BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Hasil Diskusi Pernikahan Beda Agama

2»

Comments

  • JIL apaan seh??
    JIL singkatan dr Jaringan Islam Liberal. faham JIL lebih kpd Islam yg dikondisikan dgn keadaan liberalisme. kyknya misalnya boleh nikah beda agama pdhal udah diurus di al-quran, boleh nikah sejenis pdhal uda diatur sama al-quran, pokoknya lbih kepada penampikan al-quran. JIL juga biasanya cendrung inkarus'sunnah, atau tdk mengimani sunah nabi muhammad. contoh tokohnya itu kyk cak'nur yg membolehkan tdk pakai jilbab pd wanita, atau gus dur.
    dalam sejarah penyebaran Islam di Indonesia ada perempuan muslim yg menikah dgn pria non-muslim
    pria non muslim ini, lebih tepatnya memiliki kepercayaan sendiri, mungkin hindu, atau agama budaya yg ada di zaman dulu
    tentunya dgn membawa agama baru, dan memiliki ajaran2 yg baik secara logika diterima oleh sang pria dan akhirnya ikut

    dan pada awal penyebaran islam di Indonesia, islamnya sangat liberal, makanya bs menyatu dgn kebudayaan yg ada di Indonesia
    sejarah yg mana? bisa dipaparkan?
    dalam penyebaran agama islam di indonesia, wali songo pun melakukan pendekatan2 masyarakat dgn masi menggunakan adat istiadat masyarakat sekitar yg masih menganut budha atau hindu. kyk misalnya tahlilan 7 hari atau 100 hari, atau upacara2 adat dalam perayaan idul fitri.
    kl ayat, ya jgn sepotong2 di ambil, juga pelajari sejarah saat ayat itu turun
    juga sejarah perkembangan agama, dmn terjadi perubahan2 penafsiran, argumen2 yg dilakukan pemuka agama di masa lalu.
    klo gtu bisakah sdr. diamant memberikan ayat yg tdk sepotong2 yg menjelaskan soal nikah beda agama? ayat diatas sudah sangat jelas menjelaskan. dalam ilmu tafsir'pun begitu. silakan lihat dibuku tafsir manapun. versi ibnu katsir, bahkan buya hamka... monggo klo ada yg beda!
    Beda agama sebenarnya merupakan halangan nikah (tidak boleh nikah beda agama!) tetapi halangan nikah beda agama ini bisa didispensasi. Dalam praktiknya, mengurus dispensasi menikah beda agama ini, di Indonesia ini sangat mudah. Bahkan dari pihak yang bersangkutan (calon mempelai) nyaris tidak ada hal khusus yang harus dilakukan, karena dispensasi ini akan dimintakan dan diurus oleh pastor yang memproses perkawinannya.
    klo ayat yg ini gmn bung gamaliel:
    ”(14)Berkatalah mereka kepada kedua orang tua itu: “Kami tidak dapat berbuat demikian, memberikan adik kami kepada seorang laki-laki yang tidak bersunat, sebab hal itu aib bagi kami. (15) hanyalah dengan syarat ini kami dapat menyetujui permintaanmu: kamu harus sama seperti kami, yaitu setiap laki-laki diantara kamu harus disunat.” (
    Kejadian 34 : 14-15)

    kata teman diskusi saya yg kristen, ayat diatas menjelaskan larangan nikah beda agama dalam kristen. terlihat dri kalimat "seorang yg tdk bersunat" yg berarti bukan agama kristen, tdk peduli wlwpun non-kristen yg bersunat. krn kristen sendiri pun dlm al-kitab mewajibkan bersunat:
    “(10)Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang perjanjian antara aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat. (11) haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara kamu dan Aku.” (Kejadian 17 : 10-11)
    tp entah dari mana tiba2 paulus bisa mendispensasikan perintah sunat (Galatia 5 : 2 dan Korentus 7 :19).
    So guys masalah ginian ga usah dipersoalin. Biar masing-masing individu yg bertanggungjawab sendiri.
    klo saya sih, dalam agama saya ada kewajiban mengingatkan saudara seiman. "amar ma'ruf. nahi munkar". setelah diingatkan saya kembalikan lg sama tiap individu. terserah... bukan carmuk ato bikin konfrontasi...
    jadi, maaf klo ada salah kata :)

    akhir kata, bwt yg islam, silakan meyakini apa yg kamu yakini dgn totalitas. klo merasa keberatan dan ga sanggup yaa pilihan ada ditangan anda... tp tiap tindakan ada konsekwensinya koq... :P

