, James menghantam puing-puing cukup keras. Erik menendang kepala Alex dengan satu kaki yang masih bebas namun tak berarti apa-apa. Alex menyeringai dan menghantamkan Erik ketanah sangat kuat berulang-ulang "guuuaaaaghhhh.." teriak Erik mengeluarkan darah dari mulutnya hingga tidak sadar.
James menyingkirkan puing dari tubuhnya dan melihat Erik tak sadarkan diri dan penuh luka sedang dibanting-banting oleh Alex, itu membuat James benar-benar geram, dia bangkit dan berlari "ALEEEEEX....." teriak James marah
Alex melihat James berlari mendekat, sekali lagi Alex menggunakan tubuh Erik sebagai alat dan menghantamkan ketubuh James, Tapi James dengan sigap menahan tubuh Erik erat sebelah tangan, James berhasil menggoreskan sebuah luka di tangan Alex hingga pegangannya pada kaki Erik terlepas, dan mereka berdua terpental bersamaan.
James membiarkan tubuhnya menghantam balai dari kayu sambil memeluk Erik "aaaargh." teriak James tertahan menahan sakit.
"Uhuk uhuk." Erik terbatuk dalam dekapan James mulai sadar namun lemas. "James." pekik Erik pelan kaget.
James tersenyum "syukurlah kamu tidak apa-apa sayang." ujar James sedikit meringis.
"Wah romantis sekali kalian." ejek Alex berjalan santai menuju mereka berdua.
James membantu Erik duduk, "kamu tunggu disini." ujar James bangkit berdiri, Erik hendak membantu, namun sepertinya dia lemas sekali dan hanya diam melihat James berdiri membelakanginya.
Alex menebas secara horizontal, James meluncur dibawahnya sambil menyerang Kaki Alex, "aaaah." pekik Alex kembali mengayunkan pedangnya kearah James, berhasil ditahan namun tenaga Alex lebih kuat hingga James terpental jauh, "eartquake blazt wave." gelombang udara kuat disertai retakan bebatuan dari tanah menyerang James hingga dia terhempas lebih jauh.
"James." ujar Erik pelan, Alex menoleh kearah Erik yang duduk lemah, dengan seringai licik dia berjalan mendekati Erik santai. Erik melihat kedatangan Alex, dia menatap Alex tajam, ingin dia bangkit dan menyerang Alex namun tubuhnya lemas sekali.
Alex menyeringai saat sudah berdiri beberapa meter saja dari tubuh Erik, dia menatap Erik sinis "sekarang matilah kau." ujar Alex mengacungkan pedangnya, Erik mendongak kearah Alex dengan pasrah.
James melihat itu panik, dia bersusah payah berlari untuk menghentikan Alex, diarah lain Raja Victor tiba, dia kaget melihat Alex hendak menancapkan pedangnya ketubuh Erik.
"ERIIIIIIK..." teriak James
Erik memejamkan matanya dan ......!! Darah menciprat kemana-mana, Pedang itu menembus tubuh orang dengan mudah.....
James, raja Victor dan Alex terbelalak, terkejut dengan apa yang mereka lihat,
"Erik kau tidak apa-apa?" tanya seseorang membuat Erik kembali membuka matanya, dia terbelalak shock dengan apa yang dia lihat.
Leon berdiri didepannya menghadap Erik, memunggungi Alex dengan pedang besar Alex menembus tubuhnya dari punggung kedepan tubuhnya demi melindungi Erik.
"Le.... Leon." ujar Erik bergetar.
Leon tersenyum manis, "Leon kau bodoh sekali melindungi orang seperti dia." bentak Alex.
Leon melirik tajam kearah Alex "orang yang penuh dendam sepertimu tidak akan pernah mengerti." ujar Leon
Dengan penuh amarah Alex hendak menarik pedangnya kasar, namun dengan kuat ditahan oleh Leon. Alex tak bisa menarik pedangnya dari tubuh Leon. James melompat menyerang tangan Alex, dia menghindar dan melompat mundur melepas pedangnya yang tertancap tubuh Leon, "Leon." ujar James melihat Leon oleng jatuh berlutut.
