It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Aku mencintai sejenis karena tidak dilarang secara langsung oleh konstitusi dan agama, agama hanya melarang hubungan sesama jenis, bukan mencintai sesama jenis...
Bagi saya cinta adalah universal, dan tanpa aturan selama tidak merugikan orang lain... Baru hubungan dari efek cinta tersebutlah yang yang diatur konstitusi dan agama...
Jika ada seorang gay yang cuek terhadap agama... Coba anda fikir bahwa cinta yang ada di hati kalian adalah pemberian Tuhan...
Sombong amat cuek bebek sama Tuhan...
Aku mencintai sesama karena setau saya di kitab-Nya Tuhan hanya menerangkan terhadap hubungan dari cintanya, bukan murni cintanya... Justru agama saya menyuruh saya mencintai dan menyayangi sesama...
Indonesia adalah negara hukum... Dan hukum itu sifatnya memikat dan memaksa... setau saya, tidak ada hukum yang melegalkan homoseks di Indonesia...
Kalau anda cuek bebek kepada agama dan hukum... Sombong amat sama Tuhan dan negara...
Agama dan hukum harus dibawa terhadap segala aspek kehidupan karena sifatnya mengikat...
Maka dari itu di topik ini saya mengatakan cinta tak harus identik dengan seks...
@silencewords
uwaw~ (y)
komentar saya di atas juga untuk Anda...
Kita berhak melakukan apapun yang kita mau... Tapi kebebasan kita dibatasi oleh hak orang lain dan konstitusi, baik agama maupun hukum negara...
memang harus bawa bawa agama lah... Dalam segala hal agama harus dibawa selama anda percaya kepada Tuhan karena Tuhan selalu ada di sisi Anda kapanpun dimanapun... Sadarlah bahwa Tuhan begitu mencintai anda dengan memberi oksigen secara gratis dan hal lainnya kepada Anda... sementara anda cuek bebek... Yang anda fikirkan hanyalah seks dan itu tidak harus dihubungkan ttg agama... Saya rasa bahwa anda adalah orang yang terpelajar... Di SMP kelas VII pun di jelaskan bahwa norma hukum dan agama itu hukumnya mengikat kapanpun dimanapun...
Saya masih beragama.
Katolik.
Tapi kalau ada yang gak sreg, ya gak saya jalani. Saya mempercayai apa yang saya anggap cocok.
Saya gak menganggap gay sex itu terlarang. Toh sama sama mau. Saya gak memperkosa dan saya gak diperkosa. Kita sama sama ngerasain nikmatnya. Buat saya gak dosa.
Buat kamu dosa, makanya gak mau melakukan.
Udah bener kok. Sesuai prinsip kamu sendiri.
Buat saya juga bener, karna sesuai prinsip saya sendiri.
Saya (mungkin juga beberapa orang lain) merasa bahwa hubungan romantis dan hubungan seksual gak perlu diatur orang lain. Kenapa saya harus merasa bahwa ada orang lain yang lebih tau dan lebih berhak mengatur hubungan saya dan partner seks saya?
Kenapa saya harus merasa ketika kami sama sama mau, Tuhan gak memperbolehkan?
Seperti apa bentuk gak memperbolehkannya?
Apa buktinya kalau misalnya bentuk gak memperbolehkannya adalah akan dihukum di akhirat?
(Saya bilang bukti, bukan apa yang tertulis di kitab. Saya tanya yang kamu tau nyata, bukan yang kamu percaya).
Kenapa ketika kami sama sama senang, Tuhan gak senang?
Apa sih Tuhan itu? (APA bukan SIAPA).
Tuhan itu adanya di agama doang? Silakan mau berpikir demikian, tapi buat saya, kalau begitu, maka agama lah yang sombong.
Saya gak berhubungan seks di depan alkitab atau di gereja. Saya gak berhubungan seks di depan kantor pemerintahan atau di rumah pejabat.
Saya berhubungan seks di sebuah kamar, gak berisik, dan saya (atau partner seks saya) bayar untuk tinggal di situ.
Ga ada yang kami langgar.
Soal cinta tidak selalu identik dengan seks sebenernya menurut saya (kalau menurut kamu beda silakan) agak kurang tepat.
Seks gak selalu identik dengan cinta itu baru bener.
Seks juga perwujudan dari cinta. Cinta terhadap tubuh.
