It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Lalu yang 86%? ... Yg gw komplain adalah kenapa anak sekolah yang notabene hanya menyumbang 14% yg d korbankan. Kalau anak sekolah menyumbang kemacetan lebih dari 50 % menurut gw ga akan ada komplain, karena kalau lebih 50% itu bukan lagi dikorbankan tapi sudah sewajarnya...[/b][/quote]
Jumlah yang lebih besar /mayoritas memang selalu akan lebih diperhitungkan dibanding jumlah yang lebih kecil /minoritas. Dalam hal ini kepentingan si 86% akan lebih diutamakan ketimbang yang 14%.That's the way life is.
"ih kamu, sombongggggggggggggggggggggg" *sambil manyun*
huehuahuahu eh aku kan naik bus publik juga! padahal ada bus feeder buat anak kampus, tapi pagi sekali, jadi gua ogah deh, heheheh lagian gua dapet jadwal selalu siang ^^ hohoho doakan aku ya! semoga lancar2 kuliahnya. Amin. ;p
This is exactly the same with all the fuss about UU Anti Porn..does the government change its policy just because people complaining about it? Don't think so. :? :? :?
Oh well..to each his /her own!
[/b]
[/b]
Jumlah yang lebih besar /mayoritas memang selalu akan lebih diperhitungkan dibanding jumlah yang lebih kecil /minoritas. Dalam hal ini kepentingan si 86% akan lebih diutamakan ketimbang yang 14%.That's the way life is.[/quote]
Duh,ngerti gak sih.
Justru 86% itulah yang menyumbang kemacetan.
Nah,pikir dong pake logika,kalo yang dikorbanin yang 14% apa efeknya??
Cuma akan menurunkan angka kemacetan sebesar 14% atau kurang,sedangkan yang 86% tetep dibiarin??
Nanggepin postingan u yang sebelum2nya lagi.
Gw dan anak-anak sekolah lain protes tuh bukan karena kita males atau nggak disiplin,tapi karena efeknya.
Kalo kita harus dateng sepagi itu,pasti banyak yang masih ngantuk,tugas-tugas pasti banyak yang nggak selesai,efeknya nilai-nilai kita tambah turun aja.
Itu yang dipermasalahin.
awal desember ini udah mulai dicoba kan disekolah apaa gitu... tapi 1 sekolah jadinya telat semua -___- hahah
Justru 86% itulah yang menyumbang kemacetan.
Nah,pikir dong pake logika,kalo yang dikorbanin yang 14% apa efeknya??
Cuma akan menurunkan angka kemacetan sebesar 14% atau kurang,sedangkan yang 86% tetep dibiarin??
Nanggepin postingan u yang sebelum2nya lagi.
Gw dan anak-anak sekolah lain protes tuh bukan karena kita males atau nggak disiplin,tapi karena efeknya.
Kalo kita harus dateng sepagi itu,pasti banyak yang masih ngantuk,tugas-tugas pasti banyak yang nggak selesai,efeknya nilai-nilai kita tambah turun aja.
Itu yang dipermasalahin.[/quote]
As I'd written earlier... if you can't change it, might as well learn to live with it.
Ikut komen yah....
Hmm....Dari SMP-SMU aq masuk skul jam 6.30 terus. Dri rumah ke skul seh lmyn jauh. Pas SMP dl berangkat naek sepeda jam 6 pagi en jalanan masih sepi, seger bgt deh pokoknya. SMU...naek angkot, brgkt dri rumah jam 5.45. Dateng di skul masih lmyn sepi en sambil nunggu bel masuk kdg ngerjain tgs2 yg blm kelar ato belajar klo maw ulangan.
Terlepas dari pandangan dari Bang_Jo, aq setuju2 aj klo siswa2 masuk jam 6.30. Disini bsa sebagai ajang buat ngelatih anak2 muda qta buat bangun pagi en bsa ngatur waktu. Ada kok temen SMUku rumahnya di daerah pelosok gtu en dya bsa bangun pagi en datang skul tepat waktu. Klo sampe telat.....ehm...itu mah kurang pinternya si anak buat ngatur waktu.
Itu pendapatku aja. Di Malang hampir smua skul mewajibkan murid2nya untuk masuk jam 6.30 dgn kondisi jalanan yg mulai mirip Jakarta (jalanan kecil volume kendaraan yg kluar buanyakkk....amir...) hehehehehhehe....
Itu pendapatku aja. Di Malang hampir smua skul mewajibkan murid2nya untuk masuk jam 6.30 dgn kondisi jalanan yg mulai mirip Jakarta (jalanan kecil volume kendaraan yg kluar buanyakkk....amir...) hehehehehhehe....[/quote]
That's the spirit!! Jadi org emang harus tough, dan gak kebanyakan excuses!
Sometimes life's not fair, and we just have to roll with it.
Kenapa?
Karena menurut gua, secara biologis, di waktu matahari belum tinggi itulah waktu paling produktif, bagaimanapun keadaannya, apakah malam sebelumnya dia begadang atau gak. Kalau waktu pagi itu dia dalam keadaan bangun, dia paling aktif di jam-jam itu dan makanya kalo di jam segitu dia tidur, dia akan ngalamin mimpi paling aktif. Orang yang tidur di jam-jam segini inilah yang paling sering mimpi karena secara alamiah, otak berada dalam kondisi paling aktif dalam sehari dengan semburan adrenalin dan kortisol yang banyak di peredaran darah waktu itu.
( sumber: http://www.naturalnews.com/022210.html )
Ada pengalaman dari gua dan orang-orang yang gua kenal. Dulu gua sekolah di Bandung. Ada beberapa orang temen gua yang tinggal di Padalarang. Pada prakteknya, orang yang sering telat adalah orang-orang yang kost di deket sekolah daripada mereka. Kalau kelas mulai jam 7, mereka yang tinggal di Padalarang udah datang di sekolah jam 6. Terus, waktu gua kerja di Daan Mogot sementara tinggal di Bekasi, jam masuk kantornya jam 8.30. Untuk bisa sampai di kantor jam segitu, gua harus berangkat dari rumah jam 5.45 dan bisa sampai di kantor sekitar jam 7. Sedikit telat berangkat, misalnya jam 5.55, itu udah alamat gua nyampe di kantor jam 9. Dan sekarang, gua tinggal di daerah Tanah Abang dan ngantor di Imam Bonjol yang deket banget, malah gua sering terlambat masuk di jam 8.15 yang seharusnya 8.00 jam kantornya.
Jadi, menurut gua jarak bukan alasan untuk tidak bisa tepat waktu. Apalagi untuk yang masih sekolah, kebiasaan bangun pagi itu bagus kok. Kalau alasannya banyak tugas lah, banyak PR lah sehingga harus tidur malam ... justru jam sekolah ini jadi alasan buat minta ke guru buat ngurangin tugas dan PR, bukan??? Mending mana, sekolah lebih pagi tapi sedikit PR atau sekolah lebih siang tapi banyak PR???
Hehehe ...
Just my opinion ...
[color=darkblue]EXCUSES...EXCUSES...YAAAWWWNNNNNNN......!!!!!!!!!!!!![/color]