It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Ttp smngt y bang, walau sibuk sekarang.
@Tsunami @new92 @Agova @kurniaeric @Sho_Lee @safir @alfidimasm2 @yuliantoku @Adi_Suseno10 @handikautama @akina_kenji @MErlankga @rioz @dian_des @freeband @omega_z @Lovelyozan @gravitation @Reynaldi_Mada @Hajji_Muhiddin @ocep21mei1996_ @AndikaRiskiSya2 @liezfujoshi
Happy saturday...
maafkan gue yang seakan-akan menelantarkan cerita ini
Gue gak bermaksud membuat Alex bapernya lama-lama kok
Hanya saja bimbingan dan persiapan ujian ini lama-lama membunuh
Gue minta doanya juga yah dari semua teman-teman
Biar bisa sukses ujian gue bulan mei nanti..
nanti kalo ujiannya sukses dikasih extra lanjutan part deh,, wkwkwkkwkw
Happy weekend.. semoga kalian menikmati baperannya Alex kali ini
Side A
Seminggu terakhir ini aku, kak Bril, dan kak Ary banyak menghabiskan waktu dengan proyek lomba penelitian kami. Jangan tanyakan ke aku apakah "status" hubunganku dengan kak Ary karena sampai sekarangpun aku bingung. Kami saling mencintai, aku tau itu hanya saja cinta itu butuh diekspresikan kan? Mana mungkin kamu mengatakan kamu mencintai seseorang tanpa pernah menunjukan cintamu itu? kak Ary masih rajin antar jemput aku kalau kita lagi ngerjain proyek lomba di rumah kak Bril, hanya saja Ia tak pernah sekalipun menanyakan bagaimana perasaanku kepadanya. Hmmm,, mau tau yang lebih parah? Kak Ary pun gak pernah sekalipun mengatakan lagi kata-kata cinta yang dulu pernah ia katakan. Setiap kali mengantarku pulang Ia hanya akan berkata " Cepat tidur, jangan sampai sakit. Alasan sakit tidak akan pernah bisa jadi alasan buat seorang dokter" .. Ia tanpa ada tambahan, kata-kata seperti "aku cinta kamu", "aku sayang kamu", "i love you", "wo ai ni".. atau apapun kata yang berarti CINTA.
Setelah ngobrol dengan kak Bril sebenarnya aku sudah menguatkan hati untuk menanyakan kejelasan hubungan kami dengan kak Ary, hanya saja hatiku tak pernah cukup tangguh untuk mengeluarkan kata , untuk menanyakan status hubungan kami. Dan sialnya satu minggu itu bukan sewindu. Satu minggu ini berlalu begitu cepat dan status hubunganku dengan kak Ary pun tidak jelas, atau mungkin dengan kata yang lebih kasar: GANTUNG
" Hei Lex.. lu darimana aja? seminggu ini ngilang tiap abis kelas. Gak pernah nongkrong sama kita-kita juga" Novia mendatangiku
" Hei Nov, seminggu ini aku masih di kota ini. Hanya saja seminggu kemarin aku sibuk nyelesain proyek lomba penelitianku sama kak Ary dan kak Bril. Maaf ya Nov aku jadi jarang nongkrong sama teman-teman" aku menunjukan muka penyesalan
" Oh. Lu nya juga sih jarang ngabarin, berapa lama sih Lex, lu ngetik di handphone lu itu. Gak sampai 5 menit juga kan?"
" Iya, iya maaf Nov. Kamu kan tau, aku kalo ke kampus seringnya cuma bawa handphone yang cuma bisa nelpon dan sms doang. Gadget aku tinggalin di kosan"
" Ya udah, trus kenapa gak sms? Jangan pake alasan lu gak punya pulsa yah Lex..."
" Hehe, iya udah ah ,, aku salah.. aku minta maaf.."
