It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
'Kamu dimana? Nanti malam mau makan di Grand Indonesia ga? Kebetulan aku ada meeting di Kempinski.'
'Aku baru otw pulang dari RS. Nanti aku kabarin'
'Nganterin Adit? Kamu ga kerja apa?'
'Off day.'
'Emang rumahnya dimana?'
'Di cinere.'
Mulai nyebelin nih orang.
'Nanti kamu pulangnya naik apa?'
'Gampang deh. Naik angkot juga bisa.'
'Aku jemput yah. Nanti kamu tunggu di Mall aja.'
'Ngapain? Kamu katanya ada meeting di Kempinski. Udah ntar aku kabarin kamu. Udah sampe. Bye.'
'Iya '
Huffff.. Aku melirik Adit. Ia sudah bangun ternyata.
"Udah bangun?"
Adit tersenyum. Tangannya meraih bahuku dan ditarik kedadanya.
"Udah dong. Kamu lapar nggak?"
Aku menggeleng. "kamu?"
Adit mengangkat bahunya. "Belum"
"Pak, pertigaan depan belok kiri mentok aja ya."
Taxi berhenti didepan sebuah rumah. Pagar besi minimalis berbahan iron yang dicat hitam. Rumah minimalis dengan cat dominan putih. Taman kecil lengkap dengan perdu berbunga di depannya. Hmm, kayaknya enak nih rumah Adit.
"Assalamualaikum!", Adit membuka pintu. Ruang yang kulihat pertama kali adalah ruang tamu. Satu set sofa berbahan kulit wrna hitam mendominasi. Ada foto keluarga Adit menempel di dinding.
"Kayanya belum pada pulang nih. Mbook!"
Seorang permpuan paruh baya muncul dari arah belakang, kulihat dari jendela yang menghubungkan dengan ruang makan, ruangan itu dapur.
"Ya Mas?"
"Belum pada pulang ya?"
"Belum Mas. Lho, mase kenapa to ini? Kok diperban segala?"
"Hehe, biasa Mbok. Abis balapan."
"Walah. Kelakuan kok ya ndak berubah. Eeh, Masnya temennya Mas Adit juga ya?"
Aku tersenyum sembari mengangguk.
"Yaudah, ke kamar aja dulu mas. Mau makan sekarang? Mbok masak sup kacang merah sama empal daging."
"Ntar aja deh, Mbok. Minum aja.", Adit melangkah keraha tangga. Aku mengekor dari belakang.
"Welcome to my crib, honey!", ucap Adit sambil merangkulku. Aku mengesarkan pandangan. Seperangkat komputer di sudut ruangan, ranjang queen size berlapis bed sheet berwarna coklat di tengah ruangan ini. Sebuah lemari berwarna hitam diseberang ranjang. Dan ada pintu yang kutebak adaalah kamar mandi. Adit membawaku ke ranjang. Ia tersenyum nakal.
"Apa?", tanyaku.
Ia tertawa dan menindih tubuhku.
update lagi...
bgslah kalo adit dah mau nyatain perasaan...
apa ortunya adit dah tahu ttg anknya y??
lanjut ^^
Aku masih dalam pelukan Adit ketika Ismail menghubungiku. Mata Adit tak lepas dari layar kaca. Aku mencium pipinya. Ia tersenyum sambil mengacak rambutku.
"Dit, aku pulang ya?"
"Kok?"
"Iyaa, kakakku ngajak makan. Ga tau tumben-tumbenan."
White lie ga papa kan?
"Kamu pulang naik apa?"
"Taxi ada kan?"
"Emang mau makan dimana sih?", Adit bertanya sambil menatapku. Tatapan yang hangat dan melindungi. Aku mempererat pelukanku.
"Grand Indonesia."
"Yaudah aku telepon taxi ya?" Adit meraih handphonenya. Aku melepaskan pelukannya. Berjalan meraih pakaianku. Adit beranjak dari ranjang dan memeluk tubuhku dari belakang. Sambil menelepon ia mengelus leherku. Mendekatkan bibirnya ke pipiku. Aku dapat merasakan hangat napasnya.
"Udah?", tanyaku. Adit mengangguk. Ia mencium leherku.
"Ah. Diit.."
Aku berbalik dan memagut bibirnya. Lidahku mencari lidahnya. Lidahnya mulai menari-nari. Tangan Adit bermain di pantatku. Menggesek dengan batang kejantanannya.
"Jangan tinggalin aku ya?", ucapku padanya. Ia mengangguk.
"Aku ga akan pernah ninggalin kamu, sayang."
akhirnya kau sadar juga nakk.. hhaha
ampuuun dah ini kmna penulisnya.. uda sbulan lebih lohh..
lol
deuhh dasarrr..
diskon.a klo bisa di atas 75% yaaa.. hhahaa