It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Maaf maaf, aku sibuk banget akhir2 ini. Lanjutannya pun baru dikit aku bikin. Maaf ya mengecewakan. Tapi janji deh pasti di lanjut dekat dekat ini.
minal aidzin jg...
"why ?? " tanyanya.
"cause I'm going to make a wish. " jawabku.
"what, what would you wish for?? "
"something I wanna have. "
"where to, honey ??" tanyanya padaku sambil memegang stir mobil.
"to the stars. "
Diapun beranjak ke arah kursi mobilku dan mulai menindihku setelah sandaran kursi mobil diperluas kebelakang, sehingga lebih leluasa untuk merebahkan tubuh kami.
"put your hands on me, (name) ! " pintaku.
Diapun menurutinya. Mata kami lekat bertatapan satu sama lain. Dengan hembusan nafas kami yang menderu, detak jantung kami yang memompa aliran darah dengan sangat cepat. Terasa gugup untukku mengatakan satu katapun di hadapannya saat ini.
"you're trembling. " ucapnya.
"hhhh.. ya Hhhh.."
"close your eyes !! " suruhnya dengan nada pelan.
"huh?? "
"ya, close your eyes !! " ulangnya lagi.
Sebelum aku menutup mataku, aku tatap wajahnya lekat sehingga aku yakin untuk menutup mata.
"I do. " kataku setelah aku sudah menutup mataku.
Dalam hitungan detik dengan lembut bibirku di ciumnya dan akupun membalas ciumannya. Mendekap dibawah dekapannya yang hangat.
Tak ada yang tau akan itu, hanya malam dingin menyaksikan 2 sepasang insan memadu kasih. Berisiknya nyanyian ratusan jangkrik menjadi instrumental menggelikan untuk moment ini.
Dia menuntunku untuk melakukan lebih. Ciuman yang dia berikan tidak kurang dari sangat lembut dan romantis. Setiap perlakuannya membuatku nyaman dan bisa meyakinkanku akan sesuatu yang lebih dari sekedar lembut.
You guys know what happened then.
Fuuuuhhh... Gapapa deh ke siram cendol, lumayan dapet cendol gratis. Bisa bagi bagi ke orang di rumah. Heu heuy..
Arrived at home
"ahhh.. Lengkeeett.. Uuhhh.. " kataku mengeluh saat menyentuh badanku yang lengket karena tersiram minuman tadi.
"ya udah, buka bajunya, terus cepet mandi !! Jangan di biarin gitu." suruh kak nico.
"ia ini mau. Ya udah, aku mandi dulu ya kak ?! " kataku pamit untuk segera membersihkan diri.
"ia sok yang bersih. Kakak mau nyimpen ini dulu ke kulkas. " ucapnya sambil menjinjing kantong keresek berisi cendol.
"sip !! " akupun langsung meluncur menuju kamar mandi yang berada di kamar kak nico.
*Putra's taking a shower*
Hmmm di pikir pikir hari ini aku kena sial mulu. Tapi di balik itu, aku dapat hikmahnya. Aku bisa makan bareng sama kak rendy dan kak nico di kelas. Plus dapet elusan dari kak rendy di pipi.
Rasanya, HuaaaaaaAAAAh... EUMEIZING !!
Saat wajahnya tepat berada di depan wajahku, aku memergoki kedua matanya sedang melirik ke arah mataku. Dan aku tertantang untuk menatapnya balik. Aku bisa melihat diriku sendiri di dalamnya. Ternyata bercermin di kedua matanya terlihat lebih jelas dibanding cermin di WC sekolah yang dakian. =D
Aku memperhatikan setiap bagian wajahnya yang tertata sangat indah. Namun ada 1 bagian dari wajahnya yang membuatku terpaku akan bagian itu, bibirnya.
Bibir itu, bibir itu yang pernah mengecup bibirku dengan sangat lembut. Entahlah, aku sangat ingin dia melakukan lagi hal yang sama padaku saat itu juga. Aku ingin bibirnya mengecup bibirku untuk kedua kalinya. Tentu tidak mungkin itu terjadi disaat kak nicopun berada disana mengawasiku.
