It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Ugh gila keren ceritanya, konfliknya trsa bngt. Sadar gue klo orang yg nggk kita sangka bisa aj homo. Keren dah...
Klo boleh sedikit saran, EBInya tolong d perhatikan. Mungkin penulisan huruf dan tanda baca, nama orang juga, sehingga membuat tulisan kita rapi n mudah d baca.
Dasar si Panji, saking frustasi ky gtu, sampe kalap dah. Lupa yes, sama konsekuensi yg bkln terjadi. Kzl! N thanks God, Bram tiba tepat waktu n bisa menangkap basah perangai Panji yg amoral itu. Ttp smngt Pram, adek ad d sini dg abang kok.
Titip ketjup buat Zayn.
Next up!
Bang @Gabriel_Valiant thanks bro semoga cukup menghibur ya
@RaraSopi coba tebakanmu kali ini bener ga yaa
@Lulu_75 makasih kak lulu selalu hadir
@Aurora_69 welcome back rora wuah makasih ya apresiasinya
@boyszki okehhh boyss kk mention awas klo ga dibaca
@Abdulloh_12 thankss abdull
@jjsssan thanks jj hope u enjoy
@tuink welcome back tuink thanks ya
@andre_patiatama thanks atensinya bro
BRAM
Sudah dua minggu berlalu sejak kejadian buruk yg menimpa prama,yg sampai hari ini masih menyisakan traumatik pada teman sekamarku itu.
Meski sehari sejak peristiwa pelecehan seksual yg dialaminya itu ia sempat kuantarkan pulang ke magelang untuk menenangkan diri,lelaki itu masih sedikit trauma,bahkan meskipun panji sudah pergi dari kosan yg kami tinggali.
Akibat terburuk dari peristiwa yg dialaminya adalah makin jijik dan takutnya pram trhdap kaum homosex,dan segala sesuatu yg berkaitan dgn dunia abu abu itu.
Parahnya ia menyamaratakan semua pria homoseksual itu seperti panji.Dia bahkan tidak mau berhubungan,bertegur sapa,apalagi bersentuhan dengan Martin dan Junas,yg ia tahu paling tidak pernah menjadi pelakon homosex sprti panji.
Nirwan dan Dwika sudah lelah menasehati kawan sesama penghuni kos itu agar tidak menyamakan Martin dan junas laiknya panji,tapi pram tak pernah mau mendengarkan.
Sikapnya begitu antipati trhdap dua kawan yg dulunya begitu akrab dengannya.
Pandanganya begitu menghakimi terhadap kaum abu abu.
Pada awalnya martin tidak terima,namun tak urung dia tak ambil pusing juga krna toh sbnrnya dia straight,hanya krna uang gustav pria itu melakoni dunia pelangi.
Lalu bagaimana denganku,yg notabene adalah pelakon gay yg sebenar benarnya.
Aku menjalani khdupan menyimpang ini murni bukan karna uang,aku melakoninya karna aku mencintai Zoe....
"Brengsek si Martin,dia sengaja banget tadi pagi numpang mandi di kmr mandi kita waktu lu nyari sarapan bram,dia bilang dia keburu telat ngampus,nirwan boker lama bgt jd dia mandi disini,"
Pram bersungut sungut di ranjang seberang sambil membereskan buku bukunya.
"Kok brengsek?numpang mandi knp lu katai brengsek pram?"
Aku bertanya heran.
"Ya brengsek lah,orang dia pakai aksi pake sempak doang keluar dri kmr mndi,sengaja mau goda gue yg jijik sama dia!"
Aku tertawa dalam hati.
"Niat martin bercanda kali pram,dia cuma kangen sama lu,pgn bercandaan lgi ma lu,"
"Cihhh,kangen?hoekkk mnjijikkan!"
Tawa dalam hatiku lenyap.
"Sejijik itu pram?"
"Banget!lu ga jiji bram sama homo homo sialan itu?"
"Gu..eh gue..yaa iya sih,"
"Iya kan,jgn sampe kita kena jebakan mrka bram,kita ini pria sejati,punya batangan sendiri kok masih ngincer batangan cowo lain,otaknya di kontol sih!"
Aku terdiam.
"Jgn mentang2 mas gue prnh terjerumus ke dunia laknat itu lantas gue juga bakal terjun ke lobang yg sama!"
Aku masih diam.
