It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Makasih. Iya, mungkin terlalu jujur. Tapi sebenarnya saya hanya mau mengatakan bahwa melalui forum inilah saya bisa sangat jujur dan mengekspresikan banyak hal yang tentunya tidak seepresif ketika di keseharian saya.
Makasih banget dah.
Makasih atas tanggapannya. Iya juga sih, yang penting hidup gak nyusahin orang lain.
Norma dan agama memang msng2 kita akan lain menggunakannya sebagai sesuatu di hidup kita. Mungkin karena keseharian dan lingkungan saya yang mengharuskan saya tidak mengabaikan norma dan agama.
Mungkin kalau saya sudah hidup sendiri tanpa terikat banyak lingkungn dan orang lain, sedikt demi sedikit akan meninggalkan norma itu.
Thanx dhion buat artikelnya...
selama ini g berpikir hampir sama seperti anda, saya berpikir bahwa Dia yang memberi anugerah berupa sebuah perasaan...
Namun entah kenapa, sepertinya perasaan itu tidak layak g tunjukkan..
"Meski sudah menjalin hubungan dengan lawan jenis yang sangat saya cintai"
bedanya g ma lu dhion, lu mencintai wanita...
~jangan serakah~[/quote]
Iya, sama2.
Tetapi klo saya mencintai wanita dan lelaki, bukan berarti saya serakah lho, itu sama2 gak bisa saya tahan, seperti sampeyan suka jeruk dan apel, dan nggak bisa membuang salah satunya...heee
HAHHA...
Ngga masalah.
Selama itu positif buat orang banyak, Gw sama sekali ngga masalah.
Ya ya ya, GW ingat postingan yang itu.
Thanx ya, sampai dikoleksi segala.
Wish U the best...
Cheers,
Terry Sie
Gw setuju sama Yocchi...
^_^
Terry Sie
Makasih atas simpatinya. Jujur, orang2 spt sampeyanlah yang lebih banyak dibutuhkan di forum ini. KIta tahu, tidak sedikit teman2 kita yang hanya bisa mendapatkan dunia yang mati2an disembunyikan di forum ini.
Terus jadi sesuatu saja di forum ini. Masih banyak teman2 yg butuh bimbingan dan bantuan moral.
Waduduh...
Kita harus meniru bunga teratai lho.
Walau hidupnya dirawa rawa yang jelek sekalipun, dia tidak tergoda untuk ikut menjadi jelek.
Malahan tetap tampil indah bagi rawa disekitarnya...
Cheers,
Terry Sie
Iya juga sih, mas. Tapi mungkin karena dari kecil saya telah didoktrin dengan dosa dan pahala, jadi untuk langsung menghapusnya dari pikiran saya sangat sulit. Perlu waktu.
Tapi makasih.
Errr...
Sekarang ini jarang lho bisa dapat orang orang kepercayaan yang jujur.
Terutama di kantor.
Beberapa teman Gw juga bilang, susah banget cari bawahan yang jujur.
HAHHA...
^_^
Terry Sie
Sip..sip.
Sering2 saja ya kasih sesuatu di forum ini!.
Tapi saya jarang sekali buka forum ini. Ini saja karena sedang liburan, jadi bisa sering akses.
Yup, benar juga apa kata sampeyan, ngalah bukan berarti tidak punya harga diri. Txn, saya harus banyak belajar.
Terkadang ngalah tidak semakin membuat orang sadar, tetapi justru semakin kesetanan.
mereka bilang itu buat nyindir loe tau...(JK)
Terkadang ngalah tidak semakin membuat orang sadar, tetapi justru semakin kesetanan.[/quote] ok lah.. BTW sbnrx apa yg dhion alami sm dgn yg aq alami, n s/d saat ini msh dlm pencarian titik terang, let it flow aja..
Hmmm...
Gw ajarkan satu ilmu yang mungkin banyak yang telah tahu, tapi mungkin ada beberapa yang belum tahu juga.