Aku benar benar sulit membohongi diriku sendiri bahwa aku sangat mengaguminya selama ini. Tak peduli dia begitu misterius dan dingin, itu tidak berlaku saat berhadapan denganku. Yang aku inginkan saat ini hanya kak rendy, kak rendy dan kak rendy. No other
Jika saja aku seorang perempuan, mungkin aku akan berterus terang dengan perasaanku saat ini. Tapi aku laki laki, aku pikir sangat mustahil untuk itu. Mungkin selamanya aku hanya akan menjadi secret admirer-nya. Forever will be.
25 minutes later
Selesainya aku mandi,akupun lekas berpakaian dengan mengenakan kaos abu abu dan celana jeans pendek favoriteku. Setelah bercermin, aku segera turun untuk mencari kak nico. Saat aku sedang berjalan menuruni tangga, terdengar percakapan di beranda rumah. Akupun penasaran untuk melihatnya. Aku berjalan kesana dan mengintip dari kejauhan.
Hoooohhh temen temennya kak nico ternyata. Pantesan berisik, temen temen si gerandong noh.
Aku melihat kak rendy berada di sebelah kiri kak nico, sedang menghisap rokok kesukaannya, sambil menengadah ke arah langit.
'puuuuhhh' kepulan asap putih keluar dari mulutnya. Asapnya mengembang, menipis, semakin melebar tak beraturan, dan menghilang di atas sana. Menyatu dengan udara, yang aku hirup saat ini dan nanti.
Hey, tunggu tunggu !! Itu yang kak satria makan apaan tuh?? Kayanya aku tau deh, ijo ijo gitu, kayaaa... Kayaaaa...
Aku melihat ada beberapa mangkuk lagi disana yang sudah kosong di atas lantai.
Hhhhhh... (tarik nafas). CENDOL !!
Aku langsung berjalan menuju dapur, lalu membuka kulkas dimana sebelumnya kak nico menyimpan cendol itu. Dan saat aku mencari carinya, ternyata tidak ada satupun yang tersisa untukku.
Heeeuuuhh... Sedikiiiit aja !!
Itu hasil kesialanku tadi. Huhuhuhuhu...
Kak nicoooo, tega banget yang punya gak di kasih.
"ngapain dek?? " tanya kak nico tiba tiba dari belakang.
"cendolnya abis ya kak?? " tanyaku to the point.
"oh, eeeuuh.. Itu kakak hidangin buat anak anak. Hehe.. :') " jawabnya.
"oh, nyisain buat aku gak kak?" tanyaku lagi.
"hmmmmmm udah abis dek sama anak anak. " jawabnya pasrah.
"(tarik napas) hhhhhhh... Aku kira masih ada, padahal pengen banget." jelasku kecewa.
"aah maaf dek, maaaaf. Sumpah dek, lupa. Anak anaknya juga banyakan, jadi ya semuanya aja di kasihin. Hee " tuturnya.
"ya sisain dikit atuh?? Itu kan banyak kak. Gak ada ingetnya sama aku lah."
"ia ia maaf dek, bukannya gak inget, tapi kakak pikir kamu bakal ngerti lah. Ya udah kakak ganti deh ya?? Ya?" tuturnya lagi.
"ya aku ngerti kak. Ya udah deh, gapapa. Gak usah beli lagi. Lagian cuma cendol. " jelasku.
"ia kakak minta maaf ya?! Kakak lupa. Udah deh nanti kakak beli lagi aja ya?! " ucapnya.
"ok, gapapa. Gak usah kak, aku udah gak pengen. Lagian aku juga seneng kalo rejeki di bagi bagi sama orang. "
"hee.. good boy. Ya udah kalo gak mau, gantinya besok kakak ajak kamu malmingan. Ok?? "
"wahh.. Oya?? Malmingan? Beneran?? " tanyaku excited.