"Kdang gue mikir,otak mereka isinya apa sih?apa malah udh ga punya otak?apa yg menarik dari kontol lelaki lain yg mereka sndri juga udah punya!"
Aku makin bungkam.
"Sakit ya jiwa mereka itu bram,homo kan dilarang sama agama,laknat dan terkutuk!"
Aku memalingkan muka ke jendela.
"Cukup mas gue yg ngalamin hal terlarang sperti itu,gue ga akan sudi bersentuhan sama dunia mengerikan itu!"
Zoe,help me...
Bagaimana aku harus bersikap di depan pram?
Apakah aku harus menyangkal semua ucapan2 kasarnya ttg dunia kita?
Ataukah aku harus bersandiwara mengamini semua ucapan kotornya ttg kaum gay?
Apakah aku harus berseru ditelinganya bahwa tidak smua lelaki pencinta sesama jenis itu hanya mengincar batangan sesamanya?
Ataukah aku harus mnjdi homo munafik yg brrpura pura ikut jijik dan ngeri trhdap dunia yg sudah kulakoni bertahun tahun?
Entahlah Zoe....
"Gue bersyukur temen skamar gue itu elu bram,untung bukan martin atau junas,bisa mampus diperkosa gue sama homo2 terkutuk itu!"
.....
"Bram?"
"Eh? I...iya..?"
"Cewe lu orang mana?"
"Ce..cewe?"
"Iya,cewe,lu kan ganteng tuh,ga mungkin lah ga punya cewe,hayoo?"
"A..adalah..di..dijakarta,"
???
Siapa cewe mu di jakarta bram?
Ngigau lu?
"Wahh LDR an nih ceritanya,knp dia ga lu ajak ke jogja aja bro,biar bisa deketan terus,"
"Ah..engga..dia..lg kuliah di sana,gue ga mau ganggu studinya,"
"Iya sih...gue juga kgn ah pnya pacar lagi,udh lmyan lma gue jomblo,takut lama2 ketularan maho kyk martin!"
"......"
Tengah kami ngobrol junas masuk kamar kami dan anak itu langsung menubruk tubuh pram.
"Bang pramm,miss uu bang,abang ga pernah main ke kmr junas nihh,junaas kan kesepian banggg sejak bang panji pergii!"
BUUUKKK!!
Sebuag bogem langsung melayat di hidung junas,prama memukul bocah itu hingga darah mengucur segar dari hidungnya!
"PRAM!"
Aku bangkit menghampiri junas yg mendelik kaget menatap pram lurus lurus.
"Dont touch me homo laknat!!keluar lu dari kmr gue!"
Aku membantu junas yg terduduk di lantai untuk berdiri,kubantu ia membersihkan darah yg mengalir di hidungnya.
Lelaki yg memiliki sifat manja dan kekanakan itu masih tak mengalihkan matanya dari pram,seakan tak percaya pda apa yg baru saja dilakukan lelaki itu pada dirinya.
"Ayo jun ke kamar lu,kita obatin luka lu,"
Aku merangkulnya mengajaknya keluar kamar.
"Gak! Ga boleh! Lu ga boleh ke sana bram,tetep disini sama gue!"
Aku memandang bram dengan perasaan marah,tapi aku berusaha menahanya sekuat hati.
"Lu udh keterlaluan pram...junas just missing u,lu tau sndri junas anaknya manja,dia menganggap kita2 disini sbgai para abangnya,knp sikap lu begitu keras sama dia?"
Aku tak sanggup menahan emosiku agar tetap mengendap dalam hati.
"Lu..bela dia bram?lu bela hombreng ini?!"
"Gue ga bela junas,gue cuma berusaha ngingetin lu,junas itu bukan martin yg udh lebih dewasa,yg bisa ambil sikap masa bodoh sama kebencian lu terhdp dunia gay..,"
"Alah,justru itu,gue malah paling ga nyangka sama homo laknat satu ini,kecil kecil udh belok aja lu jun!demi uang jajan lu rela lobang lu dirusak sama bang gustav!MENJIJIKKAN!"
Junas melepas rangkulan tanganku di bahunya,lelaki berparas imut itu langsung berlari keluar kamar dgn air mata yg sudah berurai dimatanya.
"Jiaaahh nangis,,dasar bancii lu junn,homo benconggg!"
Pram berseru mengejek dgn mimik muka seakan begitu jijik.
Aku hanya berdiri terpaku ditempatku,tanpa mampu mengeluarkan sepatah kata pun.
