It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Part.1
"Makasih ya....!!" Seru Om Revan padaku. Lau mencium ku bibir. "Muach...". Masih telanjang dikasur sementara Om Revan sudah mulai memakai baju. Setelah mengenakan pakaian Om Revan memberi ku uang.
"Nih..." Gumam Om Revan. Aku menghitung uangnya. 'Kok lebih' Seruku dalam hati. Dengan cepat kupanggil Om Revan.
"Om..." Gumamku.
"Iya Don..." Jawab Om Revan.
"Uangnya lebih... nih..." Seru ku.
"Gak apa apa... ambil aja sekali kali... kan kamu juga udah ngasih Extra tadi..." Gumam Om Revan dengan menaikan alisnya.
"Extra...?" Tanyaku bingung.
"Iya biasanya Om sama istri 2 Ronde. Karena istri gak kuat lagi. Tapi kamu kuat sampai 4 Ronde Thanks ya..." Jelas Om Revan.
"Oh... itu hehehe..." Aku tersenyum devil tapi juga menggoda.
"Ya udah Om balik ya.??? Hotel udah om bayar... kok.." Seru Om Revan yang langsung pergi keluar dari kamar Hotel. Sementara aku masih tidur dengan telanjang dikasur. Tak lama HP ku berbunyi. Ada sebuah telp masuk dari teman baikku yang sama denganku.
"Hallo..."
"Don... lo dimana gak balik lo...?"
"Engga..."
"Ceelah... Layanin.. dimana lo..?"
"Hotel..."
"cia.... beneran lo...? Tumben bisa masuk hotel... biasa pan gak..."
"Lagi Lucky aja hehehe udah gue ngantuk bye..."
Telp kumatikan dan aku tidur kembali.
Waktu menunjukan pukul 1 siang. Aku pun segera mandi di kamar mandi Hotel. Setelah selesai aku buru buru check out. Takut kena chas... entar bayar doble lagi... repot jadinya.
Diluar aku memangil taxi. Lalu naik dan menyebutkan alamat yang kutuju. Sampai didepan kos kulihat ada Yusron dan Ibrahim menunggu. Kuhampiri mereka. Saat mendekat mereka senyum senyum padaku.
"Cie... yang dapat dihotel... Cie..." Seru Ibrahim dan Yusron.
"Apaan sihh... udah masuk..." Gumamku menyuruh kedua temanku masuk kekosanku.
"Eh... Don... Kok lo bisa dapet yang tajir... Iri Gua..." Seru Yusron dengan mengunyah permen karen.
"Bisa dong... kan pilih pilih walaupun gua Lelaki Dipinggir Jalan gua harus pinter milih." Jawabku.
"Ya pantes lo pinter milih anak kuliahan... na kita... boro boro kuliah..." Seru Ibrahim.
"Kagak ngefek kali... yang ada kuliah gua nol besar..." Jawabku.
"Aiiihhhh Mungkin karena lo doyan di ikkeh ikkeh kali... jadi otak lu turun.." Gumam canda Yusron.
"Kampret... lu Sron..." Gumamku.
"Hahaha..." Ibrahim hanya tersenyum.
Tak lama kedua temanku pamit duluan ketempat mangkal kami. Sementara aku masih dikos.
Waktu menunjukan pukul 8 malam. Aku pun bersiap siap dicermin. Bukan berdandan hanya merapihkan rambut. Aku tersenyum pada cermin dan bertanya " Who he is boy? Wajahnya tampan hehehe..." Gumamku sendiri. Kulihat jam ditanganku. "Telat.... asshhhh..." Gumamku dengan buru buru OTW ketempat biasa.
Aku berjalan ditrotoar ibu kota. Tak lama kedua temanku menghampiriku Yusron dan Ibrahim.
"Woi... Don tau gak Gua udah dibooking..." Seru Ibrahim.
"Seriusan...?" Tanyaku dengan ketawa pelan.
"Seriusan lah... sama Tante amel...!!" Guman Ibrahim.
"Hah... doyan cewek juga loh...?" Tanyaku.
"Gak sihhh cuman... pulusnya gede... hahahaha kali aja gunung juga gede hahaha..." Seru Ibrahim. Aku dan Yusron hanya tertawa.
"Lu sron...?" Tanyaku pada Yusron.
"Tuh... lihat pria itu..." Tunjuk Yusron.
"Mana... mana..?" Gumamku dengan melihat kiri kanan.
"Itu cowo kekar pake moge (Motor Gede)" Seru Yusron.
"Ohhh iya iya..." Seru Ku.
"Dia yang sewa aku ..." Seru Yusron.
"Serius lo...? Gak takut burungnya gede Sron...?" Tanya ku.
"Enggak lah justru mantap...." Jawab Yusron.
