It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
sebenarnya gimana sih cara menjalani kehidupan yang baik sebagai PLU?
petugas pemadam kebakarannya lgi minum jamu tuh.... LOL
krn memang, ga semua agama meyakini takdir. dalam islam, sudah tentu setiap muslim harus beriman pd takdir qodho dan qodr yg menjadi bagian dari rukun iman. konsep takdir sendiri pun tertulis di alquran:
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya , dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata "(QS. Al-an`am 59)
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (QS. Ar-Ra'd : 11)
untuk kasus gay/homoseks
okey, taro lah gay pd diri kita udah ditakdirkan sblum kmu lahir.
dan tentu, skrng kmu menjadi gay.
dan berikutnya skrng adalah pilihan/usaha (ikhtiar). semua kembali pd diri kita masing2...
bahkan rezeki, jalan hidup, jodoh, sudah diatur takdir....
skrng kita lihat pohon faktor ini:
(haus)
2 (minum) 2’ (tidak minum)
3 (air putih) 3 ‘ (teh) 3 “ (kopi) 3”’(soft drink berkarbonasi)
4 (kopi hitam) 4’ (kopi susu) 4”(kopi three in one) 4”’(kopi jahe)
5 (tanpa gula) 5’(dengan gula)
misal, kita dalam posisi haus (1) di puncak pohon faktor.
Kita dapat memilih ‘minum’ (2) atau ‘tidak minum’ (2’).
Misalnya, karena ‘haus’ (1) maka kita memilih ‘minum’ (2).
Karena kita memilih ‘minum’ (2), terjadi penjabaran faktor berikutnya menjadi pilihan minuman:
minum air putih (3), minum teh (3'), minum kopi (3''), minum soft drink berkarbonasi (3'''). Disini, di lapisan ‘angka 3’, kita bisa menambahkan pilihan sesuai selera kita – misalnya, ditambahkan dengan opsi ‘susu’, ‘wedang jahe’, ‘isotonik’, dan lain sebagainya.
Taruhlah bahwa kita memilih ‘minum kopi’ (3”). Pilihan ini pun masih bisa dijabarkan lebih lanjut di tataran angka 4 dengan contoh sebagai berikut : 4 = kopi hitam, 4’ = kopi susu, 4”’ = kopi three in one; dan seterusnya.
Jika kita memilih ‘4’ yaitu ‘kopi hitam’, masih bisa dijabarkan lagi ke tataran angka 5; 5 = kopi hitam tanpa gula, 5’ = kopi hitam dengan gula. Dan seterusnya, dan seterusnya – masih bisa dijabarkan dan ditambahkan sesuai dengan selera kita.
Sekarang marilah kita bayangkan bahwa keseluruhan pohon faktor ini ‘terbungkus’ atau ‘berada di dalam’ sebuah universum (semesta) yang dinamakan ‘Takdir’. Apapun kejadian, pilihan, atau probabilita yang terjadi di dalam universum ini termasuk, berada di dalam, dan tidak terlepas dari semesta ‘Takdir Tuhan’. (semua pilihan sudah ditentukan)
Adapun pilihan seperti ‘minum’, ‘kopi’, ‘kopi hitam dengan gula’ adalah apa yang dinamakan ‘Ketentuan’ (Qodho). Seberapa banyak kita bisa minum – yaitu ukuran dari usus kita, itulah yang dinamakan dengan ‘Ukuran’ (Qodr). Seberapapun hausnya kita, kita tidak akan dapat melampaui kapasitas usus kita.
Dari ilustrasi sangat sederhana di atas, kita dapat melihat bahwa dalam semesta Takdir, kita diberikan sebuah ‘kuasa untuk memilih’ dari sedemikian banyak probabilita ketentuan yang mungkin terjadi, dimana setiap pilihan mengandung konsekuensi, ada sebab, ada akibat.
Berbagai pilihan dapat ditambahkan dalam ilustrasi diatas, misalnya, memilih ‘minum kopi hitam panas-panas’ dapat mengakibatkan konsekuensi ‘melepuhnya bibir dan gusi serta tenggorokan’, sehingga, alih-alih ‘rasa haus terpenuhi’, yang terjadi adalah ‘penderitaan’ (sudah haus, bibir melepuh pula, sehingga malah tidak dapat minum apapun). Atau konsekuensi lainnya... Ini hanyalah sebagai ilustrasi sederhana saja, dimana variabel dan perimeternya dapat diganti sekehendak anda.
kembali ke gay...
anggap saja kondisi gay skrng ada di no 1.
tentulah akan banyak pilihan2 bebas (sekehendak kita) yg sudah ditentukan (qodho). (dalam artian, apapun yg kita pilih, pilihan tersebut sudah ditentukan).
dan tentu saja, penentuan pilihan tsb sudah ada ukurannya (qodr).
ingat, Allah tidak akan pernah menguji suatu kaum diluar batas kemampuan kaumnya... ujian itu cuma mengetes keimanan kamu koq.
anggap aja gay itu ujian (toh, semua manusia di bumi diuji)
tentu saja Allah menguji kita dgn gay krn kita mampu melewatinya.
tinggal pilihannya ada dikita...