Terkadang kita harus tahu, kapan kita harus bertindak, kapan kita harus diam.
Ketika ada suatu waktu kita harus bertindak, ya bertindaklah sesuai apa yang menurut kita benar.
Tapi jika di suatu situasi kita tidak perlu bertindak, diam saja juga merupakan suatu strategi jitu.
Gw ambil contoh ketika kita dalam suatu meeting kecil, anggap saja kita adalah Manager Produk 1 (MP1), meeting dengan Senior Manager Produk 2 (SMP 2) dan General Manager (GM) yang notabene adalah atasan kita berdua.
Produk 1 yang kita pegang COGS nya sudah sangat tinggi sehingga memaksa kita untuk menaikkan harga jual.
Pada meeting tersebut kita tahu, bahwa jika Produk 1 naik terlalu tinggi, maka orang akan berbondong ke Produk 2.
Di meeting tersebut MP1 melontarkan gagasan agar SMP2 menaikkan harga jualna.
SMP2 dengan mati matian berargumen bahwa COGS Prod2 tidak perlu dilakukan karena memang harga jualnya masih dalam rentang cukup bagus dengan COGS nya, sehingga dengan menaikkan harga jual yang terlalu tinggi maka akan menurunkan demand dan sebagainya.
MP1 mempertahankan argument (tentunya bukan argument bahwa Pembeli Produk 1 akan berbondong bondong ke Produk 2) bahwa COGS Produk 2 juga pasti akan naik.
Setelah diskusi lama, GM akhirnya memutuskan Produk 1 naik dan Produk 2 tetap.
GM akhirnya membawa masalah tersebut ke Executive Meeting yang dihadiri oleh CEO (Chief Executive Officer) dan CMO (Chief Marketing Officer), meeting tersebut juga dihardiri oleh Plant Director, Corporate Finance and Accounting Director serta Commercial Director.
Lagi lagi masalah yang MP1 pikir telah selesai, diangkat lagi ke meeting tersebut.
Di meeting yang besar itu, GM hanya memberikan pandangan pandangan hasil meeting secara garis besar.
Pada meeting tersebut, giliran CMO dan Commercial Director terlihat aktif bertanya, terutama pencecaran ke MP1 dan SMP2.
Baru di meeting inilah MP1 gigih mempertahankan pendapat dan menambahkan argument lainnya yaitu peningkatan Contribution Margin (baca: profit) bagi perusahaan.
Disini terlihat piawainya MP1 dalam mengelola masalah.
Pada meeting kecil yang dipimpin oleh GM, MP1 tidak ngotot untuk mempertahankan argument, tapi ketika meeting besar, dia berjuang mati matian (dan juga berdasarkan data yang sama dengan meeting kecil) berhasil membentuk suatu kesimpulan lain yang pada akhirnya menguntungkan posisinya sebagai pemegang produk 1, yang pada akhirnya produk 2 pun dinaikkan harganya.
Sekarang MP1 tersebut telah menjadi salah satu AssDir di salah satu perusahaan keramik termuka di Indonesia.
Cerita ini Gw dapatkan langsung dari yang bersangkutan.
Tentunya cerita ini ada benang merah dengan pernyataan eastMATURE, dimana kita harus tetap berkapala dingin walau diinjak sekalipun.
Dilihat dari pangkat, seharusnya MP1 ngga akan menang di meeting besar karena SMP2 telah memenangkan pertarungan di meeting kecil dengan GM.
Tapi apapun bisa terjadi, seandainya MP1 marah dengan hasil dari meeting kecil, mungkin penampilannya di meeting besar tidak bisa meyakinkan para boss nya, karena berdasarkan pengalaman dan juga buku motivasi yang pernah Gw baca, ketika meeting kita harus tetap terus relax maka ide dan gagasan akan muncul dengan sendirinya…
Semoga Bermanfaat…
Cheers,
Terry Sie