Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh
Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.
Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.
Astrologi JAWA/BALI (Pawukon)
Iseng-iseng coba lihat astrologi Jawa-Bali di sini:
http://ki-demang.com/php_files/03 kalender pawukon on line.php
Wuku gue - Watugunung
- Dewa Bumi : Bethara Antaboga.
- Pohonnya Wijaya Kusuma : Menjalani hidup sebagai pendeta.
- Burungnya Gogik : banyak bicara bernada nasehat.
- Menghadap candi : suka menjalani lakubrata.
- Watugunung gerah uripe (sakit hidupnya) : Orang yang selalu kesusahan akibat ulahnya sendiri.
- Aralnya : dianiaya.
- Sedekah/sesaji : kupat dan juadah, makanan bermacam-macam rasa (manis, asin, asam, sepet, pedas, dan pahit).
- Do'anya : barik.
- Kala Jaya Bumi : ada di timur menghadap ke barat. Saat wukunya berjalan selama 7 hari, sebaiknya menghindari bepergian yang menuju ke timur.
- Watugunung pepagera njaba patining wreksa narendra (meski dipagari rapat diluar, matinya pohon raja) : Watugunung kejatuhan para pemimpin.
- Wuku Watu Gunung baik untuk mencari penyembuhan, menanam, berteman, berbesanan. Tidak baik untuk membuat pagar pekarangan dan menyimpan harta benda.
BATHARA ANTABOGA
[/list:u]***
Nasib dan Peruntungan Menurut Pawukon
Jumat, 13 Jun 2003 18:11
Menurut pawukon tiap wuku mempunyai dewa. Para dewa itu digambarkan sedang duduk diatas singgasana, dikelilingi kelengkapan upacaranya. Kelengkapan upacara itu berbentuk kayu (baca=pohon), burung, gedhong (kotak penyimpan harta berbentuk rumah), atau kadang-kadang berbentuk candi. Adapula kelengkapan yang berbentuk umbul-umbul.
Para dewa itu ada yang digambarkan sedang merendam salah satu kakinya di dalam air pada suatu bejana. Namun dalam menyebutkan kaki mana yang direndam, tidak disebut kaki kiri atau kanan, tetapi kaki depan atau belakang. Hal itu dapat dimengerti, sebab dewa-dewa digambarkan sebagai wayang, sedangkan wayang merupakan gambar dua dimensional dekoratif. Bahkan pada gambar pawukon, dewa yang sedang duduk di singgasana itu diwujudkan dalam posisi berdiri, seperti adegan dalam pergelaran wayang kulit.
Sifat dewa dan semua kelengkapannya itu, dianggap membentuk sifat dan peruntungan manusia yang lahir pada suatu wuku. Misalnya seorang yang lahir pada wuku Tolu, akan mempunyai sifat seperti dewa Bayu, ditambah sifat benda upacara yang mengelilinginya. Kecuali sifat dan peruntungan seseorang, dalam pawukon dapat diketahui hari baik, hari naas, serta bentuk bencana yang mengancam orang itu sesuai dengan wukunya.Misalnya orang lahir pada wuku Gumbreg mempunyai bencana bawaan tenggelam atau hanyut dalam air bah. Atau orang yang lahir pada wuku Wukir, terancam bencana bawaan dianiaya oleh orang.
Yang menarik dalam pawukon adalah bahwa hari naas dan bencana bawaan itu dapat dihindari dengan melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. Melakukan sesuatu itu misalnya dengan selamatan atau sedekah. Untuk selamatan sering dijumpai istilah : sega dang-dangan beras sepitrah (nasi yang waktu ditanak berasnya berjumlah sepitrah).
Ada dua pengertian tentang ukuran sepitrah ini. Pengertian pertama adalah ukuran beras yang difitrahkan untuk satu orang pada waktu hari raya Lebaran, yakni 2,5 kilogram. Pengertian kedua adalah seperti penjelasan Bapak Lurah Wibisono dan Direktorat Kesenian Jakarta. Yakni perkalian jumlah neptu weton seseorang dengan takaran beras. Takaran ini dapat beraneka ragam, menurut perkiraan kebutuhan.
