BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

R E U N I (20 TAHUN KEMUDIAN)

edited February 2008 in BoyzRoom
tulisan ini gw dapatkan di sebuah milis pengembangan diri.

ternyata tidak ada yg tau asa depan.

yg bisa kita lakukan adalah today, we must do, be and give the best..

semoga bermanfaat dan bisa diambil pelajaran dari cerita ini.


regards

mulky

=================================================
Reuni dengan teman-teman lama selalu bisa memberikan kejutan-kejutan, yang menyenangkan ataupun tidak. Apalagi setelah berpisah dua puluh tahun. Dalam sebuah reuni 'tanpa direncanakan' dengan teman-teman kuliah dua puluh tahun yang lalu berbagai cerita disampaikan oleh masing-masing. Setelah puas mengomentari penampilan fisik masing-masing," Kok berubah drastis? Kok 'panggah' saja? Dandy amat kamu sekarang, punya istri baru ya ? Rambutmu kamu taruh dimana? Badan melar gitu kok ya nekat pakai baju ketat" dan lain-lain. Dilanjutkan dengan bertanya bagaimana kabar masing-masing, berapa anak, bagaimana pekerjaan ,danlain-lain.

Percakapan dengan tidak terasa mengalir begitu saja.

"Piye kabarnya si Ina, ada yang tahu nggak?"

Tiba-tiba ada yang bertanya tentang seorang teman yang jadi 'bunga' kelas karena kecantikannya dan menjadi rebutan banyak 'kumbang' termasuk kami-kami ini.

"Lho, dia kan udah meninggal setahun yang lalu karena penyakit ginjal. Cukup lama lho dia menderita karena harus cuci darah seminggu dua kali. " Seseorang menyahut

Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Diam-diam saya bersyukur nggak 'jadian' sama dia. Soalnya dia juga nggak mau sama saya sih!

"Eh, tahu nggak. Si Ani sekarang tinggal di Australia lho!"

"Lho kok bisa ? Apa suaminya disekolahkan lagi ?"

"Hi...hi..! Nggak tahu ya! Dia kan udah cerai dengan suaminya yang lalu dan lantas kawin sama bule Strali."

"Haa..?!

Saya tidak bisa menahan rasa terkejut saya. Bagaimana mungkin teman yang dianggap pasangan paling ideal waktu itu bisa cerai dan kemudian kawin dengan bule dan tinggal di Australi. (Lantas bagaimana dengan anak dan suaminya ya ? Padahal suaminya baik sekali lho!)

"Eh, tahu si Anu nggak.. dia sekarang udah jadi pejabat penting di Departemen Perhubungan. Kalau mau ketemu Menteri Perhubungan mesti lewat dia katanya."

"Ha..?! Anak 'lolak-lolok' gitu bisa jadi pejabat penting ?!"

Surprise. Padahal dulu saya 'meramal' teman yang satu ini bakal kesulitan dalam kariernya. Lha wong kemampuannya pas-pasan dan penampilannya 'ndeso' gitu. Tapi..nasib orang siapa tahu?

"Masih ingat si Ina ? Dia sekarang udah hampir menyelesaikan program Doktornya lho!

"Ha.?! Bagaimana bisa ? Dulu diakan hampir drop-out karena nilainya ancur-ancuran ?!

"Ya, setelah lulus ia lalu melamar jadi dosen di luar Jawa. Disana kariernya melaju dengan mulus.Ia sekarang jadi Ketua Jurusan"

Another surprise. hampir tidak pernah terbayangkan oleh saya bahwa teman yang satu ini akan berkarir jadi dosen. Bagaimana mungkin, sedangkan jadi mahasiswa saja dulunya dia kami anggap 'tidak layak' saking rendahnya prestasi akademisnya. Tapi sekarang... hampir menyelesaikan program doktornya. What a surprise!

Ternyata bukan hanya dia yang berkarir jadi dosen. Ada empat teman lainnya yang berkarir sama di berbagai PTN bergengsi di berbagai kota. Dan hampir semua dari mereka justru teman-teman yang tidak memiliki prestasi akademis!

Salah seorang diantaranya bahkan begitu pendiamnya sampai kami beri nama sebutan 'Gong', kalau tidak dipukul tidak berbunyi. Kok bisa-bisanya ia jadi dosen dan ngajar di depan kelas! Dunia memang penuh kejutan. Sejenak kami kemudian saling olok karena ternyata karier kami yang dulunya punya prestasi akademik lebih baik ternyata tidak secemerlang teman yang dulu kami anggap 'di bawah anjing' alias 'underdog' itu.

