It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Malam malam antara jam 11 an aku berniat ke kamar mandi mau kencing.Aku sama sekali belum tidur setelah ngerjain tugas di kamar sesorean.Melewati kamar si gun dengan setengah mengantuk,lamat lamat kudengar suara suara ganjil dari kamar teman serumahku tsb.Suara desahan yg terdengar seperti lebih dari satu orang!Seketika tubuhku menegang.Aku berinisiatif menguping dari balik pintu si gun untuk mencari tau suara siapa gerangan yg kukenali.Suara gun dan...suara wisnu?
Aku berdebar debar mencari cara untuk mengintip ada kegiatan apa di dalam sana.Aku makin tegang setelah berhasil menemukan cara.Mengintip lewat lubang kunci.Gelap.Lubangnya terlalu kecil dan sempit.Aku mencoba lewat celah di samping lubang,aha,berhasil!Dari celah yg lumayan lebar itu mataku berhasil menangkap sosok gun dan wisnu di dalam sana sedang....saling kocok alat vital.Mereka hanya berboxer ria dan tangan keduanya saling mengocokkan penis masing masing.Mataku lalu berpindah ke atas,ke muka kedua teman serumah sekaligus sekampusku itu.Gun menengadahkan kepalanya ke langit langit tapi matanya merem,sementara wisnu menunduk memandangi penis si gun yg menegang karna rangsangan tangannya.Fuck,aku keringat dingin dan ikut tegang.Sambil ngintip dgn posisi yg agak susah aku mengikuti kegiatan mereka mengocok penis.Nikmat sekali apalagi sambil mendengar desahan kedua lelaki di dalam sana.
Sejak kejadian itu aku lalu memikirkan berbagai kemungkinan.Apakah gun dan wisnu menjalin hubungan?Sejak kapan?Jadi maksutnya mereka adalah pasangan sejenis alias homo?Atau mereka hanya sekedar saling bantu akan kebutuhan sex?Atau apa?Karna di depan kami semua,sikap keduanya tampak normal seperti tak pernah terjadi apapun diantara mereka.Malah kadang saling meledek karna sama sama lama menjomblo.
"Gun,cari cewek lah,gak takut karatan tuh konto* lo kelamaan dianggurin?Hahah" (wisnu)
"Enak aja,makin lama gak disentuh makin mahal barang gua cuk,emang konto* lo tuh murahan diobral kesana kemari,gak tau diri dasar"
"Hilih,gaya lo jual mahal,yg ada makin lama gak dijamah barang lo makin layu,kisut gak laku lagi hahahah"
"Kayak punya lo udah pernah laku aja cuk"
"Weits,emang wajib laporan elo klo barang gw laku?"
Aku yg denger candaan mereka hanya mendengus.Dikira aku gak tau perbuatan kalian di belakang temen temen.Suatu saat aku sengaja keluar kamar tengah malem hanya untuk mencari tau apakah gun sama wisnu kembali mengulangi kegiatan berbagi nikmat seperti yg pernah mereka lakukan.Tapi kamar gun sepi.Aku beralih ke kamar wisnu.Hm,rupanya gantian.Kali itu mereka berkegiatan saling kocok di kamar wisnu.Sayang sekali celah pintu wisnu lebih sempit jadi aku gagal ngintip.Hanya bisa denger suara desahan mereka yang tertahan.Aku juga ikut coli di depan kamar mereka sambil ngebayangin muka mereka yg keenakan.
Nah paginya saat kami sedang sarapan,bayu bilang kalau semalam denger suara bokep dari kamar wisnu.
"Cuk,semalam lo nonton bokep ya?sambil coli kan lo? Dasar"
Wisnu sama gun tampak kaget denger omongan bayu.Aku menangkap keduanya langsung berpandangan.
"Eh? I..ya cuk,kok lu tau?ngintip ya lo?" (Wisnu)
"Halah,kurang kerjaan ngintipin kadal coli,gw cuma lagi lewat mau kencing eh denger ah uh ah uh dri kamar lo,wah pasti nonton bokep nih kadal"
Wisnu mesem,cuman dia gak mampu menyembunyikan mukanya yg memerah.Gun tampak lebih cepat menguasai diri.