" enak aja cuma minta maaf,,, Lex lu musti ngerti dalam pertemanan kita gak boleh ada rahasia-rahasiaan. Bukannya kepo, tapi gimana orang bisa bantuin lu kalo lu-nya gak pernah cerita gimana keadaan lu.. Kalo kemarin-kemarin lu bilang sibuk bikin proyek penelitian itu, kita-kita kan juga bisa bantuin. Biar cuma ngetik-ngetik atau ngeprint"
"Iya, iya Nov.. Aku salah, aku minta maaf yah."
" hmmm"
" Yah Nov, jangan gitu dong. Nanti aku traktir kalian makan siang deh sebagai wujud permohonan maaf aku"
" Gue lagi diet Lex, lu mau ngancurin diet gue yah?"
" Yah, Nov gak maksud gitu. Trus aku musti gimana dong? aku Minta maaf tapi gak dimaafin "
" Gak tau ah.. Males gue ama lu.." Novia tiba-tiba menarik tasnya dan langsung pergi..
'' Nov, tunggu dong.. aku gak maksud gitu" aku berdiri untuk mengejarnya tapi Novia tetap melangkah menjauh.
Arrghhh.... apa-apaan sih ini. Masalah sama kak Ary belum kelar sekarang malah ada masalah sama Novia. Aku mengambil headset dan kembali duduk di kursi taman. Aku mulai menenangkan pikiranku, Ok.. Aku tidak boleh stress dan terbawa emosi, aku harus tenang. Aku harus pikirkan solusinya.. Harus menyelesaikan satu-satu masalah ini. Aku harus mulai selesaikan dari yang paling menyita pikiranku, masalahku dengan kak Ary. Aku meng sms kak Ary
" Kak.. Aku bisa minta waktunya untuk ketemu kakak gak? Ada yang pengen aku ceritain. Mohon dikabari kalau kak bisa, Terima kasih sebelumnya"
Ok, masalah kak Ary sisa nunggu respon dari kak Ary. Berikutnya tinggal selesain masalah dengan Novia. Aku harus cari mereka. Aku berjalan mengelilingi kampus untuk mencari teman-temanku. Sampai aku akhirnya ketemu Vinc didekat perpus.
" Vinc..."
" Oii Bat... Apa kabar lu? seminggu ngilang kirain lu udah lupa ama kita-kita"
" Yah Vinc, bukan gitu seminggu ini aku sibuk nyelesein proyek penelitian sama kak Ary dan kak Brill. Soalnya udah deadline pengiriman"
" Oh gitu Bat, Lu kok gak ngabarin sih Bat. Tuh cewek-cewek pada ngamuk-ngamuk. Lu tau kan gimana cewek. Perasaan mereka ngontrol hidup mereka"
" Iya Vinc, aku ngerti. Nah ini Vinc karena masalah ini. Tadi Aku ketemu Novia trus dia tiba-tiba ngambek. Aku udah minta maaf sampe janjiin traktir tapi dia malah tambah marah. Vinc, aku musti gimana dong. Kamu kan tau Vinc aku gak pernah maksud gitu ke kalian. Aku selalu berusaha biar kita sama-sama nyaman jalanin pertemanan ini."
" Iya Bat, kalau gue mah bisa ngerti. Karena kamu orangnya kalau lagi fokus sering banget ngelakuin hal-hal lain, walaupun itu penting"
" Iya Vinc, Vinc.. bantuin aku dong... Bisa gak Vinc?"
" Wah, kalau bantuin biar Novia maafin kamu gue gak jamin deh. Tapi kalau cuma mau ngatur waktu buat kita hangout bareng, nanti gue atur. Nanti pas ketemuan itu, lu bisa sekalian jelasin ke mereka berdua juga dan skalian minta maaf. Lu tau lah cewek itu ribet."
" Wah, ok2.. Thank you yah Vinc... Kamu memang sahabat deh"
" Iya, iya Bat.. Udah ah, gue mau ke perpus dulu mau nyari bahan buat tugas. Lu mau kemana abis ini?"
" Aku mau langsung pulang aja deh Vinc, pengen tidur setelah seminggu ini jam tidur aku berantakan. Eh, tapi kamu mau gak ditemenin dulu ke perpus?"
" Udah ah, gak usah lu pulang aja Bat. Tidur yang lama.. asal jangan lupa bangun."
