PADANG, METRO--Nauzubillah Minzaliq, inilah kalimat yang cocok dilontarkan mengingat prilaku oang tua yang satu ini. Seharusnya, sebagai orang tua ia idealnya memelihara anaknya dari pengaruh negatif. Tapi, tidak demikian dengan “Hrm” (38 ), yang tega-teganya mencabuli anak kandung sendiri dengan menyodominya. Hebatnya, dua anak lelaki yang bocah disodomi sejak tahun 2004—2005 silam, dengan cara menggilirnya.
Perbuatan biadab sang bapak yang berprofesi buruh bangunan ini berlangsung di rumahnya kawasan By Pass Lubuak Bagaluang. Kejadian ini terungkap setelah istrinya sebut saja Nilam (37), mendapatkan cerita dari kedua anak lelakinya Dito (9) dan Diki (8 ) (keduanya nama samaran- red), bahwa mereka digituin oleh ayahnya sendiri. Berkat cerita kedua buah hatinya itu sang istri melaporkan perbuatan suami ke Poltabes Padang.
Beranjak dari laporan ini akhirnya Jumat (19/12) sekitar pukul 01.00 WIB, “Hrm” diringkus tanpa perlawanan di sekitar By Pass Lubuak Bagaluang. Kapoltabes Padang Kombes Boy Rafli Amar melalui Kasatreskrim Kompol Hendri Budiman SH SIk didampingi Wakasat AKP Drs Hasanudin kepada koran ini membenarkan kejadian tersebut. Sesuai pengakuan dua orang korban ini, kejadian itu semula terjadi di tahun 2004 hingga 2005 lalu.
Untuk korban Diki, pelaku mengaku disodomi sebanyak 7 kali. Sementara Dito dijatah sebanyak 9 kali. “Semua perbuatan bejat itu dilakukan malam hari saat istrinya tidur di rumahnya yang terletak di kawasan By Pass Lubuak Bagaluang,” papar Hendri. Lebih jauh dijelaskan Hendri, kejadian itu sendiri tidak diketahui Nilam. Sedangkan kejadian yang sangat memalukan ini diketahui sekitar Desember 2008.
Itu berkat laporan dari 2 korban yang sudah tidak tahan lagi diperlakukan tidak senonoh oleh bapaknya. Tindakan tercela itu bahkan dilakukan secara berkali-kali oleh pelaku. Diperkirakan usai menyodomi, 2 korban diancam. Sebab kejadian itu diketahui baru bulan ini. Sesuai laporan korban, pekan lalu 2 korban ini langsung divisum di RS Dr M Djamil Padang. Hingga kini hasil visum belum keluar.
Insya Allah, setelah pelaku diperiksa dan beberapa orang saksi dimintai keterangannya, hasil visum akan diminta ke RS Dr M Djamil Padang. Yang jelas, kepada penyidik pelaku sudah mengakui semua perbuatannya. Dalam kasus ini pelaku terancam pasal berlapis yakni Pasal 294 ayat 1 dengan ancaman kurungan 7 tahun dan UU Perlindungan Anak No.22 /2004. “Pelaku terancam pasal berlapis,” tandas Hendri. (ped)
Comments
Prihatin membaca tulisan si wartawan. Banyak opini pribadi penulis yang masuk ke dalam berita. Pantas saja masyarakat mudah terpengaruh tulisan dan pantas saja tahun ini menjadi tahun terburuk jurnalistik. Duka cita deh...
Betul sekali ... ini contoh wartawan penulis berita yang OBVIOUS SUBJECTIVE!!!
Dan yang seperti ini bertaburan sangat banyak di media-media Indonesia ...
Subyektif, tendensius, memihak ... dan seringkali prejudice (berprasangka) ...
kali lebih legit mang
LOL
emang subjektif banget nih. setidaknya kalo mau nge-report berita jangan dari sudut pandang sendiri..
itu juga yang bikin keluarga gw jadi homophobic. <untungnya mereka belum tau gw kayak gini>.
males banget deh taun ini banyak banget berita yang makin merendahkan dunia PLU. padahal kenyataannya gak semua kaya gitu. tapi orang-orang berhasil 'dikemudi' dengan pendapat pribadi sebagian jurnalis yang akhirnya bikin homophobic makin menjalar di masyarakat..
uggghhhhh!
CRAZY!
BASTARD!
DIE IN HELL ...!
SEREM ABIS,,,,,
Kalo gw jd tu anak, uwdah gw mutilasi tuh si bapak(sorry, kebawa emosi,,)
Sinting,,
Makin lama, makin aneh aja prilaku bengis org,,,
KejadiaNnYa kYk yg yey aLaMi ya jeNg???
die pikir drpd cari di luar ... 8) 8) 8) tuh kan, ngga gampank jadi bapak orang ...
kurang ajar si janda.. gue mah masi suci :twisted:
klo yey diginiin makah ketagihan yah jeng