"ia, sama anak anak. Mau ikut gak? "
"ahh ok ok. Mau laaah.. Hihi "
"ok kalo gitu besok kita gelo geloan (gila gilaan) dek. Sip dek?? "
"ok sip. Hehe.. "
When saturday night comes
"kak, aku izin ya? Pengen jalan jalan. Mumet nih cuma duduk duduk doang daritadi. " ujarku pada teman teman kak nico yang sedang asyik mengobrol.
"eehh ya udah, cepet balik ya ! Jangan lama lama. Entar ilang lagi. Gak mau kan kalo namanya di umumin di CSO (Informasi) ?? Haha.. " canda kak satria nyeleneh.
"hee.. Ia "
Wooy lo pikir gua bocah ingusan yang ilang di tinggalin emaknya yang sibuk nawar daster hah?? huuuhh
"heuh.. " Aku mendelik pada sepasang domba garut yang sedang beradu kasih.
"Aaaaaaarrrrhhhhh... Geuleuh aink maahhh (sebel aku). Masa malmingan teh gini?? Si kalagondang yang ngajak malmingan, tapi dia sendiri sibuk berduaan sama cewek. Itu kan sangat tidak ber pri kemanusiaan. Eeuuhh geuleuh da. Terpaksa kan aku harus ngikut sama si kak satria dkk. " gerutuku kesal saat sambil berjalan untuk mengitari sekitaran PVJ.
"ujung ujungnya kan aku jalan sendirian lagi, sendirian lagi. Kalau gitu tadi mending ngikut sama temen temenku ngumpul di rumah si egi. Ahhh it's ok lah, sekarang mah mending leha leha sendiri dah. " lanjutku.
Aku terus berjalan mengitari mall PVJ ini. Banyak hiburan dan tentunya yang paling menarik yaitu mojang dan jajaka yang banyak menarik perhatianku. Tentunya aku juga jadi perhatian mereka. Haha
"na na na na na... Heu heu heu heu... Jalan jalan sendirian emang gak enak. Luntang lantung sana sini gak jelas. Kayak orang bingung. Memuakan !! " senandungku sambil bercuap.
"eeh eeh ada yang jualan jus tuh, aku kan belum minum daritadi. Beli ahh.. " kataku setelah melihat gerai yang menjual minuman.
Sambilku melangkah, aku memeriksa saku celanaku. Namun aku tidak menemukan sepeser rupiahpun disana. Langkahku berhenti seketika sebelum mendekat ke gerai itu.
"hhhhh... Aku lupa, aku gak bawa uang. " lenguhku kecewa.
"ya udah, nanti aja minumnya. " lanjutku sambil berbalik dan meneruskan jalan jalanku.
"uuuhh.. Capek, duduk dulu boleh dong ya?? Hmmm.. " gumamku.
Akhirnya aku duduk di kursi panjang di luar area mall. Ku keluarkan hp dari sakuku, dan melihat beberapa sms yang aku terima. Salah satu sms itu dari mamaku. Dia bilang agar aku baik baik saja selama aku berada di rumah kak nico, dan jangan telat makan, juga jangan terlalu merepotkan keluarga kak nico.
"hmmm... Nya nya mama (ia ia). Heeuuh.. Rasanya udah lama aku gak ketemu mamaku. Kangen juga sama mama dan ade adeku. 2 - 3 hari lagi pulang, tunggu aku ya di rumah !! Heu " ucapku sendiri pelan.
"ekhmm... Ekhmm.. " suara seseorang berdehem mengagetkanku.
Akupun menoleh pada sesorang yang berdiri di sampingku. Dengan terkejutnya aku melihat orang itu tersenyum ke arahku. Ternyata kak rendy.
"boleh kakak duduk disini?? " tanyanya.
"eu oh ya boleh boleh. Heu " jawabku.
"nih.. " katanya sambil menyodorkan minuman yang tadi aku ingin beli.