" Wah, Thank you atas perhatiannya Vinc "
" Ingat Bat, kalu lu mati trus masih ada yang dendam/marah ke lu bakalan lebih berat jalannya.. jadi kalau mau tidur gak bangun-bangun nanti aja pas udah dimaafin sama Novia.. wkwkkwkwk"
" Sialan kamu Vinc... Brengsek banget.. udah ah, aku balik yah Vinc."
Side B
Seminggu nguras fisik dan pikiran untuk proyek penelitian ditambah drama psikologis yang aku alami gara-gara kepastian hubungan dengan kak Ary, sekarang ditambah harus menghadapi drama psikologis yang baru juga dengan teman-teman dekatku. Aku lelah... lelah fisik, lelah pikiran, lelah emosi..
Aku bangun jam 8 malam karena kelaparan. Aku langsung mengumpulkan tenaga dan nyawa untuk ke warteg didepan kos-an. Sebelum menuju warteg kulihat handphoneku.
Ada 2 pemberitahuan sms masuk di handphoneku. Sms pertama dari Vinc:
" Hari jumat kelar kuliah, kita hangout bareng yah. Pas hangout itu kita bisa jalanin rencana yang tadi" Dengan cepat langsung kubalas sms dari Vinc, "Ok".
Sms kedua ternyata dari kak Ary,
" Halo dek, kita ketemuan hari jumat aja yah, jamnya nanti kk kabarin."
Hmm.kenapa musti hari jumat sih 2 2 nya.. -_________________________-
Hari Jumat yang ditunggu-tunggu pun datang. Dari tadi pagi Vinc udah ngingetin aku soal hangout bareng. Dan sampai hari ini pun kak Ary gak mengabari soal jam ketemuan. Hari jumat ini jadwal kuliah agak padet, sudah dimulai dengan kuliah pakar dilanjutkan dengan tutorial dan selanjutnya aku masih harus presentasi tugas ke dosen. Dokter Olvy memang terkenal dengan semangat mudanya, semangat membela kepentingan mahasiswa tetapi disisi lain beliau juga terkenal dengan tugas-tugas yang tidak biasa. Seperti hari ini, kami harus mempresentasikan sistem Fisiologi tubuh manusia dengan cara yang kreatif. Dan hari ini aku melihat ada teman-teman yang menjelaskan Fisiologi tubuh manusia dengan lagu, desain grafis, puisi dan lain-lain. Sangat menarik dan membuat kami lebih mudah mengerti. 3 jam waktu untuk mempresentasikan tugas bagi 25 orang di kelas ini terasa begitu cepat karena penuh canda tawa maupun decak kagum.
" Bat, yuk hangout. Lu ama gue aja yah naik motor. Biar tu cewek-cewek pake mobil" Vinc mengajakku untuk pergi
" Aku sih terserah aja gimana" Aku langsung mengikuti Vinc menuju parkiran.
Aku dan Vinc sampai lebih dulu di mall tempat kami hangout. Kami nongkrong di salah satu kedai kopi di mall ini sambil menunggu para bidadari-bidadari. Aku dan Vinc hanya terdiam dan sibuk dengan pikiran kami masing-masing. 15 menit kemudian 2 bidadari pun sampai.
