Friends, tahukah kalain ada ha2 yg jauh lbh penting bahkan dari hidup itu sendiri.
Ini salah satu teladan :
Rockefeller
Nama yang tak asing lagi bagi setengah penghuni bumi ini, karena kekayaannya dan sumbangannya terhadap kemanusiaan dan ilmu pengetahuan.
Sebagian dari kita mungkin belum tahu bahwa sifat sosial Rockefeller lengkapnya John Davison Rockefeller, baru muncul setelah umurnya lebih dari setengah abad dan dalam keadaan hampir mati, kaku seperti mumi.
Leluhurnya emigran Johann Peter Rockefeller dari Jerman datang ke Amerika tahun 1722. Ayahnya, William Avery Rockefeller dan ibunya, Davison, petani miskin di Richford yang karena kemiskinannya pindah ke Moravia, New York dimana ayahnya bekerja sambilan menjual rempah-rempah, garam dan kebutuhan sehari-hari.
Selain membantu ayahnya, John D. Rockefeller berternak kalkun.
Umur 16 tahun, setelah berijazah Sekolah Dagang Menengah, ia mencari kerja didorong oleh kemiskinan keluarganya. Ia mendapat gaji 50 dollar untuk 3 bulan pertama dan kemudian 25 dollar sebulan. Umur 18 tahun sudah berusaha berdiri sendiri dan mendirikan Firma Clack & Rockefeller dan akhirnya terkenal sebagai Raja Minyak dunia berkat tekad dan ketekunannya.
Karena siang malam yang dipikirkannya uang, uang dan uang, akhirnya umur 53 tahun terserang penyakit yang mengakibatkan seluruh rambutnya rontok sampai alis matanya.....dan harus diet ketat.
Penghasilannya seminggu tidak kurang dari 1 juta dollar, tetapi harus makan makanan yang tidak lebih dari 2 dollar,berupa susu yang diasamkan dan sedikit roti kering serta tak lepas dari obat-obatan yang mahal harganya.
Pernah pingsan gara-gara terlanjur bayar premi asuransi sebesar 150 dollar yang sebenarnya tidak perlu, karena begitu sayang dan begitu memujanya terhadap uang.
Diumur 53 tahun dia kaya raya, raja minyak.
Seorang pengusaha Amerika yg terkenal telah belajar menjadi seorang hamba,
namun ia baru belajar menjadi seorang hamba di kemudian hari dlm hidupnya,
ketika ia berada di ambang pintu kematiannya.
Tangan Rockfeller yg pada mulanya mencengkeram erat erat uangnya, mulai terbuka
dan ia mulai menyumbangkan bermilyar milyar kpd rumah rumah sakit, sekolah
sekolah dan kpd mereka yg layak di sumbang.
Sesuatu yg luar biasa mulai terjadi dlm jiwa dan tubuhnya - kesehatannya mulai
pulih.
Bahkan ia pulih secara sempurna dan terus hidup sampai ia benar benar tua dan
berumur sembilan puluh delapan tahun.
Berkat berkat yg terdpt dlm Bible mjd kenyataan dlm hidupnya.!!!!
Dgn menjadi seorang hamba utk orang lain dan tdk menjadi seorang yg kikir serta
suka menimbun kekayaan, sesuatu berubah dlm jiwa Rockefeller. Kesembuhan yg
masuk ke dlm jiwanya juga menyembuhkan tubuhnya
Ia mendirikan badan Dana Internasional yaitu The Rockefeller Foundation yang bergerak memerangi kebodohan di seantero dunia.
Tidak kurang dari 600.000.000 dollar yang disumbangkan untuk kepentingan umat manusia.
Setelah kehilangan ratusan juta dollar apakah Rockefeller menyesal dan sedih?
Tidak...! Malah jiwanya tenang, puas dan bahagia.
Ia tidak lagi sedih, tidak takut, malah riang dansegar tidak seperti semula.
Ia dapat tidur pulas semalam suntuk, meskipun perusahaannya harus membayar denda paling besar dalam sejarah perdagangan di Amerika Serikat.
Itu sedikit tentang John D. Rockefeller, yang pernah tergeletak pingsan karena sedih kehilangan uang 150 dollar, hampir mempus dan tak bergerak, menderita sepanjang hari di kala umur 53 tahun. Tetapi, dengan membuang ratusan juta dollar justru ia bisa hidup terus, sehat dan tegar sampai tahun 1957. Ia meninggal usia 98 tahun.
