It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
My opinion - menikah bukannya jalan keluar untuk menyelesaikan masalah, tapi malah menambah masalah dari yang sudah ada (menyembunyikan being gay dari keluarga dan masyarakat sekitar).
Saat ini masalah masih bisa dikontrol berdua (kamu dan bf) - menghadapi keluarga masing2, lingkungan dll.
Dengan introduce pihak ketiga (calon istri) masalah akan bertambah, yaitu bagaimana menjaga rahasia kamu dari istri dan keluarganya.
Makin runyam. Ruang gerak kamu akan sangat terbatas, dan tiap saat kamu akan harus bersama istri 24/7 dan kamu nggak bisa leluasa berlaku semaunya dengan bf seperti dulu.
Kamu belum menjelaskan kenapa kamu memutuskan menikah. Tekanan dari keluarga? Masyarakat? Calon mertua? Calon istri? Atau dari diri sendiri yang pengen "terlihat" normal?
Dan kenapa kamu menyerah untuk mengikuti tuntutan2 tersebut? Memangnya kenapa kalau kamu nggak mengikuti harapan2 atau arahan2 mereka?
Kalau saya jadi anda, saya tidak akan meneruskan dan langsung membatalkan sebelum terlambat.
Karena dengan menikah, saya akan menyakiti lebih banyak orang. Diri sendiri, bf, dan sekarang bertambah, calon istri yang tidak berdosa sama sekali yang nggak tahu apa2.
Ada 1001 alasan untuk membatalkan. Mental belum siap, materi belum siap, masih ingin berkarir, masih pengen bebas dulu, ada kemungkinan untuk berpindah2 in the future, etc etc.
Ini hidup kamu. Kamu yang akan menjalani. Kok mau-maunya kamu membiarkan orang2 lain mengatur hidup kamu? Memangnya kalau ada masalah sama keluarga, mereka mau membantu?
Kalau dinyinyirin, bilang. Berkeluarga itu nggak mudah dan nggak murah. Kalau ternyata duitnya kurang, apa situ mau nambahin? Kalau punya anak dan butuh uang sekolah, situ mau nyekolahin?
Be realistic. ini hidup kamu dan kamu yang harus mengatur hidup seperti apa yang akan kamu inginkan, bukan orang lain.
Tapi kalau kamu keukeuh tetap mau menikah karena sudah terlalu jauh, itu juga hak kamu. Asal kamu juga sadar konsekuensinya.
Sesuatu yang terjadi bukan karena keinginan sendiri, hasilnya tidak akan pernah sesuai dengan keinginan sendiri.
And you have to live with that for the rest of your life.
Sorry for being too honest - saya ada pengalaman hampir sama, tapi saya beruntung, dan saya tidak yakin orang lain bisa mendapat miracle seperti yang saya dapat.
hehehe...
ini gw di mintai opini atau gimana nih?
takut lancang
Puk puk
Aku tak bisa begini terus.Aku tak mau terus terpuruk.Aku harus menemui Aryo.Aku ingin dia kembali padaku,takkan kubiarkan ia terjerat bujuk rayu mantannya yang sekarang sudah duda itu.Takkan kubiarkan lelaki yg kucintai terluka lagi karna mantanya yg pernah menghancurkan dia berkeping2.
Aku membulatkan tekad.Tak kuindahkan nasehat pras agar aku tak pergi mendatangi aryo.Kutulikan telingaku saat pras marah2 melarangku berangkat ke bekasi.Aku tak peduli,pras.Takkan kuulangi lagi kesalahanku dulu saat bersamamu pada aryoku.Dimana aku tak bisa menahanmu,menahan keputusanmu untuk meninggalkanku.Aku akan memperjuangkan cintaku kali ini.Aku pastikan Aryo takkan sepertimu,pras,yang dengan tega membiarkan aku melara sendirian menghadapi hidup.
