It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Penggolongan yang selanjutnya diberi label gunanya buat bikin hidup lebih mudah. Bayangin kalo gak ada label, gak ada penggolongan ... pasti susah kan.
Tapi fungsinya ya tetep label, bukan realitas (atau tepatnya realitas label). Papan penunjuk sederhana ke realitas, bukan relitas itu sendiri.
Label botol anggur, bukan anggur itu sendiri, Menu makanan bukan makanan itu sendiri, note bukan musik, peta kota bukan kota.
Masalahnya ... orang sering "take label too seriously". Kalo gue bilang label botol angurnya kusam, nggak harus berarti anggurnya gak mutu kan? (conto yang kurang sempurna) ... tapi biarin gitu deh ... ntar bisa dilanjutin diskusinya.
napa ga dari kemaren?
gyhahahaha
gw inget, pepatah guru gw " semua orang mengaku mengenal maryam, tapi maryam tidak mengenal mereka"
maksudnya, seberusaha apapun orang melabeli dirinya, klo itu bukan dirinya, ya nda bakal perna bisa sionkron. setuju ga?
misale pembunuh bilang "gw ini penyayang lho"
ada yg bakal percaya?
umm, labeling ato simbol, menurut gw sedikit perlu, tapi ga penting banget klo kita melabeli diri kita dg label2 yag justru bakal menggelikan. kenapa ga di kembalikan pada fenomena alam? bahwa, orang yang suka membantu fakir miskin pasti disebut dermaan ma masyarakat.
jadi, klo penegn di labeli dg sesuatu yg kita inginkan, kenapa ga mencoba melakukan "inti" dari label itu sendiri?
ah, gw malah jadi kenyeh gini.
LOL
more or less setuju. suka lucu denger betapa orang percaya atas label yang mereka bikin tentang diri mereka sendiri, sementara denger banyak orang justru menilainya bertolak belakang. tapi soal nilai menilai ...bakal keluar di cermin berikutnya.
harusnya pake de hati..... :P
ttg penilaian?
selalu menarik, itulah kenapa gw betah di pekerjaan gw sekarang. penilai. kedengarannya keren.
penilaiannya berdasarkan apa om? klo boleh tau bocorannya?
*berdasarkan data pasar?
* berdasarkan income approach?
*berdasarkan cost approach?
*berdasarkan permintaan pasa?
hahaha, secara metode itu yg sering digunakan ole anggota SPI ( standard penilai indonesia)
Ps. SPI bener2 ada lho, bukan karangan gw. LOL
double post
Menurut Mello, kalo ada cerita dengan pesan yang sama ... dan muncul di berbagai kebudayaan ... there must be some thruth in it. ditambah lagi dia psikolog, filsuf, rohaniwan dan penulis yang baik ... lengkaplah sudah sebagai story teller.
Kumpulan cerita Nasrudin Hoja, saya juga suka. Selalu ada dua layer dalam cerita2 semacam ini. Di layer luar ceritanya itu sendiri amusing, di layer lebih dalam ada renungan.
tulisan yang baik adalah tulisan yang memancarkan pemikiran, namun tulisan yang paling baik adalah tulisan yang memancarkan keheningan
bikin ... hening ...
mudah2an alamsemesta tidak mengartikan keheningan sebagai kepasifan. karena ada dari Bhagawad Gita:
"Plunge into the heat of battle (perjuangan hidup), and keep your heart at the lotus feet of the Lord (keheningan)"
weks,
lagian ge er amir.
gyahahaha
padahl, bisa jadi kan, kita sama sekali ga perna terlintas di benak orang lain, meskipun , katakanlah, itu pasanagn kita?
cuma, emang. mungkin ge er kadangkala diperlukan, bira kita kliatan bahwa kita itu manusia.
ckekekekek