" Hey, sory ya lama.. parkiran buat mobil susah banget sih di mall ini. " Novia mulai mengeluh
" Gak papa kok, baru 15 menitan kok.. " Vinc menanggapi Novia
" Oh, baguslah.. Vinc memang pengertian banget sih ama cewek-cewek kayak kita" Eky mulai menimpali
" Iya sih, pengertian. Tapi sayang aja jomblo terus.. Lu betah banget sih ngejomblo Vinc.." Novia mulai mengejek Vinc
" Eitss,, bukan cuma gue kan yang jomblo. Alex jomblo, Eky juga jomblo. Cuma lo aja yang udah pacaran. Inget Nov yang patologis selalu tampil beda sendiri." Vinc bales mengejek Novia
" Oii, gak usah bawa-bawa gue ama Alex dong sama urusan kalian. Kalian kan tau kalo gue udah punya perjanjian sama ortu gue, cuma boleh pacaran kalo udah S.Ked, which is itu masih 3 tahunan lagi." Eky mulai melakukan pembelaan diri
" Iya nih, tau ah kalian ini,, Udah mending pesan aja dulu yuk baru dilanjutin ngobrolnya. Aku yang bayarin deh sebagai tanda kalau aku serius minta maaf ke kalian " Aku berusaha menengahi mereka dan menunjukan keseriusan aku
" HAHAHAH, asik ditraktir Alex,, sering-sering yah Bat" Vinc sangat senang
" hehe,, traktiran ini gue anggep sebagai tanda lu serius minta maaf. Tapi untuk dapetin maaf gue lu musti ngelakuin satu hal lagi" Novia tiba-tiba mengajukan syarat lagi ke aku
" Iya, iya apa syaratnya?" aku bertanya
" Simpel sih Lex, pokoknya hari ini gak ada lu balik deluan. Kan proyek penelitian lu buat lomba udah selesai. Jadi seharusnya lu lowong. Pokoknya lu gak boleh balik deluan." Novia menjawab pertanyaanku
" Siap princess" Aku menyetujui
Side C
Setelah dari kedai kopi, kami melanjutkan hangout kami dengan menemani 2 cewek-cewek itu belanja. Setelah itu kami menghabiskan waktu di timezone. Aku dan Alex memilih untuk bermain basket sementara cewek-cewek lebih suka mencoba peruntungan di game mengambil boneka. Saat sedang bermain di timezone tiba-tiba handphoneku berbunyi. Aku agak menjauh dari arena permainan untuk mengurangi keributan. Aku lihat layar handphone ku ternyata kak Ary yang menelepon
" Halo kak Ary"
' Halo Alex, gue mau ketemuan ama lu hari ini jam 10 malam di kosan lu. Lu bisa kan?"
" Kak, Maaf aku sekarang lagi sama teman-teman aku nih kak, biasa lagi hangout. Aku gak tau bakalan balik jam berapa. Kalau kita ketemuanna besok aja gimana kak?"
" Wah, besok jadwel gue padet. Pokoknya gue mau ketemu lu hari ini jam 10 malam di kosan lu. Masa lu mau hangout sampai pagi dengan temen-temen lu?"
" Iya kak, aku usahain yah''
" Gue gak mau tau Lex, gue udah janjian ama lu dari 3 hari lalu. Pokoknya lu musti dateng"
Tit...tit....
Setelah menghabiskan waktu di timezone, acara hangout kami dilanjutkan dengan nonton di bioskop. Aku melihat jam tanganku sudah jam 6 sore. Filmnya sekitaran 2 jam-an berarti akan selesai sekitar jam setengah 9 malam. Aku benar-benar berada di posisi yang serba salah saat ini. Disisi lain aku harus bertemu dengan kak Ary biar beban di pikiranku bisa berkurang. Tapi di sisi satunya aku sudah janji sama Novia akan ikut hangout malam ini sampai selesai. Setelah nonton di bioskop kami lanjut dengan makan malam. Aku kembali melihat jam tanganku, sudah jam 9 malam.. Kami makan di restaurant sushi. Sambil makan banyak hal yang aku ceritakan ke mereka terutama soal proyek penelitian yang kami kerjakan. Kami selesai makan jam 10 malam. Jujur saja aku mulai deg-degan. Ada bunyi sms masuk ke handphoneku,
" Gue udah otewe ke kosan lu. Awas aja kalo lu gak dateng" SMS dari kak Ary semakin membuat aku bingung. Setelah membaca sms dari kak Ary aku lebih banyak diam. Sementara ke tiga teman-temanku masih semangat saling berbagi cerita.
" Habis ini kita karaokean dulu yah, se jam lah.. baru balik..Kan besok juga libur" Novia mengajukan usul.
" Gue setuju.." Ecky dan Vinc kompak menyetujui
" Lu gimana bat?" Vinc menanyaiku
" Hmm,," Aku menghela napas
" Lu harus setuju lah Lex, kan tadi lu udah janji."
