'Sok tau' pada dasarnya adalah "merasa sudah cukup berpengetahuan" padahal sebenarnya kurang tahu. Masalahnya, orang yang sok tahu biasanya tidak menyadarinya. Lantas, bagaimana kita tahu bahwa kita 'sok tahu'? Mari kita mengambil hikmah yang bisa kita dapatkan melalui perspektif bahwa apakah kita termasuk dari 7 ciri dibawah ini.
1. Enggan Membaca
Orang yang 'sok tahu' pesimis akan kemampuannya. Sebelum berusaha semaksimal mungkin, ia lebih dulu berdalih, "Ngapain baca-baca teori. Mahamin aja sulitnya minta ampun. Saya adalah orang yg banyak makan asam garam. gak butuh teori. Yang penting prakteknya 'kan?"
Disisi lain, ada pula orang yang terlalu optimis dengan pengetahuannya, sehingga enggan memperdalam. Katanya, misalnya, "Ngapain baca-baca lagi. Toh udah pinter.” Mending buat kegiatan lain aja." Padahal, buku adalah sumber ilmu, sumber 'cahaya' yang tiada habis-habisnya menerangi kehidupan dunia.
2. Merendahkan Orang Lain Yang Tidak Sepaham
Bagi orang yang sok tahu, siapa saja yang bertentangan dengan pendapatnya, segera saja ia menuduh mereka bodoh, sesat, meremehkan agama, dan sebagainya. Ia merasa "Yang Maha Tahu", terlalu yakin bahwa pasti pandangan dirinyalah satu-satunya yang benar, sedangkan pandangan yang lain pasti salah.
Orang yang sok tahu cenderung menganggap kesalahan kecil sebagai dosa besar dan menjadikan dosa itu identik dengan kesesatan dan kekafiran! Lalu atas dasar itu dengan gampangnya ia mengeluarkan 'vonis hukuman mati/ neraka/sesat dsb”
3. Enggan Menulis
Orang yang sok tahu terlalu mengandalkan kemampuannya dalam mengingat-ingat dan menghafal pengetahuan atau ilmu yang diperolehnya. Ia enggan mencatat. "Ngerepotin," katanya. Seolah-olah, otaknya adalah almari baja yang isinya takkan hilang. Padahal, sifat lupa merupakan bagian dari ciri manusia. Orang yang sok tahu enggan mencatat setiap membaca, menyimak khutbah, kuliah, ceramah, dan sebagainya.
4. Membanggakan Keluasan Pengetahuan
Orang yang sok tahu membanggakan kepintarannya dengan memamerkan betapa ia banyak membaca, banyak menulis, banyak mendengar, banyak berceramah, dan sebagainya tanpa mau tau pendapat orang lain. Ia mengira, prestasi yang berupa luasnya pengetahuan membuat dia bagaikan orang pintar sehingga tidak perlu nasihat (ilmu) orang lain.
5. Menutup Telinga dan Membuang Muka Bila Mendengar Pendapat Lain
Orang yang sok tahu tidak memberi peluang untuk berdiskusi dengan orang lain. Kalau toh ia memasuki forum diskusi di suatu situs, misalnya, ia melakukannya bukan untuk mempertimbangkan pendapat yang berbeda dengan pandangan yang selama ini ia anut, melainkan untuk mengumandangkan pendapatnya sendiri. Ia hanya melihat selayang pandang gagasan orang-orang lain, lalu menyerang mereka bila berlainan dengannya. Ia tidak mau tahu bagaimana mereka berhujjah (berargumentasi).
Di samping itu, orang yang sok tahu itu bersikap fanatik pada pendapat golongannya sendiri. Seolah-olah ia berseru, "Adalah hak kami untuk berbicara dan adalah kewajiban kalian untuk mendengarkan. Hak kami menetapkan, kewajiban kalian mengikuti kami. Pendapat kami semuanya benar, pendapat kalian banyak salahnya." Orang yang terlalu fanatik itu tidak mengakui jalan tengah
6. Suka Menyatakan Pendapat Tanpa Dasar Yang Kuat
Orang yang sok tahu gemar menyampaikan pendapatnya tanpa memeriksa kuat-lemahnya dasar-dasarnya. Ia suka berkata, "Menurut saya begini.... ini sudah jelas melarang begitu...." dan sebagainya, padahal yang ia ucapkan sesungguhnya hanyalah, "Menurut saya begini.... Saya melarang keras engkau begitu...." dan seterusnya. Kalau toh ia berkata, "Menurut saya bla bla bla....", ia hanya mengemukakan opini pribadinya belaka tanpa disertai dalil yang kuat.