"Bagi bagi kali cuk kalau ada bokep baru,asia apa mana cuk?"
Gun pura pura tertarik.
"Iya..jepang cuk,tuh di laptop,"
"Kuno ah,hari gini masih nonton bokep,makanya cari pacar,biar bisa langsung praktek kayak gua hahaha"
Bayu meledek.
"Gaya lo cuk mentang mentang udah laku,eh tapi emangnya lo udah gituan sama cewe lo?" (Wisnu)
"Ya belum smpe ke yg parah sih,belom smpe jebol lubang dia,takut buntingin anak orang"
"Wuuu gaya lo cuk,kan ada pengaman?" (Wisnu)
"Tetep aja cewe gua parno"
Beberapa mingggu setelahnya aku udah gak pernah denger gun sama wisnu berbagi nikmat lagi,kupikir mereka takut ketauan sejak bayu bilang denger suara bokep tempo hari.Padahal jujur,aku sangat menantikan kegiatan mereka berdua lagi setelah dua kali ikut menikmati di luar kamar.Rasanya seolah aku kembali ke masa lalu,saat memergoki om ku coli dan aku mencoba mengikutinya lalu merasakan kenikmatan.
Sampai suatu hari gun membawa seorang temannya ke rumah bersama kami.Seorang lelaki yg dari sebaya dengan kami,berparas lumayan cakep,yg diperkenalkan gun sebagai sahabat di masa sma nya.Awalnya gun bilang temannya itu hanya sedang liburan,dia nginep sekitar tiga hari dirumah.Anaknya agak aneh sih menurut aku dan semua rekan serumah.Gerak geriknya agak kecewek cewekan.Kalau diajak ngomong sama bayu,wisnu dan aku pasti malu malu dan tersipu sipu.Tapi dia terlihat santai kalau ngobrol sama rahma dan fitri.
Di hari ketiga saat dia mau pulang ke kotanya,rahma memergoki cowok itu ciuman bibir sama si gun di belakang dekat kamar mandi.Tapi gun sempat menolaknya,rahma liat si gun tampak kesal dan mendorong sahabat yg dipanggilnya ardi itu.Tapi setelah aldi memaksa berpelukan,gun luluh dan mengelus kepala sahabatnya.Hingga seminggu lebih rahma diam tak menceritakan yg dilihatnya pada kami.Tapi sore sore saat aku angkat jemuran di belakang,rahma menceritakan hal tsb padaku.Hanya denganku.Rahma tampak takut dan ragu menceritakanya,tapi aku menyakinkan dia supaya dia mempercayaiku.
Dari semua itu,aku bisa melihat perubahan wisnu sejak aldi datang sampai pulang dari rumah kami.Aku yg sedikit banyak tau tentang affair kedua rekan serumahku itu bisa menilai wisnu tak senang dgn keberadaan aldi di rumah kami.Aku juga melihat gun terlihat selalu berusaha menjaga perasaan wisnu saat aldi bersama diantara mereka.Aku merasa seolah kembali jadi pengamat orang orang di sekitarku.Rasanya ada kesenangan tersendiri mengamati perilaku mereka tanpa mereka tau.
Yg agak membuatku tak enak,adalah omongan rahma ketika dia mengungkapkan yg dilihatnya di belakang.
"Kalau bener si gun itu homo,duh naudzubilah deh win,nggilani banget sih,cowok kok sama cowok,gak mikir,gak dipake otaknya,gak takut dosa apa?"
Jujur aku terusik dengan omongan rahma yg terlihat sangat jijik dengan apa yg dilihatnya.Itu baru ciuman,gimana kalau dia liat cowok cowok yg selama ini jd sahabat dekatnya pada saling ngocokin penis ya.Yg membuatku heran,hatiku tak suka dgn sikap dan perkataan rahma tentang rasa jijiknya terhadap perilaku homosex.Rasanya saat itu juga aku pengen membela si gun.Ini aneh sih.Apa urusanya sampai aku berpikiran begitu? Apa hubungannya sampai aku pengen membela si gun? Toh yg dibilang rahma bener,perilaku menyimpang itu menjijikkan dan dosa.
