It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
entah y klo itu, mungkin krn emg kancah politiknya sayap jomplang
mayoritas rusia konservatif,
entah putin homophobe atau tidak...
budaya emg ngaruh, kalo masyarakat konservatif dan anti gey ya bakal anti gay
kalo masyarakat ga anti gey tapi budaya agamanya mengakar dan melarang gay, ya anti gey juga
pro gunanya untuk ngimbangin kontra, udah naturenya alam, lek bilang guna-ga guna tergantung mulut sapa yg njeplak
kalo yg bilang pro glbt ya mungkin bisa jadi maksudnya HAM atau bantu program KB
kalo yg bilang anti glbt y bs jd maksudnya menghindari perusakan akhlak dan akidah
kalo ke pancasila
sah2 aja bilang "suka2 gw dong, bhinneka tunggal ika kan berbeda2 tp tetap satu jua"
atau boleh juga bilang "homo itu dilarang, tuh sila ketuhanan yg maha esa" //meski buddhist ga anggep gitu, mari sepakat nganggep homo dilarang
kalo balik lagi ke judul tritnya
ttg indo kapan jadi kek tailan
ya menurut gw masih lama,
dasarnya apa? ya liat aja di sosmed tukang sebar hoax dan jutaan pengikutnya
dan hoaxnya biasanya ,setau gw lo ya, ga jauh2 dr urusan iman dan al koran yg maha benar
kalo negara lain ya gw gatau apa yg jadi tolok ukur bagi mereka
Mana mungkin
Thai people are so gentle and accepting; almost anything is fine with them - not necessarily accepted, but tolerated, and their attitude is "Live and let live"
They have a strict separation between religion and social conduct. Someone who is doing badly in either (or both) nggak dihujat en masse by all public.
Thai people nggak care sama urusan orang lain. Mereka respect privacy dan basic human rights orang lain, dan nggak maksain pendapat mereka both religiously or socially.
Orang Indo? Sorry but most are the most kepo, sok baik - sok bener people on the planet.
Ngelihat hal yang nggak biasa dikit aja, meskipun bukan urusannya, langsung curiga dan langsung using social media buat nyebar2in.
"Eh, lu tahu nggak...." seakan2 kalau menemukan dan menyebarkan hal baru yang bisa jadi trend, bakal jadi celebrity instantly.
Most people in Indo is close minded and insecure and hungry for social attention and social acceptance perhaps?
Apalagi kalau sudah religion involved - berarti basic human rights, hak azasi seseorang untuk hidup seperti keinginannya, dianggap tidak berlaku, kalah oleh religion's opinion.
CMIIW - bukannya religion itu urusan antara individu dan yang di atas? Cuma yang di atas yang berhak untuk men-judge seseorang soal agama, dan bukannya orang lain?
Kalau memang comfortable dengan agama dan pilihannya - orang akan merasa puas dengan apa yang dimilikinya, dan apapun yang terjadi di sekeliling ybs doesn't really matter ya?
Cuma yang insecure dan nggak comfortable dengan diri sendiri dan spiritualismenya, yang akan memaksakan pendapat dia bahwa agamanya paling baik, paling benar.
Dengan memaksa orang lain untuk mengikuti dirinya dalam hal religi tanpa memberi kesempatan untuk memilih, bukannya itu bullying namanya?
So, sampai orang Indo bisa accepting dan tolerating other people, minding their own business nggak ngurusin urusan orang, menghargai hak azasi dan stop bullying others - baru bisa kita jadi kayak Thailand.
Kalau emang pengen jadi seperti Thailand - you can start with looking into yourself, and change to be a better person. May not be a better person religiously, but a better person altogether.