It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@Tsu_no_YanYan
@Greent
@AryaPutra_25
@freeefujoushi
@JimaeVian_Fujo
@3ll0
@akina_kenji
@lulu_75
@Rars_Di
@Agova
@earthymooned
@boy_lovers
@rama_andikaa
@Sicilienne
@AbdulFoo
@new92
@rio_san
@omega_z
@Adi_Suseno10
@rubi_wijaya
@fauzhan
@bagastarz
@rizkhylicious
@syafiq
@jimmy_tosca
@abong
@ngehaha
@jony64
@prasetya_ajjah
@Rabbit_1397
@agungrahmat
@ricky_zega
@alfidimasm2
@adamruby92@gmail.com
@OkiMansoor
@RogerAplha
@Otsutsuki97S
@SanChan
@hendra_bastian
@dimar
@dafaZartin
@RifRafReis
@melkikusuma1
@albusfigi
Aku langsung berbalik menggunakan kesempatan itu untuk segera keluar dari kerumunan, samar tapi masih bisa kudengar kalau kevin sedang memanggilku
"Ragiel? Kau ragiel kan?" suaranya terdengar sangat bahagia, sangat berlainan dengan kondisiku saat ini. Namun sedikit ada nada aneh di sana yang seperti mengisyaratkanku untuk 'jangan pergi ke arah sana'
Semua mata kini tertuju padaku. Aku terus melangkah menjauh dan berusaha untuk menghindari tatapan yang membuatku tidak nyaman dan kali ini aku benar-benar ingin membunuhnya ketika ia mulai mengekar sambil terus memanggil-manggiol namaku
Aku keluar dari toko itu sambil mempercepat langkah tapi sekarang kakiku langsung berhenti saat kevin menggapai pergelangan tanganku
"Mati aku..." gumamku tanpa sadar
"Kau ragiel kan?"
Aku menoleh sambil menunduk "kurasa kau salah orang" jawabku dengan gugup. Aku menatap kanan kirikutakut kalau ada paparazzi atau fans nya yang akan memotretku dan memasukkannya lagi ke internet, aku menelan ludah saat membayangkan itu
"Aku yakin aku tak salah orang. Kau ragiel dan kau pernah main ke apartmenku kan?"
Aku menggigit bibir bawahku "ok baiklah aku mengaku kalau aku itu ragiel. Puas? Sekarang biarkan aku pergi"
Kevin mengerutkan dahi "kau kenapa?"
"Aku tak mau terpotret oleh paparazzi lagi bodoh!" kevin melepaskan pegangannya pada pergelangan tanganku. Kini ia melihatku dengan ekspresi tercengang
Aku menarik nafas berusaha untuk menenangkan diri
"Maafkan aku" kataku pelan
"Tolong biarkan aku pergi"
Kevin menundukkan wajah untuk mensejajarkanya dengan wajahku. Kemudian ia menoleh ke arah lain. Ekspresinya berubah. Wajahnya menegang. Tak sperti kevin yang slalu ku lihat biasanya... Yang selalu ceria. Ia berusaha menutupi raut itu dengan seulas senyum yang di paksakan saat kembali menatapku
"Sebaiknya kita segera pergi dari tempat ini secepatnya" suaranya terkesan datar dan ada sedikit ketakutan di sana
Tanpa menunggu jawabanku ia langsung menarikku pergi dari tempat itu. Meskipun aku masih tidak mengerti dengan apa yang sbenarnya terjadi saat ini, aku tetap menurut dan mengikutinya. Tapi kenapa kevin berjalan sperti tergesa-gesa begitu apakah ia sedang mau menghindari sesuatu?
Aku tak tau kenapa kevin memintaku untuk menyamarkan penampilanku. Apa yang ia lihat tadi? Baru pertama kalinya aku melihat wajah ceria kevin berubah menjadi wajah setegang itu. Ia speti orang yang sedang ketakutan tapi tak mau memperlihatkannya.
Aku memastikan penampilanku di depan cermin dalam toilet sbuah toko pakaian. Memandangi diriku yang memakai dress dan topi yang kubeli tadi. Harus ku akui kalau penampilanku saat ini sangatlah mengerikan. Untuk pertama kalinya dalam hidupku aku di suruh menggunakan pakaian wanita secara terus-menerus. Jika orang tuaku masih hidup aku yakin kalau mereka akan langsung terkena serangan jantung.
Aku menarik nafas dan menghembuskannya perlahan. "Baiklah ragiel sekarang saatnya kau kembali dalam masalah yang telah kau pilih"
Tanganku memggapai daun pintu toilet dan membukanya kevin sedang berdiri sambil bersender ke tembok. Sebelah tangannya memainkan ponsel. Harus aku akui ia terkesan keren apabila sedang dalam posisi itu.
Kevin menyadari kehadiranku saat aku berjalan mendekat. Iapun memasukkan ponselnya sambil menoleh. Ekspresi di wajahnya langsung membeku seketika, kedua matanya terbelalak tak percaya
"Ragiel... Kau..." ia memperhatikan penampilanku dari kepala sampai kaki.
"Whoa!!! Aku benar-benar tak percaya kau ini benar-benar ragiel kan?!" katanya sambil mengelilingiku seakan aku adalah barang unik keluaran terbaru
"Sudahlah ayo kita pergi" kataku sambil melangkah meninggalkannya
"Ragiel, tunggu aku" panggil kevin sambil mengejarku dari belakang.