Suatu malam saat hanya ada aku dan wisnu di rumah,yg lain pada keluar dengan kegiataan masing masing,aku berinisiatif menggoreng pisang sebagai camilan buat teman ngobrol sama wisnu yg keliatannya sedang bete.
"Nu gak dimakam pisang gorengnya?"
"Ntr aja cuk.."
"Kamu kenapa kusut amat tuh muka?"
"Biasalah jomblo,boring gak ada pacar"
"Cari dong nu"
"Ah cowo kere kayak gue mana ada cewe yg doyan cuk"
"Emang semua cewek begitu,enggak kali"
"Nyatanya gitu kok,nyaris gak ada yg ngelirik gua krna tongkrongan gw gak asik,mana ada hari gini cewe mau gua boncengin pitung"
"Aku mau kan,aku kan sering bonceng pitung kamu nu kalau ke kampus,maklum belum punya motor sendiri,hehe"
Wisnu mesem dan memandangiku.
"Lo kan cowok cuk,eh ngomong ngomong lo gak bosen win jomblo jomblo aja?kayaknya lo enjoy aja gak ada cewek?"
"Lah kamu aja yg pnya motor meski cuma pitung gak ada cewe yg ngelirik,apalagi aku yg cuma modal kaki kemana mana?"
Wisnu mesem lagi sambil nyomot pisang goreng.
"Elo sih ada point nya win meskipun gak ada tunggangan,muka lo lumayan"
"Ah biasa aja nu,gantengan juga ari wibowo(artis jaman dlu).
"Guguk,masa lo bandingin sama artis,palingan elo nya yg pilih pilih cuk sama cewek"
"Ah gak juga,belum nemu yg pas aja sih nu"
Lagi ngobrol ngalur ngidul,wisnu garuk garuk burungnya sambil tangannya yg bebas makan pisang.
"Gatel nu titid nya?"
Aku iseng nanya.
"Heheh,iya nih belum mandi gw"
"Jorok sih,udah malem juga"
"Males cuk,dingin"
Wisnu makin getol menggaruk kejantannya yg terbungkus boxer.Lalu entah ide darimana aku mendekati wisnu dan mengambil alih kegiatanya menggaruk penis.
"Sini aku bantu garukin"
Aku dengan semangat menggaruk alat vital wisnu dari balik boxer nya.Garukan ringan yg makin kesini lebih seperti remasan kecil.Aku seperti lupa diri saat menyentuh burung orang lain.Seakan ada sengatan listrik yg memacuku untuk berbuat lebih.Wisnu diam seperti patung.Saat aku menoleh ke arah mukanya untuk melihat reaksinya,wisnu segera berpaling ke arah lain.Lalu dia beringsut duduk krna tadinya dia tiduran.
"Gu..gue tidur duluan win..."
Wisnu agak tergagap saat pamitan mau tidur.Aku hanya mengangguk samar lalu pura pura membereskan piring di atas karpet.Hatiku berdebar tak karuan.Aku kebelakang mencuci piring dan gelas kopi.Sambil mengingat bentuk alat vital milik wisnu yg tadi kupegang.Entah kenapa aku merasakan sensasi aneh saat meremasnya tadi.Sensasi yg menimbulkan debar yg terasa hangat di dadaku sendiri.
Setelah kelar cuci piring aku masuk kamar.Baru beberapa menit tertidur,wisnu mengetuk pintuku.Ketukannya pelan,terasa konyol krna biasanya dia gedor gedor seenaknya.
"Kenapa nu?katanya mau tidur?"
"A..anu..engg..anu win..gu..gw..boleh tidur di kamar lo gak?"
"Ha?tumben?kenapa?lampu kamar lo mati?"
Wisnu pobia gelap jadi kupikir lampu kamarnya mati.
