It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
I'm also with Alex and Bagistav... :oops: :oops: :oops:
elo terbuat dari lilin?
ato cream?
ato karamel?
ato ......
:shock: :shock: :shock:
buktinya kmrn gw ampe ngantri berjam2 cuma buat dapetin tuh tiket nonton...........ngantri dari jam 1 baru dpt buat yg jam 8 malem............
GiLeee benerrrr...padahal udah seminggu lebih tuh film.......masih bnyk aja yg mau nontonnnn........
KELEBIHAN:
Fedi Nuril ganteng
Beautiful scenes
Terasa dekat di hati banyak orang Indo
Menambah ragam perfilman indonesia
KEKURANGAN:
Fedi Nuril kan seharusnya memainkan sosok beragama bukan cuma alim, jadi overall akting dia bagus hanya dalam menampilkan wajah orang desa n suara renyah,hehehe...tapi dia gagal dalam menunjukkan sosok orang yang sudah menempa batinnya dengan al-quran dan salat, karena yang ada dia seperti ngikut sana ngikut sini....
Setting mesir kurang.......
Banyak hal bagus dari novel yang disia-siakan...
Menurut gw, film ini bagus sebagai pembelajaran kalau ketika film yang memiliki dasar kualitas bagus bisa rusak di sana sini karena 1 hal, KOMERSIL.......seandainya mereka berpikir kalo filmnya berkualitas, terus menang award di dlm n luar negeri, pasti nama semua orang yang terlibat akan naik namanya dan duit pun bertambah....maaf klo naif,hehe
Lalu terlalu banyak tokoh di film itu yang 'mampu' berbahasa Indonesia. Padahal settingnya bukannya di Mesir? Mulai suster rumah sakit, sipir di penjara, sampai hakim di pengadilan. Seolah2 ada rumah sakit dan pengadilan khusus untuk orang Indonesia di sana.
Gua termasuk salah satu yang menonton film ini dari bajakan yang terlihat sangat original itu. 8)
Kenapa banyak bahasa Indonesia? Lebih karena alasan efisiensi aja kayaknya. Daripada harus membayar jasa penerjemah lagi. Lagipula bahasa Indonesia itu kan seolah-olah adalah bahasa Arab. Makanya sesekali tetap muncul kalimat-kalimat dalam bahasa Arab.
Tentang Aisha, kayaknya bukan inkonsisten. Dia cuma mau menunjukkan bahwa Fahri gak perlu merasa jengah karena Aisha lebih kaya. Di bukunya dibahas agak lebih panjang mengenai hal ini. Malah ada bagian saat mereka benar-benar memanjakan diri dan sedikit "bermewah-mewahan" saat berbulan madu. Menyogok hakim itu kan karena dia udah gak tahu harus berbuat apa supaya Fahri bebas. Tapi akhirnya tak jadi dilaksanakan karena dicegah oleh Fahri kan.