7. Suka Berdebat Kusir
Jika pendapatnya dikritik orang lain, orang yang sok tahu itu berusaha keras mempertahankan pandangannya dan balas menyerang balik pengkritiknya. Ia enggan mencari celah-celah kelemahan di dalam pendapatnya sendiri ataupun sisi-sisi kelebihan lawan diskusinya. Sebaliknya, ia tekun mencari-cari kekurangan lawan debatnya dan menonjol-nonjolkan kekuatan pendapatnya. Dengan kata lain, setiap berdiskusi ia bertujuan memenangkan perdebatan, bukan mencari kebenaran.
Demikianlah beberapa ciri orang yang sok tahu dalam pemahaman saya. Dengan mengenali ciri-ciri tersebut, semoga kita masing-masing dapat melakukan introspeksi dan memperbaiki diri sehingga kita tidak menjadi orang yang sok tahu. Aamien.
Comments
gw enggan membaca T~T... lebi suka nonton daripada baca buku... males liatna tulisan semua gitu =3="
Gw enggan menulis... swt d hare gene nulis... ngetik di laptop ato di HP juga isa GG...
Membuang muka jika mendengar pendapat org lain... eng~ bukan maksudkuw membuang muka... tapi~ gw malu tiap org ngeliat muka gw >___<"
Duuuh... Yummy nian pokoknya
tujuan debat memang buat menjatuhkan argumen lawat debat, kalau nggak bukan debat namanya. dalam debat memang harus mencari kelemahan argumen lawan debat, menunjukkan logikanya yang bengkok, harus menonjolkan kekuatan argumen sendiri dst.
memang itu tujuan debat. beda dengan diskusi, sarasehan, workshop dll (walaupun didalam semua itu pasti ada unsur debatnya).
debat yang dewasa itu sehat, dengan debat ... kelemahan argumen terbuka, kekuatan argumen muncul ... dengan demikian kebenaran akhirnya muncul juga bukan.
yang perlu diingat dalam debat adalah yang diserang adalah argumennya bukan orangnya, jadi nggak ada alasan buat emosi bukan?
bedanya debat dengan debat kusir, cuma pada mutu argumen-argumennya aja tapi tujuannya sama mematahkan argumen lawan debat (ingat yang dipatahkan adalah argumennya bukan pribadi orangnya)
ps: debat itu mirip pertandingan olah raga aja, ada lombanya, ada debating society segala
ADA SATU HAL YG DIA LUPAKAN, YAITU : DIA ITU KEBANYAKAN TEORI, TAPI TIDAK MELIHAT FAKTA YG JELAS2 ADALAH BUKTI DARI SUATU HAL YG MENJADI SAYARAT MUTLAK UTK BISA DI-GENERAL-ISASIKAN.
MAKLUMLAH, NAMANYA JUGA BANCHI TOLOL
HEHEHEHEHE
selamat bernyampah ria....
ADA SATU HAL YG DIA LUPAKAN, YAITU : DIA ITU KEBANYAKAN TEORI, TAPI TIDAK MELIHAT FAKTA YG JELAS2 ADALAH BUKTI DARI SUATU HAL YG MENJADI SAYARAT MUTLAK UTK BISA DI-GENERAL-ISASIKAN.
MAKLUMLAH, NAMANYA JUGA BANCHI TOLOL
HEHEHEHEHE
selamat bernyampah ria....
wogh~
ngaca-
Ada tuh, di tpt kerja gw org yg sotoynya minta ampun. Ujung-ujungnya ketauan kalo dia sbenernya gak tau apa2. Untung skarang dia dah keluar.
fiuhhh!
mas, menulis gak harus tulis tangan loh..bisa juga ngetik di laptop ato HP dsb lah..
mas, yg saya tampilkan adalah debat kusir gak ada fakta/ data ilmiah. serta sahut menyahut gak ada juntrungan. klo debat sehat, malah baik sekali, sebagai pembelajaran dari bagian demokrasi dan toleransi.
dan saya sepakat dengan yg anda tulis diatas..
saya memakai perspektif "kita"..artinya termasuk saya, anda dan pembaca lainnya....
so, mari "kita" sadari sendiri. "kita" yg mana dan ada dimana...
hehehehehehe
still wanna be my friend?
8)
GPP , loe bole2 aja sok tau asalkan emang bener2 tau, malah dgn ke-sok tahuan loe itu bisa menyuarakan berbagai info yg sebelumnya tdk diketahui org2 yg tdk tahu
asal jangan gak tau trus berlagak tahu , contohnya ya yg punya warung ini...tolol abis
hehehehe