"Gak sih...cuman...anu..duhh gimana ya?"
"Apanya yg gimana?"
Wisnu gak bisa jawab,tapi dia kembali menggaruk garuk kelaminya di depanku.Tapi mukanya gak mau liat ke arahku.Sepertinya aku mulai paham apa maksut kedatangan wisnu ke kamarku.Jantungku kembali berdegup kencang setelah menyadari keinginan wisnu.
"Yaudah sini masuk nu"
"Beneran boleh win?"
"Sejak kapan sih kamu pake minta ijin tdur di kamarku nu?"
Wisnu cuma nyengir malu malu.Malam ini aku seprti tak mengenali teman serumahku sendiri.Wisnu tidur hanya mengenakan boxer dan kaus singlet tipis.Dia tidur memunggungiku.Aku memandangi punggungnya dari belakang.Saat kulihat dia tampak menggigil kedinginan,aku berinisiatif menyelimutinya dengan selimutku.Kami berbagi kehangatan di dalam selimut yg sama.Beberapa menit berlalu tak ada yg terjadi.Wisnu seperti ragu menyatakan keinginannya yg tersembunyi.Dia gelisah tapi tak berani menolehkan badannya ke arahku.Aku geli sendiri melihatnya tapi aku juga takut untuk memulai.Sampai akhirnya aku memberanikan diri bertanya sama wisnu.
"Masih gatel nu titid mu?"
Aku gak perlu nunggu sahutan,tanganku langsung bertindak di boxer wisnu.Aku menggaruknya pelan pelan.Wisnu diam dan tak menoleh.Aku makin nekad.Kali ini aku meremasnya perlahan lahan.Dari remasan jadi pijatan.Dari pijatan jadi kocokan.Dari pelan jadi kencang.Dari tdur penis wisnu jadi bangun dan tegang.Aku senang sekali dengar suara desahan wisnu yg keenakan meski tak bisa kulihat bagaimana mimik kenikmatannya krna dia belum mau menoleh ke arahku.Tapi aku tau wisnu sangat menikmati perbuatannku dibawah pahanya dari dalam selimut malam itu,dari desahanya dan juga tanganya yg mengunciku di area kejantannya.
Saat dia muncrat,aku belum keluar maka aku mengocok punyaku sendiri saat selesai mengerjai milik wisnu.Kali ini wisnu menoleh dan melihatku ngocok.Tanpa berkata kata dia langsung turun tangan membantuku mengeluarkan peju.Aku tersentak merasakan betapa nikmatnya alat vital kita dikocok orang lain.Aku mendesah lebih kencang dri wisnu.Sampai wisnu memeluk tubuhku untuk menenangkan.Ini benar benar pengalaman pertama bagiku.Saat aku keluar,aku mendekap tubuh wisnu erat erat.Bahkan aku mencari cari bibirnya lalu melumatnya penuh nafsu.Entah itu ide dari mana,kulakukan begitu saja.Wisnu membalas lumatan amatiran itu tak kalah ganas.
Entah bagaimana besok aku bersikap terhadap teman serumahku itu setelah apa yg terjadi diantara kami...
> wow ... engga apa-apa lanjutin aja @andyStory ... jadi penasaran ...
trims mas
> suka sama ceritanya. real dan gak bertele2. percakapan lucunya juga beneran lucu gak garing.lanjut dong.cucmey pokoknya unch
haha trims mas,masih belajar nulis nih
Pagi jam sembilan di mandala krida.Aku sama fitri olahraga berduaan aja.Sepanjang lari pikiranku gak tenang.Kebayang terus sama kejadian dua hari yg lalu sama wisnu.Sejak adegan saling coli plus cipokan bibir itu wisnu terus menghindariku.Ntah kenapa aku ngerasa sedih sama sikapnya.Aku ngerasa bingung,gak nyaman dan gak enak ati.
"Win,sembelit lo?diem aja?"
Fitri menyodorkan air mineral setelah menghempaskan pantatnya di sampingku.
"Enggak fit..."
