It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Setuju banget!
memang, gay masih dianggap disease, bisa menular, malah ada yang menganggapnya sebagai kebiasaan buruk, sehingga mereka mencoba untuk "menyembuhkan" / "merubah". kenyataannya gay bukan penyakit menular / kebiasaan buruk.
secara ga langsung gw sering mengalami tekanan...
yg gw inget banget gw mulai yg namanya terangsang sama cowo itu pas TK-SD. Apalagi kl liat di tv" yang bodynya bs di blg oke.
So, apa ini yg bs di blg bawaan lahir? Gw gak ada mslah apa" dikeluarga, ga pernh ngalamin pelecehan,dll.
Mudah2an suatu saat gw ketemu pasangan lwn jenis yang bnr2 gw sayang and bs lanjut ke pernikahan (sblmnya gw jg pernah suka sm 1 ce tmn skul). Krn gak mgkn gw bgini trus sampe tua. Apa kata orang tua nnti? #curhat sedikit
Masyarakat straight perlu baca ini....
Semangat buat GAY!!!
Karena sesuai dengan artinya "gay" adalah "gembira", maka jalanilah hidup dengan positif dan senyuman
"Perlu diingat bahwa orientasi seksual tidak berubah sepanjang hidup... Jadi seorang gay bisa saja memilih menikah dengan wanita, dan seorang straight bisa saja berhubungan seks dengan sesama jenis, tapi itu tidak merubah orientasi seksual dasar mereka."
Sependek pengetahuan saya, orientasi sex dapat berubah diprngari oleh sexual experience. Itulah knp ad istilah straight turns gay yg terkenal di internet itu dimana sekelompok gay berusaha membuat seorang straight berubah jadi gay melalui simulasi anchoring. (Teknik anchoring adalah mengulang simulasi yg terjadi pada otak dengan cara menghadapkannya pada kejadian yang diidentikkan dengan itu. Contohnya jika secara konsisten kita memberi parfum pada hewan piaraan kita dengan aroma yg persis sama, suatu saat ketika kita mencium bau serupa, otak kita akan langsung mmutar memori tentang piaraan kita tadi)
-orgasme terjadi saat aktivenya bagian otak yang mengatur masalah 'reward' dan 'kesenangan'. bagian ini aktif saat ada triger nya. Umumnya adalah gesekan pada organ tubuh yang terdapat saraf sex (pada wanita klitoris, pada pria kepala penis)
-perubahan orientasi terjadi dengan memanfaatkan mekanisme ini.
-contohnya adalah fenomena tahanan yg berubah gay setelah bebas dr penjara. Saat di penjara, satu2nya aktivitas sex yg dapat dilakukan dengan melibatkan individu lain adalah perilaku sodomi. Jika secara konstan, otaknya mengalami simulasi tadi, otaknya secara tak sadar akan mengidentikkan orgasme dengan sodomi sesama jenis. Sehingga ketika dia Melihat atau membayangkam sodomi sesama jenis, otaknya akan meresponnya sebagai kegiatan untuk menghasilkan orgasme...
-jadi orientasi 'sepertinya' dapat berubah...
CMIIW.
"Entahlah, saya tidak pernah memintanya. Sama seperti penulis, i think i was gay since i was a kid. Sekarang saya tidak mau terlalu memikirkan mengapa saya gay, saya merasa tertarik dengan lelaki mungkin sejak saya bahkan belum bisa membaca, apalagi mengetahui apa yang dinamakan penis (dan betapa nikmatnya benda ini, lol). Saya berpikiran bahwa saya seperti ini karena kehendak Tuhan, dan pasti Dia punya maksud di balik semua ini. Mungkin saat ini saya belum mengetahui apa maksud itu, tapi yg pasti saya meyakini bahwa rencanaNya pastilah yang terbaik buat saya."
Masalah anggapan bahwa gay itu "rusak", saya juga mempunyai pendapat. Sebenarnya sama seperti heteroseksual, para homoseksual juga ada yang "rusak" namun tidak sedikit yang menjalani hidup dg cara yang baik dan sehat, termasuk dalam hubungan. Hanya saja mungkin beberapa orang hanya menyoroti kelakuan dr para gay itu tanpa berkaca dan mengakui bahwa para heteroseks pun sama seperti itu. Yeah, some people just see what they want to see, right?
