BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Dana Talangan Untuk Mengatasi Krisis Akut AS

1235710

Comments

  • hahahhaha gua mo liad kelanjutannya.. Jahat mode on, muub ya masi gak ngerti apa2 hahaha kudunya pinjem ama negara timur tengah ato macan2 asia aja :LoL:

    kalo gitu dollar bakal melemah donk ya ?? info dunk ? gua ada pegang dollar Amrik nih.. dikit sih ;p
  • hino wrote:
    hahahhaha gua mo liad kelanjutannya.. Jahat mode on, muub ya masi gak ngerti apa2 hahaha kudunya pinjem ama negara timur tengah ato macan2 asia aja :LoL:

    kalo gitu dollar bakal melemah donk ya ?? info dunk ? gua ada pegang dollar Amrik nih.. dikit sih ;p

    Melemah sih dah pasti,tp gak tau juga yah sampe sejauh apa.

    Tapi dampaknya firm gw justru banjir order dari luar negeri berhubung US $ nya melemah. Gw aja sekrg ngerjain proyek Dubai, Bahama , Mexico. Emang selalu ada hikmahnya ya dibalik musibah. Amin!! :D :D :D :D :D :D :D :D :D :D :D :D :D
  • FAITH wrote:
    hino wrote:
    hahahhaha gua mo liad kelanjutannya.. Jahat mode on, muub ya masi gak ngerti apa2 hahaha kudunya pinjem ama negara timur tengah ato macan2 asia aja :LoL:

    kalo gitu dollar bakal melemah donk ya ?? info dunk ? gua ada pegang dollar Amrik nih.. dikit sih ;p

    Melemah sih dah pasti,tp gak tau juga yah sampe sejauh apa.

    Tapi dampaknya firm gw justru banjir order dari luar negeri berhubung US $ nya melemah. Gw aja sekrg ngerjain proyek Dubai, Bahama , Mexico. Emang selalu ada hikmahnya ya dibalik musibah. Amin!! :D :D :D :D :D :D :D :D :D :D :D :D :D

    hauahuahua iya gara2 melemah keran ekspor jadi kuat... selamat ya ;p *ngiringiri* hahahahaha gua disini aja masih sibuk chatting dan browsing :LoL:

    lagipula daya saing perusahaan AS udah baik, kalo currencynya melemah, faktor cost bisa ditekan, otomatis banyak perusahaan2 asing ngelirik firm AS karena melemahnya tadi itu ;p
  • hino wrote:
    FAITH wrote:
    hino wrote:
    hahahhaha gua mo liad kelanjutannya.. Jahat mode on, muub ya masi gak ngerti apa2 hahaha kudunya pinjem ama negara timur tengah ato macan2 asia aja :LoL:

    kalo gitu dollar bakal melemah donk ya ?? info dunk ? gua ada pegang dollar Amrik nih.. dikit sih ;p

    Melemah sih dah pasti,tp gak tau juga yah sampe sejauh apa.

    Tapi dampaknya firm gw justru banjir order dari luar negeri berhubung US $ nya melemah. Gw aja sekrg ngerjain proyek Dubai, Bahama , Mexico. Emang selalu ada hikmahnya ya dibalik musibah. Amin!! :D :D :D :D :D :D :D :D :D :D :D :D :D

    hauahuahua iya gara2 melemah keran ekspor jadi kuat... selamat ya ;p *ngiringiri* hahahahaha gua disini aja masih sibuk chatting dan browsing :LoL:

    lagipula daya saing perusahaan AS udah baik, kalo currencynya melemah, faktor cost bisa ditekan, otomatis banyak perusahaan2 asing ngelirik firm AS karena melemahnya tadi itu ;p

    Sayangnya US$ cuma melemah sebentar, kawan. Pagi ini US$ diperdagangkan menguat karena intervensi bank sentral .
    Hari ini lebih dari US$1,200,000,000,000.00 ( nol nya banyak amit, bisa beli Endonesia tuh ) stock are wiped out. Nolak $700Billion jadinya malah lost sebanyak itu.
  • aldo_asia wrote:
    Yups frieds belajar dari pengalaman Amerika

    Akan kah kita terus hidup seperti ini ?