    makasiii... peace...
  • cuteboys wrote:
    JIL apaan seh??
    JIL singkatan dr Jaringan Islam Liberal. faham JIL lebih kpd Islam yg dikondisikan dgn keadaan liberalisme. kyknya misalnya boleh nikah beda agama pdhal udah diurus di al-quran, boleh nikah sejenis pdhal uda diatur sama al-quran, pokoknya lbih kepada penampikan al-quran. JIL juga biasanya cendrung inkarus'sunnah, atau tdk mengimani sunah nabi muhammad. contoh tokohnya itu kyk cak'nur yg membolehkan tdk pakai jilbab pd wanita, atau gus dur.
    untuk fairnya terhadap JIL, silakan cek and recheck sendiri di webnya: http://islamlib.com/id/ setelah itu silakan mengambil kesimpulan sendiri-sendiri ... peace
  • untuk fairnya terhadap JIL, silakan cek and recheck sendiri di webnya: http://islamlib.com/id/ setelah itu silakan mengambil kesimpulan sendiri-sendiri ... peace

    hmm, ga ada bedanya sama yg saya paparkan.
    di situsnya ada tulisan:
    4. Apa misi JIL?

    Pertama, mengembangkan penafsiran Islam yang liberal sesuai dengan prinsip-prinsip yang kami anut, serta menyebarkannya kepada seluas mungkin khalayak.

    Kedua, mengusahakan terbukanya ruang dialog yang bebas dari tekanan konservatisme. Kami yakin, terbukanya ruang dialog akan memekarkan pemikiran dan gerakan Islam yang sehat.

    Ketiga, mengupayakan terciptanya struktur sosial dan politik yang adil dan manusiawi.

    di misi yg pertama, tulisan yg dibold, sudah jelaskan misi utamanya. Liberal. pdhal dlm islam, sistem politik yg paling baik adalah Khilafah islamiah, atau islamic Caliphate.
    trus misi ke dua yg dibold, klo kalian suka liat program debat di tvone, suka banyak debat/diskusi antara JIL dan organisasi islam konservatif. ternyata dapt disimpulkan bahwa JIL mengemukakan suatu gagasan/ide/jawaban/sanggahan/pernyataan tanpa memakai dasar paling penting dalam agama islam. yaitu Quran dan hadist. yg mereka kutip pastilah quote2 tokoh2 liberal. spt yg saya katakan sbelumnya, inkarus'sunnah. maka sudah pasti hasilnya JIL K.O.
    misi yg ke3, adil dan manusiawi ini dlm konteks apa? adil bahwa semua wanita ga boleh pake kerudung? padahal seadil2nya sistem politik adalah khalifah, seadil2nya sistem ekonomi adalah syariah.

    lalu apa yg salah dgn pemaparan saya sebelumnya ttg JIL? bahkan, ideologi2 mereka yg menyimpang dr quran dan hadist sudah mereka paparkan dlm beberapa diskusi diforumMyquran
    ya terang aja disitus JIL ga ada yg "aneh", org buatan JIL koq, masa mau buka kartu. kyk saya pernah buka situs ahmadiyah, atau organisasi israel yg mengometari perang gaza dalam versi bhs indonesia, ga akanlah keliatan yg "mencolok". klo mo lbih fair, liat forum2 debat agama, atau liat program debat di tvone klo2 JIL ada lagi. kalian kan dah pada dewasa. nilai sendiri ajalah, apalagi yg faham konteks2 islam yg prinsip.

    terserah mau menilai apa. saya hanya mengungkapkan kenyataan, selanjutnya tersera mau percaya apa enggak, lbih bagus klo buka referensi sebanyak2nya. biar ky kata de hati, check and re-check.

    om momod. sori jd bahas JIL, topiknya pan nikah beda agama yaah?
    maap2...

    peace....
  • cuteboys wrote:
    Beda agama sebenarnya merupakan halangan nikah (tidak boleh nikah beda agama!) tetapi halangan nikah beda agama ini bisa didispensasi. Dalam praktiknya, mengurus dispensasi menikah beda agama ini, di Indonesia ini sangat mudah. Bahkan dari pihak yang bersangkutan (calon mempelai) nyaris tidak ada hal khusus yang harus dilakukan, karena dispensasi ini akan dimintakan dan diurus oleh pastor yang memproses perkawinannya.
    klo ayat yg ini gmn bung gamaliel:
    ”(14)Berkatalah mereka kepada kedua orang tua itu: “Kami tidak dapat berbuat demikian, memberikan adik kami kepada seorang laki-laki yang tidak bersunat, sebab hal itu aib bagi kami. (15) hanyalah dengan syarat ini kami dapat menyetujui permintaanmu: kamu harus sama seperti kami, yaitu setiap laki-laki diantara kamu harus disunat.” (
    Kejadian 34 : 14-15)

    kata teman diskusi saya yg kristen, ayat diatas menjelaskan larangan nikah beda agama dalam kristen. terlihat dri kalimat "seorang yg tdk bersunat" yg berarti bukan agama kristen, tdk peduli wlwpun non-kristen yg bersunat. krn kristen sendiri pun dlm al-kitab mewajibkan bersunat:
    “(10)Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang perjanjian antara aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat. (11) haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara kamu dan Aku.” (Kejadian 17 : 10-11)
    tp entah dari mana tiba2 paulus bisa mendispensasikan perintah sunat (Galatia 5 : 2 dan Korentus 7 :19).

