It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Tidak sulit melihat, mendengar, mencium, dan merasakan bahwa Tuhan itu ada. Yang kita lihat sehari2 itu bukti bahwa Tuhan itu ada. semuanya. tanpa terkecuali.
Tidak sulit mengambil kesimpulan bahwa hidup kita di dunia ini pasti akan berakhir. bumi dan isinya, yg sudah ada ketika kita lahir, hewan maupun tanaman, ataupun para pendahulu kita, ketika waktunya sudah berakhir, semw kembali pada suatu state atao kondisi fisik yg sama. yg kaya maupun miskin, yg tampan maupun kurang tampan, yg cacat maupun yg tidak, berlaku untuk semw ny. tanpa terkecuali.
Tidak sulit utk kemudian menyimpulkan bahwa ada proses penciptaan, proses itu bukan sesuatu yg selalu bisa kita saksikan, tapi kita selalu bisa merasakan perubahan yg terjadi. berkaca dari ada objek yg d ciptakan, karena objek ini adalah ciptaan maka suatu saat eksistensinya akan habis, lalu tentu saja, ada Sang Pencipta, yg memulai segala kreasi, the very definition of beginning and end itself. Apakah manusia, yg notabene makhluk kesekian yg d ciptakan, mampu grasp the whole idea of penciptaan? kita belum mampu, dan mungkin tidak akan mampu. ke bulan aja cuman bisa sekali.
Karena gw meyakini Tuhan itu ada. Gw tentu berusaha memelajari Tuhan dan ajaranNya (agama) yg ada dan byk bertebaran d sekeliling kita. Sayang sekali, saat ini agama/ajaran Tuhan hanya d pandang sebagai dogma. dimasukkan dalam kotak penuh berisi dogma2 laen, dan dipisahkan dari kotak2 laen semisal ttg pandangan berpolitik, pandangan hidup bernegara, pandangan moral, prinsip ekonomi, etc. Padahal bila melihat esensi Tuhan sebagai Sang Pencipta di mata gw, tentu saja ajaran yg gw harap Beliau hendak sampaikan bersifat komprehensif dan absolut.
Kebenaran absolut d mata gw bukan hasil eksplorasi personal, bukan hasil eksploitasi logika, bukan jga suatu konsensus dari para pendahulu.
Hanya karena kita tidak bisa menerima ekses dari kebenaran bukan berarti lalu kita menafikannya. Lagipula sebagai sesuatu yg diciptakan, hal yg wajar bila kita diberikan keterbatasan. seperti saklar on/off komputer maupun kontak mobil. kita menyala utk peran yg diinginkan, dan mati ketika peran ini sudah berakhir. gw tidak mungkin menjelaskan peran "manusia" dlm posting an ini. terlalu oot dan berpotensi misleading.
A wise man would always be able to find ray of lights in the midst of events.
Adakah hikmah dibalik dilahirkannya seseorang, and me myself for that matter, menjadi GAY? i believe so. Apa itu? disinilah menurut gw kenapa manusia diberikan akal pikiran, bukan untuk menentang eksistensi Tuhan, tapi untuk challenge ajaran2Nya, guna mencari hikmah, mencari logika, d balik ajaran Tuhan. Jadi menurut gw, ajaran Tuhan dan juga ajaran agama tentu saja, yg tidak mampu mengakomodasi logika dan nalar manusia secara absolut dan tidak terbantahkan, adalah suatu failure.
Karena gw sendiri penganut Agama Islam. Gw hendak meluruskan sedikit ttg agama ini, karena disatu sisi jga meluruskan persepsi sejauh yg kita tw, adalah kewajiban utk masing2 kita.
Islam secara etimologis berasal dari salima yg kurang lebih bermakna selamat. selamat apa? dunia dan akhirat. poin ptg ny adalah Islam konsisten dgn pemikiran gw ttg penciptaan, bahwa hidup di dunia ini hanya sementara, dan Islam mampu menjawab pertanyaan gw ttg peran diciptakannya manusia. jawaban yg paling memuaskan gw sejauh ini.
Dari kata salima terbentuk aslama yg berarti menyerahkan diri. klo istilah jowo, nrimo. Lalu apakah menerima ajaran itu bisa d sejajarkan dgn makna "nerima2 aja". well, menurut gw ndak. kenapa? mari kembali ke perumpamaan kontak mobil dan saklar on/off. karena ada hal2 yg BUKAN termasuk dalam peran kita. Hal2 apa saja? Wallahualam.
Apa kita tergolong bodoh karena hanya mampu menerima suatu ajaran dari suatu dzat yg tidak bisa kita buktikan keberadaannya dgn mata kita? uhm, gw cuman pny satu statement,
manusia diberikan akal pikiran utk menciptakan sesuatu, tapi manusia juga d berikan akal pikiran utk menyadari bahwa dia jga hanya lah suatu ciptaan.
Akhir kata,
kalo dr pandanganku, gay sendiri itu g dosa.cm gimana kelakuannya saja.toh cobaan ini udah ada sejak zaman kenabian, toh yg kena karma d jaman nabi luth karena kelakuannya kan, jadi gimana kita bisa menyikapinya.kalo kepercayaan kita g bisa mengkotak2annya, karena agama itu lebih ke iman kita kepada Tuhan.so, yg tau gmna kamu, ya cuma kamu dan, Tuhan.aku akui jg aku g sesempurna seperti kata2ku.tp tetap, keimanan itu yg bakal ngejaga kita dr godaan.yg penting dgn apa yg kita punya saat ini
@wiccazu ini orangnya cerdas ya, wawasannya luas & banyak tau plus engga pelit ilmu (kesimpulan berdasar posting2 beliau di segenap forum BF)
*jadiTakut
*PelukPacar