Maka disinilah aku sekarang.Dalam bus handoyo menuju kota tempat aryo bekerja.Kota tempat bernaung lelaki yg teramat kukasihi.Dengan bekal uang 5rts ribu aku nekad berangkat ke bekasi.Walaupun demi ini aku mesti berbohong pada ibu bahwa aku ada undangan pesta pernikahan teman SMK ku yg tinggal dibekasi,meski aku membuat alasan palsu pada dept.store tmptku bekerja dengan mengatakan ada kerabat yg meninggal dimagelang.Semua demi Aryo.Bus handoyo tujuan jogja-bekasi itu membawaku keluar dari kota pelajar tepat pukul 3 sore.Saat itu bulan ramadhan,sekitar 10 hari menuju lebaran.Bus dipenuhi para pemudik yg dapat libur idul fitri lebih awal.Aku dapat kursi nomor 5,tepat disamping jendela.Penumpang disebelahku seorang bapak bapak setengah baya yang sedari naik sampai bus berjalan sekitar satu jam tak juga berhenti 'memamah biak' alias ngemil.Yang jeruk lah,yang biskuit lah,yang lemper lah,yang tahu sumedang lah.Belakangan dia bilang kalau dia kristiani makanya tdk puasa saat aku menolak tawaranya untuk ikut makan krna aku puasa.
Aku ke bekasi berbekal alamat kosan aryo yg kudapat dari teman kosannya yang mana dulu aku pernah mendapat nomor hapenya saat temanya itu meneleponku mengabarkan aryo pingsan di pabrik,saat aku begitu kawatir pacarku itu berjam jam tdk membalas pesanku.Fyi,teman satu kosannya itu tau aryo belok.Dia tau segalanya tentang hans dan juga tentang diriku.Dia juga mendukungku untuk menemui aryo.Dia berjanji padaku untuk tidak memberitahu aryo mengenai kedatanganku ke bekasi.
Perjalanan begitu lama kurasakan.Saat bus berhenti beristirahat di rest area di sebuah rumah makan di indramayu,para penumpang turun untuk berbuka puasa karna saat itu waktu berbuka sudah tiba.Dengan membayar tiket bus 135rb jarak jogja bekasi,bus menyediakan fasilitas makan gratis satu kali.
Tapi aku tak menggunakan fasilitas tsb.Aku hanya turun untuk sholat magrib.Aku tidak nafsu makan.Pikiranku dipenuhi oleh wajah aryoku.Usai menunaikan sholat aku brrniat kembali ke dalam bus menunggu para penumpang lain selesai berbuka,tapi belum juga sampai naik bus kepalaku terasa berdenyut2 sakit.Aku melangkah terhuyung ke toilet rumah makan.Aku muntah disana.Kepalaku pening sekali.Seharian perutku tak terisi nasi,sahur tadi pagi pun aku hanya minum energen dan menolak masakan ibu.Badanku terasa begitu lemas.Aku berusaha sekuat mungkin untuk bertahan.Aku tak mau tumbang saat aku belum sampai dihadapan aryo.Aku harus kuat.Aku menangis di dalam kamar mandi usai memuntahkan isi perutku.Menangisi diriku yang begitu payah.Mengapa cinta bisa begini melemahkanku.Mengapa seseorang yang hanya kukenal lewat dunia maya mampu membuatku tak berdaya sperti ini .Mengapa aku begitu mencintai aryo yang brrjenis kelamin sama denganku.Mengapa aku begitu sakit kehilangan lelaki.Aku memukul dadaku berkali kali.Nyeri itu makin kuat terasa di hatiku.
Saat aku kembali ke dalam bus,pras menelepon.Sedari pagi sms2nya belum juga kubalas.
"Dit? Dimana? Kamu jadi ke bekasi?!"
"Ya....,"
"Anjenggg!! Kenapa sih lu nekad bgt! Knp lu ga mau dengerin gua sih dit!!babiiikk luu!! Itu knp suara lu lemah bgt gitu????lu sakit??!!"
"Gpp..aku gpp...,"
"Gapapa2 pala lu! Suara lu lemes bgt gitu! Harus ya dit lu nekad kyk gitu demi cowok!! Udah gua bilang berkali kali lu musti keluar dari belenggu dunia homo! Elu malah mkin menjadi2!anjinggg ini semua salah guaaa arrghhhhh!!!!"
"Aku baik baik aja pras,tinggalin aja aku.....lanjutkan hdup kmu,"
Pras tak menjawab.Hanya terdengar suara tangis ditelepon.Rasa bersalah menjadikan mantan bf ku itu cengeng sering menangisiku.
Pukul dua dinihari bus sampai diterminal bekasi.Aku naik ojeg menuju kos aryo yang terletak didaerah margahayu.Dan disinilah aku sekarang.Didepan pintu kos aryo dan aku hampir pingsan karna lelah dan demam.