    Wah, kalau dicari lagi soal perbedaan ayat dan perkembangan penafsiran itu masih banyak yang lain lagi, Bung! Bukan hanya Paulus, Yesus Kristus pun sering mengajar dengan pola kalimat, “Ada tertulis… tetapi Aku berkata kepadamu…” Dia juga mengingatkan pola spiritualisas, “Bukan manusia untuk hari Sabat, tapi hari Sabat untuk manusia.”

    Sekedar catatan, memang ada perbedaan yang signifikan antara cara orang Islam memperlakukan Quran dan cara orang Kristiani memperlakukan Alkitab. Bagi orang Kristiani, Alkitab itu bukan petunjuk praktis, tetapi perspektif. Orang Islam —walau sejauh saya tahu, tidak semua begitu— memandang bahwa dari A sampai Z hidup manusia itu petunjuknya sudah ada di dalam Quran. Quran menjadi bukan hanya perspektif, bukan hanya pedoman arah, tetapi juga sekaligus menjadi peraturan. Bagi orang Kristiani, tidak setiap ayat harus dimengerti sebagai aturan sehingga harus pula dilakukan persis seperti itu setiap saat. Ayat perlu dibaca dalam konteks lokalitas dan temporalitasnya. Perbedaan ini perlu disadari pula. Mungkin menurut Anda, tafsiran Paulus dan ajarannya soal sunat itu merupakan masalah besar; bagi kami sih itu bukan masalah sama sekali.

    Dalam pembicaraan tentang sunat tadi, sunat adalah ‘tanda perjanjian’. Paulus menekankan bahwa yang terpenting itu bukan ‘tanda’ tetapi ‘apa yang ditandakan, yaitu ‘kesetiaan pada perjanjian itu’. Maka, Paulus pun meski tegas mengatakan tentang sunat yang tak perlu lagi, ia masih juga bicara soal ‘sunat hati’. Bukan sunatnya (dalam arti fisik mengerat kulit katan), karena itu sekedar tanda; tetapi yang terpenting adalah ‘hati dan seluruh hidupnya untuk Allah’ karena itulah yang ditandakan.

    Ada sekilas info dari mailist tetangga:
    Pada tanggal 13 Oktober 2007 138 sarjana/ilmuwan muslim dari berbagai negara menyampaikan surat terbuka kepada para pemimpin Gereja dan Umat Kristen. Surat terbuka itu berjudul "A Common Word Between You and Us dan kemudian dikenal sebagai "A Common Word". Para cendekiawan muslim tersebut belajar bersama dari Alkitab dan Al Qurna untuk menemukan kata yang sama yang bisa menggerakkan hidup berdampingan (bersaudara) dalam membangun masyarakat dunia yang damai.
    Latar belakang dirumuskannya A Common World sekurang-kurangnya ada tiga hal:
    Pertama, Setelah peristiwa terorisme 11 September beberapa tahun yang lalu, hubungan antara dunia Kristen (Eropa-Amerika) dan muslim cenderung memburuk. Perang yang terjadi di Timur Tengah dan beberapa negara Islam semakin memperburuk keadaan. Kedua, pidato Paus di Jerman telah menuai reaksi negatif yang sangat luas dan semakin memperburuk hubungan Islam dan Kristen. Ketiga, lebih dari 50% penduduk dunia beragama Kristen dan Muslim. Maka, hubungan baik antara Muslim dan Kristen merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membangun masa depan dunia yang damai.
    A Common Word merupakan hasil studi sangat serius para ilmuwan Muslim untuk menemukan kesamaan kata (di dalam ajaran Islam dan Kristen) yang diharapkan menjadi dasar (spiritualitas) hidup bersaudara. Kata yang sama yang terdapat dalam Al Quran dan Alkitab adalah "Kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama". Di dalam seruan itu dimuat rententan kutipan Al Quran dan Alkitab yang menegaskan ajaran tentang "Kasih kepada Allah dan Kasih kepada sesama". Kalau mau membaca teks lengkap dari Seruan itu silakan buka www.acommonword.com
    Seruan itu ditanggapi secara positif oleh lebih dari 300 tokoh Kristen sedunia. Mereka menyusun dan menandatangani surat balasan dan mengirimkannya kepada para pemimpin umat Islam.
    Dialog antar tokoh-tokoh itu sangat monumental di tengah dunia yang akhir-akhir ini cenderung menekankan perbedaan (multikulturalisme dan pluralisme). Kesadaran akan perbedaan diam-diam menjadi menguat di tengah derasnya globalisasi. A Common Word merupakan gerakan alternatif dan afirmatif (simpatik)yang menumbuhkan harapan di tengah kerinduan akan dunia yang damai. Kata yang sama jauh lebih berdaya daripada menekankan dan menggarisbawahi perbedaan.