"Leon." ujar Erik berkaca-kaca.
"Hei aku tidak apa-apa, yang penting kau baik-baik saja Erik." ujar Leon. "James bantu aku cabut pedang ini." pinta Leon, James menyarungkan pedangnya dan menarik pedang itu dari tubuh Leon "aaaarrgh." pekik Leon meringis, Erik bersusah payah bergerak mendekat kearah Leon yang bersandar didinding.
Klintaang...!!! Suara pedang besar Leon dijatuhkan ketanah oleh James. "Kalian berdua diam disini, biar aku yang hadapi dia, dan Leon terima kasih karna sudah menyelamatkan Erik." ujar James tegas.
James berlari meninggalkan mereka berdua menuju Alex. "Leon kau benar-benar menyedihkan hanya karena cinta." ejek Alex mencemooh.
"Kenapa?" tanya Erik "kenapa kau melindungiku." ujar Erik dengan mata berkaca-kaca.
Leon tersenyum "karna aku mencintaimu Erik, selalu." jawab Leon pelan
Air mata Erik mulai menetes "kau bodoh karna melakukan hal ini." ujar Erik bergetar.
"Aku hanya ingin melihatmu baik-baik saja dan bahagia, melihatmu penuh luka seperti ini membuatku sedih, apalagi melihatmu tak bernyawa, itu lebih menyakitkan untukku." ujar Leon pelan, Erik makin menangis "hei jangan menangis untukku, tersenyumlah agar aku tenang." sambungnya
"Jangan bicara seperti itu." ujar Erim mencengkram baju Leon sambil membenamkan wajahnya di tubuh Leon sambil terisak.
Leon mengusap kepala Erik lembut "Erik berjanjilah padaku agar selalu tersenyum, jika sekali saja James membuatmu bersedih aku akan mendatanginya untuk menuntut balas." ujarnya terkekeh lemas, lalu tanganya jatuh dari atas kepala Erik dan terkulai lemah.
"Bertahanlah, kumohon." gumam Erik "Leon.... Leon.... Leon, katanya kamu ingin bersamaku, katanya kamu ingin mengajakku pergi, katanya kamu ingin menjagaku, tapi apa, kamu pembohong." ujar Erik makin sesegukan saat merasakan dada Leon sudah berhenti bernafas
"Erik, sudahlah, relakan Leon" sebuah usapan lembut mendarat dikepala Erik, dia menoleh dan melihat siapa yang mengusapnya sambil menangis,
"Ayah." ujar Erik disela tangisannya.
"Jangan menangis, itu akan membuat Leon tidak tenang disana." ujar Raja Victor "kuatlah, pertempuran ini belum selesai, Erik." sambungnya.
Erik mengusap matanya, menarik nafas dalam dan menatap tajam Alex yang tengah bertarung dengan James, dengan mengabaikan semua rasa sakit ditubuhnya, Erik berdiri dengan mengangkat pedang besar milik Alex, nafasnya memburu penuh amarah.
"Erik mau apa kamu?" tanya Raja Victor terkejut melihat Erik membawa pedang besar milik Alex, Raja Victor memegang tangan Erik dan menahannya beranjak pergi "Erik." ujarnya
Erik melepas tangan Raja Victor perlahan "Ayah tunggu disini." ujar Erik tegas, dia langsung berlari menuju James dan Alex.
Alex menghindar dari tebasan James, namun Alex merasakan serangan lain datang dan dengan sigap dia merunduk menghindari serangan tiba-tiba yang datang dari belakang, ternyata Erik yang mengayunkan pedang besar milik Alex, kemudian Alex menyerang kaki Erik, tapi dia melompat menghindarinya.
"Erik, sedang apa kamu disini, kubilang tunggu disana." ujar James bersiaga merapatkan diri dengan Erik dan berdiri didepannya.
Erik menggeser tubuh James dan kembali berlari menuju Alex dengan menyeret pedang besarnya itu, James memanggil Erik tapi tak didengarkan.
"Bagaimana bisa kau masih dapat bergerak, ah sudahlah, aku akan menghabisimu sekarang." ujar Alex berlarii menuju Erik. James mengejar Erik.