"Baiklah maafkan aku" ucapnya ketika langkah kami sejajar
"Aku hanya sedikit terkejut melihat penampilanmu yang tak aku duga. Aku... Aaku hampir saja lupa kalau itu adalah kau" lalu tawanya pecah.
"Ok baiklah terserah apa katamu. Lagipula ini kau yang suruh" timpalku. Lalu ekspresi ganjil yang kevin tunjukkan padaku di toko musik tadi kembali terlintas . ada sesuatu yang membuatku kembali mengurungkan niatku untuk bertanya hal itu pada kevin padahal aku sangat penasaran dengan apa yang dia lihat tadi.
Kevin melirikku lalu tersenyum seolah tau apa yang ada di dalam pikiranku "maafkan aku, tadi aku bersikap sedikit kurang ajar padamu. Memaksamu pergi dan mengubah penampilan" katanya tanmpa menoleh
"Tadi aku melihat wartawan kim sedang menembus kerumunan ke arahmu"
Aku mengernyitkan dahi
"Dia itu wartawan yang paling terkenal di seoul, semua artis yang baru naik daun selalu jadi sasaran empuk baginya. Tapi tidak untuk kami" kevin terus berjlan sambil tersenyum puas
"Maksudmu?"
"Kami sangat lihai dalam mengelabui wartawan menyebalkan itu" jawabnya senang
"Keith dan aku selalu mengerjai wartawan itu jika ia berani mendekati kami berdua. Sangat menyenangkan melakukan itu" kevin kembali tertawa
"Lalu ethan?" aku tak tau kenapa aku kembali bertanya untuk orang itu
"Meskipun ethan terlihat seperti orang yang sangat tenang. Tapi ia sangat pandai bersandiwara untuk mengusir para reporter manapun termasuk wartawan kim"
Kevin kelihatan sangat semangat menceritakan semua pengalamannya. Mungkin itu juga alasan kenapa mreka tak pernah mendapatkan skandal yang tak enak di dengar. Yuri dulu smepat ,engatakan hal itu kepadaku meskipun dulu aku sempat tak q peduli. Tapi sekarang setidaknya berita itu membuatku jadi sedikit paham
Kami berjalan menyusuri baju-baju yang terlihat sangat mewah di toko tempatku menumpang berganti kostum. Aku yakin harga baju di sini pasti mahal. Sebenarnya aku tak betah lama-lama berada di sini tapi kevin memintaku untuk menunggu sebentar karena ia mau membeli syal untuk musim gugur sehingga mau tak mau aku harus menemaninya
Pandanganku mengarah berkeliling memperhatikan tiap sudut yang memiliki tatanan bergaya prancis. Aku tak pernah mengira kalau di pulau seperti in ada toko yang sangat mewah seperti di paris. Tapi ini seharusnya juga di sebut wajar karena pulau shinki ini juga pasti merupakan tujuan para turis. Selain itu di sini juga tinggal seorang tuan muda yang kaya raya bernama zayn. Aku rasa itu adalah salah satu daya tarik untuk para pengunjung pulau
Bunyi lonceng kecil namun terdengar lembut di telinga saat pintu toko terbuka. Aku menoleh hanya ingin tau orang-orang macam apa yang mau menghabiskan banyak uang ke sini.
Ada sesuatu yang aneh di otak sarafku seperti ada aliran listrik yang perlahan menyebar ke tempat lain. Tapi mengapa aku bisa merasa sperti ini? Bukankah seharusnya aku bersikap biasa? Atau malah seharusnya aku mengacuhkannya seperti biasa? Apa karena kejadian malam itu? Saat dia datang ke apartmen ku dengan wajah penuh penyesalan?
Keith berdiri mematung di depanku. Aku tak tau apa yang ada di pikirannya sekarang. Apakah dia menyadari kalau ini adalah aku? Tapi bagaimana bisa?
"Ragiel aku sudah selesai ayo kita pulang" ajak kevin lalu sesaat kemudian ia mengernyitkan alis melihat ekspresiku yang membeku seperti ini. Ia pun menoleh pada orang yang ada di hadapanku. Senyum lebar kini mulai terlihat jelas di wajahnya
"Keith! Kau juga kesini?" kini sebelah tangannya menepuk-nepuk punggung keith akrab. Untuk sesaat ia masih diam membeku. Tapi sesaat kemudian ia langsunh memperlihatkan seulas senyum yang dipaksakan
"Kevin aku kesana dulu ya ada urusan sbentar" suaranya terdengar sangat berbeda
Kevin memegang dagunya sambil memandangi kepergian keith "aneh tak biasanya ia bersikap seperti itu" komentarnya curiga
"Tapi yasudahlah ayo kita pulang ragiel"
Kenapa kevin gak ikutan nyamar?
Bau beras. Wakakaka
@hendra_bastian siapa yg cemburu?
@balaka kurasa tidak
@albusfigi lah? Kok bisa tau? Ada apa ini?
@lulu75 mreka kan pandai bersandiwara jd skandal ada kemungkinan bakalan nggak ada, si kevin blom tentu suka sama ragiel hahaha
@akina_kenji welll. Gua gk bisa mnolak sudut pondang itu hahaha