PRAM
Aku sangat menyayangi mas Pras,kakak lelakiku yg sudah pergi meninggalkan ku dan seluruh orang2 yg mencintainya.
Aku begitu mengasihi pria yg lahir dari rahim ibu yg sama denganku itu sepenuh hati.
Dia penjagaku,adik tunggal kesayangannya.
Dia pelindungku,adik bandel kecintaanya.
Aku memandangi fotoku brrsama almarhum mas pras di ponselku dgn getir.
Aku baru saja selesai mengobrol dgn mb Windy lewat telepon.
Kakak iparku yg malang itu malah yg terus menyemangatiku agar aku bangkit.
Wanita baik itu bilang klo ia memang harus kuat demi Namira.
Aku masih membelai wajah mas pras dlm potret saat Bram keluar dari kamar mandi.
Teman sekamarku yg sudah berganti pakaian di dlm kmr mandi stlh kelar mandi itu lalu mematut diri di cermin,merapikan rambut hitam legamnya,menyemprotkan parfum dan terakhir memakai sepatu.
"Mau kemana Bram?lu bukanya siaran udh tdi siang?"
Aku menatapnya yg tengah membersihkan debu di sepatunya.
"Mo nemenin Zack ke birthday party temen kuliahnya,"
Bram menyahut tanpa memandangku.
"Huh?zack? Dia kan ada Zayn,temen kuliah Zack brati tmn kuliah Zayn juga kan,knp ga pergi sama kembarannya itu?"
"Beda jurusan,"
Bram menyahut sngkat.
"Siapa?oh Zack beda jurusan ya kuliahnya sama Zayn? Tapi kan bisa aja mereka pergi bareng ke ultah tmnnya si Zack?"
"Zayn juga ada acara sndiri sama tmn2 kuliahnya mlm ini,"
"Oh gitu...,"
"Yup,"
Bram yg telah selesai memakai sepatunya lalu meraih kunci motornya dan melangkah keluar kamar.
"Bram?"
Lelaki itu menoleh,enggan.
"What?"
"Ah engga,"
Entah knp aku tadi memanggilnya.
Bram meneruskan langkahnya.
"Bram!"
Bram menghentikan langkah,kli ini tanpa menolehku.
"Emm..knp..Zack minta anterin lu?"
Bram menoleh kali ini,mengerutkan kening.
"Maksutnya? Emng knp klo Zack minta gue yg anterin dia?ada yg salah dari hal tsb?"
"Eh..oh..em..maksut gue,ya kan ada juga si Dwika atau Nirwan yg bisa dimintai nganter,knp Zack selalu minta anterin sama lu?"
Kening Bram makin berkerut.
"Zack sama Zayn itu adek adek sahabat gue bro di jkrta,gue yg brtanggungjwb jagain merrka disini,"
Bro?
Bram memanggilku dgn sebutan bro?
Sejak kapan?
Seingatku teman skrmarku itu selalu memanggil namaku tiap kali bercakap dgnku.
"Udh kyk security aja lu jagain mereka haha,"
Bram tak menyahut,dia langsung keluar dari kmr.
Dari jendela aku bisa melihat Bram menghampiri Zack yg sudah duduk manis di boncengan motor Bram.
Aku melihat Bram mengacak acak rambut kembaran Zayn itu sambil tersenyum hangat,dan Zack nampak sekali begitu senang.
Ada yg berdesir di hatiku.
Ah,apa ini....
Sepeninggal mereka aku lalu kmbali memainkan ponsel ditanganku.Di galery photo aku melihat lihat potret2 ku bersama Bram di berbagai wisata di kota pelajar ini.
Bram tampak tersenyum dgn senyum khas nya,hangat dan bersahabat,merangkul pundakku yg tertawa lebar di sampingnya dgn latar belakang pantai depok.
Bram tampak tersenyum dgn lesung pipitnya,merangkulku yg berpose ala duckface dgn latar belakang taman sari jogjakarta.
Bram tampak tersenyum dgn senyum lembutnya,senyum yg menenangkan yg slama ini slalu terukir di depanku,merangkulku yg berpose sok eksotis dgn latar belakang monumen jogja kembali.
Aku men zoom foto Bram,kutatapi garis bibir yg membentuk senyuman itu lekat lekat.Hangat,lembut,dan bersahabat.Itulah tiga kata yg bisa kuungkapkan untuk menilai senyuman Bram.