Sendy,teman kos aryo yang membukakan pintu.Aryo sedang menginap di rumah Hans yg tinggal bersama orang tuanya.Aku tumbang dhadapan Sendy.Tman Aryo itulah yang lalu merawatku.Mengompresku dan menyuapiku makan sahur.Aku tertidur kemudian disamping sendy pukul 3 pagi.Paginya saat aku membuka mata,kulihat disampingku sudah bukan sendy,tapi seseorang yg wajahnya tampak tak asing dimataku.Dia...Aryo! Aryoku!!!
"Udah bangun?"
Ughhhh.Mendengar suara Aryo rasanya demamku terasa segera sembuh.Lelaki yg kurindukan itu meraih tanganku ,kemudian dikecupnya kepala telapakku seperti seorang gadis yg menghormati kekasih prianya.Hatiku bergetar hebat.Dengan sisa sisa tenagaku aku bangun dan segera meraih aryo ke dalam pelukanku.Kudekap tubuhnya erat2,seolah takut dia pergi lagi.
"I miss you,i miss you honey,i miss u so much...,"
Aku terus mendesiskan kata2 rindu itu di telinga Aryo sambil mendekapnya kuat kuat.Betapa hebatnya sebuah rasa,aku bisa begitu mencintai seorang lelaki spertiku,hingga aku begini menderita karenanya.Aku tak begini diputus novia,linda dan yulie.Tak nelangsa dan terpuruk ditinggal perempuan.Tapi aku begitu tak berdaya seolah2 hari akan segera kiamat ditinggal lelaki,ditnggal aryo....
"Mas radit ga usah puasa dulu ya,mas lgi demam tuh,Yo' sana bikinin makanan buat mas radit!"
Sendy memerintah aryo yang dduk diam bersandar dinding sambil memainkan ponselnya.Sejak kupeluk tadi aryo tak berani memandangku sama sekali.Sikapnya begitu canggung dan tampak resah.
"Yo'! Maen hp mulu ihh! Ada tamu juga! Mas radit tuh udh datang jauh2 demi lu malah lu anggurin!"
Sendy merebut hape aryo.
"Astagaaa lu smsan sama bang Hans! Ditt lu bisa ga hargai mas radit sedikitt aja!!"
Aku memejamkan mata.Kutahan kuat kuat agar aku tak terlihat rapuh didepan aryo dan sendy.Mendengar nama Hans nyaris membuatku menangis.
Aryo bangkit dari duduknya,menuju dapur dibelakang.Sepertinya dia menuruti perintah sendy untuk membuatkan ku makanan.
Sendy lalu duduk disampingku.Menepuk2 pundaku iba.
"Sabar ya mas,"
"Hans....sering kesini?"
Sendy mengangguk tanpa memandangku.
"Nginep?"
"Kadang2,kalau saya shif malam,"
Aku menggigit bibir.Tak sanggup membayangkan apa yg dlakukan Aryo dan Hans tiap mreka berduaan di kos ini tanpa ada sendy diantara mereka.
"Aryo juga sering nginep di rumah hans?"
Aku terus menanyakan hal yg kutahu pasti melukai hatiku sndri.
"Iya mas...,bulan depan aryo keluar dari kos ini,dia mau kos sma bang hans,"
Menyampaikan itu Sendy brpaling ke arah lain.Mataku terasa panas.Air mataku nyaris jatuh saat aryo kembali ke kamar dengan sepiring nasi goreng ditanganya.
"Makanlah mas,maaf seadanya,"
Aryo mengangsurkan piring ke hadapanku.Sendy keluar kamar untuk mandi,dia shif pagi hri ini dan aryo kbtulan sedang libur.Aku makan dalam diam.Begitu juga aryo yang hanya diam menunduk disampingku.Aku mkn sndri krna dia puasa.
Usai makan aryo mulai mengajaku bicara.Dengan takut takut cowok bermata sipit dan berkulit sangat putih itu mengatakan bhwa hari ini dia sudah ada janji menemani hans untuk ngecek kos kosan yg akan mereka tmpati berdua.Jangan ditanya bagaimana perasaanku saat itu.Bodohnya aku hanya menjawab "silahkan," saat aryo menyampaikan hal tsb. Pun saat Hans datang menjemputnya dan aryo mengenalkanku sbgai sodara sendy pada kekasihnya itu,aku hanya diam tak meralat apalagi membantah.Bodoh? Yes i'am.
Mereka pergi berboncengan motor,dengan tangan aryo dilingkarkan oleh hans pada pinggangnya.Hans begitu cuek tak mempedulikan tatapan2 para tetangga kos bf nya.Sepeninggal merrka aku termenung cukup lama di pintu kos.Apa yg kulakukan disini? Apa tujuanku kesini?
