It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Tentang nasehat:
Gue nggak pernah nasehatin orang yang tidak butuh nasehat.
Biar aja pusing sendiri atau nunggu dia menemukan solusi
sendiri.
Ketika aku menjadi PA di sebuah PTS thn 1999-2002 sebenarnya aku tidak pernah memberi nasihat kepada para mahasiswaku. Tiap awal semester aku hanya menuliskan saja mata2 kuliah wajib yang harus mereka ambil di Kartu (entah apa namanya) yang memuat rancangan studi mereka sejak semester 1 hingga semester 14 (batas untuk menyelesaikan studi mereka). Kalau mereka nurut ya alhamdulillah, kalau mereka ndableg karèpè dèwè (bukan yang karèpè dièwe lho! :P ) ya monggo kerso! Kuliahnya molor kan aku nggak ikut bayarin SPPnya. :roll:
Gun berubah dari jadi bener (nggak makaw lagi) juga bukan lantaran sebab karena aku nasihati! Aku hanya mengungkapkan realita bahwa para seniornya banyak yang bermatian (lantaran sebab karena OD atau HIV) atau keluar masuk LP Cipinang. Jadi aku hanya bilang ”Gun, kalau harè gènè kamu masih makaw, pilihannya cuma dua! Ketemu para seniormu di akhirat atau masuk Cipinang! Kamu kan udah lewat 18 tahun jadi nggak akan masuk Pondok Bambu lagi. Di Pondok Bambu kamu bisa miara dèdè manis, tapi di Cipinang kamu yang akan dijadikan dèdè manis! Udah siap nungging mulu?” :P Mengingatkan realita tanpa basa-basi itu mungkin lebih kena buat Gun daripada aku nasihatin begini begitu. Tokh dia sudah tahu bahayanya atau akibat buruk daripada narkobiyah!
Sekarang dia berhenti bekerja, tapi juga bukan karena nasihatku! Aku hanya mengusulkan apakah tidak lebih baik kalau dia melanjutkan Kejar Paket C dulu lantaran sebab karena dengan ijazah setara SMA rasanya dia akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang gajinya lebih layak dibanding dengan ijazah Kejar Paket Bnya itu. Mumpung aku masih ada, masih mau dan masih akan berupaya mencari dananya. Kalau aku udah cabs siapa lagi yang “mengurusi” dia? Aku tekankan bahwa keputusan sepenuhnya ada pada dirinya. Alhamdulillah, dia mengikuti usulan (bukan nasihat) dari Garnynya itu. 8)
Maka, aku setuju dengan kolega de hati bahwa orang berhenti melakukan sesuatu bukan lantaran sebab karena dinasihati tapi berhubung akibat udah kepentog. Selama 37 tahun aku biasa merokok 2-3 bungkus sehari. Saking bosannya membaca artikel tentang bahwa bahayanya merokok, akhirnya aku memutuskan untuk berhenti membaca! :twisted: Tapi ketika awal tahun ini aku sakit dan merasa nyaman ketika 3 hari tidak merokok, barulah aku benar2 berhenti merokok Nggak ada yang nasihatin lho! :roll:
Boleh nanya nih Tor,"Kenapa Gun begitu berkesan di hati mentor?"
Bejibun dan terlalu kompleks masalah dia.
Apa karena dia punya 'GUN' yang panjang?
Atau ada hal lain, sih?
