It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Ditunggu 'emotion'nya,,
Soal manjanya si putra, itu jg depending on keadaan dan orangnya. Dia cuma manja sama nico dan rendy. Di luar itu dia gak manja kok. Sama temen2nya biasa aja, sama yg lain jg.
Emang semanja apa si putra?? Sengondek apa??
Well, makasih buat kritikan, pendapat, pandangan, comment dll
Setiap orang berhak mengemukakan pendapatnya masing2.
Aku sangat hargai itu.
Setidaknya sudah baca ceritaku.
just keep ur story updated! Thats just a comment,dont get to ur heart. Sorry for my rude comments. :-) *peace bro!*
"anjir, masa aing di sebut anus?? Lebok tah (makan tuh) !! Hahaha.. Sekarang kebagean uy gaplokan Mr G. Tah gitu rasanya teh.. Panas dingin besoknya teh. Hahaha." ujar agus.
"heeeeuuuuhh... Gandeng ahh (berisik ahh) Heeeeeuuue.... Sakiiiittt." ucapku.
"ssssttt., cup cup cup !! Udah, gapapa kok put, nanti juga bengkak berhari hari, terus ada bekas cap 5 jari di pipi. Cuma itu doang kok. Eeh di tambah sakit gigi, nyuuuut nyuuuut nyuuuut... " katanya menakutiku.
"anziiiissss... Annuuuuuusss bauuu... Heeeeuuuuhh... "
"ckckckckckckck.."
Saat istirahat, aku lebih memilih untuk berdiam diri di kelas. Aku merasa lemas setelah mendapat gamparan dari Mr G.
"put, hayu ke kantin. Kamu nggak makan??" tanya agus.
"ngaaaa..." jawabku malas sambil menundukan kepalaku di antara kedua tanganku.
"oh ok. Mau nitip gak??" tanyanya lagi.
"ngaaaaaa... " jawabku lagi.
"heuh.. Ok, aku ke kantin atuh yaa?? Mau ikut gak??" izinnya.
"heeeuuhh.. Ngaaaaa !!"
"ohh.. Mau nitip gak?? Kerecek tahu ?? Buntelan kentut?? Semur upil?? " tanyanya lagi menjengkelkan.
"aguuuuuusss setaaaaan !! " kataku berteriak sambil melemparkan meja ke arahnya, ckckck.. Emang bisa??
"HAAAAAHAHAHAHAHA.."
Tak di sangka akupun tertidur selama beberapa menit, sebelum kak nico datang dan membangunkanku.
"chan, bangun chan !! Chaan !!" katanya membangunkanku.
"eeuhh.. Heeeeuuhh.." lenguhku.
Akupun terbangun dan menengadah.
Aku melihat kak rendy juga berada di bangku hadapanku, dan kak nico berada di sebelahku.
"chan, kamu gapapa kan?? Ini kakak bawain baso tahu. Kata si agus kamu gak istirahat. Kamu kan belum makan dari pagi. " katanya perhatian.
"eeeeuuhh.. " jawabku melenguh dengan posisi masih seperti saat sedang tidur.
"chan, kamu gapapa kan?? Kakak jadi ngerasa salah nih." tanyanya lagi.
"aku gapapa kak. Eeuuhh.. Makasih, tapi aku belum lapar. Kakak aja yang makan lah. " jawabku lemas.
"sakit ya chan?? Maafin kakak ya?? Gara gara kakak, kamu jadi di gampar Mr G. Maaf ya chan?! " ucapnya menyesal.
"ia kak, gapapa lah, heu " jawabku.
"Tadi kakak liat pas kamu di gampar. Kakak bener bener marah waktu itu, kakak gak bisa bantuin kamu."
"euheu?? Kakak liat?? " tanyaku.
"ia, kakak liat banget dengan jelas. Brengsek emang si Mr G. Mr Gobl*g." katanya kesal.
"sssstt.. Lu keras keras amat ngomongnya. !!" ucap kak rendy.
"ia kak, jangan keras keras." peringatiku pada kak nico.
"alaaaahh, gak bakal lah. Kakak aja udah 3 kali tau dek di gampar si Mr G. Sumpah, gamparannya bukan main. Sakit banget lah." papar kak nico.
"owya?? Ia bener kak, sakiiit banget. Kupingku juga sakit, masih mendengung." keluhku.
"ia, dia udah 3 kali. Kalo kak rendy baru 1 kali chan. " ujar kak rendy tiba tiba.
"euh?? heu.. Gitu??" kataku.