Erik mengayunkan pedang besarnya, Alex menghindarinya dan berjongkok menendang kaki Erik, karna gaya pedang itu terlalu berat, Erik dengan mudah jatuh saat ditendang bagian kakinya. Alex mengangkat kakinya tinggi dan mengehempaskan cepat kearah Tubuh Erik, James melompat dan menendang dada Alex kuat hingga dia terdorong mundur. Erik bangkit meninggalkan pedang besar itu kemudian menerjang tubuh Alex. Memukulnya bertubi-tubi.
Alex menahan dan mengambil celah lalu mencengkram leher Erik kuat. Erik meronta untuk melepaskan diri, James mendekat hendak menebas lengan Alex namun dengan sigap dia menggunakan tubuh Erik sebagai tameng, James menahan diri dengan susah payah. Alex mengambil kesempatan dan mencengkram leher James pula.
Mereka berdua terdesak "sekarang matilah kalian berdua hahaha." ujar Alex diatas angin.
"Quadmire." tanah pijakan Alex melembut menyebabkan Alex oleng dan sedikit terhisap, cengkramannya merenggang James mengambil kesempatan dengan menendang Alex hingga terlepas, dan menarik Erik hingga terlepas juga dari cengkramannya. Mereka berdua melompat mundur, Alex dengan kuat melompat dari sana. Dia melihat Vandal menggunakan sihirnya.
"Shield chain." perisai dilontarkan dan menghimpit tubuh Alex, mengunci gerakannya kuat hingga tidak bisa bergerak
"Penyihir dan knight itu, siaaalll....." umpat Alex. "Guaaaahhh..." pekik Alex saat pedang besarnya melukai tubuhnya namun belum bisa menembusnya, dia melihat Erik memegang pedang itu kearah dirinya.
James berlari dan menendang kuat ujung pedang hingga berhasil menembus tubuh Alex
"Gaaah..." ujar Alex tertahan, dia jatuh berlutut menatap tak percaya kearah Erik dan James, kalau dirinya bisa kalah. Erik geram hendak mendekati Alex namun ditahan oleh James, dan James mengacungkan pedangnya kearah kepala Alex.
"James tunggu." teriak Raja Victor, membuat mereka menoleh. "Jangan." pinta Raja
"Cepat habisi aku, lakukan." teriak Alex
James menurunkan pedangnya, "kenapa ayah?" tanya James.
Raja berlutut dihadapan Alex sambil menatapnya sedih "semua ini salahku, hingga kau menjadi begini, maafkan aku Alex, aku yang tidak jujur kepadamu dan menyembunyikan semuanya, atas permintaan ayahmu." ujar Raja Victor menitikan air mata.
"Apa maksudnya itu." bentak Alex, lalu Raja Victor menceritakan semuanya, Alex terbelalak, diapun mulai menangis mendengar kenyataan yang didapatnya. "Itu bohongkan." ujarnya tak percaya." teriak Alex.
"Hukumlah aku, jangan orang lain juga dirimu, aku yang bersalah disini." ujar Raja Victor terisak.
Alex menggeleng "pergi..." bentak Alex
"Alex." ujar Raja
"Aku bilang pergi." bentak Alex, lalu dia memegang gagang pedangnya sendiri yang masih menancap ditubuhnya
"Alex." ujar Raja cemas.
"Explode." tubuh Alex bercahaya lalu meledak membuat Raja Victor, James dan Erik terhempas beberapa meter, Vandal dan Valerie terbelalak melihat Alex meledakan diri, sekilas sebelum meledak, Raja melihat Alex berucap "maaf aku atas semua kekacauan ini, terima kasih sebelumnya." ujar Alex tersenyum sambil menangis lalu meledak.
"ALEEEEX .." teriak Raja Victor melihat hanya pedangnya saja yang tersisa tergeletak disana.
"Ayah." ujar James berdiri disampingnya
Raja menarik nafas "maaf bronos, aku tak bisa menjaga dan mendidik anakmu, dan sepertinya aku harus segera menanggalkan posisiku." gumam Raja Victor "aku tak apa James, lebih baik kamu lihat keadaan Erik dia terlalu memaksakan diri." sambung Raja.