"Ada utang sama orang?"
Fitri masih menyelidik.
"Gak pernah aku utang sama orang fit"
"Nyindir gw lo?"
"Kok nyindir?"
"Mentang mentang gw ada banyak utang"
"Masa kamu punya utang fit?sama siapa?"
"Tuh sama wisnu"
Hatiku berdesir denger nama wisnu disebut oleh fitri.
"Berapa duit?"
"Duaratus"
"Ribu?"
"astagfirulah,cuk? Lo yg bener aja masa ngutang dua ratus perak?"
"Hehe,ya kali aja segitu"
"Lo kebiasaan makan kadal sih jd goblik"
"Buat apa uang segitu fit?"
"Buat...beli pemutih"
"Pemutih? Pemutih baju? Baiclyn maksut kamu?'
"Pemutih gigi! Bete deh,oon banget sih win? Pemutih kulit cuk"
"Kulit? Kulit apaan?"
"Kulit kadal! Ya kulit gua lah"
"Oohhhh,ponds?"
"Duh kasian ya emak lo tuh lahirin lo sia sia banget,anaknya bebel bgt otaknya"
"Kok jadi emak ku?emaku udah putih kok kulitnya gak usah pke pemutih"
"Suka suka lo deh cuk,klo bukan temen sendiri udah gw kubur lo idup idup"
"Aku bercanda aja fit...biar gak setres.."
Fitri menatapku.Menyelidik.
"Lo knp sih sebenernya?"
"Gak papa fit..terusin aja cerita soal pemutih tadi"
"Ah ngeselin klo inget pemutih kampret itu"
"Knp tuh?"
"Gw kan beli dari temen tuh produk nya,ada krim malam krim siang sama facial wash satu paket,katanya dalam dua minggu akan ada perubahan di kulit muka,nyatanya zonk!"
"Iya muka kamu masih gitu gitu aja perasaan"
"Guguk emang"
"Lagian sejak kapan sih fit kmu pake perawatan segala? Biasanya juga cuek"
"Ah cuk,gw kan jg pgn punya kulit mulus cerah kayak cewek barunya mas eka"
Aku menatap fitri lebih seksama.Ada gurat sedih di muka sahabat baikku itu.Kupikir fitri akan dengan mudah dan segera melupakan senior kami yg hanya memberi harapan palsu itu,mengingat karakter fitri yg super cuek.Tapi hati orang siapa yg tau.Hari ini aku jadi belajar tentang hal baru,bahwa apa yg tampak di luar tak selalu sama persis di dalam.
"Kamu gak perlu niruin cewek cewek lain fit,kamu cantik jadi diri sendiri"
"Ah klise"
"Serius fit"
"Gw gak percaya sama omongan curut kyk elo"
"Plin plan,dulu ngatain aku kadal,besoknya ngatain guguk,kok sekarang jadi curut? Jadi sebenarnya aku ini apa?"
Fitri mesem.Seneng bisa hibur dia meski sedikit.
######
Jam sebelas aku nyuci baju sendirian di belakang.Sambil nyuci pikiranku melayang ke adegan cipokan bibir sama wisnu tempo hari.Tanpa sadar aku gigit bibirku sendiri.Seolah bibir teman serumahku itu masih menempel di belahan bibirku.Rasanya aku masih bisa merasai kenyal dan lembutnya bibir wisnu yg melumat bibirku.Aku menarik nafas,membuka mataku perlahan setelah terpejam membayangkan adegan itu.Tau tau aja si bayu udah jongkok bertopang dagu cengar cengir tepat di depanku.
"Ya Allah bayy kagetttt!"
"Hehehehe,hayoloh lgi ngapain lo win?mikir jorok kan lo?"
"A..apa sih!"
"Ngomong ngomong makasih ya udah lo cuciin semua baju gw,gw sayaang sama lo winn"
"Apaan? Baju kamu yg mana?"