Misalnya untuk kebutuhan kecil (yang diundang makan sedikit) takaran dapat berupa sendok. Untuk kebutuhan lebih besar, takaran itu dapat berupa cangkir. Untuk kebutuhan lebih besar lagi, takaran dapat berupa beruk (tempurung kelapa).
Neptu adalah nilai yang diberikan pada hari-hari saptawara dan pancawara, yaitu: Ahad = 5, Senin = 4, Selasa = 3, Rabu = 7, Kamis = 8, Jumat = 6, Sabtu = 9, Pahing = 9, Pon = 7, Wage = 4, Kliwon = 8, Legi = 5.
Weton adalah hari lahir menurut pengertian tradisi Jawa, yaitu hari saptawara dan hari pancawara pada saat seseorang dilahirkan. Misalnya orang yang lahir pada hari Jumat Kliwon, maka neptu wetonnya adalah: 6 + 8 = 14. Jadi beras sepitrah baginya adalah 14 takar.
Menurut pawukon tiap wuku mempunyai kedudukan sebagai berikut :
- Sinta, Galungan, Maktal : Timur Laut
- Landep, Kuningan, Wuye : Barat
- Wukir, Langkir, Manahil : Tenggara
- Kuranthil, Mandasiya,Prangbakat : Bawah
- Tolu, Julungpujut, Bala : Barat Laut
- Gumbreg, Pahang, Wugu : Selatan
- Warigalit, Kuruwelut, Wayang : Atas
- Warigagung, Merakeh, Kulawu : Utara
- Julungwangi, Tambir, Dhukut : Barat Daya
- Sungsang, Medhangkungan, Watugunung : Timur[/list:u]Untuk wuku yang tempat kedudukannya di atas, bentuk larangannya adalah naik, misalnya dilarang memanjat, atau melakukan perjalanan naik gunung. Saya tidak tahu apakah larangan naik itu termasuk melakukan perjalanan menumpang pesawat udara. Sedang untuk wuku yang tempat kedudukannya di bawah, bentuk larangannya adalah jangan menuruni gunung atau jangan menggali, misalnya membuat sumur.
Kemudian tiap wuku itu disimpulkan dalam bentuk pacandran, yaitu gambaran atau kesan selintas atas wuku, dalam kata-kata singkat. Misalnya dalam wuku Prangbakat diberi candra sebagai waringin rungkat (beringin tumbang), untuk menyimpulkan sifat keras hati, cekatan, berani, tekun, dan mudah timbul rasa iba.
Sumber: http://www.astaga.com/misteri/index.php?id=67175&cat=401
Comments
05. Windu-Lambang Windu : Sengara, Lambang : Kulawu
06. Nama Wuku Wukir
07. Mongso Kapitu - Palguna (22/11 s/d 02/02)
08. Sadwara Uwas
09. Hastawara / Padewan Kala
10. Sangawara / Padangon Wurung
11. Saptawara / Pancasuda Satrya Wibawa
12. Rakam Sanggar Waringin
13. Paarasan Aras Pepet
Perwatakan Wuku : Wukir
Dewa Bumi : Bethara Mahayekti.
Pohonnya Nagasari : watanya prihatin.
> drama queen?
Burungnya Manyar : tidak mau dilebihi.
>rada sombong berarti ya gw
Gedhongnya di depan :
Suka memperlihatkan kekayaannya dan dermawan.
>untung ada dermawannya (fiuh)
Wukir asri saka kadohan, yen dicedhaki mbilaheni :
Wukir / gunung, (nampak indah dari kejauhan, kalau didekati berbahaya) : tidak diketahui isi hatinya dan berwatak suka memerintah.
> syerem! hehehehehehehe
Aralnya : dianiaya.
> ckckckckckckckck
Sedekah / sesaji :
Nnasi uduk dang-dangan beras senilai zakat fitrah, lauknya ayam putih dan kuluban (rebusan daun) lima macam.
Do'anya : rajukna, slawatnya : 5 ketheng.
Kala Jaya Bumi : ada di tenggara menghadap barat laut.