James melihat Erik kesusahan untuk berdiri, karna rasa sakitnya mulai menjalar keseluruh tubuhnya. "Erik." ujar James berlari mendekati Erik membantunya berdiri.
"Aku tidak apa-apa James, tapi Leon." ujar Erik sedih
"Sudah jangan sedih, ada aku disini, kita buatkan makam yang bagus untuknya." jawab James menghibur.
Pangeran James vs Warrior Alex dimenangkan oleh Alex...
"Aku bisa jalan sendiri." tolak Erik saat hendak dipapah oleh James.
"Kamu yakin?"
"Iya."
James berjalan mendekati tubuh Leon, begitu juga dengan Raja, Vandal dan Valerie, Erik berjalan dibelakang, James berjongkok hendak mengangkat tubuh Leon "kita kembali keistana dan mengumumkan perang ini sudah usai." ujar Raja
"Pangeran.." pekik Valerie berbalik terkejut melihat Erik. Serentak semua menoleh kebelakan dan terkejut dengan apa yang mereka lihat, James langsung menarik pedangnya, dan yang lainnya bersiaga.
"Fufufufufu tak perlu bertampang kasar seperti itu." ujar seseorang berdiri disamping Erik yang kini tengah membeku dengan mata dan mulut terbuka seperti hendak memanggil James, seseorang dengan wajah dinginnya menyeringai.
"Lepaskan Erik." hardik James marah
Dia melirik Erik sinis lalu kembali menatap James tajam "apa segitu pentingnya pria ini untukmu pangeran kecil, bagaimana ya kalau dia kuhancurkan sama seperti KALIAN MENGHANCURKAN ADIKKU." bentaknya marah dan seketika semua dibelakang orang itu dan Erik membeku secara cepat.
"Kekuatan yang besar, akan sulit sekali melawannya." ujar Vandal sedikit gemeteran
"Bagaimana ini." ujar Valerie
"Aku bilang lepaskan Erik." bentak James, orang itu menatapnya dengan tatapan menantang.
"Sorcceress Edel, jangan serang mereka, aku yang bersalah, hukum aku saja." ujar Raja Victor memohon.
"Boleh saja, tapi ingin menghancurkan kalian semua hahahaha." ujar Edel dengan tertawa menggelegar, lalu melayang dan membuat tubuh Erik yang membeku ikut melayang bersamanya "kalian semua akan menanggung akibatnya." ujar Edel mengangkat tangannya kedepan "blizard." cuaca mendadak mendung, dan bongkahan ice sebesar bola sepak berbentuk runcing melesat secepat peluru dalam jumlah Ribuan. Menyerang secara random, banyak jeritan terdengar dari sana sini.
"Heavy shield." perisai Valerie bercahaya menahan serangan ice Edel "ini tidak akan bertahan lama." ujar Valerie
"Fire wall." dinding api membatasi serangan ice Edel "dia terlalu kuat." ujar Vandal melindungi Raja Victor dan James.
"Percuma, kalian akan musnah." ujar Edel menambah serangan icenya, perisai Valerie mulai retak, dinding api Vandal mulai redup.
Perisai Valerie hancur dan Dia terhempas, begitu juga dengan Vandal, James menghindar tapi itu tak berlangsung lama, tiba-tiba "pixie dust." sebua bubuk pixie membelokan serangan Edel.
James menoleh dan terkejut melihat........
Plaaak...!! Sebuah pukulan mendarat dikepala James seperti biasa "Lexie...!" ujar James kesal mengusap kepalanya.
Lexie terbang kesana kemari "kau kuserahkan menjaga Erik, ini malah lalai, dasar tidak berguna." umpat Lexie dengan mulut kecilnya.
"Kau selalu menyebalkan." balas James menyentil Lexie kesal, Tuiiing....!! Lexie mental jauh, lalu kembali mendekat dan menedang pipi James dengan kaki kecilnya.
"Tunggu dulu, bagaimana Lexie ada disini?" tanya Vandal bingung.