"euh?? ? ? ? ? " lenguhku bingung.
"ini ambil, kamu haus kan?? " katanya.
"oh euh, ia makasih kak. " ucapku sambil menerima minuman itu.
Kok bisa ya dia bawain minuman yang tadi gak jadi aku beli?? Kebetulan banget atau kebetulan aja?? Atau dia ngikutin aku?? Ahh mustahil.
Pasti cuman kebetulan.
"kak rendy ngapain disini?? " tanyaku.
"kakak nyusul kamu. " jawabnya.
"hah?? Nyusul aku?? Emang ada apa? " tanyaku heran.
"cuma pengen mastiin aja kamu gak nyasar. " jawabnya konyol.
"ahh haha.. Masa ia aku nyasar?? Sekalipun ini di jakarta, kota yang kejam, aku gak takut nyasar tuh. " ucapku sombong.
"ohya?? Kenapa?? " tanyanya.
"ia, aku gak akan takut. Karena aku tau kak rendy pasti nemuin aku yang lagi tersesat, sama kaya sekarang ini. Haha... ) " jawabku sok tau.
"hahaha... Yakin banget. Kata siapa kak rendy mau nyari kamu di jakarta?? Kakak gak mau karena kakak nyari kamu, kakak jadi kejebak macet, kejebak demo, kejebak banjir, dan mobil kakak kena lemparan batu yang lagi tawuran. Jadi gak mau ahh.. " tuturnya sambil tersenyum.
"ahh WKWKWKWK ia juga ya?? Haha.. "
Sial, aku kira dia mau bilang ia aja gitu. Huh
"ia lah, malesin banget kan?? "
"ia. Hihi "
"chan, kamu kedinginan ya?? " tanyanya.
"oh eeu ia dingin nih. Heu " kataku sambil mengusap usap tanganku.
"kenapa gak pake sweater?? "
"aku bawa, cuman tadi di lepas. Gak kebawa di atas meja temen temen kak rendy. " jelasku padanya.
"ok, kamu pake aja punya kakak nih. " tawarnya sambil berusaha melepaskan jacketnya.
"ahh jangan jangan !! Aku gak kedinginan. Aku biasa kok. Aaahh.. Gak usah. " tolakku keras.
"ssssstt.. Udah, pake !! " suruhnya tegas.
"ok, aku pake. Ahh kaya apa aja di suruh pake jacket. Heeuhh " keluhku padanya.
"tadi kakakmu titipin kamu sama kak rendy. Jadi kalau ada apa apa sama kamu, kakak yang tanggung jawab. " jelasnya.
"oohh gitu. Kayak bocah aja aku di titipin. Heuhh "
"haha.. Yes you are. "
"ohya?? Masa?? Gak ahh "
"ia, kamu itu tingkahnya kaya bocah. Jadi orang tuh suka bercandain kamu. "
"ohya?? Masa?? Gak ahh " kataku mengulang kata yang sama.
"dan kayanya kamu nyebelin juga. Persis yang kakakmu bilang. Bocah tengil "
"aaahhh bercanda bercanda. Kagak nyebelin kok. Hehe jangan dengerin si jenglot. "
"haha.. Itu kenapa kakak suka sama kamu. " ucapnya.
"hah?? Suka?? " tanyaku penasaran.
"euh ia suka. Eeuuh ya suka sama tingkah laku kamu. Lucu aja. " jawabnya gugup.
"ooohh.. " kataku meng OH kan jawabannya.
Padahal aku menginginkannya lebih dari sekedar suka. Aku sudah terlalu menyayangi kak rendy, dan akupun inginkan hal yang sama darinya. Tapi mungkin aku terlalu berharap sesuatu yang mustahil. Aku harus menerima kenyataan.
Aku dan kak rendy masih duduk di atas kursi itu, membisu, menahan dingin yang sangat menusuk. Di hadapan sana masih banyak manusia yang berlalu lalang menghabiskan malam minggunya. Tak sedikit aku melihat sepasang kekasih yang bergandengan tangan dan membuatku iri. Sementara aku disini hanya duduk diam bersama orang yang aku cintai tanpa status.
