It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
"Saya ga perlu coba dulu kan untuk tau kalo tai itu rasanya ga enak"
Gw rasa begitu jg dgn hal lainnya, selama masih ada metode assesment lain
Btw, homosexual itu bukan/tidak berarti orang yang tidak bisa berhubungan seks dengan perempuan.
Tapi gue marah liat orang yang udah menikah tapi di belakang masih main sama cowok..
Anjriittt... Gue kasihan sama anaknya, gimana anaknya bakal terima keadaan bapaknya
Jadi kalo emang nikah karena terpaksa lebih baik jangan
Nikah itu memang karena keinginan hati aja, gue masih percaya tresno jalaran soko kulino itu
Gua gk pernah percaya dengan cerita "gay menikah dan kembali hidup normal". Gua percaya seksualitas seseorang yg sudah melewati masa puber sudah tidak bisa lagi diubah, kalau pura2 berubah mungkin masih bisa terjadi. Atau dalam kasus lain, sejak awal dia yakin kalau dia gay tapi sebenarnya dia seorang bisexsual dan baru tau kalau dia bisa dengan perempuan setelah nikah.
jgn pukul rata kalau gay cuma menjadikan sex sebagai identitas kenikmatan dan tidak bisa atau tidak mau berkembang, karna faktanya sex itu bukan hanya itu. Seorang yg sudah tahu dia seorang gay, gay sejati, rasanya mustahil untuk having sex dengan wanita.
Bahkan teman saya, lihat vagina saja sudah mual. Jadi, teori berkembang itu menurut gua kurang tepat.
Gk semua org menempatkan gay dan sex di kotak yg sama, dan menurut gua dua hal itu adalah hal yg jauh berbeda, meski kenyataannya masih sangat berhubungan.
Jadi gk semua org dikasih daging anget bisa konak, sex itu melibatkan mood dan gairah. Yg mana setiap org memiliki preferensi yg berbeda, manusia kan punya otak untuk menyaring informasi yg dia liat. Secara visual dan nonvisual, dan kalau itu tidak sesuai dengan fetish atau kriteria kenikmatan itu rasanya sulit dicapai.
Dan untungnya (atau sialnya) gua bukan fans christian wilde, buat gua sex masih menjadi hal yg kedudukan nya tinggi dan sakral. Bukan cuma numpang buang sperma dan selesai mandi keramas urusan kelar. Mungkin gua gay konservatif who believe in love di abad 20, dan sejak awal gua bukan tipe top atau bot. Lebih pada menyesuaikan dengan pasangan, sex bukan ukuran mutlak karna itu bukan goal utama gua dalam hubungan dan hidup.
Mungkin buat si mas christian, om lion, sama beberapa orang lainnya, apa yg dilakukan su mas christian itu benar dan patut dicontoh.
Tapi gimana ya. Susah jelasinnya. Intinya kalo kamu terus ngeliat nya keatas terus. Ya ga akan ada habisnya. Si a nikmatnya 7. Si b nikmatnya 7,5 danseterusnya. Kalo terus mencari kenikmatan, mau sampai kapan nyarinya? Dan aku berani jamin, pasti istri si mas christian itu sakit hati lah. Pasti. Disaat lo cinta, akan ada rasa memiliki, menguasai. Kamu kan gatau aja borok borok rumah tangganya dia. Cuma tau sekedar sudut pandang dari si mas christian.
Kalo saya. Komitmen atau tidak usah berkomitmen. Kalo manusianya dewasa waras dan tau diri. Dia pasti bakal komitmen (jaga kesepakatan).
Gini aja deh. Misalnya lo kawin. Apa lu mau bini lo colok colokan memeknya sama temen cewenya. Trus ngewe sana ngewe sini ama laki laen. Dengan alasan "aku menikmati sex maass"
Gue bisa nebak. Kalimat apa yg pertama kali keluar dari mulut lo pas pasangan lo jawab bgtu.
Gw sih cuma anggap si mas christian itu salah satu dari orang yg otaknya kurang sesendok ya. Terlalu abnormal
Poin nya bukan di penyuka kenikmatan. Si bot pun memilih jadi bot karena mereka suka. Nyaman. Kalo bot nya suja nusuk juga. Ya versatile namanya. Banyak kok.
Tunge ya. Tukang ngewe. Hahaha. Belom aja ngerasain gancet tu orang. Amit amit
Ini nasihat kan ya ?
Berarti udah dilakuin tees dong ?
Apa cuma omog belaka ?