"Siapa makhluk kecil ini." ujar Valerie bingung
"Kami bertemu saat menyelamatkan pangeran Erik dahulu." jawab Vandal.
"Lexie kau cepat sekali." terika seseorang membuat semuanya menoleh kebelakang
"Willl...!!" ujar Raja Victor senang melihat putra keduanya.
"Pangeran William." ujar Vandal dan Valerie bersamaan
"Whillll..." ujar James senang dengan bibir ditarik oleh Lexie.
Efek sihir Lexie menghilang dan kembali serangan Ice Edel melesat cepar, semua langsung bersiap datangnya serangan, lalu sihir Edel terhalau oleh sebuah energy tak kasat mata.
"Wah wah, Ratu Penyihir yang terkenal, sedang apa kau disini." ujar Edel datar
"Sorcceress Edel." jawab Eliana melayang dibelakang William.
"Lebih baik jangan ganggu urusanku." ujar Edel dingin
"Maaf kalau aku mengganggumu, tapi kau terlebih dahulu mengusikku." balas Eliana dingin.
Edel dan Eliana mengeluarkan aura membunuh sama-sama besar dan sangat kuat hingga orang-orang disekitarnya bergetar ketakutan.
"Apa-apaan mereka? Kekuatan yang mengerikan." ujar Valerie bergetar.
"Aku masih terlampau jauh tertinggal dari mereka berdua." gumam Vandal.
"Dia siapa?" tanya Raja Victor berkeringat dingin
"Dia istri William, ayah, dia putri Eliana, adik dari Erik." jelas James.
"Dia sama mengerikannya dengan Edel, sebenarnya apa yang kalian temui saar sayembara dulu." ujar Raja tak percaya.
"Ya makhluk-makhluk yang sangat kuat." ujar James terkekeh.
"Janggan ganggu aku, maka aku tak akan mengusikmu." ujar Edel
"Aku tak akan mengganggumu, asal kau lepaskan sandra yang kau tawan." ujar Eliana
"Ini tak ada urusannya denganmu." ujar Edel
"Tentu saja ada, karena orang yang kau tawan itu adalag Kakakku." ujar Eliana tegas
Edel mengeraskan rahangnya hendak menyerang, begitu juga dengan Eliana, "hei kalian berdua, bisakan kalian tenang dan kita bicarakan baik-baik." teriak William membuat semua orang menoleh kearahnya.
"Ya Sorcceress Edel bisakah kita bicara baik-baik, kita dua sisi sama-sama mengalami kerugian, apa mau menambah lagi." sahut Raja Victor
"Itu bukan urusanku, bagaimana kalau kuhancurkan tubuh ini berkeping-keping." ujar Edel menyeringai menyentuh tubuh Erik yang membeku.
Raut wajah Eliana berubah memancarkan kematian "berani kau melakukan itu, akan kuhabisi kau tanpa ampun." ancam Eliana
Edel memancarkan raut wajah yang sama "coba saja kalau kau bisa." tantang Edel, mereka saling melempar tatapan pembunuh berdarah dingin.
"Ini mengerikan, mereka berdua berbahaya." ujar Valerie menggigil.
"Hentikan." teriak James, Edel melirik James yang menatapnya tajam walau bergetar, "kenapa kau begitu sangat menginginkan untuk menghancurkan kami, apa salah kami padamu?" tanya James
"Karna kalian telah membunuh adikku, maka dari itu aku harus membalas dendam." ujar Edel santai
"Tapi itu bukan salah kami, sage Veronica yang menyerang kami duluan." sahut Valerie, Edel langsung menatapnya tajam.
"Iya jadi yang salah dia." omel Lexie tapi langsung bersembunyi takut dibelakang Eliana karena ditatap oleh Edel
Sfx : nyuuuuung
Semua menoleh kearah asal suara itu, Kitsune mengibaskankan tangannya kepada pakaiannya sendiri sambil melayang, ekornya bergoyang-goyang kesana kemari "sebenarnya aku malas ikut campur urusan kalian, tapi kekasihku memintaku untuk menghentikannya, karna aura kalia mengganggu tidurnya." ujar Kitsune cuek.
