iseng denger dari lagu
*Sisa Semalam*
Aku terbangun dengan mata berat, aku masih teramat mengantuk dengan mata layu, aku bangkit dari ranjang menuju kamar mandi dalam apartemen ini. Aku pandangi diriku didepan cermin yang tampak kusut tapi anehnya aku malah tersenyum lebar dengan keadaanku ini, pikiranku kembali menerawang dengan apa yang terjadi padaku semalam.
Flashback
"Aku suka padamu, Aga maukah kau jadi kekasihku." ujarnya membuatku menganga, bengong dengan apa yang diucapkannya. Dia membawaku makan sepulang kantor.
'Gw gak lagi mimpikan?' pikirku masih dengan mulut terbuka dengan apa yang diucapkan oleh Very orang yang dari dulu aku suka sejak pertama kali aku masuk tempat kerjaku, bisa dibilang aku jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihat Very. Dia tampan sangat supel, humoris, ramah, dan setia kawan, banyak rekan sejawatnya dari kaum hawa tergila-gila padanya, aku cuma bisa gigit jari saat liat Very jalan dengan seorang gadis atau dikerumuni oleh cewek-cewek, tapi mau gimana lagi aku cuma bisa memendam perasaanku, tak bisa berbuat apa-apa saat dia dikelilingi oleh wanita. Bagiku sudah bisa ngobrol basa basi atau dekat dengannya saja sudah membuatku bahagia. Itu sudah lebih dari cukup buatku.
Tapi kini dia menembaku aku tidak sedang bermimpikan, aku pun menampar wajahku sendiri dengan cukup keras "aaaw..." pekikku akibat ulahku sendiri.
"Aga..! Kamu gak papa kan?" tanyanya cemas melihatku berbuat konyol pada diriku sendiri.
"Eh... G.. Gw... Eh a... Aku gak papa ko Ver." ujarku meringis "kam... Kamu bercanda kan Ver?" tanyaku
Very tersenyum menawan sekali lalu menggeleng pelan "aku gak bercanda Ga, aku serius tentang perasaanku sama kamu Aga." jawabnya lembut lalu tangannya memegang pipiku yang merah karna perbuatanku sendiri "apakah sakit?" tanyanya dan aku menjawab dengan gelengan pelan.
Akupun langsung tersenyum lebar, dadaku berdebar, perutku terasa berisi jutaan kupu-kupu yang terbang kesana kemari, aku merasa melayang sekarang seperti terbang kelangit kesembilan bukan ke tujuh lagi. perasaan apa ini membuatku sangat bahagia, tak peduli dengan orang-orang disekitarku. Aku senyum-senyum sendiri.
"Hei... Heii Aga?" ujarnya sambil tangannya melambai di depan wajahku mengembalikanku dari lamunanku, aku jadi malu dengan kelakuanku sendiri. "Jadi bagaimana?" tanyanya
"Hah? Bagaimana apanya?" tanyaku bingung.
Very tertawa kecil lalu memegang pipiku dengan kedua tangannya "maukah kamu menjadi kekasihku." ujarnya lagi dan dengan cepat aku menganggukan kepalaku, kulihat dia tersenyum bahagia kemudian mendekatkan wajahnya mencium keningku, aaaah serasa kesurga rasanya, sudah bisa dipastikan wajahku pasti seperti kepiting rebus sekarang.
Dia bangkit dan menggenggam tanganku lalu menariku pergi dari cafe itu, baru kusadari ternyata semua orang disana menatap kami berdua. Itu membuatku bertambah malu sekaligus bahagia karna aku kini resmi menjadi kekasih Very orang yang kusukai dari dulu.
Very membawaku keapartemennya, dia mengajakku masuk kedalam yang baru pertama kalinya aku ke tempat Very. Tak henti-hentinya aku tersenyum lebar.
"Apa aku sudah membuatmu jadi gila Ga? Dari tadi kamu tak berhenti senyum-senyum sendiri." ujarnya meledekku.
"Tidak ko Ver, itu hanya perasaanmu saja." jawabku asal walau kenyataannya memang begitu, ya Very membuatku gila akannya.
Dia menutup pintunya lalu merapat kepadaku menarik pinggangku supaya lebih dekat dengannya. Aku semakin tak karuan dibuatnya hingga aku salah tingkah bingung harus berbuat apa. Padahal ini buka. Kali pertamanya aku pacaran.
"Kenapa kamu gugup sekali Ga? Apa segitu sukanya kamu padaku hingga grogi begini." ujarnya membuatku mengerutkan dahi.