"Si Fulan gimana kabarnya ? Ada yang tahu, nggak" Si Fulan ini
'the brightest student' di angkatan kami dan merupakan kebanggaan kelas kami "Kasihan lho dia. Setelah keluar dari bank karena rasionalisasi dan bertahun-tahun ngak punya pekerjaan tetap sekarang dia terpaksa menerima pekerjaan ngajar mulai Subuh hingga Isya'"

"Ha.!"

Kami sejenak terpana membayangkan betapa nasib 'menelikung' teman yang 'bright' ini. Dulu rasanya kami semua yakin bahwa ia pasti akan memiliki masa depan yang cerah karena kepintarannya. Ia dengan mudah diterima bekerja di bank terkenal dan kariernya meroket. Terakhir ia menjabat sebagai kepala cabang dan kariernya amblas setelah bank tersebut kena likuidasi. Ia mencoba melamar ke bank-bank lain tapi prospek perbankan ternyata tidak bersahabat lagi dengannya. Dengan sisa-sisa tabungannya ia mencoba bertahan sampai akhirnya ia harus menyadari bahwa ia harus bekerja apa saja. Mengajar bahasa Inggris privat dan di sekolah-sekolah swasta mungkin adalah satu-satunya pilihan yang tersisa.

Seorang teman lain yang juga memiliki prestasi akademik tinggi ternyata nasibnya juga tidak bisa dikatakan cerah. Kariernya datar saja, termasuk kemampuan finansialnya. Ada juga seorang teman yang termasuk 'Top Gun' yang bekerja di BUMN dan memiliki karir cerah tapi mendapat masalah dalam kehidupan keluarganya.

Want to hear another surprise ? Seorang teman yang kami panggil 'Pak Kyai' saking alimnya ternyata kecantol dengan 'santri'nya dan membuat keluarganya berantakan. Padahal dulu dia selalu menasihati saya agar jangan mempemainkan hati wanita kalau dia lihat saya sudah mulai pedekate pada gadis lain. Dalam hati saya istighfar berkali-kali. Kok bisa ya.?!

Dua puluh tahun waktu berlalu dan begitu banyak peristiwa terjadi. Hidup memang penuh dengan kejutan yang tidak terduga. Saya masih juga sulit untuk mengerti bagaimana nasib bisa mempermainkan hidup kita.

Padahal dulu saya iri banget pada teman-teman yang 'sempurna'. Otak encer, tongkrongan yahud, duit berlimpah, pergaulan luas. Everything was so easy for them. Eh., kok ya sekarang di 'sliding tackle' sama nasib. Alhamdulilah nasib tidak turut 'menjegal' saya. Dalam banyak hal justru nasib saya lebih baik daripada teman-teman yang dulunya rodanya ada di atas. Ya, Allah! Jadikan hamba termasuk golongan orang-orang yang bersyukur. Amin!
================================================

Comments

  • loe si ina ada 2 yah yg satu mati yg satu mao jadi doktor
  • mulky wrote:
    Ya, Allah! Jadikan hamba termasuk golongan orang-orang yang bersyukur. Amin!================================================
    dng bersyukur kita gak akan kekurangan koq.....
    (semua ada takaran dan waktu masing2....)
  • luar biasa ceritanya. kalau emang beneran bener2 salut. LIke it
  • revi wrote:
    luar biasa ceritanya. kalau emang beneran bener2 salut. LIke it

    terharu gw....
  • revi wrote:
    luar biasa ceritanya. kalau emang beneran bener2 salut. LIke it