"Iblis sepertimu tak ada urusannya di wilayah sini yang jauh dari tempat asalmu." ujar Edel
Kitsune memutar bola matanya "hai James." sapa Kitsune mengabaikan ucapan Edel
"Kitsune." ujar James terkejut
"Kau." hardik Edel melancarkan sihir ice nya kearah Kitsune
Kitsune langsung mengibaskan ekornya menyebabkan api yang beradu dengan es milik Edel, mereka berdua seimbang.
Sfx : Nyaaaa.....
"Siapa itu?" ujar Lexie bersamaan munculnya sesosok pria ditengah antara Kitsune dan Edel, semua menatap padanya, dia menguap merenggangkan badannya lalu menatap Kitsune dengan tersenyum, kemudia menatap semuanya dengan malas.
"Kenapa ada dua iblis ikut campur urusanku." ujar Edel dingin
"Yaaaawn..." pria itu menguap kembali "kau ini wanita yamg berisik ya." ujarnya membuat Kitsune tertawa geli sambil mendekatinya.
"Apa kau bilang." bentak Edel
"Siapa dia?" tanya Eliana
"Kitsune, katanya kau tak bisa membantu, kenapa kau muncul?" ujar Vandal
"Ya karna aku sedang berduaan dengan dia kekasihku, tapi energy kalian mengganggu kami." jawab Kitsune "dia kekasihku Nekomata." sambung Kitsune.
Saat Edel hendak menggunakan sihirnya Nekomata langsung berkata "kau tau siapa aku, aku kucing kehidupan dunia sana, hewan peliharaan dewa kematian, aku bisa memanggilnya dan membuatmu bertemu dengan adikmu tapi tak bisa menghidupkannya kembali." ujar Nekomata santai, dua ekornya muncul bergoyang-goyang.
Edel tampak berfikir, Tubuh Nekomata diselimuti api dan dia meniupkan sebuah api kecil lambat laun berubah menjadi roh Milik Veronica, Edel dan yang lainnya terkejut melihatnya.
"Kalian." ujar Veronica hendak mengeluarkan sihirnya namun dia tidak bisa. "Apa ini kenapa aku tidak bisa menggunakan sihir." sambung Veronica
"Veronica." panggil Edel membuat Veronica menoleh kaget
"Kakak...!!" ujar Veronica kaget
"Kau buat malu saja, sudah kubilang kan jangan ikut campur urusan orang." omel Edel
"Maaf kakak." ujar Veronica takut
"Ini kan akibatnya kau sampai mati." bentak Edel
"Kakak bantu aku kan membalas dendam untukku." pinta Veronica membuat semuanya kembali bersiaga akan datangnya serangan dari Edel.
Edel terpejam lalu menarik nafas agar emosinya tidak naik "tidak, mungkin tadi aku emosi, tapi setelah melihatmu, aku jadi bisa berfikir jernih." ujar Edel
"Apa." ujar Veronica tak percaya
"Hei iblis bisakah kau membuat roh Veronica terus disampingku." pinta Edel
"Tak masalah." jawab Nekomata santai
Edel hendak pergi dan Roh Veronica mengikutinya "ehm kau melupakan sesuatu." ujar Eliana tegas
"Oh, maaf." ujar Edel menjentikan jarinya dan tubuh Erik yang membeku kembali sperti semula, Erik jatuh dan James segera berlari menangkap tubuh Erik yang pingsan dan memeluknya Erat. "Maaf membuat keributan ini." ujar Edel kemudian menghilang bersama roh Veronica.
Semua bernafas lega pertarungan sudah selesai sepenuhnya, Kitsune merangkul Nekomata "sampai jumpa semuanya." ujar Kitsune
"Terima kasih bantuannya." ujar Vandal.
Sfx : nyuuuuung + nyaaaa....
Kitsune dan Nekomata menghilang, raja Victor langsung memeluk William menumpahkan rasa kangennya, Eliana mendekati James yang memeluk Erik "kita obati kakak, terima kasih sudah menyayangi kakakku." ujar Eliana, James tersenyum...