"ia, coba kakak liat pipinya !!" izin kak rendy melihat pipiku.
"euhh.. "
Kak rendy mendekatiku dan membungkukan badannya, lalu meraba pipiku. Wajahnya tepat berada di depanku.
'Deg.. Deg.. Deg..' Jantungku berdenyut tenang, namun iramanya terasa gugup. Mungkin karena di depanku ada sosok yang selama ini aku kagumi.
Entahlah kenapa aku tidak merasa malu lagi. Padahal sebelumnya aku selalu menjauhinya.
"heummm.. Agak lebam dikit sih, kayanya emang keras banget. Tapi gapapa lah.. " katanya masih sambil memegang pipiku.
"hey.. Hey.. Udah udaaahh.. Ngapain lu ah ren?! " tegur kak nico.
"heuh.. Gue cuma periksa pipinya doang kali co." jawab kak rendy.
"kagak boleh. Lagian ini di sekolah cablaaak. Entar orang ngiranya macem macem lagi. " jelask kak nico.
"alaaahh.. Cuek aja lah. Duli amat omongan orang. " ucap kak rendy.
"ya itu sih lu, si cuek bangke. Nah entar si chan chan kebawa bawa. Bijimane tuh?? " canda kak nico.
"sialan. Ahh lu di dramatisir, lebay lu." ejek kak rendy.
"yeeehh di kasih tau ngeyel lu mah."
"lu tuh yang ngeyel."
Aku hanya melongo melihat mereka bertengkar. Terlihat lucu, apalagi kak rendy.
Kalo gak ada kak nico tadi, aku pengen banget cium kak rendy. Hihi..
Tapi, emang kak rendy nya mau?? Aku gak yakin.
*cipok cipok*
"ya udah, cepet makan dulu dek ! Keburu masuk. " suruh kak nico padaku untuk memakan baso tahu.
"gak mau ahh kalo sendiri. Kak rendy sama kak nico juga makan lah. Masa aku olangan (sendirian) " usulku.
"ia makan lah, nih bawa kok. Hehe.. " jawab kak nico sambil mengambil 2 piring baso tahu lagi dari kursi di barisan sebelahnya.
"ia chan, bawa kok. Tuhh. Minumannya juga nih.. " timpal kak rendy sambil mengambil jus dari kursi yang sama.
"waaahh.. Kirain kalian gak bawa. Heu heu " ucapku senang.
"ya udah, ayo kita makan. Keburu bell masuk." suruh kak nico.
"ia chan, cepet makan !! " timpal kak rendy sambil mengambil piring baso tahu miliknya.
"ia siap, aku makan. "
"ok bagus chan." kata kak nico.
"selamat makaaaaaan "
Saat ini aku senang sekali. Walaupun tadi pagi begitu mengerikan, tapi saat ini sangat membahagiakan.
Di dekatku ada 2 orang yang paling aku sayang.
Sekarang ini juga, aku sedang belajar matematika.
Pelajaran sialan ini semakin membuat pipiku kenyat kenyot.
Bahkan aku hampir pingsan saat melihat angka angka yang bertumpukan. Wehehe.. Lebey
'TEEEEEETTTT TEEEEEETTTT TEEEEETTTTT' bell pertanda pulang akhirnya berbunyi.
"ayo cepat beres beres, udah gitu di siapin. Minggu depan tugasnya di terusin ya !! " ucap bu guru.
"SIAP BACA DO'A DALAM HATI, MULAI !!" perintah sang KM.
"SELESAI !! SIAP BERI SALAM !!" perintah lagi sang KM.
"assalamualaikum warahmatullaahiwabarokatu." jawab kami semua serempak.
Sejurus kemudian kami semua berhamburan keluar kelas. Tak terkecuali aku. Haha.. Bocaaahh..
Saat aku sudah keluar kelas, aku melihat kak nico sedang berdiri sambil menyilangkan tangannya di dadanya. "jenglot??" ucapku.
"chan, chan chan !! My lil brada. Ayo kita pulang !! "
"loh?? Gak solat jum'at ??" tanyaku.
"oh ia, haha poho (lupa)." jawabnya.
"ya ayo cepet atuh. Keburu penuh mesjidnya. " suruhku.
"ok ok. Sip lah.."
Kamipun berjalan menuju area parkiran.
"kamu gapapa dek?? Beneran?? " tanya kak nico memastikan.
"apa?? Gapapa kenapa??" tanyaku balik.
"itu tadi di gaplok (tampar). Kaya yang beda pas di gaplok Mr G mah."