Ada desiran halus yg kurasakan lagi dihatiku.
Aku bukan tak tahu mengapa dua hari belakangan ini teman skmrku yg sudah banyak membantuku,menemaniku itu bersikap acuh padaku.
Lelaki itu tidak suka dgn sikap ekstrem yg kutunjukkan pada junas tempo hari.Setidaknya itu alasan yg kutahu mengapa Bram berubah sikap padaku.
Aku sudah memintanya memahami situasiku,mengerti keadaanku yg masih trauma dengan hal hal yg berbau homosex di hunian ini,toh sblumnya dia yg paling mendukungku,menyelamatkanku dari pelecehan panji.Tapi Bram bilang klo sikapku pada junas itu terlalu berlebihan.
Huufffff.
Aku menghela nafas berat.
Sejak kejadian aku menggampar junas,anak itu bahkan tak mau lagi melihat mukaku.Dia selalu menghindariku.
Tapi seolah kompak merasakan sakit hati junas,kawan2 pengghuni lain di kos ini pun melakukan hal yg sama,mereka menjauhiku!
Martin yg awalnya masih suka menggodaku meski aku bersikap antipati padanya saja sekrang diam tiap berpapasan dgnku.
Bahkan Nirwan dan Dwika,yg sedari awal aku tahu mrka bukan trmksuk pelaku homosex dan mnjdi tmn yg tidak kuhindari,malah yg bersikap cuek tak mempedulikanku!
Begitu besar rasa empati mereka pada junas si bocah homo itu,shit!
Satu satunya teman yg kuharap masih bisa kuajak bicara,kuajak berdiskusi ttg apa saja pun,kini lebih banyak berdiam diri padahal kmi satu kamar.
Bram hanya bicara seperlunya padaku.
Dia pergi siaran tanpa pamit sprrti dulu.
Dia keluar cari mkn kadang mengajak Junas,atau Zayn,atau Zack,tanpa mengajaku serta.Padahal dulunya ia selalu menanyakan menu apa yg ingin aku mkn setiap malamnya.
Bram berubah...
Desiran itu terasa lagi.
ZACK
Pesta ulang tahun Ghera,teman satu jurusan di kampusku dihelat dgn sangat apik di salah satu hotel mewah di kota ini.
Papi ghera merupakan pemilik WO terkenal di kota pelajar ini,maka tak heran ulang tahun putrinya digelar dgn sangat meriah.
Ghera nampak sekali sangat bahagia dipodium,menyaksikan kehadiran kami semua di pestanya.Gadis cantik yg juga salah satu selebgram populer di jogja itu tak putus menyunggingkan senyum kepada para tamu undangan.
"Zack,abang jd berasa tua banget disini,tmn2 lu pada bocah smua,"
Bang Bram meneguk mango squasnya disampingku.
Aku tertawa mendengar ucapanya.
"Ga lah bang,itu ada yg lebih tua kok dari abang disini,"
Aku menepuk nepuk pundaknya.
"Mana?mana?"
Pria seumuran abangku,Zoe itu antusias mengedarkan pandangan ke penjuru ruangan hotel.
"Noh,bokapnya ghera!jahaha,"
Pletak.
Bang Bram menggeplak kepalaku ringan,mukanya tmpak kesal.Aku cekikikan.
"Hai Zack,boleh gabung ga?"
Rosa berserta antek anteknya,maksutku para gadis sok hitz yg selalu mengekor dibelakang Rosa sbgai ketua genk,menyapa ku yg berdiri berdampingan dgn bang Bram.
"Ini siapa Zack,mas mas tp ganteng banget,"
Helvy,salah satu antek antek nya Rosa mengerling genit pada bang Bram.
"Iya nih si Zack punya abang ganteng ga dikenalin kita,ga dapet Zack nya,abangnya boleh juga tuh,"
Lea menimpali pula,tak kalah genit.Tiga gadis centil itu lalu senyum senyum ga jelas ke arah bang Bram,yg hanya tersenyum sopan ke arah ketiganya.
Aku tertawa dalam hati.Uh para gadis,andai kalian tahu pria dewasa yg kalian kagumi ketampananya itu sama sekali tak tertarik pada mahluk berjenis perempuan,seperti kalian.
Melihat bang Bram yg seprrtinya kurang merasa nyaman diantara mahasiswa2 dibawah umurnya aku lalu mengajaknya pulang lebih awal.