Tubuh adalah tubuh. Cabul adalah pemaknaan terhadap tubuh. Bahkan penis. Penis ya penis. Bagian dari tubuh. Ketika digunakan untuk berhubungan seks dengan berdasarkan cinta, orang mengagumi penis tersebut karna penis tersebut adalah bagian dari tubuh si pemilik.
Perasaan partner kita gak akan sampai kalau dia gak punya tubuh.
Cinta terhadap tubuh, gak lantas mengurangi cinta terhadap rasa.
Kecuali kamu meremehkan pasangan kamu, atau pasangan kamu memang gak memaknainya demikian.
Jadi sebenarnya tergantung seberapa besar cinta yang kamu miliki.
Cinta kamu besar, maka kamu akan mencintai seseorang sampai ingin berhubungan seks dengannya.
Tapi ya terserah sih, aku salut sama kalian semua. @mumura dan elu punya prinsip dengan argumen yang bagus. gak seperti si @RempongAbis yang prinsipnya tidak berdasar...
Salut utk kalian berdua...
Kita pegang kebhinnekaan ya...
Ada yang berprinsip cinta tidak harus seks dan ada yang cinta identik dg seks...
Dan harus disertai argumen yang kuat dan berdasar...
Kita prinsipnya berbeda, tapi kita sama, sama sama gay...
Jangan menumbuhkan kebencian di topik ini, hanya sebagai share pendapat saja...
salam...
Mnrt gw kalo cinta ujung2nya tetep sex jg. Krn kl kita cinta am seseorang pasti u pengen make love am dy. Kalo cinta, sex bs menunggu, menunggu ampe waktu yg tepat.
Manusianya kudu pinter. Mana yang mau dipake dari jaman dulu sampai sekarang sebagaimana adanya, mana yang perlu diperbaiki, dimodifikasi atau dikembangkan.
Kenapa itu dibilang sombong?
Dari dulu agama itu bergeser nilainya.
Yesus merekronstruksi ulang pemaknaan hukum taurat agama Yahudi.
Muhammad dengan agama islamnya dipercaya menyempurnakan agama agama yang sudah ada pada saat itu.
Dan brenti sampe situ aja?
Silakan. Bebas. Terserah. Pilihan lu, urusan lu.
Tapi gue gak mau berhenti.
Dan lo bilang itu sombong?
Gue masih mau belajar loohh.
Belajar, bukan sekedar menerima gitu aja.
Silakan kalau lo mau nyaman menerima gitu aja. Selama itu cocok buat lo.
Gue gak merasa nyaman dan gak merasa cocok seperti itu.
Gue tanya, siapa sih yang ngasih gue hidup?
Tuhan?
Tuhan itu buat lo APA?
Emang pemaknaan kita tentang Tuhan itu sama?
Dan haruskah gue sama kayak lo (dan orang orang yg sama kayak lo)?
Harus? Jadi, siapa dong yang sombong?
Gimana sih caranya mikirin yang memberi kita cinta?
Gimana sih caranya mikirin siapa yang ngasih kita hidup?
Kenapa hubungan seks yang adalah pribadi harus diatur orang lain?
Yang spesifik dong.
Itu urusan elu...
Apapun kehidupan liberal elu. Gue gak urus...
Gue ingin hidup menjadi seorang gay sebaik mungkin. Yang tidak melanggar aturan dan norma norma yang berlaku di kehidupan gue. Baik agama maupun negara...
Bagi gur Tuhan adalah tujuan hidup...
Menjadi seorang gay, ataupun seorang normal yang birahinya tinggi... Tetap saja, melakukan hubungan seksual tanpa nikah itu melanggar konstitusi...
Neraka elu bukan urusan gue, apalagi surga belum tentu menjadi tempat gue...
Memang melakukan hubungan seks tidak melanggar HAM orang lain jika mereka saling mencintai...
Mereka tidak dapat dipidanakan karena memang tidak melakukan tindak pidana...
Tapi baca UUD 1945 pasal 28J bahwa HAM kita yang sebebas bebasnya itu dibatasi oleh perundang undangan yang berlaku...
Dan negara Indonesia berdasarkan kepada konsep Ketuhanan Yang Maha Esa... Sementara agama melarang hubungan seks tanpa menikah...
Secara otomatis Anda dengan sombongnya melanggar Pancasila, UUD dan Agama...
Jika hubungan seks LGBT tidak bertentangan dg konstitusi. pastilah sekarang sudah di legalkan di Indonesia...