    Di Indonesia A Common Word tidak banyak bergema? Mengapa? Farukh (dosen UGM) melihat bahwa masyarakat Muslim Indonesia merasa tidak membutuhkan A Common Word karena Muslim sangat dominan (mayoritas). A Common Word ditulis oleh orang muslim Arab dan sekitarnya yang note bene merasa inferior dan selalu dipersalahkan dibandingkan Barat (Kristen). Baginya, seruan untuk damai dan dialog cenderung disampaikan oleh kelompok minoritas yang kalah (sering dikalahkan). Untuk kelompok yang merasa menang dan menguasai, kata dialog tidak sangat relevan. Maka, Farukh mencurigai ketulusan dari seruan itu.

    Setiap orang bebas untuk menilai dan menginterpretasikan teks yang sudah beredar itu.
    Dari pada mencurigai (bersikap negatif yang menguras banyak energi) bukankah lebih baik bersikap positif (mengapresiasi niat baik itu)?
    Mestinya, pendekatan positif-afirmatif- simpatik itu bisa dijadikan inspirasi untuk mengembangkan kehidupan. Kata-kata penuh kecurigaan (ngrasani,isu, dan menjelek-jelekkan) tidak akan bisa diandalkan untuk membangun hidup yang kondusif. Semestinya kekuatan dan buah-buah hidup akan lebih berlibatganda ketika kata (spirit) yang sama itu ditemukan dan dihidupi banyak orang. Kata persaudaraan, cinta kasih, keadilan, damai, saling membantu dll tentu akan lebih berdaya dalam mengembangkan hidup (edukatif-konstruktif) daripada kata-kata negatif (destruktif) .

    Mungkin ini dapat memperkaya perspektif.


    Salam kasih
    Gayus Gamaliel
  • Terima kasih kotbahnya Romo Gamaliel. Kotak persembahan sudah tersedia di Thead "Judicial Review" milik Toyo..
  • Gamaliel wrote:
    Sejauh saya tahu, kalau Yahudi sampai sekarang tidak diakui sebagai 'agama resmi' di Indonesia. Btw, tidak ada orang yang 'masuk agama Yahudi'; yang ada adalah 'orang lahir sebagai Yahudi'... Agama Yahudi ini punya karakteristik yang agak lain kalau dibandingkan agama Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budda yang bercorak misioner atau mencari pengikut baru... yaitu bahwa agama ini bukan hanya soal keagamaan tetapi soal kebangsaan. Hanya orang yang lahir sebagai bangsa Yahudi saja yang beragama Yahudi. Orang yang tidak lahir sebagai bangsa Yahudi tidak dapat masuk agama Yahudi, paling jauh dia hanya menjadi 'simpatisan' (proselit) saja.
    Kong Hu Chu mestinya sudah bisa ditulis begitu di KTP Indonesia sekarang ini, karena sekarang ini sudah diakui sebagai 'agama resmi'.
    kl di pedalam indonesia masih banyk agama2 lain,agama2 budaya itu harus diakui juga mesti di tulis di KTP

    cuteboys wrote:
    JIL singkatan dr Jaringan Islam Liberal. faham JIL lebih kpd Islam yg dikondisikan dgn keadaan liberalisme. kyknya misalnya boleh nikah beda agama pdhal udah diurus di al-quran, boleh nikah sejenis pdhal uda diatur sama al-quran, pokoknya lbih kepada penampikan al-quran. JIL juga biasanya cendrung inkarus'sunnah, atau tdk mengimani sunah nabi muhammad. contoh tokohnya itu kyk cak'nur yg membolehkan tdk pakai jilbab pd wanita, atau gus dur.

    oo JIL islam liberal toh, gw hampir ga pernah nonton tv
    bagus dunk kl gitu, zaman kejayaan ilmu pengetahuan islam di masa lalu kan masa2 pemikiran pemuka agamanya yg liberal
    jd islam maju ...