"kakak sayang kamu. " ucapnya tiba tiba mengejutkan.
"ciuus ?? Miapa?? "
Aku harus nepatin janji buat lanjutin cerita ini. Walaupun gak ada yg baca.
Terima kasih @zalanonymouz
"kakak sayang kamu chan. Kakak cinta kamu. "
" ? ? ? ? " no expression.
Aku gak denger, aku gak denger. Ini cuma suara angin. Jangan percaya !! Mana mungkin dia bilang gitu. Itu cuma halusinasi.
"ini saatnya kakak jujur sama kamu tentang perasaan kakak sendiri. Selama ini kakak berusaha nyangkal rasa itu, tapi nihil. Kakak gak bisa terus diam tanpa mengutarakan perasaan kakak ke kamu. Kakak tau ini gila, tapi ini kenyataannya. Kakak rasain apa yang selayaknya orang rasain waktu mereka lagi jatuh cinta. Ya walaupun ini beda, tapi semua perasaan itu sama. Jangan tanya apa aja tanda tanda jatuh cinta itu sama kamu. Setiap saat bayangan kamu selalu ganggu kakak. Rasa kangen dan ingin bertemu yang besar, selalu timbul di saat kakak ingat kamu. Dan sekarang, akhirnya kakak bisa ngutarainnya sama kamu. Kakak ngerasa lega banget. Kakak gak akan berharap apapun sama kamu chan, dan kakak terima resiko atas kejadian ini. Mungkin kamu bakal jauhin kakak, benci sama kakak, jijik atau bahkan gak sudi liat kakak. Kakak akan terima itu. 1 hal yang perlu kamu tau, kakak sayang kamu. " paparnya panjang lebar dengan nada tenang.
Oh my god, is this real??
Or just a dream. Ini mustahil, aku tidak percaya ini. Ini gila, dan aneh. Ini terlalu indah untuk terjadi, rasa senang ini terasa aneh. Aku sangat bahagia mendengarnya, dan tentu aku tidak ingin meninggalkannya, aku ingin selalu di dekatnya, sebagai yang terkasih.
Tapi ini terlalu mengejutkanku. *sigh
Aaarrgghh.. Mimpi apa aku semalam?? Aku gak mimpi ketiban duren kok. Huh..
Aku gak tau harus ngapain?? Aduuuhh jujur aku seneng banget, ternyata kak rendy punya rasa yang sama selama ini. Hadeeuuh bingung mau bilang apa.
Aaaaaaaahhhhh... Aku juga sayang kak rendy. Mu mu mu muaachh..
"ok kakak ngerti, kakak minta maaf udah lancang sama kamu. Kamu pasti jadi benci sama kakak. Ya udah, kakak pamit ya chan? " ucapnya lemah dan beranjak dari duduknya.
"kak !! " panggilku.
"euh?? Ya? "
"aku, akuuu.. Akuuu.. Akuuu.. " kataku ragu.
"heuh ok, sekarang kamu relax. Tarik napas. " sarannya setelah kembali duduk.
"heeeeuuuppp.,. Fuuuuuuhhh... Heeeuuuuppp... Fuuuhhhh.. Heeeeeuuupp... Fuuuuuhhh... " aku menarik napas dan mengeluarkannya lagi.
"heu udah ?? " tanyanya.
"udah kayanya. "
"terus mau ngomong apa tadi? " tanyanya.
"euh.. Akuu.. Aku sayang kak rendy. Aku juga cinta kak rendy. " ucapku lega.
"ohya?? Serius chan? Gak main main kan? " tanyanya tidak yakin.
"serius kak. "
"kakak seneng banget dengernya, ternyata kamu juga sayang sama kak rendy. " ucapnya.
"heu.. Ia aku juga. " jawabku agak malu.
"ok. " katanya singkat.
