It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Iya deh yang polos kebalikannya...hot? Hotman paris ya..
Gua emang polos -.- ya maybe wkwkwkwkk
Ternyata beneran hotman paris :v
CHAPTER 9
KISS
Joe yang melihat itupun langsung segera mengejar ice dan menepuk bahunya
"Loe cemburu ya kalau pacar lu di cium orang lain, apalagi oleh kevin... Bisa-bisa daniel berpindah hati..." joy menggoda sahabatnya
"Dia bukan pacar gue!" ice melotot pada joy
"Lu emang bilang berpacaran sama dia hanya untuk menghindari fans lu, tapi sebenarnya lu mencintai daniel kan?" ucap joy pergi karena takut kemarahan ice akan semakin meluap
"Ice kami ingin nanya hal penting padamu!" rina tiba-tiba sudah berada di samping ice
"Apa?" ice malas menjawabnya
"Sebenarnya lu gak pacaran sama daniel kan?"tanya rina
"Ya sebaiknya ngaku aja" entah bagaimana tiba-tiba di belakang rina sudah berbaris fans ice yang ingin mendengarkan pengakuan ice secara langsung
"Benar kalau itu betul kami juga gak akan marah kok kenapa gak jujur aja pada kami?"
Rina ikut menyudutkan ice
"Ice lu gak punya perasaan cinta sama daniel kan? Kalau iya mana mungkin lu biarin dia sama kevin.." ucap rina
"Gue nggak mau membahas masalah ini sekarang..." ice beranjak pergi namun rina segera meraih tangannya
"Ice kami hanya ingin lu jujur sama kami" tuntut rina kemudian ia melihat daniel datang karena daritadi daniel emang mencari ice untuk menjelaskan semuanya. Daniel yang melihat ice dikelilingi para fansnya pun bergerak mendekati ice.
"Dan lu juga sebaiknya gak perlu lagi pura-pura di hadapan kami!" tunjuk rina pada daniel yang sudah bergabung dengan mereka
"Kalau lu benar-benar pacarnya ice, apa lu itu udah gak tau malu banget sampai ciuman dengan kevin tanpa memikirkan perasaan ice?" kata rina yang sengaja untuk memancing kemarahan ice
"Itu hanya ciuman di pipi tidak lebih!!" bantah daniel keras
"Itu sama aja berarti lu udah bermesraan dengan kevin semalam. Dulu lu mendekati ice dan sekarang lu mendekati kevin dasar jalang! Emang lu itu nggak laku banget ya smpe segitunya?"
"Kalian nggak berhak menghakimi gua kek gini! Kalian nggak tau apa-apa!" daniel yang merasa dipojokkan emosinya tersulut juga
"Gue udah punya bukti kok kalau kalian itu nggak pacaran" rina menunjukkan bebrapa foto pada daniel dan ice dengan senyum kemenangan di wajahnya
"Foto ini menunjukkan saat lu turun dari mobil ice di tengah jalan karena ice tak sudi ngantarin lu smpai ke rumah dan liat ini kalian itu tak pernah kelihatan bermesraan ketika sedang berduaan dan ini juga lu kelihatan lebih akrab sama joy dan lebih mesra sama joy daripada ice atau jangan-jangan lu juga kegatelan sampai joy pun lu embat?"
"Tidak seperti itu! Gua sama joy hanya teman dekat kok" daniel membantahnya
"Dasar jalang kegatelan! Sudah habis bukti masih juga nggak mau ngaku!" rina melemparkan foto-foto itu ke wajah daniel sedangkan ice yang mendengarkannya juga tampak geram dengan mengepalkan tangannya dengan kuat
"Jadi kalian memata-matai kami?" daniel dangat geram mendengarkannya
"Kami minta lu untuk segera menjauhi ice dan jangan pernah lu dekati ice lagi!"
"Benar kembalikan ice pada kami!" mereka mendorong-dorong tubuh daniel hingga hampir ia terjatuh kalau saja ice tak menahannya.
"Kalian ini ngomong apa sih? Daniel itu pacar gie itu kenyataannya... Kami kan nggak harus menunjukkan kemesraan kami di hadapan kalian kan? Karena kalau gue lakukan bukankah itu akan membuat kalian cemburu? Gue hanya mau menghargai perasaan kalian saja" kata ice dengan seringai lalu menarik daniel ke dalam pelukannya hingga membuat daniel jadi tersentak.