    iya revi. ini nyata. artikel yg gw dapatkan dr sebuah milis pengembangan diri. dan pas dia nulis ini, ternyata salah satu membernya temen dia juga, dan karakternya ada di tulisannya diatas.
  • abxis wrote:
    loe si ina ada 2 yah
    yg satu mati
    yg satu mao jadi doktor
    yg kesatu ina mariana
    yg kedua ina nikeke
    :-)
  • Masa depan memang gk ada yang tau..
    Kejadian2 seperti ini sering terjadi bahkan dilingkungan terdekat saya..
    Kakak saya yg dimasa kecil sampai kuliah jadi anak bandel,ngelawan ortu,tukang berantem,tukang judi (menurut cerita ortu) sekarang menjadi anak kebanggaan ortu saya, menjadi salah satu pimpinan termuda di bumd terbesar di kota saya,agamanya paling tokcer,jd anak paling berbakti. Sampai2 keluarga di kampung pada kaget melihat perubahan dia. Gk ada yg pernah menyangka Secara mantan preman kampung jd anak alim.
    sepupu saya yg gk pernah niat kuliah alias masuk kuliah seenaknya aja dan nilai selalu pas2an, sekarang jd dosen dan melanjutkan kuliah di ptn terkenal.
    Teman sma saya yg terkenal pintar, berhenti kuliah dan sekarang cuma jd pelayan di warung.
    Sahabat terdekat saya yang semasa kecil hingga kuliah selalu lancar. Dari pendidikan,keuangan semuanya ok. Sekarang dah 3thn jd pengangguran.
    Ini cuma salah satu contoh bahwa hidup itu selalu berputar.
    Saya juga gk tau apa yg akan terjadi dengan saya dimasa datang, jujur saya sering merasa was was apakah saya bisa menjadi lebih baik dr sekarang atau malah menurun.
  • Ya Allah .. jangan jadikan hambamu ini orang yang gak pernah bersyukur akan kehidupan .. duh duh .. nasib gak bisa ditebak ...
  • abxis wrote:
    loe si ina ada 2 yah yg satu mati yg satu mao jadi doktor

    WAKAKAKAK

    abxis perhatian yak ternyata :lol: :lol: :lol:

    humm,,,ceritanya bagus nih, nasib emg gk bs ditebak :? :?
  • acil_inun wrote:
    Masa depan memang gk ada yang tau..
    Kejadian2 seperti ini sering terjadi bahkan dilingkungan terdekat saya..
    Kakak saya yg dimasa kecil sampai kuliah jadi anak bandel,ngelawan ortu,tukang berantem,tukang judi (menurut cerita ortu) sekarang menjadi anak kebanggaan ortu saya, menjadi salah satu pimpinan termuda di bumd terbesar di kota saya,agamanya paling tokcer,jd anak paling berbakti. Sampai2 keluarga di kampung pada kaget melihat perubahan dia. Gk ada yg pernah menyangka Secara mantan preman kampung jd anak alim.
    sepupu saya yg gk pernah niat kuliah alias masuk kuliah seenaknya aja dan nilai selalu pas2an, sekarang jd dosen dan melanjutkan kuliah di ptn terkenal.
    Teman sma saya yg terkenal pintar, berhenti kuliah dan sekarang cuma jd pelayan di warung.
    Sahabat terdekat saya yang semasa kecil hingga kuliah selalu lancar. Dari pendidikan,keuangan semuanya ok. Sekarang dah 3thn jd pengangguran.
    Ini cuma salah satu contoh bahwa hidup itu selalu berputar.
    Saya juga gk tau apa yg akan terjadi dengan saya dimasa datang, jujur saya sering merasa was was apakah saya bisa menjadi lebih baik dr sekarang atau malah menurun.

    yang bisa kita lakukan saat ini adalah be, do and give the best...

    kita gak tau kedepan seperti apa...

    usaha dan doa yg hanya bisa kita lakukan...selain itu syukur dan sabar harus selalu tertanam dalam jiwa kita

    semoga kita tidak tergilas , dan menjadi golongan orang2 yg bersyukur...

    buat yg islam:dalam salah satu surat di Al-Quran, Laindzakartum laadzidannakum, walinkafartum innaadzabillasyadid; barangsiapa bersyukur maka nikmatmu akan Ku tambah, dan barang siapa Ingkar maka AzabKu sangatlah pedih....

    regards


    mulky
  • BlueMoon wrote:
    abxis wrote:
    loe si ina ada 2 yah yg satu mati yg satu mao jadi doktor

    WAKAKAKAK

    abxis perhatian yak ternyata :lol: :lol: :lol:

    humm,,,ceritanya bagus nih, nasib emg gk bs ditebak :? :?
    hmmm bukan perhatian ini menandakan kalo gua baca dulu lol wkakkakak
  • masa depan biarlah masalah menjadi masa depan. lha wong kita ga bakalan tau besok masik hidup atau enggak. :D
Sign In or Register to comment.