Ingat, Tuhan tidak pernah berhutang bagi org2 yg setia dalam melakukan Kasih
Ia membayar berlipat ganda bagi mereka yg setia menjadi pelayanNya yg melakukan perintahNYa dgn benar, menyenangkan hatiNya,
Bedakan dengan ahli2 agama yg sebenarnya hanya pandai sembahyang tapi tidak pernah melakukan
Comments
Seandainya anda tidak menyedekahkannya. Berarti anda memakan harta orang lain.
Niscaya hidup anda tidak akan tenang.
Apakah rizky anda akan berkurang jika anda bersedekah?
Ini adalah presepsi yg salah. Karena bila anda menyedekahkan 2,5% dari rezky anda maka tuhan akan mengganti sedekah anda itu 100x lipat yg datangnya tidak anda duga sebelumnya.
Namun jika anda tidak mengeluarkan sedekah dari harta anda,maka anda akan mengalami kehilangan yg besar dari tempat2 yg tidak anda duga pula.
Sukses slalu
== dito ==
Bagi kami, memberi itu adalah karna belas kasihan, jadi bukan karna hitung2-an atau bukan karna mau dapat balasan, tidak sama sekali.
Memberi ya memberi, itu uda membuat kami senang...soal mau dapat pahala atau tidak, itu sih urusan yg Maha Kuasa.
Oce...
ga perlu mikir pahala segala..
ikhlas aja...
Ada pepatahnya "kalo tangan kanan memberi sesuatu tangan kiri jangan sampai tahu". Jadi kalo mau sedekah kita harus iklas.
Jangan kita sedekah karena mau dipuji orang (itu ria namanya). Dimata tuhan sedekah anda itu nol nilainya
Gue punya pengalaman pribadi atas teori yg gue bikin diatas.
Waktu itu gue trima gaji lupa ngeluarin sedekahnya (2,5% dari total gaji).
Eh... Ada aja duit keluar yg ngak gue duga-duga.
Ban bocorlah, sakit lah, dan lain-lain.
Pas gue ingat gue bayar tuh sedekah yg 2,5%. Ngak gue sangka-sangka setelah itu ada yg ngasih proyek kegua yg nilainya berkali-kali lipat dari yg gue sedekahin.
Jadi yg paling penting dari nilai sebuah sedekah adalah IKLAS.
Sukses slalu
== dito ==
biarin mate aja..
untung nyai punya banyak, mau ? LOL LOL
yah, yg situ bilang emang ada benernya...kadang ada juga org yg melunjak, tapi ada yg perlu diingat..
kadang kita juga melunjak sama yg Maha Kuasa
uda dikasih ini dan itu, tapi kadang kita msh pengen lagi, lagi...dan lagi....
Bgmn klo gantian Yg Maha Kuasa bilang : " Situ kok dikasih hati malah melunjak & kebiasaan?" heheehe
Beruntung nyatanya Yg Maha Kuasa tidak demikian, Ia terus memberi dan mencukupi sgala kebutuhan kita, menunggu kita sadar bahwa berkat yg kita terima adalah utk memberkati org lain juga sebagaimana Ia pun terus memberkati kita tanpa putus...
kita mesti byk2 bersyukur..
Gue setuju ma yang dibilang gery, kadang kita juga suka ngelunjak kalo dah dikasih ma yg di Atas eh malah masih minta lagi. Memberi ya memberi aja, gak usah pikir yang macam2, malah jadinya gak ikhlas.
Contoh : kadang di lampu merah kita suka ngomel kalo ada pengemis yang datang, dalam hati kita ngomong 'keenakan bosnya kalo gw kasih dia uang' atau ' bosnya dah kaya,ngapain dikasih' tapi pernahkah kita terpikirkan kalo kita gak ngasih ma pengemis tsb dan setorannya kurang, lalu dia disiksa ma bosnya. Hanya gara2 kita berat mengeluarkan selembar uang yg mgk bg kita gak ada artinya.
Kita cuma perlu merubah pola pikir aja kok kearah yg positip
tpi toh, klo gw bener2 bisa membantu, gw ga maw kebanyakan "membantu" dalam hal kasih duid dsb, tpi lbh ke arah sesuatu yang bisa "membangun" mereka untuk bangkit dari keterpurukannya (pendidikan, dsb)
The greatest good you can do for another is not to share your riches but to reveal to him his own