    Maksudnya???
    Gw ngga tahu apa yang U maksud lho...

    Cheers,


    Terry
  • de Hati wrote:
    kesan gue ...komentar hino dan Terry sedikit mengabaikan aspek politik dan keadilan dalam proses menuju kesepakatan. Bahasannya sebagian besar teknis ekonomi, dan cenderung menyerah pada sandera ekonomi yang dilakukan pengusaha (kata-kata "mo gimana lagi")
    Analisis Terry dan hino mengabaikan 2 hal

    1. Ekonomi: Moral Hazard problem: Jika setiap kali perusahaan yang kesulitan selalu ditalangi oleh pemerintah ... artinya resiko usaha ditanggung pemerintah, maka perusahaan2 akan semakin berperilaku gak hati-hati terhadap resiko, perusahaan akan investasi dengan imbal-hasil tinggi namun resiko juga sangat tinggi ... toh kalo ada apa-apa ntar ditalangin pemerintah. Akibatnya ekonomi akan semakin rentan terhadap krisis berikutnya. Perilaku suka investasi yang beresiko tinggi ini hanya bisa dihindari jika perusahaan membayar ongkos kebangkrutan.
    2. Politik: analisis politik salah satunya untuk menjawab: siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan oleh kebijakan. yang dirugikan mungkin tidak punya "kekuatan ekonomi" tapi mereka punya hak pilih. Nah deket2 masa kampanye gini ... kekuatan pemilih ini sangat diperhitungkan oleh kongres. Di satu sisi, kalau perusahaan tidak diselamatkan ekonomi bakal mandek ... yang berakibat negatif bagi citra partai. Di sisi lain, kalau perusahaan diselamatkan begitu saja dengan mengorbankan pembayar pajak ... ujung-ujungnya akan berakibat negatif bagi citra partai juga. Gak heran kan ahirnya dua partai tersebut sepakat.
      1. Menyelamatkan ekonomi dengan cara nalangin perusahaan.
      2. Menyelamatkan pembayar pajak dengan mengurangi beban pembayar pajak/pemilih dan mengusahakan sedapat mungkin perusahaan menanggung beban talangan ini. Persis seperti kutipan berikut ini:
        [/list:o]
        CNN wrote:
        But Democrats and Republicans - concerned about the potential taxpayer cost - have added several conditions and restrictions to protect taxpayers on the down side and give them a chance at some of the potential upside if the companies benefit from the plan. "People have to know that this isn't about a bailout of Wall Street. It's a buy-in so we can turn our economy around," Pelosi said.
        [/list:o]hanya jika detail proposal tersebut mengakomodasi dua hal tersebut: di satu sisi menyelamatkan ekonomi dan di sisi lain menyelamatkan pembayar pajak, baru kebijakan tersebut akan dianggap ampuh oleh rakyat dan kepercayaan rakyat pada pasar pulih
          [/list:u]

    Eiiittt...
    (bukan ciiiaaat) Hahahha...
    Hmmm...
    Ngga seperti itu kok.
    1. Gw tidak membahas Moral Hazard karena pasar disana menggunakan sistem pasar bebas yang sebebas bebasnya.
    Negara tidak bisa ikut campur di pasar tersebut, GW inget pengalaman salah seorang kampiun yang sering melakukan transaksi Naked Short Selling (yang ditenggarai menyebabkan Lehman Brothers tersungkur), dalam transaksi tersebut, sang kampiun tersebut mengatakan bahwa dia tidak merasa bersalah jika dia dan teman temannya ikut dalam transaksi tersebut. Dia malah berujar, ini Amerika, Pasar adalah milik Pasar itu sendiri, kami hanya melihat peluang untuk mereguk untung dari hal ini.
    Dasar Moral Hazard memang telah tidak digunakan dalam pembentukan sistem pasar baik pasar modal dan pasar komoditas di AS.
    Terbukti Pemerintah AS pun tidak berbuat hal yang sepantasnya untuk mengatasi krisis ini, apakah Moral Hazard masih ada dibalik krisis ini? Atau telah menguap entah kemana???
    Tidak ada yang tahu, hanya pemimpin di AS lah yang bisa menjawab...

