It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
2. Bagaimana lu ngeliat diri lu yg kyk gini,apakah lu malu? Biasa aja? Atau bangga?
Biasa aja, tapi setidaknya bisa menikmati hidup sesuai passion apapun kekurangan saya.
3. Kebetulan di kelas lu ada anak baru yang gayanya ampir sama kyk lu. Kira2 lu akan mau berteman dgn dia ga? Bahkan mau duduk sebangku dengan dia? Jadi sahabatnya? Atau berusaha menjaga jarak?
Omg.Harus cari nama geng yang keren nih.
4. Kira2 lu ngeliat gambaran diri lu ke depan akan tetap seperti ini, atau lebih dalam lagi masuk menjadi karakter yg jauh lebih feminin, atau justru berkebalikan, dimana lu jd cowok macho yang jauh dari stigma sekrup longgar.
Semua teman-teman di sini pasti ingin menjadi pribadi yang jauh lebih baik nantinya dan senyaman mungkin menikmati hidup, terlepas akan tetap menjadi si sekrup longgar ataupun bukan. Betul tidak?
5. Menurut lu adakah tempat di masyarakat untuk sekrup longgar kayak lu?
Akan selalu ada tempat untuk berbagai macam manusia.
2. pasti akan ada merasa malu n minder, apalagi sudah ada bully.. di ejek lah, jadi bahan tertawaan lah. tp kita harus sadar, ya inilah kehidupan. orang tidak akan ada yg sama, pikirannya, gayanya, tingkah lakunya dsb. ya anggap saja kita adalah salah satu yg brbda itu.
3. buat apa menghindar? apa da gunanya? gak ada jga kan. berteman atau tdak brteman kalau kita dah sering jd bahan tertawaan itu akan sama saja. terbuka pada semua orang saja.
4. gambaran diri ke depan, kita harus tau diri kita, kita sdah di anggap bencong lah dsb, tp berusahalah mengurangi sedikit hal yg mengarah ke feminim, gak usah merubah semuanya. karena tak akan semudah membalik tlapak tangan. contoh kcil, kalau makan pke sendok, kelingking jangan ngetril.. hehe hal" seperti itu saja. merubah hal" kecil dulu
5. untuk pertanyaan no 5. itu terganting pintarnya kita mencari peluang. walau di katain bencong, jd bahan tertawaan, tp satu kuncinya. TUNJUKKAN DENGAN PRESTASI.
itu pendapat saya.. hehe gimana menrtmi kak @afauzzzzan @lightsaber
2. pasti akan ada merasa malu n minder, apalagi sudah ada bully.. di ejek lah, jadi bahan tertawaan lah. tp kita harus sadar, ya inilah kehidupan. orang tidak akan ada yg sama, pikirannya, gayanya, tingkah lakunya dsb. ya anggap saja kita adalah salah satu yg brbda itu.
3. buat apa menghindar? apa da gunanya? gak ada jga kan. berteman atau tdak brteman kalau kita dah sering jd bahan tertawaan itu akan sama saja. terbuka pada semua orang saja.
4. gambaran diri ke depan, kita harus tau diri kita, kita sdah di anggap bencong lah dsb, tp berusahalah mengurangi sedikit hal yg mengarah ke feminim, gak usah merubah semuanya. karena tak akan semudah membalik tlapak tangan. contoh kcil, kalau makan pke sendok, kelingking jangan ngetril.. hehe hal" seperti itu saja. merubah hal" kecil dulu
5. untuk pertanyaan no 5. itu terganting pintarnya kita mencari peluang. walau di katain bencong, jd bahan tertawaan, tp satu kuncinya. TUNJUKKAN DENGAN PRESTASI.
itu pendapat saya.. hehe gimana menrtmi kak @afauzzzzan @lightsaber
2. biasa aja. kembali ke prinsip di nomer 1.
3. semirip apapun dua orang, terkadang ada sisi ketidakcocokan antara satu dengan yang lainnya. yaa klo ga cocok mau diapakan? yang penting kita ttep jaga tali silaturahmi.
4. hanya waktu yang dapat menjawabnya.
5. semua memiliki tmpatnya masing2.
keinginan dan kemampuan udah berubah ada pada diri kita sendiri, kita adalah kita. kita bukan apa yang orang lain inginkan kita seperti apa. being a fake person is not that easy.
2. Bagaimana lu ngeliat diri lu yg kyk gini,apakah lu malu? Biasa aja? Atau bangga?
malu? mungkin iya, rasa malu karena berbeda pasti ada. tapi toh ya buat apa, Tuhan kan menciptakan kita dalam kondisi sebaik-baiknya.
3. Kebetulan dikelas lu ada anak baru yanggayanya ampir sama kyk lu. Kira2 lu akan mau berteman dgn dia ga? Bahkan mau duduk sebangku dengan dia? Jadi sahabatnya? Atau berusaha menjaga jarak?
pasti bakal berteman. toh two is better than one kan?.
4. Kira2 lu ngeliat gambaran diri lu ke depan akan tetap seperti ini, atau lebih dalam lagi masuk menjadi karakter yg jauh lebih feminin, atau justru berkebalikan, dimana lu jd cowok macho yang jauh dari stigma sekrup longgar.
mengubah sifat dan sikap itu nggak segampang ngerjain soal UN. being yourself does suit you best.
5. Menurut lu adakah tempat di masyarakat untuk sekrup longgar kayak lu?
tentu ada.
anyway makasih mention-nya ya kak @lightsaber dan @agungrahmat
cus ganti pertanyaan...