Dua hari selanjutnya disebuah kamar, Erik terbangung dan melihat sudah berada didalam kamar, dia mencoba bangkit namun tubuhnya masih terasa sedikit nyeri, "dimana aku." gumam Erik, dia melihat tubuhnya banyak dibalut oleh perban, dia bangkit dan berjalan menuju pintu perlahan, lalu saat membuka pintu Ratu Selina tersenyum dan mendekati Erik.
"Kamu sudah sadar sayang." ujar Ratu Selina
"Ibu, perang itu?" tanya Erik
"Semua sudah selesai sayang, kamu seharusnya istirahat, nanti ibu panggilkan James dann yang lainnya." ujar Ratu membawa kembali Erik masuk kekamar dan merebahkan kembali di ranjang. "Ibu panggil James dahulu." ujarnya kemudian pergi keluar kamar.
Beberapa saat kemudian James masuk dengan berlari "Sayang..... Aku cemas sekali." ujar James memeluk Erik, saat hendak mencium Erik rambutnya ditarik oleh Lexie "aduuuh aduuduuuh aduh." ujar James kesakitan, Erik bingung, lalu Lexie muncul
"Lexie..!" ujar Erik kaget
"Dasar serangga." umpat James kesal
Lexie menendang pipi James "hai Erik." sapa Lexie
"Kau ada disini?" ujar Erik
"Ya dia disini bersama yang lain." ujar James
"Yang lain?" tanya Erik bingung
"Aku dan Eliana." sahut Will muncul bersama Eliana.
"Kalian." ujar Erik senang, Eliana langsung mendekat dan memeluk Erik.
"Aku cemas saat kakak dalam bahaya, makanya aku datang kesini." ujar Eliana lembut
"Seharusnya kan aku yang menjaga dan melindungimu." protes Erik.
Eliana terkekeh "dulu kakak sudah menjagaku, sekarang gantian aku yang menjaga kakak." ujar Eliana
"Aku tidak selemah itu." rajuk Erik
James memeluk Erik mesra "kamu memang kuat sayang, walau begitu aku juga akan manjagamu sama seperti Eliana." sahut James, itu membuat Erik bersemu merah
"Curang kau peluk Erik." omel Lexi menarik baju James
Eliana tertawa geli "aku titip kakak sama kau James." ujar Eliana
"Pasti." jawab James "geeezzz serangga ini." ujar James kesal kembali menyentil Lexie mental, Lexie membalas dengan melempar sepatunya kewajah James, mereka semua tertawa melihat pertengkaran James dan Lexie.
Keesokan harinya mereka semua mengantar Eliana dan William juga Lexie kedermaga untuk pulang, kerajaan kembali mulai diperbaiki, setelah kepergian Eliana dan William, Erik terdiam.
"Kenapa sayang?" tanya James.
"Aku teringat Leon." ujar Erik
James tersenyum dan mengajak ke suatu tempat, Erik bingung sambil menatap heran kearah James, kenapa James membawa Erik kepemakaman. "Kenapa kita kesini?" tanya Erik bingung.
Sampai disebuah makam Erik terkejut, disana bertuliskan sebuah nama dan itu nama Leon, mata Erik berkaca-kaca, James memeluk Erik Hangat "hei jangan bersedih, ada aku disini." ujar James menangkan
Erik kembali teringat kata-kata Leon, dan dia lalu menoleh kearah James dan tersenyum "James i love you." ujar Erik lembut sambil menitikan air mata.
James mengusap air mata Erik "i love you too Erik." balas James lalu mengecup bibir Erik dihadapan makam Leon dan Alex.....
°°°°°°
Epilog
Raja Victor turun tahta, dan James diangkat menjadi Raja menggantikan ayahnya, James menggoda Erik dengan sebutan Ratu tapi Erik marah disebut seperti itu, James hanya tertawa melihatnya. Kerajaan kembali berkembang pesat, perselisihan dengan istana es sudah kembali normal dan mereka melakukan perjanjian damai.
Erik muncul dari dalam kamarnya menuju ruang makan, disana dia melihat ibu Selina dan ayah Victor sedang berbisik-bisik dengan James dan Vandal di meja makan, mereka kemudian terdiam melihat kedatangan Erik, James bangkit mendekat "ratuku." goda James.