    2. Yang diuntungkan adalah jelas yang dekat dengan kekuasaan. Ambil contoh, siapa yang paling diuntungkan dengan naiknya harga minyak?
    Pastinya para kampiun Minyak dunia yang berasal dari AS, Chevron, Caltex, Shell dan lainnya.
    Yang menderita??? Banyak juga, sepertinya hampir setiap negara terkena dampak krisis di Pasar Komoditas ini, minimal Fuel Surcharge juga meningkat.

    3. Sekali lagi, Gw stuju dengan Proposal USD 700 Milyar, namun dengan persyaratan yang ketat (lihat halaman 4 teratas point kedua dari argumen saya), karena penyelidikan mulai dilakukan, saya tidak bahas terlalu mendetail apakah nantinya mereka bersalah atau tidak, tapi yang terpenting adalah kepentingan para pembayar pajak tidak terabaikan.

    Vice PM,


    Terry
  • Terry Sie wrote:
    Eiiittt...
    (bukan ciiiaaat) Hahahha...
    Hmmm...
    Ngga seperti itu kok.
    1. Gw tidak membahas Moral Hazard karena pasar disana menggunakan sistem pasar bebas yang sebebas bebasnya.
    Negara tidak bisa ikut campur di pasar tersebut

    2. Yang diuntungkan adalah jelas yang dekat dengan kekuasaan.

    3. Sekali lagi, Gw stuju dengan Proposal USD 700 Milyar, namun dengan persyaratan yang ketat (lihat halaman 4 teratas point kedua dari argumen saya), karena penyelidikan mulai dilakukan, saya tidak bahas terlalu mendetail apakah nantinya mereka bersalah atau tidak, tapi yang terpenting adalah kepentingan para pembayar pajak tidak terabaikan.

    Vice PM,


    Terry
    1. lah ... kalau pemerintah nalangin perusahaan keuangan yang bangkrut kan berarti pemerintah sudah sangat campur tangan di pasar modal? (ada kontradiksi antara point 1 dan point 3 Terry)

    coba baca lagi konsep Moral Hazard di textbook ekonomi mikro, atau di wikipedia biar cepet (http://en.wikipedia.org/wiki/Moral_hazard). Moral Hazard gak ada hubungannya sama soal Moral seperti pengertian awam. Moral Hazard terkait dengan informasi yang gak simetris antara pelaku transaksi (asymetric information). Moral Hazard terjadi juga dalam pasar yang sebebas-bebasnya terutama di sektor keuangan dan asuransi. Moral Hazard adalah isyu krusial dalam kasus bailout, karena itu penting untuk dibahas.

    Wikipedia wrote:
    Financial bail-outs of lending institutions by governments, central banks or other institutions can encourage risky lending in the future, if those that take the risks come to believe that they will not have to carry the full burden of losses. Lending institutions need to take risks by making loans, and usually the most risky loans have the potential for making the highest return. A moral hazard arises if lending institutions believe that they can make risky loans that will pay handsomely if the investment turns out well but they will not have to fully pay for losses if the investment turns out badly. Taxpayers, depositors, and other creditors have often had to shoulder at least part of the burden of risky financial decisions made by lending institutions.

    2. betul ... justru itu masalahnya ... oleh rakyat amerika dan kalangan akademisi proposal aseli Paulson dianggap terlalu membela kepentingan Wall Street mentah-mentah, dan mengabaikan kepentingan pembayar pajak (pembayar pajak yang harus menanggung ongkos talangan), karena itu banyak ditolak.