"ok. " kataku juga.
Setelah itu suasana hening kembali. Tak ada satu patah katapun keluar dari mulut kami. Aku merasa malu untuk bicara sekalipun setelah aku mengakui perasaanku terhadapnya. Entahlah dengan dia sendiri. Sementara itu kak rendy mulai menghisap sebatang rokoknya, namun kali ini dia terlihat berbeda, dia terlihat resah dari caranya merokok seperti itu.
"kamu mau gak jadi pacar kakak?? " tanyanya tiba tiba tanpa menghadap ke arahku.
"hah?? "
"ka.. Kakak pengen kamu jadi pacar kakak. Mau gak jadi pacar kakak?? Jawab ya atau gak. " ucapnya lugas dengan menghadap ke arahku.
"eeuhh.. " lenguhku.
Tidak butuh waktu lama aku berpikir untuk menerimanya. Dan kak rendy tengah menatapku untuk menunggu jawabanku.
"kakak yakin mau pacaran sama aku?? Maksud aku, kita kan, kita kan sama sama cowok?! "
"gak 1 katapun keluar yang gak kakak yakini. "
"hmmmmm (thinking). Aku mau. " jawabku agak malu dan singkat.
"ahh shit.. Thanks chan. Makasih banget. Mulai detik ini, kakak akan selalu jaga kamu, kakak akan jadi pacar yang baik buat kamu. "
"Heu.. ini bukan mimpi kan kak?? " tanyaku.
"awwwhh... Sakit tau. " aku meringis ketika dia menarik hidungku.
"haha.. Jadi ini bukan mimpi kan?? "
"iaa ahh tapi sakit nih idungku. " keluhku lagi.
"maaf maaf, cuma bercanda kok. Sini sini kakak sun ! "
"aaahhh jangaaann !! " tolakku.
"sini ayoooo.. " godanya lagi.
"tidaaaaakkkk.. Kakak ih itu banyak yang liatin. Baru aja jadian, udah nyosor aja. "
"ahahaha.. Biarin lah chan, lagian cuman bercanda. "
"ia tapi ini di umum, entar orang orang nyangkanya kita pacaran lagi. "
"wkwkwkwk chan chaaan, kan emang kita pacaran. Hahaha.. " katanya.
"ahh?? oh ia ya?? Hahaha.. Maksud aku bukan gitu. Aaahh lupain ajah "
"heu ada ada aja kamu chan. "
Baru kali ini aku melihat kak rendy terlihat ceria dan lebih lepas. Dia sangat berbeda dari biasanya yang tidak terlalu banyak bicara. Namun kali ini sepertinya dia sangat antusias untuk banyak bicara, itu membuatku juga jadi lebih berani berbicara kepadanya.
And I still don't believe that I have a boyfriend. If it's a dream, don't wake me up of this dream. I still wanna sleep well and sweet dream.
"ngomong ngomong, panggilan sayang kita apaan ya kak?? " tanyaku.
"euh, emang harus ya?? "
"yaa, enggak juga sih. Tapi kan biar unik aja. Beda. "
"eummhh.. Itu terserah kamu aja deh. Kakak ngikut aja. "
"emmmhh apa ya?? Oh, aku kan di panggil chan chan, kakak berartiii, chon chon, atau chun chun, chen chen, chin chin. Hihihi... " usulku ngaco.
"wahahaha... Nggak deh. Yang lain !! "
"euh, apa atuh ya?? Bubu?? "
"udah malem, ikan bubu. Hahaha.. "
"aaahh itu bobo. Itu lucu tuh, bubu dan bobo. Haha.. Gak ahh lebay. "
"ia, gak suka ah. " katanya.
"huuffff.. Terus apa ya?? Hmmmm "
'Cuppppp..' dia mencium dahi sebelah kiriku dengan sangat cepat kemudian langsung beranjak dari duduknya dan berjalan.
"ahh?? Heyyy !! " panggilku sambil berusaha menyusulnya.