"Lha ini,dari tadi lo nyuciin bju bju rendeman gw di ember,trims ya,lo mengurangi kerjaan gw hahaha"
"Yaampun aku salah nyuci??? Sialan"
"Makanya klo napas itu lewat idung sama mulut,lo napas lewat pantat,goblik kan jadinya"
Gara gara mikirin wisnu nih aku jadi gak fokus.Dengan kecewa aku memandangi rendaman cucianku yg belum tersentuh di samping ember si bayu.Karna udah capek aku lalu iseng ngintilin bayu ke jemuran.Dengan goblik nya aku bantuin dia jemur bajunya yg udh kucuci.
"Lo sehat kan cuk?"
Bayu heran liat aku yg gak seperti biasanya.
"Kamu liatnya gimana..."
"Gw sih liatnya makin lama lo makin mirip guguk"
Aku mesem doang denger candaan bayu.
"Ah gak asik lo cuk,bales kek"
"Enggak,aku bingung aja sama mata kalian,udah rabun apa gimana"
"Knp tuh?"
"Tadi pagi fitri manggil aku curut,tapi sekarang di mata kamu aku terlihat seperti guguk,jadi sebenernya aku ini apa?"
Bayu ngekek.
"Win,lo klo ada masalah cerita lah,siapa tau gw bisa bantu"
"Ah kamu aja lagi sibuk pacaran bay"
Bayu seketika menghentikan aktivitasnya memeras jeans.Dia menatapku serius.Aku malah salah fokus ke bibirnya.Ah sialan,gara gara wisnu nih aku jadi gak jelas gini.
"Gitu ya win?apa yg lain juga mikir gitu?"
"Maksut nya?"
"Kalian mikir aku lupa sama kalian ya sejak aku punya adis?"
"Ah gak bay,bercanda aja kok"
"Gak win,kayaknya iya deh,si gun sama rahma aja pada cuek sama gw klo ktmu"
"Perasaan kamu aja ah bay"
"Abis gimana dong win?adis itu manja banget,posesif,susah anaknya"
"Biasa lah cewe bay"
"Gak semua cewe kali win,adis itu pasti marah klo gw ijin mau kumpul sama kalian,maunya sama dia terus,susah cuk"
"Udah resiko punya pacar bay"
"Jujur gw kgn saat saat jomblo cuk,bebas kemana aja,gk ada yg ngatur ngatur,gak ada yg ngomelin"
Aku belajar lagi.Punya pacar gak selalu menyenangkan.
Malam jam setengah sembilan di teras rumah kontrakan kami.Malam itu tumben formasi lengkap.Rahma sama fitri gorengin nasi sama telor dadar buat kami berenem.Tapi sejak aku gabung setelah kelar isya,wisnu langsung beranjak masuk kamar bilang udah ngantuk.Dia masih menjaga jarak denganku.Sedih,tapi aku menunggu waktu yg tepat buat bicara sama dia.
"Fitri tuh demen banget dah ngrumpi sama anak esde?"
Si gun mengomentari fitri yg asik ngobrol sama anak tetangga kami.
"Tau tuh,apa sih yg dibahas?gak mungkin bahas tentang terjadinya perang nuklir kan?" (Bayu).
"Si intan kan dapat haid pertama kalinya kemarin,dia cerita cerita sama fitri"
Rahma jelasin sambil mengatur piring piring di lantai.
"Buset,umur berapa si intan kok udh dpat lampu merah aja?baru kelas empat kan dia?"
Bayu keheranan.
"Bulan depan dia naik kelas lima katanya" (rahma)
"Subur amat yak kelas lima udah mens" (bayu)
"Lo umur berapa bay dapat men?" (Gun)
"Seinget gw sih pas kelas dua smp deh cuk"
Bayu pura pura nginget inget.
"Lumayan subur" (rahma)
"Tapi mens gw gak keluar dari depan"
"Trus darimana?" (Aku)
"Dari pantat"
"Bilang aja mencret" (gun)
Fitri mengajak intan gabung makan nasi goreng.Intan takut takut di liatin si gun.Krna dimata anak kecil,si gun lebih menyerupai tapir daripada manusia.