"Aiiuh...." Gumamku.
"Ya udahgua cabut udah melambaikan tanganku... Pacar gua... udah gak kuat juga bye... Don.." Seru Yusron dengan senyum senyum.
"Bye...." Jawabku.
"Gua juga Don. Tante amel udah sms suruh datang..." Seru Ibrahim.
"Gua sendiri dong..." Tanyaku.
"Hehehehe entar juga ada pelanggan." Seru ibrahim yang langsung meninggalkanku.
Aku menunggu beberapa menit tak lama ada seseorang memakai mobil berhenti didepanku. Lalu keluar. Aku pun tersenyum ini mangsaku dan rezeki ku pasti dihotel lagi nieh... Aku tersenyum Devil.
"Hai..." Serunya...
"Hai... Juga Mas....."
To Be Continue
Tag :
@o_komo
@lulu_75
Next update mention yak...hehehehe
@melkikusuma1 saya usahain gak berhenti tengah jalan. mention sama tag sama apa beda?
@cool_boys hehehe iya iya bener hahaha siap siap nanti ditag
@o_komo yap temanya kaya gitu
@lulu_75 thank lulu
Part.2
"Hai..." Serunya.
"Hai Juga... Mas..." Jawabku dengan tersenyum licik. "Ada yang bisa saya bantu..." Lanjutku.
"Ada mas..." Jawabnya. "Ini saya mau tanya soal..." Serunya yang langsung ku potong. Karena aku sudah tau niatnya hanya dia berpura pura saja.
"Tanya soal hotel murah...??" Tanyaku.
"Hah..." Kaget sang pria.
"Tenang disana banyak yang murah kok...." Seruku dengan merangkul bahu Mas Masnya.
"Bukan bukan soal Hotel itu..." Gumam mas mas itu.
"Emhhh bukan yang murah... Tenang yang mahal ada kok... tapi harus lewat tol. Kalau mau bisa kok. Saya ngerti Mas mau jaga privasi kan...?" Jelasku dengan selalu tersenyum.
"Hah... tapi tapi..." Seru nya lalu. Jariku menyentuh bibirnya agar dia berhenti bicara.
"Soal tarip gak usah kuatir... bisa nego kok...!!" Gumamku dengan semakin menggoda Mas satu ini.
"Taripp??? Kamu jual diri....?" Tanyanya dengan gemetar dan bingung serta berkeringat.
Aku tersenyum manis. "Heem... Udah Mas gak usah Akting saya udah tau kok Mas tipe kaya gimana?. Jadi gak usah gugup dan keringetan gitu." Seru ku dengan suara Sexy bak wanita penggoda.
"Saya...?" Tanyanya.
"Iya... Mas itu jago akting ya?. Tapi saya yakin Mas itu ganas banget pasti diranjang. Karena orang pemalu kaya mas itu biasanya lebih aktip diranjang." Jawabku dengan panjang lebar.
"Hah.... aktip diranjang???" Tanya kembali.
"Heem.... Jadi... Yukkk kehotel yang mana...?" Tantaku dengan mendekat padanya.
"Maaf...." Jawaban yang kuterima dari pria itu.
"Maaf kenapa...?" Tanyaku bingung.
"Saya bukan gay dan saya bukan orang yang suka jajan manusia. Saya cuman mau tanya rumah sakit ini sebelah mana...?" Seru nya padaku dengan bertanya.
"Mas pinter aktingnya. Ya udah lah... kalau emang gak mau... Saya cabut ya... Bye ganteng..." Gumamku dengan langsung pergi meninggalkanya sendiri dipinggir jalan.
Aku pun berjalan dipinggiran kota. Tak lama ada sebuah mobil berhenti didepanku. Om om gendut. Dia tersenyum padaku. Kumisnya sangat menggoda. Dia menaikan alisnya. Dan memberi isyarat masuk. Aku pun dengan cepat mengikuti perintahnya. Masuk mobil dan duduk disampinya.
"Mau main dimana?" Tanyanya padaku.
"Dihotel aja biar lembut..." Jawabku dengan tersenyum.
"Ok.. Kita kehotel sekarang seru Om Om gendut itu. Aku dan Om Om gendut ini. Mulai menjalankan mobilya. Kulihat pria tadi masih berdiri ditempat tadi. Tapi tak aku pikirkan toh gak ada urusan. Kami pun pergi kehotel.
Pagi hari tepatnya Senin. Aku sudah memakai pakaian rapih. Om om gendut itu sudah pulang tadi malam setelah selesai. Sementara aku tidur dihotel. Aku pun segera kekosan ku untuk menggambil buku mata kuliahku. Karena hari ini aku kuliah. Aku pun kekosan menggunakan taxi. Saat sampai depan rumah kurusuh supir taxi menunggu sebentar. Tak lama aku kembai kemobil. Kedua temanku tak ada dikosan mereka mungkin masih sama pasangannya.