    JIL ada komunitasnya? gw ikut dunk

    dr bbrp agama yg gw pelajari, umatnya rata2 ekslusif memegang agamanya, jd terperangkap dlm peraturan yg ada dlm kitab, sehingga tdak / sulit berkembang dlm menafsirkan ayat, seperti jalan di tempat sehingga sulit utk menerima pemikiran2 baru
    juga memandang curiga agama2 yg lain, salah satunya timbul larangan pernikahan beda agama
    dulu wktu kecil di pengajian ga boleh mengangap org Kristen sahabat, mereka musuh, dan hanya bersahabat dgn sesama Islam saja, wktu kecil gw punya sahabat seorang Kristen, dan gw hati gw merasa sakit, knp gw hrs memusuhinya krn dia bukan Islam…?sedangkan teman yg Islam malah sering menyakiti gw di sekolah
    Saat besar gw bertanya knp dgn org kristen sampai islam memusuhinya? Setelah gw dpt penjelasan, gw cari tau dlm Kristen…
    Yg gw temukan apa2 yg ditakutkan di penilaian2 Islam pada Kristen itu ga ada
    Pada saat yg sama saat gw pelajari ttg Kristen, mereka juga memiliki nilai2 yg buruk ttg Islam, dan pemikiran mereka salah ttg Islam
    Gw berpikir andai mereka masing2 tau apa yg sebenernya, jd ga perlu saling memusuhi

    Saling2 mencurigai jg terjadi dlm aliran2 dalam agama, baik Kristen atau pun Islam
    Skrg ni kadang gw mengikuti bbrp khutbah dr bbrp agama dan aliran agama yg berbeda2, gw melihat ada bnyk kesamaan masing, tp kl mulai mengajak utk membeci seseorang atau pihak lain, biasanya gw keluar …
    dan kalo gw lihat agama itu adalah budaya …

    Setiap agama sama, mau nikah beda agama ga perlu ada yg ditakuti

    di australia ada kepala gereja khatolik seorang perempuan, dan memang bnyk ditentang, tapi mereka ttp menjalani prosesi pengangkatan
    dan di Indonesia ada pendeta waria, dan jemaatnya banyak!
  • oo JIL islam liberal toh, gw hampir ga pernah nonton tv
    bagus dunk kl gitu, zaman kejayaan ilmu pengetahuan islam di masa lalu kan masa2 pemikiran pemuka agamanya yg liberal
    jd islam maju ...
    kata sapa zaman keemasan islam adalah pemikiran liberal? justru pemikiran ttg filosofi, science, dan sosial langsung berdasar alquran. baca lagi deh sejarah faham liberal. (klo mo bahas teologi dan filsafat di thread saya aja judulnya "mo nanya sama atheis, agnostic, dkk" biar saya ga nulis ulang lg, cape...) justru cendikiawan2 islam itu lahir pd masa dunia islam dalam sistem politik "khilafah islamiah" sepeniggalan rasulullah dan khulafaur'rasyidin, yaitu khailfah bani abbsyiah, bani ummayah, dan utsmani sebelum akhirnya dibubarkan inggris. monggo googling aja deh, di wiki juga bnyak!
    para penafsir alquran pun kebanyak dr zaman itu, dan tetap berlaku sampai sekarang. ibnu katsir, atau kittabul-quran nya sayid-qutubi. jd para cendikiawan tdk melenceng sama sekali dr al-quran.
    ingat, tafsir alquran ga bisa seenak udel. hukum islam utama ada pada alquran, kedua adalah hadist, jika ada hadist yg meragukan bisa ditinjau dr alquran dan khulafaur'rashidin, lalu ketiga adalah ulil amri, atau ulama yg menetapkan hukum dgn rujukan alquran, hadist, kitab tafsir, dan permusyawaratan.
    islam ga melarang bwt modern koq, bahkan justru islamlah yg mendukung masa modern, science modern bnyak dlm Quran.
    JIL ada komunitasnya? gw ikut dunk
    monggo, ga ada yg larang. tp saya sarankan pelajari dulu konsepnya, visi,dan misinya. pelajari juga hal2 prinsip yg mutlak ttg islam dalam alquran dan hadist.
    dr bbrp agama yg gw pelajari, umatnya rata2 ekslusif memegang agamanya, jd terperangkap dlm peraturan yg ada dlm kitab, sehingga tdak / sulit berkembang dlm menafsirkan ayat, seperti jalan di tempat sehingga sulit utk menerima pemikiran2 baru
    ke-eksklusifan itu dlm konteks yg wajar menurut saya. semua agama juga menerapkan ke-eksklusifan koq.
    dulu wktu kecil di pengajian ga boleh mengangap org Kristen sahabat, mereka musuh, dan hanya bersahabat dgn sesama Islam saja, wktu kecil gw punya sahabat seorang Kristen, dan gw hati gw merasa sakit, knp gw hrs memusuhinya krn dia bukan Islam…?sedangkan teman yg Islam malah sering menyakiti gw di sekolah
    Saat besar gw bertanya knp dgn org kristen sampai islam memusuhinya? Setelah gw dpt penjelasan, gw cari tau dlm Kristen…
    Yg gw temukan apa2 yg ditakutkan di penilaian2 Islam pada Kristen itu ga ada
    Pada saat yg sama saat gw pelajari ttg Kristen, mereka juga memiliki nilai2 yg buruk ttg Islam, dan pemikiran mereka salah ttg Islam
    Gw berpikir andai mereka masing2 tau apa yg sebenernya, jd ga perlu saling memusuhi
    wkwkwkwk.... belajar pengajian dmn? sampe sgitunya. nonsense lah sampe kyk gtu mah... saya juga pnah ikut yg kyk gtu, tp justru dlm alquran lah kerukunan beragama diajarkan
    “Dan berpeganglah kamu semua kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai berai dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuh-musuhan, maka Allah menjinakkan antara hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara” (QS. Ali Imran : 103)
    “Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat.” (QS. Ali Imran 105)

    masih banyak lainnya, spt toleransi beragama, semua ada dalam surat alkafirun dr ayat 1 sampe habis (ayat 6).
    Katakanlah: "Wahai orang-orang kafir, Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu, dan untukkulah, agamaku" (QS. 109:1-6).