" Hmm,, tapi bisa gak kalo kita gak karaokean hari ini?" aku mencoba berdiplomasi
" Lu ada usul lain yang lebih asik Lex?" Ecky menanyaiku balik
" Bukan punya usul, cuma tiba-tiba gue musti ketemu kak Ary dan kak Bril buat bahas proyek penelitian karena tiba-tiba harus ada yang direvisi... boleh gak karaokeannya lain kali aja?" Aku berusaha membuat alasan (maafin aku kak Bril jadiin kakak alasan )....
" Penelitian lagi, seminggu kemarin lu gak ada kabar sama kita gara-gara penelitian ini. Sekarang luangin waktu seharipun lu gak bisa. Padahal lu udah janji loh Lex. " Novia mulai marah
" Ya udah gini aja, kita karaoke bertiga aja yah..kasian juga Alex kalo gitu. Ini kan juga untuk nama baik kampus kita" Vinc mencoba menengahi
" Gak ada karaoke malam ini.... YUk, Ecky balik aja" Novia marah dan mengajak Ecky pulang
" Yah Nov, maafin aku yah " aku memelas
" Udahlah Lex, Gue tau kok buat lu teman itu gak lebih penting dari proyek lomba lu itu .. Gue balik!!!" Novia lebih marah kepadaku
"Udahlah Lex, nanti cari kesempatan lagi buat nenangin dia.. Yuk aku anterin kamu.. mau ketemuan dimana sama kak Ary dan kak Brill?" Vinc berusaha menghiburku
" Thanks yah Vinc,, Aku ke kosan aja Vinc"
Vinc mengantarku dengan motornya sampai ke kosan. Saat kutawari untuk masuk Ia menolak dan memilih untuk pulang. Jujur saja aku cukup merasa bersalah dengan apa yang aku lakukan. Tapi sekali lagi aku harus menyelesaikan masalah dengan kak Ary secepatnya. Aku melihat jam sudah jam 11 malam ketika aku sampai di kosan.
Side D
Begitu aku membuka pintu kosanku, aku terkejut karena kamarku sudah di penuhi dengan dekorasi dan lampu hias yang begitu indah. Dan yang lebih membuat aku terkejut kak Ary lagi duduk di kursi.
" Kak, Siapa yang bikin ini semua?" Aku bertanya ke kak Ary
" aku yang bikin." Kak Ary menjawab sambil tersenyum
" Trus maksudnya apa?"
" aku pingin minta maaf, buat kamu bingung, cemas, resah selama ini"
" Iya kak, aku maafin. Aku juga mau ketemu kakak untuk memperjelas semua ini kak"
" Iya kakak ngerti, makanya kakak minta maaf dulu ke kamu Lex. Kakak tahu kakak salah"
" hmmm.. silahkan kak dijelaskan"
" Lex, dari awal kakak ketemu kamu di ospek, kk udah tertarik sama kamu. Jujur aja kakak udah tau kalau kakak (berbeda) dengan teman-teman cowok kakak yang lain sejak SMA. Waktu kamu semakin dekat dengan kakak saat itu kakak semakin yakin kalo kakak sayang sama kamu."
Kak Ary menghela napas panjang sebelum melanjutkan
" Tapi Lex, disisi lain kakak juga takut bagaimana kalau kamu bukanlah pria yang diberi anugerah untuk (berbeda) seperti kakak? Bagaimana kalau ternyata kamu justru membenci orang-orang seperti kakak.. Kakak berusaha bersikap untuk biasa saja dan menekan perasaan kakak.. tapi ujung-ujungnya kakak malah keceplosan bilang kakak sayang sama kamu dan respon kamu yang hanya terdiam itu menimbulkan sejuta pertanyaan di kepala kakak. Apakah rasa ini akan berbalas atau tidak? Sampai akhirnya kita mulai sibuk dengan lomba penelitian itu, saat itu kakak berpikir mungkin inilah saat yang tepat untuk kakak menguji semuanya, apakah benar-benar kakak mencintai kamu atau tidak. Kakak tau kakak salah dek, seakan-akan kakak hanya menjadikan ini permainan."