"Lu pasti bohong!" seru rina tak prcaya
"Benar, lu hanya bersandiwara di dpan kami saja.." teman-teman rina mengiyakan
"Baiklah kalau selama ini kalian meragukan cinta kami berdua dan ragu akan kemesraan kami maka guepun gak usah lagi menutupinya dari kalian semua" ucap ice menarik tubuh daniel dan mendekapnya erat daniel yang tak harus berbuat apa akhirnya pun menurut saja dan membiarkan ice membelai rambutnya.
"Apa yang mau lu lakukan?" bisik daniel pada ice
"Shhhhhst!" desis ice lalu menatap daniel lembut dan dengan cepat ia meraih dagu daniel dan mencium bibirnya. Daniel merasa tubuhnya seketika kaku ditambah dengan perasaan aneh dan kehangatan yang menjalar dari kepala hingga kaki dan jantungnya juga berdebar tak beraturan
Setelah kejadian ciuman itu rina beserta kawan-kawannya pun pergi meninggalkan ice dan daniel dan merekapun tak berbicara ataupun menyapa untuk seharian itu.
Keesokan harinya tepatnya ketika jam istirahat
"Kenapa lu harus melakukan sampai sejauh itu?!" tanya daniel saat mereka berdua berada di kantin
"Gue mencium lu supaya terlihat seperti sepasang kekasih aja" jawab ice enteng tanpa memperdulikan bagaimana perasaan daniel sekarang yang merasa di permainkan olehnya.
"Bukankah sia-sia saja melakukan hal itu?" tatap daniel tajam ke arah ice
"Kenapa? Lu gak suka? Gak senang sama perlakuan gue?" ice mendelik, memandang daniel yang berdiri dengan tubuh gemetar di sana, wajahnya merah padam, merasa sakit dan malu, pelupuk matanya penuh akan air mata kemarahan.
" jangan mentang-mentang karena gua suka sama lu, lu jadi bisa berbuat sesuka hati lu sama gua!"
"Bukannya lu bilang lu rela melakukan apa saja untuk gue?" tatapannya menuntut janji daniel padanya
"Lu!!! Arrgh!!!"
Daniel tak kuat menahan air matanya yang mulai menggenang di pelupuk mata. Ia tak menyangka ice akan setega itu padanya. Tak pernah memikirkan perasaannya. Ia tak ingin ice melihatnya menangis, untuk itu iapun meninggalkan ice yang mematung di kursinya
Sadar karena ia telah menyakiti daniel, ice berlari mengejarnya. Dengan sigap kini ice telah berdiri di samping daniel yang mulai mengusap air matanya
"Mau apalgi? Seandainya aja lu mau berkata jujur sama mereka, lu akan bisa bebas dari gua dan gua juga akan rela lepasin lu tanpa harus melakukan kebohongan ini lagi..." daniel sudah merasa tak sanggup lagi untuk meneruskan sandiwara ini yang bisa membuatnya begitu menderita. Sandiwara ini benar-benar telah melukai hatinya.
"Gue nggak mau di ganggu oleh siapapun apalagi mereka dan gue juga ngak pernah membohongi mereka karena lu saat ini pacar gue kan?"
"Mengenai status lu gak bohong tapi tentang perasaan lu udah membohongi semua orang!" ucap daniel menghentikan langkahnya dan menatap ice dengan tajam.
"Apa karena ada kevin jadi lu nggak mau membantu gue lagi?" tanyanya dengan geram
"Kenapa lu harus nyebut nama kevin, dia nggak ada hubungannya dengan kita..." daniel membela diri
"Sejak ada kevin sepertinya lu udah berubah" ucap ice sinis
"Maksud lu?" daniel memicingkan matanya
"Lu mengatakan ingin mengembalikkan kebebasan gue. Gue tau itu alasan lu aja kan karena lu gak menginginkan dan mencintai gue lagi kan? Hingga lu mau lepasin gue?" tuduh ice yang membuat daniel sakit hati
"Dengar! Perasaan gua itu nggak prnah berubah, kalo lu meminta kebebasan gua dengan senang hati akan membebaskan lu, jika lu meminta gua untuk pergi maka gua akan pergi, apa yang lu minta gua lakukan dengan senang hati gua lakukan untuk lu dan kalo lu emang mau gua membantu lu dalam melanjutkan sandiwara ini tentu saja gua akan membantu lu... Membantu lu sampai lu nggak membutuhkan bantuan gua lagi dan smpai lu sndiri yang melepaskan gua... PUAS?!!!
Lanjjuut^^/
sip
joy hibur daniel ath lah