Selama 7 hari menghindari bepergian ke arah tenggara.
Wukir sato wana (hewan hutan) lesu :
Memiliki pengaruh menundukkan hutan.
>maksudnya apa ya?
Wuku Wukir baik untuk mantu, memperbaiki apa saja, berteman tulus.
Tidak baik untuk pergi tetirah, mengobati penyakit, memasang tumbal, dan mendirikan rumah.
Dewa Bumi : Bethara Gana.
Pohonnya Tangan : suka kegiatan tidak mau menganggur.
Burungnya Nori :
Boros, dermawan, jauh rejekinya, hatinya jahat dan serakah. (dermawan atau serakah nih???)
Sungsang mega mendhung :
Wataknya peteng atine (tega, berani).
Aralnya : terkena besi.
Sedekah / sesaji :
Nasi dang-dangan beras senilai zakat fitrah, lauknya ayam dan bebek dimasak apa saja, urap dari sembilan macam daun-daunan.
Do'anya : slamet kabul, slawatnya : 10 ketheng.
Kala Jaya Bumi : ada di timur menghadap ke barat.
Saat wukunya berjalan selam 7 hari, sebaiknya menghindari bepergian menuju ke timur.
Sungsang wurung tiba (datangnya api) : kehadirannya bagaikan datangnya api, menerangi, berwibawa, tetapi juga membuat gerah orang.
Wuku Sungsang baik untuk mencari nafkah, pindah tempat, berteman, berkerabat, berbesanan, mbabar kain batik, menanam.
Tidak baik untuk memanjat, menebang kayu kebun, pergi jauh, bersenang-senang, beramai-ramai dan berperang.
kalo gw lumayan cocok
soalnya gw mank type pencari kawan yg benar2 berdasarkan feeling gw kalo dia tuh sahabat sejati hehehehehehe alias pertemanan tulus, kalo gw ada salah dia gak ngomong dibelakang, dia langsung bilang blak2an, itu baru teman sejati! karena dia berani protes atas sikap kita yg bikin dia gak enak, dan gw jg type org rada2 liberal dan cuek, gak terlalu pake perasaan dlm interaksi ma org laen hehehehehe kejam ya gw
trus gw mank kyk gunung itu
susah bgt dibongkar2 isi hati gw
karena entah darimana gw punya kemampuan mendeteksi kalo gw lagi "di test" ama org lain, jadi kalo mereka biasanya bertanya dgn maksud ngetes gw biasanya gw suka ngasih jawaban ngasal yg malah bikin gondok si penanya hahahahahahahahahaha
tidak mau dilebihi ada benarnya juga
gw gak tau, kalo ada org yg DENGAN SENGAJA mencoba melebih2kan apa yg ada pada dirinya di hadapan gw, bisa2 gw bikin bete dia hahahahahahaha
itu aja seh
pada dasarnya
kita harus saling memahami kelebihan dan kekurangan orang lain
dan jg jgn lupa mencoba terus perbaiki kekurangan dlm diri kita jg
gw jg terus berusaha memperbaiki sifat2 gw yg kurang baik walaupun sebenarnya susah, teruslah berinteraksi dgn org lain dlm lingkungan, karena kita bisa belajar bnyk ttg diri kita sendiri, intinya just BE YOUR SELF
and people will know U as U, so they will treat u well
8)
tp banyak yg ga tau apaan yg dimaksud,,,
:roll:
50% bener.
Gw emang ga suka nganggur (cuma sayang angin-anginan. Interest gw bisa berubah dlm hitungan detik :? ). Dermawan... Hmmm... rada bener juga sih, soalnya kalo gw udah sayang sama satu orang, gw rela ngasih nyawa gw sama doi. Tapi kalo gw dijahati orang..... Gw ambil nyawa dia :twisted:
Ga bisa dijadikan patokan pasti. Tp rata2 yang gw tes pake Pawukon cocok semua (setidaknya 50%)
Pawukon - Wuku Manahil
05. Windu-Lambang Windu : Sengara, Lambang : Kulawu
06. Nama Wuku Manahil
07. Mongso Karolas - Asuji (12/05 s/d 21/06)
08. Sadwara Aryang
09. Hastawara / Padewan Uma
10. Sangawara / Padangon Jagur
11. Saptawara / Pancasuda Sumur Sinaba
12. Rakam Macan Ketawan
13. Paarasan Aras Tuding
Perwatakan Wuku : Manahil
Dewa Bumi : Bethara Gatra.