1. mengikuti aturan Allah, dan memanfaatkan ujian agar bisa lbih dekat dgn-Nya
atau,
2. terbuai dgn ujian "kenikmatan" gay, sehingga jauh dr-Nya.
kedua pilihan diatas punya konsekwensi, resiko, dan akibat yg sudah pasti bakal diterima...
misalnya no.1, resikonya kita harus tahan nafsu syahwat sesama jenis, tp hasilnya insya Allah dpt reward dr Allah...
atau no.2, resikonya, silakan berbuat sekehendak nafsu, konsekwensinya, misalnya kepergok warga trus dihakimi...
seperti halnya pejabat kaya raya, diuji dgn takdir banyak harta dan jabatan yg tinggi...
pilihannya bebas koq, banyak, tp sudah ditentukan dgn kadar masing2...
apakah:
1. korupsi, krn jabatan tingginya
2. amanah dgn jabatannya
3. serakah dan berfoya-foya dgn hartanya
4. berderma pd yg tdk mampu
5....
6...
dst... bnyak pilihan, dan tiap pilihan akan menimbukan konsekwensi, resiko, dan akibat yg sudah pasti kita terima... baik itu pahit, manis, senang, sedih, dll
bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian...
sekarang "bola" pilihan ada ditangan kamu...
terserah, mau dilempar ke kiri, kanan, depan, atau belakang...
dan siap2 juga dgn konsekwensi yg sudah pasti akan terjadi yg akan diterima dari lemparan yg akan kita lakukan...
wakakakaka iyah tuh,slalu bawa2 TUhan dan agama... bs siap2 di gusur neh :twisted: :twisted: :twisted:
hmmm di atas ada yg mulai naruh2 ayat neh... tiati aja ehehe... fair warning
gw aja deh yg jawab...ask your self,everyone have different ways... everybody already have the answer,u just have to listen your self better
"Bagi manusia,tidak ada masa depan yg sudah pasti,apapun yg kamu ketahui.. kamu hanya bisa bertindak sesuai apa yg kamu percayai.Tidak seorgpun dpt memutuskan masa depan yg terbaik.kita hanya bisa mewujudkan masa depan yg kita inginkan.. "
shilo rasa para modie cukup bijak kog
buat membedakan mana yang posting hasutan dengan posting pencerahan
cuma saya sarankan pada muslim utk beriman pd takdir, krn merupakan syarat mutlak keimanan seorang muslim... (rukun iman ke-6).
utk non-muslim, saya tidak memaksakan percaya takdir koq, krn setahu saya (maaf klo salah) kristen tidak mengajarkan soal takdir. (mungkin adanya disebut pre-destinasi, itu pun klo ga salah cuma diyakini sama yehova witness)...
skrng sih, kenyataannya kita adalah gay...
dan pilihan2 nya uda disediain dgn takran yg tepat...
tinggal pilih, dan nikmati konsekwensinya... simpel kan?
wakakaka... pasti kalian malas bacanya,mari gw permudah ilustrasi nya yg bener sederhana buat di pahami....
(Horny)
a. (ngent**) b. (Col*)
2 (cewe) 2’ (cowo)
3 (tidak ngaceng) 3 ‘ (ngaceng)
3.a “ (kondom) 3.b”’(pelumas)
4 (original) 4’ (rasa duren) 4”(rasa mangga) 4”’(rasa pisang)
5 (pake coklat) 5’(pake es krim)
6. (Gaya doggy) 6' (gaya 69) 6''(Gaya kupu2)
Logikanya kalau dr pilihan awal kita mau milih ke cwe tp ternyata burungnya ga bs konek karena ga bs berdiri otomatis ga mau masuk maka pilihan2 selanjutnya jadi ga bs dijalankan kan?
buat bisex ga mslh,buat pure gay kasian amat maksain ga alami mgkin bs berdiri dikit sambil bayangin ML ama cwo ahahaha atau tempel poster wajah cwo di muka tuh cwe is that what you want?ga nikmat.. sgt menyedihkan kalau begitu wakakakaka
yg penting situ ngerti.... :roll:
wakakaka not gut enough... hmm gmana kalau,gw rasa Modie jg cukup tau deh mana "posting hasutan yg mencerahkan" atau "posting pencerahan yg menghasut ?"
apakah harus bwa2 TUhan dan agamanya masing2 supaya "keliatan" nya dirinya pasti benar?pdhal dlm penerapannya seperti pedang bermata dua dan bisa membawa kekacauan,buktinya... lebih byk resikonya yg terjadi drpd manfaatnya... ribut mlolo,plx hargai perbedaan orientasi seksual seseorg