Pingin sih ϑa̐ñ sering terlintas ϑi pikiran untuk memberitahu sahabat-keluarga dll ttg diri saya skrg ini. TâÞi masih belum berani untuk menyatakan ke orang" terdekat karena tkut untuk melihat reaksi mereka nanti-nya..
Sejujurnya saya sangat tertarik bila yªªªª melihat cowok" yang imut ϑa̐ñ ganteng tapi terkadang tidak bs menyatakan ke orang lain ªª yang kita rasakan..
IMHO, sbenernya masalah homo-hetero itu bukan sesuatu hal yang harus diperdebatkan, karena mau ampe kapanpun ga bakal ada penyelesaiannya. susah buat nemuin solusinya. yang bisa kita lakuin cuma satu : toleransi. gw sendiri orientasinya biseks. awalnya sih gw emang berat banget buat nerima kalo gw harus punya rasa ke cowo. jujur, gw dibesarin di keluarga yang agamanya cukup kuat. dan ini sebenernya yang bikin gw kesel, pusing, bingung, ngerasa bersalah, dsb soalnya gw udah tau dasar2 dari agama yang gw anut (gw muslim fyi), dan gw tau secara naluri dan agama gw salah udah memilih jalan sebagai biseks, cuman siapa sih yang bisa melawan perasaan sendiri? nyesek ga sih kalo kita harus terus2an mendem "rasa" itu? tapi menurut gw sih ya selama kita bisa nyalurin 'rasa' itu dg sebagaimana mestinya alias ga berlebihan dan lebay, ya kalo kata gw sih bener2 aja, sah2 aja.. orang itu hak kita ko buat suka dan syang sama orang, tentunya hak ini harus diiringin sama kewajibannya.. kewajibannya cuma satu : ngejaga hati sama perasaan org yang kita sayangi itu
Pernah gw kasih tau ke mahasiswa pas gw ngajar kelas Gender & Seksualitas, bahwa "hetero" - "homo" itu sebenernya cuma label, identitas yang ditempelkan di jidat kita masing2... dan karena label2 itulah banyak terjadi opresi2.. Manusia itu pada dasarnya kayak bawang: kelas, gender, status sosial, jabatan, dll hanyalah lapisan2 luarnya. Kalo dibuka satu2, intinya sama aja. Sama2 manusia.
Tubuh yang kita diami, yang kita bisa rasain pake panca indera, hanyalah panggung untuk gender dan seksualitas. Karena gender dan orientasi seksual itu hasil konstruksi sosial. Perlu penempaan bertahun2 lamanya untuk membentuk selera seks seseorang. Bisakah itu disalahkan? tentu tidak. Sama aja kita gak bisa nyalahin orang Eropa kalo mereka lebih suka sarapan pake roti ketimbang nasi.
Lalu kenapa opresi terjadi? Kenapa kelompok gay di-cap buruk bahkan oleh gay itu sendiri?
Dunia itu dibentuk oleh teks, dan karenanya ia punya makna, dan karena bermakna, dunia pun punya mitos. Mitos inilah yang menyebabkan adanya pelabelan buruk terhadap gay.
Misal, kalo gw tanya antara cowo dengan cewe, kuatan mana? pasti pada jawab cowo! Ini terjadi karena adanya mitos bahwa "cewe itu lemah". Mitos bentukan siapa? bentukan laki2.. Mitos bahwa "homoseksual itu dosa" ternyata adalah mitos bentukan kekuasaan dari "heteroseksualitas"
Tapi bukan berarti kita harus menumbangkan heteroseksualitas, karena apa bedanya kita dengan mereka? Yang harusnya dunia lakukan adalah menyetarakan hetero-homo. Bahkan kalo perlu hilangin aja label2 "hetero" - "homo" yg ada, sehingga gak perlu lagi ada opresi karena selera