"eeeeuuhh... Gapapa kak. Cuma masih lumayan sakit pipiku. Aku jadi lemes lah seharian ini teh." jawabku.
"ooh.. Sakit banget dek??" tanyanya lagi.
"eeuheeu..." jawabku sambil menganggukan kepalaku.
"maaf ya chan ?! Gara gara kakak nih, jadi kamu gini. " ujarnya.
"heuu.. " jawabku.
"aaaahh chan chan. Kamu mau apa chan?? Kakak beliin deh.. " tawarnya padaku.
"eeenggak. Kita solat jum'at aja dulu. " ujarku.
"oh, ok deh, ayo !! "
We are at mosque.
"dek, diem mulu !!" tanya kak nico padaku yang sedari tadi tak bergeming.
"ahh?? Eeuuh.. Aku lemes kak. Lagian kalo lagi khutbah, gak boleh ngobrol lah. " jawabku.
"ohh.. Haha.. Ya udah, abis solat jum'at, kita pulang aja. " usulnya tepat.
"ia. "
"hehh.. Malah tidur kau jenglot. Wooyy, bangun oy !! Hey hey.. " kataku membangunkan kak nico yang tertidur sambil menepuk bahunya.
"haah?? Heeuuhh... Ganggu aja !!" ucapnya.
"opo?? Salah sendiri itu mah, molor di mesjid. Waktu jum'atan lagi. Bener bener gak ada pahalanya nih anak." cerca ku geram.
"alaahh.. Tidur bentar doang juga. Gapapa lah.. Hehe.. " jawabnya.
"mau bentar atau lama juga sama aja, tidur tidur juga. Lagian kakak tiap jum'atan juga tidur mulu perasaan mah. "
"ia ia pak haji. Hampura abi pak haji (maafkan aku pak haji). Jum'at nanti mah gak bakal tidur di mesjid lagi. " ucapnya.
"pak hajiii... Amiiin. Bagus tah. Tapi beneran?? Jum'at nanti gak bakal tidur di mesjid?? Awas kalo tidur. " kataku.
"ia pak haji, solat jum'at nanti mah tidur di rumah aja. "
"assssssssss koplok. Kirain beneran."
"hihihi... "
"sekarang mau langsung pulang atau balik aja chan?? " tanyanya saat aku dan kak nico sedang memakai sepatu.
"ahh??? Heuhh?? Pulang?? Balik?? Bukannya sama aja ya?? " tanyaku bingung.
"ahahahaha... Ia ya, sama. Hehe. "
"bikin jengah aja ni orang. " komenku jengkel.
"jengah?? Pasband dong?? "
"ia, kumaha sia !! "
"jiaahh... Ya udah atuh mau kemanooo?? Mau pulang atau jelong jelong dulu nih?? " ucapnya.
"apa?? Jelong jelong?? Apa tuh?? " tanyaku heran.
"jalan jalan, congek !!"
"najiss, bahasa apaan tuh. Merinding warung remang remang dengernya juga. Pake bilang congek lagi, kakak tuna rungu. Hohoho. " balasku mengejek.
"tu juga bahasa apaan hah?? Merinding warung remang remang (tempat mesum berkedok warung). Ada juga merinding ajeup ajeup. Kamu tuh tunawisma. Bwahahaha.. "
"apaan merinding ajeup ajeup?? Merinding disko kali. Sialan, masa di bilang tunawisma. Paaaakk minta paaaak !! " kataku sambil memeragakan seperti seorang tunawisma/pengemis dengan ekspresi memelas.
"kakakakakak... Gaaak.. Gak kuat. Haha.." ucapnya sambil tertawa.
"hah?? gak kuat kenapa?? " tanyaku heran.
"gak kuat, pengen nabok (tampar). Hahaha tadi mukanya geli banget lah. Xixixixi "
"damn, kurang ajar. Udah ahh.. Ayo cepet pulang !! Aku udah gak kuat. " kataku sambil berdiri.
"ia hayu, hahaha... Gak kuat kenapa?? " tanyanya.
"gak kuat, pengen mutilasi !! Korban utama kak nico, yang ke 2 kak nico, yang ke 3 kak nico dan yang terakhir kak nico. ;> " jawabku datar.
"hah?? Kejem banget chan. Apa jangan jangan, kamu penerus rian jombang?? Berarti kamu maho.. Iiihh.. Sana sana !! Jangan deket deket !! " katanya mengejekku.
"kak, kalo kakak kaya gitu. Aku gak segan segan pukul kakak pake pentungan bedug sekarang juga. Heeeuuhh.. ;> " ucapku kesal.