Erik langsung mendelik kesal, James cengengesan dan mempersilahkan Erik duduk. Disana Erik melihat ada sebuah buah berbentuk unik dan secawan minuman yang tersedia. "Kalian tidak makan?" tanya Erik
"Ah gak ko, kami sudah makan sebelum kamu datang sayang." ujar James diikuti anggukan oleh lainnya
'Aneh biasanya kita selalu makan bersama.' pikir Erik heran, lalu Erik memakan buahnya, semua memperhatikan Erik dengan seksama, Erik berhenti sejenak lalu menatap semuanya "kenapa ayah, ibu, kamu dan Vandal melihatku seperti itu." ujar Erik membuat semuanya berpura-pura berbicara satu sama lain tanpa menjawab pertanyaan Erik. 'Aneh.' pikir Erik.
"Ayo sayang dihabiskan." ujar James
Erik kembali menghabiskan buahnya dan minuman tersebut, semua kembali memperhatikan Erik, sampai tiba-tiba Erik merasa hawanya ruangan menjadi panas, dan dia mendadak gelisah, seringai tampak di wajah semua orang disana, "James." panggil Erik gelisah
"Iya sayang." jawab James dibuat sesexy mungkin, mendengar James bersuara seperti itu membuat Erik semakin gelisah dan bergairah.
Erik bangkit dengan gelisah dari kursinya "James." ujar Erik malu.
James segera bangkit dan mendekati Erik kemudian menggendongnya ala bridal style menuju kekamar. Lalu mereka menghilang dari pandangan Vandal dan orang tua James. Mereka bertiga tersenyum.
"Vandal, kau yakin itu buah dan minuman itu akan berhasil?" tanya Victor
"Tentu, itu adalah buah kehamilan dan minuman kesuburan, buah akan tumbuh seribu tahun sekali di negeri timur sana, dan air itu hanya ada di satu mata air dewa di negeri timur sana juga, jika keduanya makan dalam satu waktu bersamaan, maka laki-laki pun bisa hamil, asal dalam waktu 24 jam sudah harus dibuahi olah laki-laki lain." terang Vandal "beruntung Kitsune membawakannya." sambung Vandal
"Wah kita akan mempunyai cucu dari James." ujar Selina senang.
Beberapa jam kemudian ditaman "ayah, ibu, dimana Vandal?" tanya James kepada Victor dan Selina
"Iya Raja." jawab Vandal muncul dengab Valerie.
James mendekat lalu memegang kedua bahu Vandal "tolong aku." ujar James
Semua bingung "kenapa Raja?" tanya Valerie
"Buah itu efeknya kuat sekali, aku tak kuat, sudah 4 ronde aku bermain dengan Erik tapi dia masih minta lagi." ujar James sontak membuat semuanya tertawa geli
"James." teriak Erik mendekat lalu menarik James pergi, James memelas meminta pertolongan tapi yang lain hanya tertawa melihat sang Raja muda kewalahan oleh Ratunya sendiri dalam hal ranjang.
3 bulan setelah itu Erik benar-benar hamil, dan perutnya mulai membesar, James dan semuanya makin intens menjaga Erik, karna dia rentan diserang oleh para bandit dan sisa-sisa pemberontak yang melarikan diri. Walau begitu kerajaan kian damai, James memerintah dengan bijak kerajaannya....
-fin-
Wah akhirnya tamat hehehe maaf ya kalau jelek endingnya, abisnya bingun klo mau diperpanjang lagi ceritanya, makasih ya yang udah mau baca ceritaku itu, jangan diambil pusing anggap aja dongeng sebelum tidur, see ya all, baca juga ya ceritaku yang lain by harya_kei
James butuh obat kuat kayaknya
Cepet pulih mas Harya.
aku sangat suka...thanks @haya_kei udah selalu memtion dan menyuguhkan cerita yang menarik...
Jadi pengen lihat proses bersalin erik dan nglihat anaknya hihihi
Nanti di videoin aja ya kak
Oh ya itu gak ada pic nekonama (kekasih kitsune)?