Aku tak bisa begini terus.Aku tak mau terus terpuruk.Aku harus menemui Aryo.Aku ingin dia kembali padaku,takkan kubiarkan ia terjerat bujuk rayu mantannya yang sekarang sudah duda itu.Takkan kubiarkan lelaki yg kucintai terluka lagi karna mantanya yg pernah menghancurkan dia berkeping2.
Aku membulatkan tekad.Tak kuindahkan nasehat pras agar aku tak pergi mendatangi aryo.Kutulikan telingaku saat pras marah2 melarangku berangkat ke bekasi.Aku tak peduli,pras.Takkan kuulangi lagi kesalahanku dulu saat bersamamu pada aryoku.Dimana aku tak bisa menahanmu,menahan keputusanmu untuk meninggalkanku.Aku akan memperjuangkan cintaku kali ini.Aku pastikan Aryo takkan sepertimu,pras,yang dengan tega membiarkan aku melara sendirian menghadapi hidup.
Maka disinilah aku sekarang.Dalam bus handoyo menuju kota tempat aryo bekerja.Kota tempat bernaung lelaki yg teramat kukasihi.Dengan bekal uang 5rts ribu aku nekad berangkat ke bekasi.Walaupun demi ini aku mesti berbohong pada ibu bahwa aku ada undangan pesta pernikahan teman SMK ku yg tinggal dibekasi,meski aku membuat alasan palsu pada dept.store tmptku bekerja dengan mengatakan ada kerabat yg meninggal dimagelang.Semua demi Aryo.Bus handoyo tujuan jogja-bekasi itu membawaku keluar dari kota pelajar tepat pukul 3 sore.Saat itu bulan ramadhan,sekitar 10 hari menuju lebaran.Bus dipenuhi para pemudik yg dapat libur idul fitri lebih awal.Aku dapat kursi nomor 5,tepat disamping jendela.Penumpang disebelahku seorang bapak bapak setengah baya yang sedari naik sampai bus berjalan sekitar satu jam tak juga berhenti 'memamah biak' alias ngemil.Yang jeruk lah,yang biskuit lah,yang lemper lah,yang tahu sumedang lah.Belakangan dia bilang kalau dia kristiani makanya tdk puasa saat aku menolak tawaranya untuk ikut makan krna aku puasa.
Aku ke bekasi berbekal alamat kosan aryo yg kudapat dari teman kosannya yang mana dulu aku pernah mendapat nomor hapenya saat temanya itu meneleponku mengabarkan aryo pingsan di pabrik,saat aku begitu kawatir pacarku itu berjam jam tdk membalas pesanku.Fyi,teman satu kosannya itu tau aryo belok.Dia tau segalanya tentang hans dan juga tentang diriku.Dia juga mendukungku untuk menemui aryo.Dia berjanji padaku untuk tidak memberitahu aryo mengenai kedatanganku ke bekasi.
Perjalanan begitu lama kurasakan.Saat bus berhenti beristirahat di rest area di sebuah rumah makan di indramayu,para penumpang turun untuk berbuka puasa karna saat itu waktu berbuka sudah tiba.Dengan membayar tiket bus 135rb jarak jogja bekasi,bus menyediakan fasilitas makan gratis satu kali.
Tapi aku tak menggunakan fasilitas tsb.Aku hanya turun untuk sholat magrib.Aku tidak nafsu makan.Pikiranku dipenuhi oleh wajah aryoku.Usai menunaikan sholat aku brrniat kembali ke dalam bus menunggu para penumpang lain selesai berbuka,tapi belum juga sampai naik bus kepalaku terasa berdenyut2 sakit.Aku melangkah terhuyung ke toilet rumah makan.Aku muntah disana.Kepalaku pening sekali.Seharian perutku tak terisi nasi,sahur tadi pagi pun aku hanya minum energen dan menolak masakan ibu.Badanku terasa begitu lemas.Aku berusaha sekuat mungkin untuk bertahan.Aku tak mau tumbang saat aku belum sampai dihadapan aryo.Aku harus kuat.Aku menangis di dalam kamar mandi usai memuntahkan isi perutku.Menangisi diriku yang begitu payah.Mengapa cinta bisa begini melemahkanku.Mengapa seseorang yang hanya kukenal lewat dunia maya mampu membuatku tak berdaya sperti ini .Mengapa aku begitu mencintai aryo yang brrjenis kelamin sama denganku.Mengapa aku begitu sakit kehilangan lelaki.Aku memukul dadaku berkali kali.Nyeri itu makin kuat terasa di hatiku.