"jangan atuh chan, tega kamu mah sama kakak teh. Masa mukul kakak pake pentungan bedug, gak elit pisan (banget). Yang lebih berkelas atuh. " jawabnya ngawur.
"yang lebih berkelas?? Yang lebih pantes ini nih.." kataku sambil mengeluarkan palu segede drum.
'BUUUUUUUUUGGGGGG'
Hehe just a piece of humor.
Karena terik matahari siang ini sangat panas, aku ingin sekali membeli minuman segar. Jadi aku meminta kak nico membelikanku es cendol elizabeth.
Akhirnya kami menemukan penjual es cendol elizabeth di tepi jalan. Area yang teduh dengan pepohonan yang rindang, membuat tempat ini cukup nyaman. Walaupun es cendol elizabeth ini di jual dengan menggunakan gerobak, namun terlihat rapih dan menarik, juga cukup besar.
Kak nico pun memarkirkan motornya, dan kamipun duduk di bangku yg tersedia. Pembelinya tak sedikit, jadi aku harus sabar menunggu.
"pak, bikin 2 ya pak ?!" ucap kak nico memesan dawet elizabeth.
"ia. " jawab si abang penjual sambil mengangguk.
"sabar chan, meni gusar gitu. " ucap kak nico.
"biasa aja kok. Orang cuma nungguin es cendol, bukan nungguin mobil Lamborgini Reventon kan?? " jawabku.
"hmmm... "
"ini a, silahkan !! " ucap si abang penjual cendol, menyuguhkan 2 gelas es cendol.
"oh ia mang, makasih. " kata kak nico.
"emmmhh... Kayanya seger banget nih. " kataku.
"ia chan. "
Kamipun meminum/memakan cendol tersebut dengan perlahan walaupun porsinya cukup banyak.
"emmmhh.. Bener bener seger kak. " ucapku.
"haha.. Ia bener, panas panas gini cocok banget deh." timpalnya.
"euheu.. Kak, ada rencana jalan kemana nanti?? Touring kemana gitu?? " tanyaku.
"ah?? Jalan?? Emmhh kayanya ada sama anak anak, tapi gak tau kemana. Emang kenapa? " tanyanya balik.
"oh, aku, aku pengen pergi ke pantai. Hehe " jawabku.
"euh, gitu. Ke pantai?? Pantai mana?? " tanyanya lagi.
"pantai mana aja deh. Yang penting pantai. " jawabku.
"emang kenapa pengen ke pantai?? "
"karenaa, akuu, aku gak pernah pergi ke pantai " jawabku malu dan sedih.
Ya, di umurku yang hampir mencapai 16th ini. Aku tidak pernah menginjakkan kakiku di atas lembutnya pasir pantai, tidak pernah melihat deburan ombak secara langsung, tidak pernah merasakan kencangnya angin laut dan aku tidak pernah menyentuh air laut.
Padahal, salah satu keinginan terbesarku adalah, pergi ke pantai bersama orang yang paling aku cintai. Entahlah itu keluargaku atau siapapun. Tapi hingga saat ini, keinginan itu belum tercapai.
Dan sedihnya, tidak pernah ada yang mengajakku untuk pergi ke pantai.
"oya?? Masa belum pernah ke pantai dek?? " tanyanya.
"ia kak. Serius. Aku pengen banget kesana dari waktu aku masih kecil, tapi belum pernah kecapai. "
"oohh.. Eeemhh.. Ya udah, entar kakak usahain buat pergi ke pantai. Kakak pasti anter kok. Tenang aja, kakak kabulin keinginan kamu. Hehe.. " ujarnya.
"oya?? Beneran kak?? " tanyaku segut.
"ia, serius. Tapi kalo ada waktu luang. Biar nanti kita bisa nginep sekalian."
"waah.. Ia kak, makasih. Aku seneng banget lah.. Hehe " kataku.
"ok, chan, anytime. Kakak juga seneng kalo kamu seneng. " ucapnya.
"makasih kak. Walaupun kakak nyebelin, tapi.. Hahhhhh.... " ucapku terputus.
'Byuuuuuurrr... BRAAAAKKKK..' segelas es cendol menumpahi wajah dan tubuhku. Lalu aku terjatuh dari kursi setelah seorang lelaki terpeleset ke arahku.
"aahhhhhh.. Heeuuhh.. !! "
Gusur jg @fansnyaAdele
Terima kasih atas komennya dan sudah baca ceritaku. Maaf yg gak ke mention.