" Hmm.... Kak jujur aja, aku benar-benar merasa ter"acuh"kan dengan apa yang kakak buat. Tapi ya sudahlah walaupun masih sulit aku menerima penjelasan yang kakak berikan, aku mau tanya ke kak Ary. Jadi hasil apa yang kak dapatkan dari pengujian itu?"
" Sekali lagi kakak minta maaf dek, Hasil yang kak dapatkan..." Kak Ary tampak mengambil sesuatu di saku celananya
Kak Ary berlutut didepanku dan memegang tanganku
" Aku tahu aku bukan orang yang baik, aku bukanlah yang terbaik. Aku malah sering bikin kamu sedih. Kedepan aku gak akan janji kita selalu bahagia tapi aku janji aku akan terus ada untuk kamu. Alexander Pradipta maukah kamu jadi pacarku?"
Aku hampir saja menangis terharu, aku benar-benar berharap ini bukan mimpi...
" Aku mau jadi pacar kak Ary"
Kak Ary memasang gelang yang tadi ia siapkan untukku, aku lihat gelang itu bertuliskan "mate" sementara Ia juga menggunakan gelang satunya bertuliskan "soul" ...
" Alex, kita soulmate, aku gak mau ada yang pisahin kita" Kak Ary memelukku aku memeluknya balik. Oh Tuhan terimakasih untuk malam terindah ini
Aku dan kak Ary berpelukan hampir 10 menit.. Ketika Dia tiba-tiba melihat jam dan mengambil sesuatu di atas meja belajarku.
" Happy bday to you,, my mate, my Alexander" kak Ary membawa kue yang sudah terpasang lilin diatasnya angka 17 tahun.. akhirnya aku berusia 17 tahun. Jujur saja aku hampir melupakan ulang tahunku sendiri,,
" Ayo dong mate jangan melamun... ayo make a wish trus tiup lilinnya" aku memejamkan mata. berharap yang terbaik di sepanjang usia ini. Berharap yang terbaik yang akan terjadi. Berharap semua cinta bagi orang-orang tercinta di sekitarku. Dan berharap cintaku dengan kak Ary akan bertahan
Setelah make a wish aku langsung meniup lilin. Kak Ary meletakkan kue kembali di atas meja dan mengambil sebuah kotak untukku.
" Mate, aku gak kasih yang mahal-mahal yah.. Tapi aku harep kamu seneng menerimanya sama kayak aku seneng memberi ini ke kamu"
Aku mengambil kotak itu dan membukanya.. ternyata isinya sebuah sketsa dari pensil berlukiskan aku lagi menggunakan jas sneli (jas dokter). Dibawah sketsa tadi ada sebuah kertas lagi, tulisan tangan dari kak Ary
[ Aku pernah meragu. Aku pernah ragu ketika sistem limbik ini menuntun perasaanku kepadamu. Aku pernah ragu ketika dengan kurang ajarnya dopamin, serotonin, dan adrenalin didalam diriku seakan-akan mengerjaiku. Membuat aku mati-matian tertarik dan jatuh cinta kepadamu. Aku pernah meragu.. ahhh bukan meragu kata yang tepat tapi bertindak bodoh dengan menekan semua gejolak fisiologis ini. Tapi semua meragu itu sudah hilang. Berganti dengan kata "aku sayang kamu" dan aku mau kita terus bersama sampai kadar oksitosinku membuatku tak mampu lagi berpaling darimu.....
Happy bday my mate Alexander... I love you...............]
Aku begitu senang membaca surat dari kak Ary, dan tidak butuh lama untuk aku kembali memeluknya bahkan sekarang ditambah berciuman. Bibir kak Ary begitu membuat candu, sulit untuk melepaskannya malah ingin membuatmu jatuh lebih dalam. Ciuman kami semakin dalam.. sampai aku sadar 3 orang sahabatku sedang melihat kami dari arah pintu...............
Lanjut!