    Seteleh direvisi dengan memperhitungkan kepentingan pembayar pajak baru proposal mulai dipertimbangkan. Ingat saya sedang memperdebatkan kemungkinan proposal itu akan diterima kongres atau tidak.

    3. sebetulnya kita sudah dekat ke kesepakatan. saya juga setuju dengan proposal itu. sebetulnya persyaratan yang ketat yang disebut Terry, salah satu tujuannya adalah untuk menghindari problem moral hazard, misalnya transparansi kan tujuannya untuk mengurangi kelemahan informasi yang asimetris di lembaga keuangan ... antara pengelola investasi (fund manager), investor/depositor. fund manager tau resiko investasinya, namun investor/depositor tidak cukup informasi mengenai resiko investasinya.

    namun ada beberapa pertanyaan yang tersisa saya bayangkan anggota kongres, akademisi, pembayar pajak, akan menanyakan 4 hal berikut:
    1. apakah proposal tersebut ekan efektif mengatasi masalah kekurangan modal di sektor keuangan US?
    2. apakah syarat-syarat yang ketat seperti disebut Terry, cukup untuk mencegah moral hazard? sehingga tidak menyebabkan sektor keuangan US semakin beresiko di masa depan?
    3. apakah proposal tersebut memenuhi rasa keadilan. siapa yang harus menanggung beban talangan? apakah kepentingan pembayar pajak cukup terwakili dalam proposal tersebut?
    4. apakah ada alternatif kebijakan yang lebih baik. Misalnya, Model Swedia, di mana perusahaan tidak ditalangi, tapi dinasionalisir (Krugman dan Brad De Long setuju usulan ini)
      [/list:o]
      ps: siapa tau member boyzforum ada yang jadi caleg, jadi bisa mulai latihan debat dan memahami politik ekonomi ... mulai belajar kasus talangan di US dan talangan BLBI ... siapa tau masuk komisi XI yang basah ... LOL
  • FAITH wrote:
    Uhmm...bailout plan nya ditolak parlemen
    ada dua kemungkinan:
    1. yang setuju memang sangat gak setuju, yang gak setuju memang gak setuju berdasar argumen obyektif.
    2. mungkin saja anggota parlemen (congress) sedang melakukan "posturing" ... gak mentah2 nerima rencana tersebut, walaupun sebetulnya setuju. nunda dulu persetujuannya, ntar bakal nerima rencana talangan.

      kan mesti gitu ... kesempatan anggota parlemen menunjukan keberpihakannya. yang berkepentingan mbela wall street bakal bilang: "$700 milyar kurang, syarat2nya terlalu berat." yang berkepentingan membela pembayar pajak akan bilang "rencana talangan itu gak beda dengan perampokan oleh wall street." tergantung siapa kelompok pemilih mereka (constituent). seruuuuunya demokrasi ... ;)[/list:o]
  • Ditoxku1 wrote:
    Duh.....senangnya semua rukun dan damai seperti ini. semua terasa indah.
    (ups.....sorry kembang desaku gue oot disini...hihihihi.....)

    Hmmm...
    Sebenarnya aman aman saja.
    Mungkin cuma sedikit melenceng dari yang dibahas, kaya Tong dan lainnya.
    HAHAHHA...
    Bagi Gw masih dalam tahap wajar kok, sehingga Gw juga bisa menilai mereka yang ternyata ngga terlalu bagus dalam berpikir dan bertindak.

    Cheers,


    Terry
  • FAITH wrote:
    Uhmm...bailout plan nya ditolak parlemen. Resesi berkepanjangan nih. Untung proyek2 kantor gw 90% overseas.

    Yups, ditolak House of Representatives, padahal ketika dibahas di Konggres telah disetujui.
    Sekarang tinggal pembahasan Senat saja.
    Gw juga pusinggg...
    Minyak turun gila gilaan, ngga sampai seminggu udah naik dan turun 10 persen.