Sampai dikampus aku telat. "Mampus gua... bangunnya kurang pagi..." Gumamku. Aku pun buru buru kekelas. Untungnya dosen belum sampai dikelas. Aku pun duduk di bangku tempatku biasa. Kudengar bisik bisik anak perempuan.
"Lo tau gak dosen kita baru hari ini."
"Sumpeh lo...?"
"Iya... udah gitu ganteng masih muda..."
"Ahhhh gua mau... liat kepo gua...."
Bisik anak perempuan itu tentang dosen baru. Hah... bagiku sama saja tuh dosen ganteng atau jelek. Sama sama ngebosenin. Tak lama sang dosen muncul dan aku kaget.
"Hah....." Kaget ku. Ternyata dia pria yang semalam bertanya jalan padaku.
"Mampus gua.... Bunuh diri... ini...." Gumamku pelan dengan panik.
....
..
.
To be Continue...
@putrafebri25 @melkikusuma1 @cool_boys @o_komo @lulu_75
Seret gua ya bro...
Part.3
"Hah....." Kaget ku. Ternyata dia pria yang semalam bertanya jalan padaku.
"Mampus gua.... Bunuh diri... ini...." Gumamku pelan dengan panik.
Aku menutup wajahku dengan tanganku. "Gimana ini... aduhhh.. mana semalam gua gak sopan lagi.." Gumamku dalam hati.
"Hai... Saya dosen baru dikelas kalian..." Seru dosen baru itu dengan menatap satu persata wajah mahasiswanya dari kiri kekanan.
"Nama saya Ikbal... Semoga kita bisa jadi patner yang baik." gumam dosen itu kembali yang ternyata namanya ikbal. Serasi dengan wajahnya yang manis hehehe.
"Oke kita mulai belajar.!!" Seru dosen Ikbal.
Anak anak pun mulai mebuka buku yang diperitahkan ikbal. Sementara aku sibuk tegang karena takut ketauan kalau aku Lelaki dipinggir Jalan.
Jam kuliah pun berahir. Dalam perjalanan tak ada yang aneh mungkin tuh dosen lupa sama kejadian semalam. Bagus juga sih dari pada inget bisa bisa nilai ku makin anjlok. Saat semua mahasiswa sudah keluar. Hanya ada aku dan dosen itu. Aku pun berjalan kearah pintu dekat meja dosen. Tiba tiba....
"Ehem...." Sang dosen ikbal. Batuk pura pura. 'Hah... mampus gua ini tandanya dia ingat... tuhan... jangan sampai aku diperas tiap hari layanin dia gratis... itu merugikan... tuhan...' Gumam doa ku dalam hati.
Aku berbalik dan pura pura akting dengan nama baik ku. Kuharap dia lupa.
"iya ada yang bisa saya bantu...?" Tanya ku dengan sopan dan ramah.
"Kamu...?" Tanyanya dengan tatapan bingung. "Kamu... orang yang semalam saya tanya alamat rumah sakit kan? Kamu....?" Seru dosen ikbal dan langsung kututup mulutnya agar dia gak ngomong Lelaki dipinggir jalan. Kalau dia ngomong entar kedengeran kan gawat.
Lalu aku mendekatkan tubuhku padanya. Entah kenapa tubuhnya panas dan gemetar lalu aku mendekat ketelinga.
"Iya saya Lelaki dipinggir Jalan. Tapi please.. jangan kasih tau yang... lain..." Gumam ku pelan ditelinga lalu kucium pipinya dan pergi meninggalkannya untuk kedua kalinya. Kulihat wajahnya memerah mungkin malu atau jiji bodo amat lah gua gak peduli. 'Entah kenapa aku pengen menciumnya. Mungkin wajahnya yang berbeda dengan pria lain atau aku jadi semakin nakal... sampai sampai dosen aja gua embat...' Gumamku dalam hati.
Aku berjalan keluar dari kelas dengan perasaan bingung dan was was. Aku pun berjalan melalui lapangan. Tak lama ada yang memanggilku.
"Don..." Panggilnya ternyata itu Ruslan.
"Kenapa Rus...?" Tanyaku dengan menghampirinya.
"Gabung basket dulu... Don buru buru amat..." Seru Ruslan mengajakku bermain basket. Namun aku pokus kekelas dosen Ikbal. Dia ternyata keluar baru keluar.
"Emhhh enggak deh... besok besok aja gua sibuk..." Jawabku dengan langsung On the way keluar sekolah. Aku berjalan menunggu taxi. Tak lama HP ku berbunyi. Ada panggilan dari ibrahim.