Saat aku kembali ke dalam bus,pras menelepon.Sedari pagi sms2nya belum juga kubalas.
"Dit? Dimana? Kamu jadi ke bekasi?!"
"Ya....,"
"Anjenggg!! Kenapa sih lu nekad bgt! Knp lu ga mau dengerin gua sih dit!!babiiikk luu!! Itu knp suara lu lemah bgt gitu????lu sakit??!!"
"Gpp..aku gpp...,"
"Gapapa2 pala lu! Suara lu lemes bgt gitu! Harus ya dit lu nekad kyk gitu demi cowok!! Udah gua bilang berkali kali lu musti keluar dari belenggu dunia homo! Elu malah mkin menjadi2!anjinggg ini semua salah guaaa arrghhhhh!!!!"
"Aku baik baik aja pras,tinggalin aja aku.....lanjutkan hdup kmu,"
Pras tak menjawab.Hanya terdengar suara tangis ditelepon.Rasa bersalah menjadikan mantan bf ku itu cengeng sering menangisiku.
Pukul dua dinihari bus sampai diterminal bekasi.Aku naik ojeg menuju kos aryo yang terletak didaerah margahayu.Dan disinilah aku sekarang.Didepan pintu kos aryo dan aku hampir pingsan karna lelah dan demam.
Sendy,teman kos aryo yang membukakan pintu.Aryo sedang menginap di rumah Hans yg tinggal bersama orang tuanya.Aku tumbang dhadapan Sendy.Tman Aryo itulah yang lalu merawatku.Mengompresku dan menyuapiku makan sahur.Aku tertidur kemudian disamping sendy pukul 3 pagi.Paginya saat aku membuka mata,kulihat disampingku sudah bukan sendy,tapi seseorang yg wajahnya tampak tak asing dimataku.Dia...Aryo! Aryoku!!!
"Udah bangun?"
Ughhhh.Mendengar suara Aryo rasanya demamku terasa segera sembuh.Lelaki yg kurindukan itu meraih tanganku ,kemudian dikecupnya kepala telapakku seperti seorang gadis yg menghormati kekasih prianya.Hatiku bergetar hebat.Dengan sisa sisa tenagaku aku bangun dan segera meraih aryo ke dalam pelukanku.Kudekap tubuhnya erat2,seolah takut dia pergi lagi.
"I miss you,i miss you honey,i miss u so much...,"
Aku terus mendesiskan kata2 rindu itu di telinga Aryo sambil mendekapnya kuat kuat.Betapa hebatnya sebuah rasa,aku bisa begitu mencintai seorang lelaki spertiku,hingga aku begini menderita karenanya.Aku tak begini diputus novia,linda dan yulie.Tak nelangsa dan terpuruk ditinggal perempuan.Tapi aku begitu tak berdaya seolah2 hari akan segera kiamat ditinggal lelaki,ditnggal aryo....
"Mas radit ga usah puasa dulu ya,mas lgi demam tuh,Yo' sana bikinin makanan buat mas radit!"
Sendy memerintah aryo yang dduk diam bersandar dinding sambil memainkan ponselnya.Sejak kupeluk tadi aryo tak berani memandangku sama sekali.Sikapnya begitu canggung dan tampak resah.
"Yo'! Maen hp mulu ihh! Ada tamu juga! Mas radit tuh udh datang jauh2 demi lu malah lu anggurin!"
Sendy merebut hape aryo.
"Astagaaa lu smsan sama bang Hans! Ditt lu bisa ga hargai mas radit sedikitt aja!!"
Aku memejamkan mata.Kutahan kuat kuat agar aku tak terlihat rapuh didepan aryo dan sendy.Mendengar nama Hans nyaris membuatku menangis.
Aryo bangkit dari duduknya,menuju dapur dibelakang.Sepertinya dia menuruti perintah sendy untuk membuatkan ku makanan.
Sendy lalu duduk disampingku.Menepuk2 pundaku iba.
"Sabar ya mas,"
"Hans....sering kesini?"
Sendy mengangguk tanpa memandangku.
"Nginep?"
"Kadang2,kalau saya shif malam,"
Aku menggigit bibir.Tak sanggup membayangkan apa yg dlakukan Aryo dan Hans tiap mreka berduaan di kos ini tanpa ada sendy diantara mereka.