    Cheers,


    Terry
  • de Hati wrote:
    Terry Sie wrote:
    Eiiittt...
    (bukan ciiiaaat) Hahahha...
    Hmmm...
    Ngga seperti itu kok.
    1. Gw tidak membahas Moral Hazard karena pasar disana menggunakan sistem pasar bebas yang sebebas bebasnya.
    Negara tidak bisa ikut campur di pasar tersebut

    2. Yang diuntungkan adalah jelas yang dekat dengan kekuasaan.

    3. Sekali lagi, Gw stuju dengan Proposal USD 700 Milyar, namun dengan persyaratan yang ketat (lihat halaman 4 teratas point kedua dari argumen saya), karena penyelidikan mulai dilakukan, saya tidak bahas terlalu mendetail apakah nantinya mereka bersalah atau tidak, tapi yang terpenting adalah kepentingan para pembayar pajak tidak terabaikan.

    Vice PM,


    Terry
    1. lah ... kalau pemerintah nalangin perusahaan keuangan yang bangkrut kan berarti pemerintah sudah sangat campur tangan di pasar modal? (ada kontradiksi antara point 1 dan point 3 Terry)

    coba baca lagi konsep Moral Hazard di textbook ekonomi mikro, atau di wikipedia biar cepet (http://en.wikipedia.org/wiki/Moral_hazard). Moral Hazard gak ada hubungannya sama soal Moral seperti pengertian awam. Moral Hazard terkait dengan informasi yang gak simetris antara pelaku transaksi (asymetric information). Moral Hazard terjadi juga dalam pasar yang sebebas-bebasnya terutama di sektor keuangan dan asuransi. Moral Hazard adalah isyu krusial dalam kasus bailout, karena itu penting untuk dibahas.

    Wikipedia wrote:
    Financial bail-outs of lending institutions by governments, central banks or other institutions can encourage risky lending in the future, if those that take the risks come to believe that they will not have to carry the full burden of losses. Lending institutions need to take risks by making loans, and usually the most risky loans have the potential for making the highest return. A moral hazard arises if lending institutions believe that they can make risky loans that will pay handsomely if the investment turns out well but they will not have to fully pay for losses if the investment turns out badly. Taxpayers, depositors, and other creditors have often had to shoulder at least part of the burden of risky financial decisions made by lending institutions.

    2. betul ... justru itu masalahnya ... oleh rakyat amerika dan kalangan akademisi proposal aseli Paulson dianggap terlalu membela kepentingan Wall Street mentah-mentah, dan mengabaikan kepentingan pembayar pajak (pembayar pajak yang harus menanggung ongkos talangan), karena itu banyak ditolak.

    Seteleh direvisi dengan memperhitungkan kepentingan pembayar pajak baru proposal mulai dipertimbangkan. Ingat saya sedang memperdebatkan kemungkinan proposal itu akan diterima kongres atau tidak.

    3. sebetulnya kita sudah dekat ke kesepakatan. saya juga setuju dengan proposal itu. sebetulnya persyaratan yang ketat yang disebut Terry, salah satu tujuannya adalah untuk menghindari problem moral hazard, misalnya transparansi kan tujuannya untuk mengurangi kelemahan informasi yang asimetris di lembaga keuangan ... antara pengelola investasi (fund manager), investor/depositor. fund manager tau resiko investasinya, namun investor/depositor tidak cukup informasi mengenai resiko investasinya.