Tapi kami tak langsung menuju kos,bang Bram mengajakku mampir di coffe shop langgananya bersama bang Pram.
Di coffe shop...
"Bang,lg ada masalah kah?"
Aku menatap air muka bang Bram yg nampak murung bahkan sejak di pesta ghera tadi.
Mantan kekasih Zoe itu menyeruput long black coffe nya sebelum menjawabku.
"Ga ada Zack,emng knp tanya gitu?"
"Jgn boong bang,Zack kenal abang bukan baru kemaren sore,Zack hafal lah gmn abang klo lg ada yg dipikirin,"
Pria didepan ku yg memandangi cangkir kopinya menghela nafas.
"Zack...,"
"Ya bang?soal Zoe kah?abang rindu dia?"
"Bukan..jgn bahas abang lu lgi Zack,itu bikin gue sulit bangkit,"
"Ah iya,maaf bang,maaf,"
"Boleh abang bertanya?"
"Silahkan bang,"
"Waktu pertama kali lu tau hubungan gue sama abang lu,lu jijik bgt ya Zack?"
"Huh? Katanya ga boleh bahas bang Zoe lgi?kok?"
"Ah iya,mksut abang..ya jawab ajalah dulu Zack!"
"Ya..pasti lah bang awal nya Zack kaget,risih,knp emng bang?"
"Risihnya gmn?"
"Yaaa..gitu lah bang,ganjil,aneh,"
"Anehnya dimana?"
"Ya aneh bang,cowok sama cowok kok saling suka,itu kan aneh,"
"Gitu ya..jadi lu jijik ya Zack?"
"Gue ga ngomong jijik ya bang,Zack bilang cuma aneh,"
"Smpe skrng lu masih ngerasa aneh sama dunia abu abu kami?"
"Engga lah bang,toh Zack udh nerima perbedaan bang Zoe,knp sih bang nanyain soal ini?itu kan udh berlalu bang?"
"Pram jijik dgn dunia gay,"
Oh please,jd ini tentang lelaki itu lagi.Okesip.
"Wajarlah,dia kan hmpir diperkosa sama bang panji,ga nyangka juga sih bang panji sebejat itu,"
"Ya,dan Pram traumatik.Homophobic nya jadi jauh lbih besar dari sebelumnya,"
"So,abang dari tadi murung karna dia?maksud gue krna masalah itu?"
"Abang bingung Zack,bagaimana harus bersikap didepan dia...dia sangat antipati sama dunia homo sementara tmn skmrnya ini salah satu pelakonnya!"
Aku diam.Kalau sudah menyangkut bang Pram entah knp mood ku selalu saja memburuk.
"Abang benci mnjdi munafik yg pura pura membenci kaum gay,tapi untuk membela kaum abang sndri di depan homophobic resikonya terlalu besar,"
"Resiko?emng apa resikonya bang?"
"Ya dia bakal jadi tau jati diri abang sbgai gay!"
"So what? Lalu knp klo dia akhirnya tau ttg abang yg belok juga sperti bang panji?"
"Ga boleh lah Zack!Dia ga boleh tau,abang kan tmn sekamar dia,apa jadinya klo dia yg homophobia tau klo tmn yg tidur satu ruangan dgnnya itu homo!bisa diusir gue dari kmrnya!"
"So?!abang kan bisa pindah ke kamar junas yg skrng single di tinggal bang panji,klo ga ya dikamar Zack,kita bertiga sama Zayn,!"
Bang Bram menatapku,seolah terkejut dgn nada suaraku yg meninggi menanggapi keluhanya.
"Ga bisa lah Zack,gue udah terbiasa sekamar sama pram,gue udah deket sama dia,"
"So what gitu loh!"
"Huh?apaan Zack?"
"Abang kan juga deket sama zack sama zayn,"
"Beda lah Zack..,"
"Knp beda?beda apanya?"
"Ya beda,kalian kan adek adek gue,udh gue anggep begitu lah istilahnya,klo pram kan..,"
"Apa?apa bang? Klo pram apa?"
Mantan kekasih bang Zoe tak menyahut,dia hanya menggaruk kepalanya seperti bingung.
"Zack cpe bang,ayo pulang,"
Aku sudah tak berminat berlama lama berbincang dgn bang Bram,klo setiap kebersamaan kmi tak lepas dari pembahasan mengenai pram!
****
Aku sampai di kos tepat pukul 10 malam,dan Zayn belum pulang dari main dengan tmn2 satu jurusanya.