    jd tersera anda mo menganut agama mana. klo pilih islam, jdlah muslim dgn totalitas sesuai petunjuk quran dan hadist.

    mksih
  • Saya menyimpulkan bahwa kamu tidak sepaham dengan ide pemikiran JIL. Itu sih gpp itu hak kamu kok. Tapi maksud aku kamu sudah menyimpulkan sesuatu dan kamu menyatakan bahwa JIL tidak menggunakan alquran dan Hadist.
    Kamu sudah memfitnah itu namanya, artinya kamu sama sekali tidak tahu soal JIL. Dan kamu sudah membuat fitnah bagi kelompok lain.

    Aku jujur bukan orang JIL, tapi pemikiran JIL aku ada yang setuju. Walau untuk isu seksualitas aku kurang setuju dengan pemikiran personal2 JIL.
    Tapi penekanan pada JIL ada menghargai perbedaan itu..
    Kalau kamu bilang bahwa JIL tidak menggunakan ALquran dan HADIST, aku harus katakan bahwa kamu salah besar.

    Ada beberapa hal yang ingin aku sampaikan soal JIL, kebetulan aku dekat dengan beberapa orang di JIL.

    1. Jil itu menggunakan akal dan Rasional pikiran manusia untuk melihat teks dalam alkitab dan hadist. Artinya orang2 JIL itu tidak melihat teks secara tekstual saja. Tapi mereka menggunakan analisa keilmuan yang lain2 nya. Misalnya bagaimana membaca satu ayat menggunakan llmu2 antropologi, sosiologi, medis. Karena mereka menyakini bahwa ilmu2 itu juga bagian dari ajaran dalam alquran.

    Dan biasanya orang2 JIL akan "menolak" tafsir- tafsir yang tidak relevan dalam konteks sekarang. Contoh orang2 JIL menolak hukuman mati, sistem perbudakan, Poligami, hukuman cambuk, larangan perempuan jadi pemimpin. Walau itu semua secara teks dan hadis ada dan "dibolehkan". Dan orang2 JIL akan melakukan Tafsir ulang dalam melihat teks alquran dan hadist itu dengan melihat konteks sekarang.

    Jadi kalau kamu bilang bahwa mereka melakukan tafsir ulang, terus kamu bilang tidak menggunakan alquran dan hadist. Kamu salah besar sekali. Kamu lihat lah ruang pustaka di JIL penuh dengan teks2 kitab kuning yang semuanya bahasa Arab.

    Aku gak katakan bahwa tafsir JIL itu yang paling benar. dan aku juga tahu orang JIL juga gak pernah katakan bahwa pikiran mereka adalah yang absolute.

    Itu lah kelebihan JIL, mereka membuka ruang dialog dan saling belajar. Misal mas Ulil sangat tidak setuju menggunakan teks alquran untuk membahas soal homoseksual. Ulil "menyerah" untuk mencari teks2 yang berpihak pada homoseksual. Ini kan menunjukkan bahwa JIL juga masih belum liberal sekali kan. Tapi memang bukan semua orang, Guntur dari JIL berani menulis soal Islam dan Lesbian. Ini yang aku maksud, orang JIL itu lebih "bebas" melihat persoalan teks alkitab dengan banyak menggunakan pikiran manusia secara maksimal. Karena mereka yakin bahwa pikiran manusia itu bagian "wahyu" dari Tuhan. Jadi kalau hanya menerima teks itu tanpa melakukan kajian maka menurut JIL itu sebuah hal yang tidak disukai Tuhan (itu pandangan ku melihat JIL).

    Sekarang kalau kamu gak setuju, lakukan debat dengan JIL. Kamu gunakan juga ilmu pengetahuan mu. Jadi jangan bilang mereka gak sesuai alquran dan hadist sementara kamu sendiri gak punya argumentasi yang kuat untuk mengatakan bahwa JIL salah...
    Jadi nya kamu itu ASBUN dan OMDO aja...