"Lo syang bgt fit sama anak kecil"
Bayu memperhatikan fitri yg menyuapi intan.
"Iya cuk,dia jadi obat kgn gw sama adek di jkrta"
"Oh seumuran sama intan kah adek lo?" (Bayu)
"Beda setahun,lebih mudaan adek gw"
"Kelas empat juga?"
"Gak sekolah"
"Lah?trus ngapain?berkebun?"
"Sakit"
Kami semua menghentikan aktivitas menyendok nasi.Menatap fitri.
"Sakit...apa fit?" (Aku)
"Kanker darah"
Mendadak nasi goreng yg tadinya sedap jadi anyep denger cerita fitri yg selama ini tak pernah kami tau.Rahma udah berkaca kaca,bayu mengaduk aduk nasinya dan si gun sibuk misahin wortel di nasi gorengnya.
"Turut berduka cita ya fit" (bayu)
"Apaan adek gw belum meninggal cuk"
"Maaf"
"Its oke adek gw itu kuat kok,dia pasti sembuh trus ceria lagi kayak intan"
Kami merangkul fitri yg untuk pertama kalinya meneteskan air mata di depan kami sahabat2nya.
#####
Malam jam satu aku mengetuk pintu kamar wisnu.Wisnu bukain tp gak mau liat mukaku.Dia duduk menghadap tembok.Persis kayak guguk punya tetangga kami yg kalau dimarahi pemiliknya psti diem ngadep tembok.
"Nu,sampai kapan kamu diemin aku?"
Aku memulai pembicaraan.Wisnu mendengus,karna dia manusia.Kalau dia guguk pasti mengonggong.
"Kalau aku salah maafin nu,tp jgn menghindar terus plis"
"Eh cuk,bisa gak sih lo klo ngmg jgn aku kamu gitu,jatuhnya kayak orang pacaran tau gak?risih gw dengernya"
Wisnu menuding mukaku dgn telunjuknya.
"Udah kebiasaan nu,lagian aku bukan orang betawi atau jakarta,ngapain pake lo gue?"
"Akh lo cuk,main lo kurang jauh sih,lo gue itu udh dipake sma semua kalangan dri mana aja,kesannya lebih asik en deket timbang aku kamu,kaku bgt sih"
"Jangan ngalihin pembicaraan nu,kita bahas tentang kita aja"
"Najisss dah lo,apaan sih lo pke "kita" segala? Guguk merinding gw"
"Maksutnya masalah kta nu"
"Gw gak ada masalah sama lo"
"Lalu knp diemin aku?cuekin aku?"
"karna..krna..."
"Krna apa?"
"Tau ah"
"Ayolah nu"
"Win,lo gak crita sama siapa siapa kan soal yg itu?"
"Yg mana?"
"Yang ituuu,gue kepret juga lo"
"Yg mana sih?"
"Ah guguk lo,yg kita...coli bareng"
"Oh yg itu...sama yg ciuman juga"
"Dasar lutung,iya iya serah lo dah"
"Cerita sama siapa?"
"Ya sama anak anak,lo gak ada crita ke mereka kan?"
"Emang knp?"
"Kok kenapa?wah sengklek nih bocah,klo lo masih waras sih lo gak bakal crita soal hal gituan sama temen temen"
"Termasuk sama si gun?"
Wisnu tersentak denger aku nyebut nama patner colinya sebelum dgnku.
"Ma..maksut lo?"
"Knp km tetep biasa aja sama si gun dan gak jauhin dia meskipun kalian juga melakukan hal yg sama?knp sama aku kamu lain?"
"Ap...apa sih win?"
"Aku udh tau nu...aku tau kamu sama gun suka coli bareng"
"Tau darimana?gun ngomong sama lo?"
"Gak penting tau drimana,aku cuma protes knp cuma sama aku km cuek?"
"Krna...krna...sma gun gak pke ciuman segala goblokkk"
"Apa bedanya?"
"Ya beda lah,gw sama gun itu murni saling bantu kebutuhan sex aja,gak pke perasaan segala!"