"Aryo juga sering nginep di rumah hans?"
Aku terus menanyakan hal yg kutahu pasti melukai hatiku sndri.
"Iya mas...,bulan depan aryo keluar dari kos ini,dia mau kos sma bang hans,"
Menyampaikan itu Sendy brpaling ke arah lain.Mataku terasa panas.Air mataku nyaris jatuh saat aryo kembali ke kamar dengan sepiring nasi goreng ditanganya.
"Makanlah mas,maaf seadanya,"
Aryo mengangsurkan piring ke hadapanku.Sendy keluar kamar untuk mandi,dia shif pagi hri ini dan aryo kbtulan sedang libur.Aku makan dalam diam.Begitu juga aryo yang hanya diam menunduk disampingku.Aku mkn sndri krna dia puasa.
Usai makan aryo mulai mengajaku bicara.Dengan takut takut cowok bermata sipit dan berkulit sangat putih itu mengatakan bhwa hari ini dia sudah ada janji menemani hans untuk ngecek kos kosan yg akan mereka tmpati berdua.Jangan ditanya bagaimana perasaanku saat itu.Bodohnya aku hanya menjawab "silahkan," saat aryo menyampaikan hal tsb. Pun saat Hans datang menjemputnya dan aryo mengenalkanku sbgai sodara sendy pada kekasihnya itu,aku hanya diam tak meralat apalagi membantah.Bodoh? Yes i'am.
Mereka pergi berboncengan motor,dengan tangan aryo dilingkarkan oleh hans pada pinggangnya.Hans begitu cuek tak mempedulikan tatapan2 para tetangga kos bf nya.Sepeninggal merrka aku termenung cukup lama di pintu kos.Apa yg kulakukan disini? Apa tujuanku kesini? Membuktikan pada aryo bahwa aku serius dgn cintaku padanya? Memperjuangkanya agar dia kembali padaku? Merebut dia dari pelukan hans?
Aku trrtidur bbrapa jam setelah merasakan kplaku begitu sakit dan badanku terasa sangat lemas usai muntah2 hebat di kmr mndi.Ketika bangun jam menunjukkan pukul 1 siang.Aryo belum juga pulang.Ku cek hp,berharap dia sms menanyakan keadaanku yg sndrian di kosnya.Tapi yg memenuhi kotak masuk sms ku hanyalah puluhan pesan dari pras.Aku benar2 mengabaikan mantan kekasihku itu.
Aku ingin masak.Untuk menu berbuka aryo dan sendy nanti sore.Dengan petunjuk tetangga aryo aku membeli bahan2 lauk di warung sayur yang letaknya tak jauh dari kosan aryo.Entah apa yg kupikirkan saat itu,yg jelas aku merasa bahagia saat aku sibuk memasak untuk aryo. Aku membuat soup dengan toping rolade,sosis,bakso dan sayuran,lalu aku menggoreng ayam crispy dan juga membuat sambal klonyom.Untuk rasa aku pasrrah saja,karna toh aku tdk pnya basic masak sebelumnya.
Aryo dan sendy kaget saat melihar hidangan berbuka telah siap saat mereka pulang.Hans untungnya shif malam hari ini jadi pria itu tdk perlu menyuruh aryo untuk tdur di rumahnya.
Aku bahagia saat aryo dan sendy menyantap masakanku dgn lahap.Meskipun aryo mssih juga tampak canggung kepadaku.Untungnya ada sendy yg selalu mencairkan suasana kaku ini dengan lelucon2 garingnya.
Malamnya Sendy tidur di ruang tamu,membrriku kesempatan untuk bicara dari hati ke hati dengan aryo di kamar.Aku ingat sekali,Aryo menangis dipelukanku semalaman.Lelaki muda yg sangat kusayangi itu berulang kali meminta maaf krna tak bisa memenuhi permintaanku untuk melepaskan Hans.Bahkan meskipun aku memohon2 sambil nangis aryo tetap memilih hans.Aku sakit luar biasa.Aku melepaskan pelukan.Aku berpaling memunggunginya.Aryo terus terisak isak memeluki tubuhku dari belakang.Tidak ada ciuman,apalagi hubungan badan yg trjdi diantara kami.Pertemuan kmi berjudul luka.Semalaman kmi habiskan untuk menangis sendiri sendiri.Its so drama.
Paginya aku pulang ke jogja.Membawa luka lebih mendalam yg ku tak tahu bisa sembuh atau tidak.Kisahku bersama aryo berakhir tragis......