Aku menyalakan tv menunggu kepulangan adik kembarku itu.
Tapi pikiranku sama sekali tak bisa fokus menangkap siaran televisi,benakku dipenuhi bayangan wajah bang Bram!
Sial,knp aku mikirin dia sih!
Aku begitu senang saat tadi berangkat menuju pesta,perasaanku penuh suka cita diboncengkan pria itu di motor besarnya,dan berharap segalanya berjalan lancar mlm ini bersama dia.
Tapi lagi lagi dia merusak kebahagiaanku dgn membahas pram,lagi.
Seolah tak ada topik lain selain pram di kepala dia.
Selalu saja tentang teman sekamarnya itu.
Aku,bukan tak menyadari keanehan ini.
Keanehan pada diriku,perasaanku.
Aku,bukan tak memahami keganjilan yg merasuki diriku,hati kecilku.
Pada awalnya sudah pasti aku menertawai segala keanehan dan keganjilan rasaku ini.
Aku terbahak memikirkan perasaan menggelikan yg masuk ke dlm jiwaku.
Kemudian tawa itu berubah menjadi resah.Rasa aneh itu makin kuat menguasai hatiku,makin menambah keresahabku.Lantas aku menentangnya.Menentang perasaanku sndri.
Menyangkal prrasaan ganjil yg kian subur di batinku terdalam.
Tapi anehnyq,mkin besar aku menyangkal,mkin sakit perasaanku.
Makin kuat aku lari dari rsa aneh itu,kian luka yg membebani kejiwaaanku.
Aku,menyukai Bram.
Menyukainya sejak lama,namun aku baru menyadarinya akhir2 ini.
Sejak aku intens bersamanya di bulan bulan yg mndekati pernikahan Zoe.
Sejak aku intens menemani keterpurukanya kala itu.
Aku selalu merasa bahagia melihat kekasih abangku itu tersenyum dgn kekonyolan yg kubuat demi menghiburnya.
Aku selalu merasa ikut perih melihatnya meratapi Zoe.
Dan aku,sama kehilanganya saat dia pergi tanpa pamit di pernikahan abangku.
Aku sama terpuruknya dgn Zoe karna tak tahu dimana pria itu pergi.Kebersamaan ku dgnya yg terjalin bgtu intens,hangat,menyedihkan skaligus menyenangkan trnyta meninggalkan kesan mendalam di hatiku.
Aku gay?
Entahlah,klo memiliki perasaan sayang,rindu,takut kehilangan,cemburu trhdap Bram disebut perasaan homosexsual,maka aku akan mengiyakan pertanyaan itu sbgai jawaban.
Aku mungkin mengulang sejarah penyimpangan Zoe,abangku.
Entahlah...yg pasti,aku merasa begitu luar biasa senang menemukan sosok yg bgtu kurindukan itu di kos ini.
Perasaan ganjilku padanya kian tumbuh subur di hatiku
Aku senang sekali memandangiya duduk membaca koran di teras kmrnya.
Aku berbunga bunga tiap kali berhasil mengajaknya jalan2 keluar.
Aku begitu cemburu melihat keakrabanya dgn bang Pram.
Aku tidak suka dia lebih peduli dan memperhatikan pram.
Aku,mencintainya...
Seperti Zoe mengasihinya...
PRAM
Ini sudah kesekian kalinya aku menengok keluar kamar,menunggu2 kemunculan Bram yg beberapa jam yg lalu pergi bersama Zack,adik sahabatnya.
Entah sudah berapa kali aku melongok jam di tanganku.
Kenapa pria itu tak juga pulang?
Sebenarnya pertanyaan yg lebih tepat untukku adalah prtanyaqn untukku sndri,knp aku menunggunya pulang?
Aku..ingin mengajaknya keluar cari makan,sperti biasanya...
Ya,karna itulah aku menunggunya.
Dan tepat pukul 10 malam lelaki itu pulang.Aneh memang ,tapi aku bersorak dalam hati demi melihat sosoknya memasuki gerbang kos dgn motor besarnya,seolah aku lama tidak bertemu dengannya.
Aku hendak menyapanya,tapi Bram hanya diam melewatiku masuk kamar.Aku mengikuti langkahnya.Takut takut aku hendak membuka suara,karna kulihat air mukanya sprti sedang tidak senang.
"Ha..hai Bram?uhm..lu udah mkn belon?"