    namun ada beberapa pertanyaan yang tersisa saya bayangkan anggota kongres, akademisi, pembayar pajak, akan menanyakan 4 hal berikut:
    1. apakah proposal tersebut ekan efektif mengatasi masalah kekurangan modal di sektor keuangan US?
    2. apakah syarat-syarat yang ketat seperti disebut Terry, cukup untuk mencegah moral hazard? sehingga tidak menyebabkan sektor keuangan US semakin beresiko di masa depan?
    3. apakah proposal tersebut memenuhi rasa keadilan. siapa yang harus menanggung beban talangan? apakah kepentingan pembayar pajak cukup terwakili dalam proposal tersebut?
    4. apakah ada alternatif kebijakan yang lebih baik. Misalnya, Model Swedia, di mana perusahaan tidak ditalangi, tapi dinasionalisir (Krugman dan Brad De Long setuju usulan ini)
      [/list:o]
      ps: siapa tau member boyzforum ada yang jadi caleg, jadi bisa mulai latihan debat dan memahami politik ekonomi ... mulai belajar kasus talangan di US dan talangan BLBI ... siapa tau masuk komisi XI yang basah ... LOL

    Lho lho…
    1. Memang Gw pernah bilang, Gw tidak setuju dengan adanya campur tangan pemerintah???
    Gw sepertinya tidak pernah mengatakan seperti itu lho, de hati???
    Gw cuma bilang, Gw ngga bahas moral hazard karena memang landasan yang sebebas bebasnya di AS.
    Sedangkan point ketiga adalah pendapat pribadi Gw (jika Gw sebagai Anggota Conggress), gitu lho…
    HAHHAHHA…

    2. Udah Gw jawab di sebelum ini (setuju USD 700 M dengan syarat ketat), see page 4.

    3. Gw ngga komen deh…
    4. a, b, c dan d, terlalu banyak yang dibahas, sehingga menurut Gw menjadi tidak efektif, karena kasusnya jadi sangat melebar, kenapa de hati tidak memulai pembahasan terlebih dahulu tentang ke 4 pertanyaan ini???
    Kalo menurut de hati gimana???
    Hehehehe...

    NB: Sorry de hati, pertanyaan anda terkadang terlalu mendasar dan agak mendekati teori ekonomi yang idealis (termasuk ide Ceteris Paribus juga termasuk di dalamnya), Gw terus terang tidak menganut paham itu, Gw penganut paham ekonomi praktis dan politik praktis sehingga kadang terus terang Gw rada bengong dengan pertanyaan U, sekali lagi sorry, mungkin pemikiran kita tidak akan sejalan karena adanya perbedaan tersebut...

    Cheers,


    Terry
  • Terry Sie wrote:
    NB: Sorry de hati, pertanyaan anda terkadang terlalu mendasar dan agak mendekati teori ekonomi yang idealis (termasuk ide Ceteris Paribus juga termasuk di dalamnya), Gw terus terang tidak menganut paham itu, Gw penganut paham ekonomi praktis dan politik praktis sehingga kadang terus terang Gw rada bengong dengan pertanyaan U, sekali lagi sorry, mungkin pemikiran kita tidak akan sejalan karena adanya perbedaan tersebut...

    Cheers,


    Terry
    aku juga bingung ... asumsi bahwa ada pasar sebebas-bebasnya (di US) itu justru yang gak realistis dan praktis (mitos). itu idealisasi pasar yang berasal dari teori ekonomi pasar persaingan sempurna (perfect competition) ... justru ini yang menurut saya ekonomi idealis dengan banyak ceteris paribus.

    asumsi pasar sebebas-bebasnya itu yang gak realistis (gak praktis). misalnya pasar persaingan sempurna itu berasumsi pelaku ekonomi memiliki informasi yang lengkap dan sempurna (perfect information).

    ini kan justru yang gak realistis (gak praktis). contoh praktis dari informasi tidak sempurna: kalo kita beli mobil bekas, yang jual punya informasi lebih lengkap tentang kondisi mobil tersebut dibanding yang membeli. karena itu pasar mobil bekas tidak termasuk dalam pasar persaingan sempurna.

    justru ketika saya angkat masalah moral hazard itu yang justru lebih mengarah ke pasar yang realistis praktis, bukan idealisasi pasar persaingan sempurna.