Jadi Penasaran nih. :?: :?:
seperti halnya makan..........terima dan berikan nasehat saat diperlukan
iri banget sama u yang bisa berenti ngerokok, pengennya saih bisa brenti sebelum kepentog
Justru lantaran sebab karena dasarnya bukan sex hubungan kami yang jadi langgeng (sudah berjalan 6 tahun)! Ketika dia masuk penjara (yang pertama 8 bulan) sehingga tidak memberi saya nafkah batin, saya tetap menemaninya dalam gelapnya termasuk memberikan dukmat! (dukungan materi, bukan didudukin nikmat! :P ) Gadun lain saya yaqin akan meninggalkannya. Ketika dia masuk penjara ke dua kalinya (selama 7 bulan) saya juga masih menemaninya meskipun sudah tidak lagi memberikan dukmat! Mungkin lantaran sebab karena hubungan saya dengan Gun, Ocha, Yanto dll tidak pernah sebagai kekasih maka perasaan sayang itu tidak pernah luntur. :roll: Dengan Ocha sudah 3 tahunan tidak Menyapu Lantai tapi saya juga tetap sayang pada “anak asuh” yang sudah 10 tahun ikut saya ini. Setidaknya seminggu sekali dia merapat ke Mako, meskipun tidak ada tugas khusus. Hanya sekedar ngobrol, curhat, becanda dengan “bapak”nya. Tapi terhadap Inal (yang mantan mitrasukma), juga masih sayang koq! Malah, syukuran HUT kemarin dia yang mimpin ”robbana athina fidunya hasanat” 8) (Ini termasuk penyakit ji’un “bercerita yang diulang2” kalè? Soalnya pernah saya ceritakan di warung saya! :roll: )
Sampeyan bukan orang pertama yang heran apa sih daya tarik Gun buat saya. Penampilan yang biasa2 aja, “gun”nya juga cuma kaliber .32 (tidak sebesar kaliber .45! ), kelakuan bangor pisan. Tapi meskipun kadang2 tidak mempan dinasihati*, buat saya dia akan selalu menjadi my honey coated caramel flavored popcorn! 8) Kalau nggak salah pernah dibahas entah di warung ini atau di warung lain bahwa ”cinta itu memang sesuatu yang irasional” or something like that! :roll:
(Tak, sorry jadi OOT nih. Ditambahin * supaya nggak terlalu OOT! !) :twisted: )
kalo brenti nyelangkangin org kok kagak ke-inget yah ... heheheheheh
So sweet ...
Irrational love .... :oops:
the GUN nya kog gak dijawab, Tor 8)
ummmmm
sama, gw juga ga percaya klo orang bisa berubah karena nasehat
seperti ga percayanya gw, klo curhat itu bisa mengatasi masalah.
secara, mengatasi masalah dan berubah itu adanya di diri kita masing2
orang lain cuma sebatas pemberi wacana, keputusan akhir, tentu saja di tangan kita. itulah makanya, bagi gw, curhat dan sejenisnya itu cuma wat berbagi, bukan penyelesaian masalah.
well, tentu saja ini cuma sok taunya gw.
ckekekekek
Dijawab koq! “gun”nya juga cuma kaliber .32 (tidak sebesar kaliber .45! ) Mungkin justru lantaran sebab karena ukurannya "pas" (tidak sekecil kaliber .22 dan tidak sebesar kaliber .45) maka "genggaman"nya mantap? :oops:
(periiiiiiiiiiiiiiiiih di mata :oops: :oops: :oops: )
Kalo cuma perriihh di mata sebenarnya gpp! :roll: Yang ngebètèin itu kan kalo ècrèt2 di lantai! Males ngebersihinnya! :x Btw, aku memang lebih zucca senjata "genggam" daripada senjata "serbu" lantaran sebab karena menyimpannya mudah, perawatannya juga nggak ribet dan terasa nyaman di tangan! :twisted:
Siggyku beberapa waktu yang lalu:
HAPPINESS IS A WARM GUN
(with apology to Lennon-McCartney)[/list:u]
namun apa salahnya memberi nasehat... karena walau tidak d jalankan sekalipun...
paling tidak kita berusaha u membantu org lain...
tidak semua akan mendengar dan menjalankan nasehat kita... namun tidak semua juga tidak mendengar dan menjalankan nasehat kita...
semua memiliki effek tersendiri bagi setiap org yg d nasehati....
jika masih memiliki kemungkinan... lalu knp tidak....
(mungkin seperti itu...........xixiixixixiixixiixix)
@ Mentor :
Makasi udah di jawab soal "GUN".
Kesimpulannya, 'yang pas ditangan itu yang mantap"
Bukannya yang pas di "ass ****" :oops:
@ de Hani ... not de hati 8) :
Kog ngomongin periiiiih di mata sih.
Jadi inget waktu 'kecipratan' mani di mata gue.
Sumpehhhh ... perih banget! :twisted: :twisted:
Malah sempet gue foto wajah gue abis kecipratan.
Ya Allah ... mirip Si Buta dari gua hantu!