"Maksud kamu Ver?" tanyaku bingung
"Aku tau kamu udah suka sama aku dari dulu, dari awal kamu masuk kerja, aku tau kamu selalu ngeliatin aku, awalnya aku risih diliatin olehmu, tapi lama-kelamaan Aku jadi menikmatinya saat kamu curi pandang terhadapku, tapi kamu begitu pendiam, jadi aku berusaha dengan extra mencari Cara agar bisa menarik perhatianmu, tapi kamu terlalu pasif, jadi aku harus maju duluan untuk menembakmu menjadi kekasihku." terangnya membuatku malu, ternyata segitu keliatankah aku kalau menyukai seseorang.
"Aku hanya takut kamu menjauhi ku, makanya aku lebih memilih diam." jawabku pelan
"Sudah lupakan itu, sekarang yang terpenting kamu menjadi miliku seutuhnya." ujarnya lembut mengecup bibirku kemudian dengan penuh perasaan.
Aku kembali melayang dibuatnya, Very membelai kepalaku lembut saat satuan bibir kami terlepas. Aku benar-benar terlena oleh perhatiannya. Belum pernah aku rasakan dengan mantan-mantanku dulu, di apartemen itu aku dan Very mesra-mesraan, bercanda saling jahil, dia memberikan semua kasih sayangnya kepadaku, begitupula denganku terhadapnya.
Dia menggiringku keranjangnya akhirnya, dari caranya terlihat sekali dia masih sangat amatir berhubungan intim dengan laki-laki, mungkin ini pertama buatnya, akupun mengarahkannya pelan-pelan, dia mencumbuku dengan sedikit canggung, hal itu membuatku tertawa, tapi dia orang yang cepat tanggap, saat aku kesakitan, dia melakukannya dengan perlahan, kita berdua melakukan itu semalaman suntuk hingga subuh menjelang, walau amatir dengan hubungan sesama pria. Tapi anehnya kenapa dia kuat sekali sampai aku kewalahan menjadi lawannya di ranjang. Dia masih ingin main denganku, tapi aku sudah terlalu lelah jadinya aku tinggal tidur memunggunginya.
End flashback.
Beruntung sekarang weekend jadi aku bisa bersantai bahkan melanjutkan tidurku, kulihat tanganku bergetar masih bisa kurasakan cumbuannya di tanganku. Aku seperti melayang kembali saat membayangkannya. Masih amat terasa didadaku kebahagian yang diberikan oleh Very, hatiku sudah tak kering lagi, kini telah basah, bahkan banjir oleh kebahagian memenuhi hatiku.
"Hei.. Pagi-pagi sudah senyum-senyum sendiri." ujar Very dibelakangku. Kulihat dari cermin dia Bersandar di pintu kamar mandi dengan wajah masih terlihat amat mengantuk sama sepertiku. Aku berbalik dan tersenyum.
"Tidur lagi sana." ucapku
Dia menguap "huaaaaah... Temenin." pintanya membuatku tersenyum. Lalu aku mendekatinya dan menarik tangannya kembali menuju ranjang
Dia kembali memelukku, saat dia hendak berbuat intim aku segera hentikan, bukan karna aku tak ingin tapi karna dia tampak lelah sekali "disimpan dulu tenaganya, kita istirahat dulu Very." ujarku memeluknya dan kami kembali terlelap, oh aku benar-benar bahagia saat ini, sisa semalam masih terasa sampai saat ini.
Sisa Semalam : Zaskia Gotik
***
Ku masih ngantuk mataku layu
semalam suntuk berpacaran
sama yayang...aw.aw.aw.aw
berduaan
Aku ke langit yang kesembilan
menggapai bintang kemesraan
ku terlena...aw.aw.aw.aw.aw
dalam cinta
masih melayang aku bagai terbang
sisa semalam
ku dibelai sayang
masih terasa bersarang didada
sisa semalam
ku dibuai cinta
masih berdebar tanganku gemetar
sisa semalam kencangnya ah cetar
ku masih basah hati kini basah
sisa semalam oh begitu indah
masih melayang aku bagai terbang
sisa semalam
ku dibelai sayang
masih terasa bersarang didada
sisa semalam
ku dibuai cinta
masih berdebar tanganku gemetar
sisa semalam kencangnya ah cetar
ku masih basah hati kini basah
sisa semalam oh begitu indah
Ku masih ngantuk mataku layu
semalam suntuk berpacaran
sama yayang...aw.aw.aw.aw
berduaan
Aku ke langit yang kesembilan
menggapai bintang kemesraan
ku terlena...aw.aw.aw.aw.aw
dalam cinta
masih melayang aku bagai terbang
sisa semalam
ku dibelai sayang
masih terasa bersarang didada
sisa semalam
ku dibuai cinta
masih berdebar tanganku gemetar
sisa semalam kencangnya ah cetar
ku masih basah hati kini basah
sisa semalam oh begitu indah
Comments
@ngehaha varokah apaan yak? bingung e
@arieat iya hehehe
@ngehaha oh udah tau maksudnya, tadi nanya temen hihihi malu w