Telp :
"Hallo... him..."
"Don... malam... ini.."
"Malam ini apa him??"
"Kita udah dibooking ama turis luar..."
"Seriusan loh..."
"Serius keles...."
"Bagus tuhhh ehhh jangan bilang tuh turis.. turis...afrika... gua gak doyan... item.. pula..."
"Kagak... lah ini turis... Jepang kok.."
"Siip kalau gitu.!!"
"Ehhh udah balik?"
"Nie lagi OTW balik gua... ya udah gua tutup ya..."
"Siip..."
Telp pun kututup. Tak lama ada taxi yang lewat. Aku pun naik. Didalam taxi aku memikirkan dosen ikbal. "Kok bisa ketemu lagi.... ya...? Apa jodoh...? Ahhh gak mungkin mana ada homo jodoh... gua hanya pemuas lelaki titi..." Gumamku dalam hati.
Tak lama aku sampai didepan rumah. Kulihat ibrahim sedang duduk didepat rumah.
"Ehhh brow...." Serunya dengan bersalaman. "Kenapa lo... kaya orang bingung..?" Tanya ibrahim padaku.
"Hemmm... memang..." Jawabku.
"Kenapa..." Tanyanya kembali.
"Tadi malam gua salah orang." Jawabku.
"Kok bisa...?" Tanyanya.
"Bisa lah... tuh orang cuman tanya jalan. Padahal gua udah mati matian ngerayu nunjukin hotel" Jawabku.
"Cia... hahahahaha" Ibrahim ketawa. "itu mah lu yang pengen dibooking dia..." Lanjut ibrahim.
"Ishhh gak gitu juga keles...." Jawabku.
"Alah... pura pura lo..." Gumam Ibrahim. "terus yang buat lo bingung apa...?" Tanyanya padaku.
"Itu orang dosen gua.... tadi..." Jawabku.
"Hah...." Kaget Ibrahim.
"Lebay... lo" Seru ku.
"Serius lu Don...?" Tanya Ibrahim.
"serius lah masa bohong..." Jawabku kembali.
"Kok bisa ya don... apa mungkin...?" seru ibrahim... yang membuatku bertanya juga.
"Mungkin apa?" Tanyaku.
"Kalian jodoh..... Hahahahaha" Jawabnya.. dengan becanda.
"Diiih lo becanda mulu gua serius..." Keluhku pada ibrahim.
"Sorry sorry...!!"
"Ehhh siyusron mana?" Tanya ku pada ibrahim.
"Noh didalam gak bisa bangun..." Jawab ibrahim.
"Kenapa... him?" Tanyaku bingung.
"Tanya aja sendiri..." Jawabnya dengan mengunyah kacang garuda.
Aku pun langsung masuk kedalan. Dan melihat keadaan Yusron.
"Sron... lo kenapa...?" Tanyaku.
"Donn pantat gua sakit.... semalam berdarah gara gara tuh cowo moge..." Jawabnya.
"Rasain... lo... hahahaha..." Jawabku dengan tertawa puas.
"Wahhh lo sama ibrahim sama sama temen brengsek... orang celaka lo ketawain..." Seru Yusron kesal.
"Lagian lo juga yang salah nyari cowo body gede... lo gak liat tubuh sihhhh tubuh lu sama tubuh dia besar dia..." Jawabku mencoba serius.
"Heem.... iya sihhh tapi enak loh... don... dia sexy... romantis... behhhh... gua raba raba tubuhnya puas..." Seru Yusron membaangkan semalam.
"Iya sampai lu gini dia gak tanggung jawab kan...?" Tanyaku pada Yusron.
"Tanggung jawab lah... katanya dia mau kesini... cuma belum datang..." Jawabnya dengan diam.
"Jangan berharap terlalu tinggu sron..." Jawabku. "Ya udah gua ama ibrahimmm kerja dulu ya bye..." Gumamku.
"Hemm... pintunya jangan dikunci... ya kali aja datang.." Seru yusron dengan senyum.
"Siip..." Jawabku.
Aku dan Ibrahim pun berjalan menuju sebuah hotel. Kami udah ditelp. Padahal masih siang. Kami pun masuk kesebuah hotel yang mahal.
"Dimana... him?" Tanyaku menanyakan kamar untukku.
"Tuhhh lo di 212 gua di 213..." jawab ibarahim.
"Ohhh ok ok.." Seruku dengan langsung membuka pintu dan langsung berpose nakal. Tapi yang didalam kamar itu adalah dosen Ikbal...
"Hah.... Kamu......."
...
..
.
To Be Cobtinue
@putrafebri25 @melkikusuma1 @cool_boys @o_komo @lulu_75
@Denial_person @amir_tagung
@Agova