It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Yasudah sini siapa tau berjodoh...
Kam tu pappa
Kenalin, Rifal dari Gorontalo. Jauh bukan??
Kalau aku sih curhat jelek karena pengen buang enek, buang marah, buang semua yang negatif di benak.
Pengennya... kalau semua yang negatif udah gak ngotorin benak, semoga hidupku jadi nyaman.
Begitu Dei....
Begitu sulitnya, sampai-sampai aku tidak tahu lagi apa itu nyaman.
Lucu ya? Terus bagaimana aku membutuhkan rasa nyaman kalau aku sendiri tidak tahu apa itu nyaman?
Masa, aku sampai mencari definisi nyaman. Gogling, wiking, sampai nanya-nanya ke grup chat dan konsultasi orang pintar segala.
Aneh.
Dimana-mana juga, orang tahu sesuatu kemudian barulah mencarinya. Misalnya orang butuh uang jadi cari uang. Orang butuh ikan jadi cari ikan. Orang butuh emas jadi bikin tambang. Uang, ikan dan emas itu sangat jelas terbayang di benak para pencarinya. Uang, ikan dan emas itu sangat jelas pula nantinya untuk apa dan bagaimana cara mempergunakannya.
Nah.
Sementara aku mencari nyaman, tetapi bingung tentang nyaman itu sendiri apa.
Apa ini gejala akhir zaman ya?
Mengejar sesuatu padahal tidak mengerti, sibuk banyak hal tetapi tanpa tujuan, bahkan yang paling aneh… menghabiskan banyak sumber daya sekedar untuk eksis di dunia maya.
(Seperti aku yang lebih banyak buka boyzforum daripada terlibat kehidupan riil)
Pantaslah kalau di belahan dunia lain ada yang sampai stress, depressi, bahkan bunuh diri.
Aku saja sekarang kehilangan orientasi.
Karena bingung lalu sibuk mencari kenyamanan, seakan kenyamanan itu segala-galanya, sambil kebingungan sebenarnya nyaman itu apa.
Pantaslah kalau banyak orang menjadi linglung, mudah ditipu aliran sesat atau diajak berkhayal tentang sorga.
Dan aku sendiri….
Juga linglung.
Padahal pangan cukup
Sandang punya
Papan ada
Kendaraan sedia
Sex rutin
Kurang apa lagi…?
Eh, malah blunder cari nyaman
Apaaa itu nyaman ya?
Terus kalau kata orang orang yang mengajak untuk keluar dari zona nyaman itu bagaimana?
Keluar dari zona nyaman itu artinya pergi dari kenyamanan salah satu level menuju penciptaan kenyamanan level berikutnya
Berarti keluar dari zona nyaman akhirnya seperti kutu loncat. Tidak ada hentinya
Untuk memberi kita pelajaran bahwa ujung dari tujuan yang kita kejar tak lain adalah awal keberangkatan.
Yang paling barat di dunia adalah timur dan yang paling selatan adalah utara... dan sebalik-baliknya.
Mngkin begitu @shrug
Menurut saya kenyamanan yang muncul dalam suatu hubungan itu tercipta ketika orang yang terlibat bisa secara sepenuhnya menjadi diri sendiri tidak ada rasa sungkan berlebihan. Sedangkan saya sekarang suka pada seseorang, tetapi belum menemukan titik nyaman sepenuhnya tersebut. Saya masih menahan perilaku saya, takut kalau dia nanti malah tidak menyukai saya.
Apakah saya tidak pantas memperjuangkan perasaan saya ke dia karena masih ada rasa kurang nyaman yang mengganjal ini atau saya harus berusaha menunjukkan perasaan saya kepadanya lalu menjadi diri saya sendiri?
Jawaban ideal nya pasti saya ungkapkan perasaan tersebut kan? Namun demikian saya takut bertepuk sebelah tangan karena sudah beberapa kali sebelumnya dengan orang lain berakhir begitu. Entah saya yang tidak bisa belajar dari pengalaman atau apa. Saya sangat payah berurusan dengan yang namanya perasaan.
Baper
Meski sudah berusaha tidak baper, tetap saja hubungan dengan orang lain menjadi konflik ketika kita merasa salah satu sudah tidak nyaman.
Kalau saya sedang mempelajari pola hubungan suami isteri seorang teman yang menurut saya gay juga. Ia menikah tanpa ketertarikan... semata-mata "demi Allaah" saja.
Menurut teman tersebut, menemukan kecocokan sangat sulit. Tapi kalau satu visi, ketidakcocokan akan dianggap kecil saja.
Sebaliknya hubungan atas dasar kecocokan. Kalau visinya beda, kecocokan akan berubah seiring masa.
Di boyzforum sering saya baca, hubungan sesama gay tidak bisa abadi. Kebanyakan gonta-ganti pasangan, meski gay yang paling setia sekalipun.