    Salam


    Toyo

    cuteboys wrote:
    oo JIL islam liberal toh, gw hampir ga pernah nonton tv
    bagus dunk kl gitu, zaman kejayaan ilmu pengetahuan islam di masa lalu kan masa2 pemikiran pemuka agamanya yg liberal
    jd islam maju ...
    kata sapa zaman keemasan islam adalah pemikiran liberal? justru pemikiran ttg filosofi, science, dan sosial langsung berdasar alquran. baca lagi deh sejarah faham liberal. (klo mo bahas teologi dan filsafat di thread saya aja judulnya "mo nanya sama atheis, agnostic, dkk" biar saya ga nulis ulang lg, cape...) justru cendikiawan2 islam itu lahir pd masa dunia islam dalam sistem politik "khilafah islamiah" sepeniggalan rasulullah dan khulafaur'rasyidin, yaitu khailfah bani abbsyiah, bani ummayah, dan utsmani sebelum akhirnya dibubarkan inggris. monggo googling aja deh, di wiki juga bnyak!
    para penafsir alquran pun kebanyak dr zaman itu, dan tetap berlaku sampai sekarang. ibnu katsir, atau kittabul-quran nya sayid-qutubi. jd para cendikiawan tdk melenceng sama sekali dr al-quran.
    ingat, tafsir alquran ga bisa seenak udel. hukum islam utama ada pada alquran, kedua adalah hadist, jika ada hadist yg meragukan bisa ditinjau dr alquran dan khulafaur'rashidin, lalu ketiga adalah ulil amri, atau ulama yg menetapkan hukum dgn rujukan alquran, hadist, kitab tafsir, dan permusyawaratan.
    islam ga melarang bwt modern koq, bahkan justru islamlah yg mendukung masa modern, science modern bnyak dlm Quran.
    JIL ada komunitasnya? gw ikut dunk
    monggo, ga ada yg larang. tp saya sarankan pelajari dulu konsepnya, visi,dan misinya. pelajari juga hal2 prinsip yg mutlak ttg islam dalam alquran dan hadist.
    dr bbrp agama yg gw pelajari, umatnya rata2 ekslusif memegang agamanya, jd terperangkap dlm peraturan yg ada dlm kitab, sehingga tdak / sulit berkembang dlm menafsirkan ayat, seperti jalan di tempat sehingga sulit utk menerima pemikiran2 baru
    ke-eksklusifan itu dlm konteks yg wajar menurut saya. semua agama juga menerapkan ke-eksklusifan koq.
    dulu wktu kecil di pengajian ga boleh mengangap org Kristen sahabat, mereka musuh, dan hanya bersahabat dgn sesama Islam saja, wktu kecil gw punya sahabat seorang Kristen, dan gw hati gw merasa sakit, knp gw hrs memusuhinya krn dia bukan Islam…?sedangkan teman yg Islam malah sering menyakiti gw di sekolah
    Saat besar gw bertanya knp dgn org kristen sampai islam memusuhinya? Setelah gw dpt penjelasan, gw cari tau dlm Kristen…
    Yg gw temukan apa2 yg ditakutkan di penilaian2 Islam pada Kristen itu ga ada
    Pada saat yg sama saat gw pelajari ttg Kristen, mereka juga memiliki nilai2 yg buruk ttg Islam, dan pemikiran mereka salah ttg Islam
    Gw berpikir andai mereka masing2 tau apa yg sebenernya, jd ga perlu saling memusuhi
    wkwkwkwk.... belajar pengajian dmn? sampe sgitunya. nonsense lah sampe kyk gtu mah... saya juga pnah ikut yg kyk gtu, tp justru dlm alquran lah kerukunan beragama diajarkan
    “Dan berpeganglah kamu semua kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai berai dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuh-musuhan, maka Allah menjinakkan antara hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara” (QS. Ali Imran : 103)
    “Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat.” (QS. Ali Imran 105)

    masih banyak lainnya, spt toleransi beragama, semua ada dalam surat alkafirun dr ayat 1 sampe habis (ayat 6).
    Katakanlah: "Wahai orang-orang kafir, Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu, dan untukkulah, agamaku" (QS. 109:1-6).

    jd tersera anda mo menganut agama mana. klo pilih islam, jdlah muslim dgn totalitas sesuai petunjuk quran dan hadist.

    mksih
  • justru saya berani ngomong spt itu krn saya sering berdiskusi sama mereka (JIL), ato klo mo bukti langsung boleh cek forum2 debat agama islam, selain JIL, bnyk juga non-muslim lain yg ikut nimbrung.
    misalnya di forum www.myquran.org, disana ada board "islam dan agama lain" tempat diskusi antar agama, dan anak boardnya "Liberalisme dan anti-hadist" utk diskusi JIL dan lainnya yg sealiran. sekarang board2 tsb lg maintenance, mungkin sebulan kdpn uda bisa diliat.

    sebenarnya bukan saya yg tdk sepaham dgn JIL, tp JIL yg tdk sepaham dgn fundamental dasar agama islam.

    dalam tiap diskusi, entah itu diforum, atau ditv JIL ga pnah bisa menjelaskan suatu idenya dgn hasil tafsirnya dari alquran atau hadist. dalam beberapa forum juga saya melihat meraka dgn terang2n membangkang hadist. malah sebagian menggugat keotentikan al-quran
    (http://al-islahonline.com/bca.php?idartikel=197)
    kalo sudah begitu, pantaskan disebut organisasi islam? uda sama deh kyk ahmadiyah yg ga mengakui nabi muhammad.