Dia melepas kemeja navy nya,menggantungkanya di lemari lalu melepas jam tangannya,tanpa memandangku dia menjawab;
"Udah di pesta,"
"Oh..iya sih..lu pasti udh mkn sama Zack di pesta,"
"Yup,"
"Tapi..tapi gue belon makan Bram,"
So what klo lu belon mkn Pram?
Ngapain lu kabar kabar sama Bram ttg hal yang ga penting buat dia?Karna sepanjang mengenal dan berteman denganya dia selalu mnjd satu satunya orang yg mengkhawatirkan pola makanku,selalu menanyakan apa aku sudah makan atau belum,selalu memberikan ku hak untuk menentukan menu yg ingin kumakan,selalu memaksaku makan tiap aku sedang tidak selera makan.
"Ya makan lah klo blum mkn,"
Ucapan itu,tidak seperti omelanya seperti biasa;
"Knp belum mkn sih!ini udh mlm Pram,lu bisa sakit klo nunda2 mkn begitu,ayo kita cari mkn,lu pengen mkn apa?"
"Uhm..gue...pgn sate padang yg dkt kampus langganan kita Bram,"
"Beli lah,"
"Anter ya?"
"Sorry bro,tapi gue cape,udah ngantuk,besok siaran pagi pula,"
"......"
Aku tidak makan malam itu.Padahal makanan yg mengisi perutku terakhir jam 11 tadi siang.Perutku perih.Aku tidak bisa tidur.Aku gelisah bolak balik badan dalam tidurku,merasakan lapar yg menyiksa perutku.Aku memandangi Bram yg tidur memunggukiku di ranjang seberang.
Kenapa,aku merindukan lelaki itu?Aku kangen perhatiannya.
Serasa ada yg kurang kalau dia tidak menanyakan makannku.
Seperti ada yg kurang lengkap kalau dia tidak mengajakku ngobrol sblum tidur,sekedar menanyakan kuliahku hari itu atau berbagai topik lainnya.
Aku..kangen dirinya yg kemarin2.
Entah pukul berapa ketika aku akhirnya tertidur.Aku merasa seperti bahuku ditepuk tepuk pelan.Aku berusaha membuka mataku,berat sekali.Saat aku berhasil bangun sepenuhnya,hidungku mencium aroma sedap yg tak asing,ini..bau mie instan kuah!
"Makan dulu,sorry seadanya,"
Aku mengucek mata,kulihat Bram duduk ditepi ranjangku memangku nampan berisi semanguk mie kuah panas yg mengepul dan segelas susu coklat.Aku menatap nampan itu tak percaya.
"Bangunlah,makan,"
Bram meletakkan nampan itu di pangkuanku,lalu bangkit hendak ke ranjangnya.Aku reflek menahan lengannya.
"Kmna Bram?disini aja,"
Bram duduk lagi,melipat tangannya ke dada dan memandang ke arah ranjangnya sndri.Aku senyum senyum merasa senang sekali,entah krna apa?
"Thanks ya Bram,lu kpn bikinnya ini mie rebus?Dapur kos yg dibelakang itu kan srem klo mlm2,gua ga prnh berani kedapur diatas jam 8 malem,"
Aku berkata sambil melahap makan malamku yg super telat.Aku melirik jam dinding.Pukul 2 pagi!astaga....
"Lain kali jgn smpe telat mkn,maagh itu ga enak bgt,jgn smpe lu ngerasain itu,"
Ah,dia ngomel lagi,rasanya seperti sudah lamaaa sekali aku tak mendengar omelannya.
Aku merindukannya....
"Bram..,"
"Hm.."
"Lu marah ya sama gue?soal junas itu kan?"
"Udah,kelarin makan lu trus tidur lagi,"
"Sorry Bram,klo lu ga suka,gue tau gue berlebihan kemaren,maaf deh,"
"Gue ga ada urusan dgn hal itu,knp lu minta maaf sama gue?minta maaf sama junas lah,"
"Iya iya besok gue minta maaf sama tu bocah,"
"Bagus lah,"
"Heheheh,enk Bram mie nya,seger,thanks ya..,"
@lulu_75
@Aurora_69
@tuink
@jjsssan
@Agova
@Gabriel_Valiant
@RaraSopi
@charliemrs
@Riomantika
@Rama212
@boyszki
@Abdulloh_12
@Andre_patiatama
@fahmi_akhdan
@RinoDimaPutra
@kurniaeric