Pohonnya Tigaron (Tiga Daun) : sedikit bekerja (pemalas).
Burungnya Sepahan : baik nafkahnya.
Memangku Tombak : tajam intuisi batinnya.
Membelakangi air : dingin emosinya.
Manahil lintang agung awor mungsuh (bintang agung bersinar bersama musuh) : pencemburu.
Aralnya : Kena besi.
Sedekah / sesaji :
Nasi liwet lauknya ayam dan ikan air, sayur bermacam-macam, sambal gepeng.
Do'anya : ngumur, slawatnya : uang baru senilai 10 ketheng.
Kala Jaya Bumi : ada di tenggara menghadap ke barat laut.
Saat wukunya berjalan selama 7 hari, sebaiknya menghindari bepergian yang menuju arah tenggara.
Manahil wiji kapapas : benih terpangkas.
Wuku Manahil baik untuk mencari obat atau syarat srana, membuat bendungan, membuka kuburan, menyelesaikan pertengkaran.
Tidak baik untuk menjatuhkan biji, mantu dan mencari sambilan.
Gak ngerti neh maksudnya apa aja ^_^
Yg mnurut gw bener tu klo gw (agak) pencemburu hehehe...klo tajam intuisinya kadang2 aja...(gw pernah kluar kamar kost malam2 k gerbang depan bawain kunci, dan ternyata udah ada tmen gw yang datang dan dia br mau minta bukain pintu hehe...)
semoga berguna sepanjang masa
akhirnya nemuin website jawa ... selain penanggalan jawa, ada juga bisa dengerin macapat-macapat kayak dandhanggula, maskumambang, dll ... asyik lho!!! ada gak yah website yang bisa download tembang-tembang itu??? ingin dimasukin ke ipod neh ...
http://www.heritageofjava.com/MP3/index.html
eh wayang kulit udah dideclare sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity ya oleh UNESCO
http://kompas.com/kompas-cetak/0401/10/dikbud/792597.htm
(eh ... salah ... harusnya matur nuwun!!! matur nuwun!!! matur nuwun!!!)
muuuaaacccchhhh!!!
(eh ... salah lagi ... harusnya ... hmmm ... apa yah??? ndalem gusti??? ... hihihi ... gak tau mas ... )
:roll: :roll: :roll:
wekekekekekekekek
gw jg sama pas coba buka wuku seseorang
kyknya tergolong makhluk siluman hehehehehehe
becanda deng!
8)
Perwatakan Wuku : Langkir
Dewa Bumi : Bethara Kala.
Pohonnya Cemara Sol (roboh) dan Pohon Ingas :
Auranya panas, sehingga tidak bisa dijadikan tempat berlindung, kurang baik wataknya dan suka berbuat jahat.
Burungnya Gemak :
Wataknya berani bertindak jahat dan tidak baik.
Langkir uripe sarwa oyod (hidupnya serba akar) :
Hatinya kaku sehingga menyusahkan diri sendiri.
Aralnya : yang dihadapi kecurian dan berkelahi.
Sedekah / sesaji :
Nasi pulen dang-dangan senilai zakat fitrah, lauknya daging kambing atau ikan air di lembaran, bermacam-macam 9 sayur.
Do'anya : slamet pina.
Kala Jaya Bumi : ada di tenggara menghadap ke barat laut.
Saat wukunya berjalan selama 7 hari, sebaiknya menghindari bepergian yang menuju arah tenggara.
Langkir ana kang wani (ada yang berani) : sering mendapat musuh.
Wuku Langkir baik untuk menanam, bepergian, berbesanan, mewarangi senjata, menobati penyakit.
Tidak baik untuk berkhianat, berperkara dan bertengkar.
Koyoke- watak-e kaku sanget, nggih?