    Semangat religio yang mereka suarakan bersumber dari penafsiran hermeneutika yang mereka jiplak dari kehidupan dan tradisi keagamaan Kristen. Tafsir Hermeneutika inilah yang membuat pemahaman liberal dalam kehidupan religius mereka. Maka wabah ini mulai ditularkan ke dalam umat Islam yang masih mensucikan kitab sucinya Alqur,an.

    Atas nama kebenaran yang relative, terbuka dan plural membuat mereka terjebak kepada penyelewengan ayat-ayat Alquran, Hadis dan berbagai perkataan ulama Islam. Mereka sangat tidak cerdas membaca pluralisme interpretasi ulama Islam dahulu dan sekarang. Pluralisme penafsiran dalam tradisi Islam mempunya criteria universal, rabbani, tawazun dan integral, bukan timpang serampang yang berdampak kepada penggiringan umat Islam untuk tidak menyakini Islam secara benar.

    klo mo menelisik, JIL ini berasal dr gagasan org yahudi loh,
    Tahun 80-an bermunculan para pencetus pergerakan Islam Liberal seperti, Leornard Binder. Sarjana Barat keturunan Yahudi ini telah memerinci agenda-agenda penting ISLIB dalam bukunya Islamic Liberalism A Critique of Development Ideologies. Bahkan 6 landasan JIL (silakan baca situs JIL) itu sebelumnya telah digariskan oleh Greg Barton sebagai dasar pijakan mereka.

    simple nya aja pembolehan muslimah tdk memakai jilbab dalam JIL. pdhal perintah langsung berjilbab datangnya langsung dari Allah.
    "Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang-orang mukmin. Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih muda untuk di kenal karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah maha pengampun dan penyayang. (Al-Ahzab : 59)
    ketika ayat ini turun. nabi langsung menyuruh semua muslimah berjilbab, maka pd saat itu juga wanita2 mukmin mencopot gorden rumah mereka utk mereka pakai sbg jilbab.
    Mas Ulil (Ulil Abshar Abdalla), burhan, Nong (Nong Darol Mahmada), Mas Luthfi (Luthfi Assyaukanie) adalah pentolan JIL yg produktif dgn ide2nya dr hasil pendidikannya diluar negeri.

    Ciri-ciri JIL adalah:

    1. Dibiayai oleh lembaga orang kafir (The Asia Foundation) dan duit lembaga pendana itu dari orang kafir.
    2. Aktor intelektual mereka terdiri dari orang-orang yang latar belakang keilmuannya bukan ilmu fikih, namun rata-rata menggeluti filsafat atau perbandingan agama, ilmu kalam (bukan ilmu Tauhid). Mereka tidak memliki perangkat cukup untuk memahami teks Agama, akhirnya lari kepada pendangkalan dan penyelewengan.
    3. Cara ber-istidlal (mengambil dalil untuk menyimpulkan hukum) tidak ada konsistensi, sehingga antagonistis, bertabrakan satu sama lain.
    4. Tidak jujur kepada diri, kehidupan, umat dan Tuhannya.
    5. Memperlakukan ayat-ayat Al-Qur’an semau mereka.
    6. Tidak mampu merekonsiliasi dalail-dalil yang secara dzahir kontradiksi dan cara meletakan yang daif dalam prioritas kehidupan sebagai hujjah, dan sikap bodoh ini berdampak membolak-balikan hukum haram jadi halal.
    7. Pembolak-balikan itu untuk mempropagandakan “aqidah dan Fikih yang berbeda” yaitu di antaranya:
    - Ulama diposisikan sebagai orang durjana
    - Orang kafir suaranya bisa dijadikan hujjah untuk membantah ulama, bahkan membantah hadits bahkan naik lagi bisa untuk membantah ayat Al-Qur’an.
    - Orang kafir berhak mendapatkan waris dari orang Muslim.
    - Orang Muslim tidak boleh menegakkan syari’at Islam dalam kehidupan siyasah.
    - Orang Muslim dalam kehidupannya hanya boleh diatur pakai selain syari’at Islam.

    akhir kata dr saya, saya kutip saja dari al-quran
    “Mereka ingin memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci.” (At-Taubah:32)

    gmn selanjutnya klo mo bahsa JIL bikin tread lg, ato PM PM an aja. ga enak sama momod...[/i]
Sign In or Register to comment.