It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Lupa, yang jelas pas kejuaraan beregu juga deh seinget gw
keknya pas Thomas Cup 2004 deh...... yg warnanya kombinasi meraH ama loreng2 item klo ga salah...... yg gw liat waktu itu keknya kaosnya TH agak kedodoran gt ya???
Tim Indo pake baju tangan buntung gt
Hehe...
sbenarnya kt memiliki bnyak mantan atlit yg bs dijadikan pelatih yg profesional,,bkn meragukan nasionalisme mrka tp knp mrka kurang bs menghargai negara kt sndiri,,di satu si2 memang ini salah pmerintah yg kurang perhatian trhdp mantan atlit,,liat china dimana smua mantan atlit bltngksnya disebar ke pelosok daerah utk melatih bi2t di daerah,,seandainya saja mantan2 atlit kt disebar ke semua pnjuru daerah tentu dgn perhatian dr pmerintah dgn pemberian gaji yg layak pasti kt bs bangkit kembali,,
masalah dana memang mslh klasik dlm olhrg indonesia tdk trkecuali bltngks,,namun bnyak brbgai cr untuk mencr dana,,
salah satunya adlh dgn program csr perushan,,sdh saatnya pemrinth pusat maupun daerah mengajak perusahaan2 utk brsedia melakukan program csr dalam memajukan bltngks,,
selain itu sdh saatnya juga klub2 bltngks menjalankan konsep industri olahraga dlm manajemannya,,saya rasa dgn menjadikan klub bltngks sbg industri olahraga dan trus mendesak perusahaan dgn program csr permasalahan dana akan trselesaikan,,kemandirian olahraga akan trwujud bila permasalahan dana terselesaikan
sbenarnya kt memiliki bnyak mantan atlit yg bs dijadikan pelatih yg profesional,,bkn meragukan nasionalisme mrka tp knp mrka kurang bs menghargai negara kt sndiri,,di satu si2 memang ini salah pmerintah yg kurang perhatian trhdp mantan atlit,,liat china dimana smua mantan atlit bltngksnya disebar ke pelosok daerah utk melatih bi2t di daerah,,seandainya saja mantan2 atlit kt disebar ke semua pnjuru daerah tentu dgn perhatian dr pmerintah dgn pemberian gaji yg layak pasti kt bs bangkit kembali,,
masalah dana memang mslh klasik dlm olhrg indonesia tdk trkecuali bltngks,,namun bnyak brbgai cr untuk mencr dana,,
salah satunya adlh dgn program csr perushan,,sdh saatnya pemrinth pusat maupun daerah mengajak perusahaan2 utk brsedia melakukan program csr dalam memajukan bltngks,,
selain itu sdh saatnya juga klub2 bltngks menjalankan konsep industri olahraga dlm manajemannya,,saya rasa dgn menjadikan klub bltngks sbg industri olahraga dan trus mendesak perusahaan dgn program csr permasalahan dana akan trselesaikan,,kemandirian olahraga akan trwujud bila permasalahan dana terselesaikan
Secara di Indo masa depan atlet ga jelas gt
Kadang2 aja pemain msh keluar kocek sendiri bt tanding keluar negeri
Indo sungguh memalukan
Negara besar tp uang pas2an
Ga heran klo byk pelatih / pemain hijrah ke luar
ngga boleh ngomong gitu dunk...
Posted by valsus on 05/24/2009
JAKARTA - Perjuangan PB PBSI untuk mendapatkan pelatih sebagus Hendrawan bakal sulit terwujud. Penyebabnya, keterbatasan dana yang menurunkan daya saing otoritas olahraga tepok bulu tanah air itu. Seperti Hendrawan yang segera melatih Malaysia, di luar negeri pelatih lokal bisa mendapatkan gaji lebih banyak daripada penghasilan di Pelatnas Cipayung.
Fakta itu disampaikan oleh Bendahara PB PBSI Djendjen Zaenanasri. “Kalau bersaing dengan negara lain, kami akan kalah. Sebab, kisaran honor yang ditawarkan negara lain jauh lebih besar,” terang Djendjen di Jakarta kemarin (20/5).
Dia mencontohkan, pelatih pelatnas hanya menerima honor sebesar Rp 15-20 juta setiap bulan dan tak ada jaminan uang pensiun setelah merampungkan tugasnya. Nilai itu jauh di bawah Atik Jauhari yang kini memoles India. Dalam sebulan, dia mendapatkan honor mencapai Rp 56 juta.
Asep Suharno yang kini menangani Singapura jauh lebih beruntung. Setiap bulan koceknya mendapat tambahan Rp 86 juta. “Setahu saya, nilai tertinggi dipegang Rexy Mainaky. Sebagai pelatih ganda di Malaysia, dia mendapatkan uang saku mencapai Rp 100 juta,” terang Djendjen. Artinya, gaji Rexy sebulan besarnya lima kali gaji pelatih Cipayung.
Bahkan, di beberapa negara, Djendjen mendapati pelatih yang memperoleh fasilitas pensiun layaknya pegawai negeri sipil di tanah air. Swedia adalah salah satu negara yang menerapkan kebijakan itu.
“Saya rasa, sangat manusiawi jika mereka memilih pindah ke negara lain. Sebab, para pelatih itu tentu memikirkan masa depan masing-masing,” terang Djendjen.
Kebutuhan keluarga, lanjut dia, menjadi latar belakang utama untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar. Kesulitan lain PBSI untuk menggaet pelatih pelatnas adalah izin dari klub yang menaungi. Belum tentu klub mau menyerahkan pelatih terbaiknya untuk memoles pemain pelatnas.
Meski sulit, Djendjen yakin pengganti Hendrawan bisa didapatkan. Menurut kabar dari Cipayung, pelatih yang akan dipilih adalah Kurnia Hu dari PB Tangkas Jakarta.
Pria itu tak sekali ini menjadi kandidat pelatih Cipayung. Pada 1996, Kurnia pernah diminta bergabung, tapi batal. Pada 2004, Taufik Hidayat pernah meminta dilatih oleh Kurnia. Rencana itu juga batal setelah Mulyo Handoyo memilih pulang ke Indonesia setelah membesut Singapura.
“Mungkin, pekan depan kami sudah mendapatkan nama pelatih tunggal pria. Sebab, turnamen terdekat sudah berada di depan mata,” terang I Gusti Made Oka, wakil ketua umum PB PBSI.
Ga tau lg deh masa depan Indo di badminton gmn...
seakan2 ga ada harapan gt
atlet jg mana ada semangat klo negaranya aj gt
sayah mau liat maria Kristin (lagi...)
Tp siapa aj yg bakal tanding. Gw mau nonton lgsg klo ada lin dan sama lee yong dae (tp gak berharap mereka menang lawan Indonesia dong). . Pliss info yah, soal indo open.