"Perasaan?perasaan gimana maksut kamu?kamu pake perasaan kemarin sama aku?"
Wisnu terdiam.Aku menggeser dudukku lebih dekat sama dia.Aku nekad merangkulnya.Wisnu langsung menepisku.
"Win...lo..homo ya?"
Wisnu menatapku waspada.
"Maksut kamu?"
"Win,gw bukan homo,catet itu,gue masih doyan cewek ya"
Aku menarik napas.Entah knp dadaku terasa sakit.
"Win,apa yg gue lakuin sama si gun itu cuma skedar pelampiasan karna gak ada cewek di sisi kita,waktu itu abis gun cerita soal pengalamanya waktu sma temennya ngajakin coli di wc itu,gun ke kamar gw numpang ngetik di laptop gw sampe malem.Dia ngerjain tugas di kamar gw sambil cerita cerita.Nah gw kebetulan ada bokep baru dari temen yg gw save di laptop,kelar bikin tugas gw ajakin si gun ntn bokep bareng.Singkatnya ya kita jadi sange bareng juga.Trus kejadian deh saling ngocokin."
"Jadi apa sebutanya kalau yg kalian lakuin itu bukan perilaku homo?"
"Engg...ya gak tau,pokoknya gw bukan homo! Gw masih ngaceng kok liat cewek telanjang"
"Liat dimana?"
"Ya di bokep bokep lah"
"Tapi knp lo kayak cemburu sama temennya si gun wktu dia nginep disini dulu?"
Wisnu terdiam lagi.
"Siapa yg cemburu sih?sok tau lo cuk"
"Aldi temenya si gun itu homo kan nu?"
"Tauk,tanya aja sono sama sigun"
"Cakep sih temennya si gun"
"Hilih cakep apaan,menang silit doang dia mah"
"Ha?silit?kok jadi silit?"
Wisnu menutup mulutnya dgn tangan.
"Gak gak,lupain"
"Ayolah nu,kepalang tanggung nih,biarin aku tau semuanya,toh aku juga udh tau soal kmu coli sama gun?"
"Ah kampret lo win...ya gitu lah pokoknya si aldi aldi itu kan temen homo nya wktu sma yg diceritain si gun."
"Oh ya?trus?"
"Tau lah cuk gw sbenrnya bukannya cemburu,cuman kesel aja gitu sama si gun yg langsung lupain gw gara gara gw gak mau ditusuk,enak aja emangnya gw cewe pake di tusuk segala,masa lobang tai di masukin konto*."
Aku terdiam.Mencerna setiap kata kata wisnu.
"Dri awal gw udah jijik,marah,kesel sama diri sendiri knp gw bisa ngocokin punya cwok,knp gw biarin cowok lain ngocok punya gw,gw udh brusaha nyadarin diri sendiri kalau perbuatan itu tuh gak masuk akal,kayak perilaku homo,tapi si gun ngerayu gw terus.Jadinya keenakan kan gw nya.Mana gak ada pacar pula.Sejak ngerasain gimana enaknya dikocokin orang lain,gw jadi gmpng sange,jadinya ketergantungan sama si gun.Nah malam itu kayaknya si gun sanget berat,dia gak nahan pengen ngefuck,masa dia minta nusuk silit gw!gak ada otaknya"
Aku manggut manggut denger gerutuan wisnu.
"Si aldi tuh yg asli hombreng,disini tiga hari tiga malam puas tuh si gun nusuk silitnya,gw nya lansung dilupain"
Sejak pembicaraan malam itu sama wisnu,aku jadi banyak berpikir.Kenapa baru sekarang aku menyadari keanehan diriku sendiri? Wisnu bilang dia merasa jijik dan marah saat pertama kali menyadari perilaku homo dalam kegiatan nikmatnya bersama si gun.Tapi kenapa peraasaan itu tidak ada di diriku?Malah aku senang,ketagihan,penasaran dan ingin mengulangi kegiatan yg sama dengan wisnu.Apa dgn begitu aku bisa disebut seorang lelaki homosex?