    ***

    informasi asimetris ini asumsi yang sangat praktis dan realistis terutama untuk finance, management, dan asuransi ... karena terkait langsung dengan resiko. informasi asimetris akar dari banyak krisis keuangan.

    pengelola keuangan memanfaat informasi asimetris untuk "menipu" investor (krisis subprime), medicare membengkan karena peserta asuransi kesehatan memanfaatkan informasi asimetris sehingga bisa "membohongi" perusahaan asuransi. manager memanfaatkan informasi asimetris untuk "mengakali" pemegang saham (krisis dot.com). dst. dst.

    pembuat kebijakan, BI, pembuat uu, harus memahami informasi asimetris kalau ingin pengawasan yang efektif. membahas masalah arsitektur keuangan (apalagi soal talangan) tanpa membahas masalah moral hazard itu seperti mentasin ramayana tanpa sinta ;). Tentu saja Terry bebas mentasin ramayana tanpa sinta ... tapi saya sebagai penonton bertanya ... koq sintanya gak ada?

    ***

    mungkin latar belakang kita yang membuat gak ketemu, saya bekerja di policy oriented think thank, terry (mungkin) pemain di lembaga keuangan. makanya perspektifnya beda. tapi kan kita sedang bahas kebijakan, makanya saya tertarik ;)

    ps: stiglitz yang pernah disebut2 Terry menang hadial nobel, karena mengangkat masalah informasi asimetris ini, teori yang lebih realistis dari teori ekonomi klasik.
  • Saya tidak setuju bailout...lucu negara kapitalis pakai model bailout kayak sosialis saja...biarkan saja sesuai mekanisme pasar nanti toh yang merugi akan dicaplok oleh perusahaan financial yang beruntung...turun 7% saja wallstreet enggak seberapa dibandingkan 20% down tahun 1987...cuma model Amerika yang suka membesar-besarkan masalah yang 777 point nya yang lebih ditonjolkan...he3x...

    Enak saja wallstreet di bail out tapi main street seperti pemilik KPR (mortgage) yang notebone client mereka tidak diberi keringanan apapun dan dibiarkan rumahnya disita (foreclosure)...kalau untung dinikmati sendiri kalau merugi suruh orang lain ikut menanggung...

    Lihat saja dengan model yang hampir sama di Indonesia tahun 90an...coba lihat konglomerat yang dulu meraja sekarang masih meraja...hutangnya masuk dana rekapitulasi pemerintah yang jumlahnya triliunan dan menjadi tanggungan kita sebagai pembayar pajak untuk melunasinya...sedangkan si konglomerat pembukuannya bersih dari hutang dan asetnya yang kembali dibeli dia dengan harga murah...makanya sekarang jadi konglomerat lagi...hallo...

    Makanya...gap antara yang miskin dan kaya semakin melebar...kalau si miskin telat bayar hutang harus rela dijemur di lapangan atau digebukin debt collector...kalau si kaya hutang enggak bisa bayar malah di bail out pemerintah...dimana rasa keadilannya...

    Kalau sampai negara Amerika bail out...tidak usah lagi merasa sebagai negara kapitalis tapi jadi negara Pancasilais saja...ekonomi liberal bernapaskan kerakyatan...he3x...
  • aldo_asia wrote:
    Yups frieds belajar dari pengalaman Amerika

    Akan kah kita terus hidup seperti ini ?

    Paan seh? Kok tumben binan sok suci masuk ke thread intelek? Bukannya biasanya lu sibuk ngurusin neraka aja? :P :P :P :P :P :P :P :P
  • ada baiknya ngeliat lagi awal mula dari krisis, subprime crisis dalam kartun:

    http://docs.google.com/TeamPresent?docid=ddp4zq7n_0cdjsr4fn&skipauth=true&pli=1

    kalo mau download:

    http://www.nyrealestatelawblog.com/Presentation1.pps
Sign In or Register to comment.