It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Akupun terjaga dan membuka mataku.
"ahhhh hhhh kakak?? Hhhhhhhh.. Hhhhhh." kataku terengah engah.
"kenapa dek? Mimpi ya??" tanya kak nico padaku.
"eheu.. Hheuhhhhhh" jawabku dengan anggukan.
"mimpi buruk ya? Sampe keringetan gini dek." lanjutnya sambil mengelap keringat di dahiku.
"ia kak.. Heuhhh." jawabku.
"ya udah kamu cuci muka dulu sana, terus makan." suruhnya.
"heeeeuummm malees." kataku malas.
"eehh udah jangan males, cepetan ahh." paksanya.
"haaaahh ia ia tapi bantuin banguuun."
"heuuh manja. Ia nih, ayoo eeuuuhh.." katanya sambil menarik lenganku agar bangun dari tempat tidur.
"ahhh lemes banget." kataku.
"cepet sana cuci muka, terus ke bawah. Kakak siapin dulu makannya ya di meja makan?" ucapnya lagi.
"ia kak." jawabku sambil berjalan ke kamar mandi.
Kak nico pun pergi kebawah menyiapkan makan siangku. Beberapa menit kemudian aku menyusulnya ke bawah menuju meja makan. "ayo sini cepet, nih udah kakak siapin." suruhnya yang melihatku datang.
"waahh.. Kakak baik banget. Makasih ya kak. Kakaknya siapa sih??" kataku menggodanya.
"ok, kakaknya si cepot. Hehe.." jawabnya.
"cepot?? Kakak tuh petruk. Huhh." balasku.
"enak aja, idung kakak emang mancung, tapi gak semancung itu kaleee."
"preeettt.. "
"udah ahh cepet makan nih, entar keburu abis di makan laler." ucapnya ngawur.
"ahh?? Lalernya segede gimana tuh?" tanyaku.
"segede KAMU !! Udah udah cepet makan !!" jawabnya.
"eeuhg ia ia aku makan. Selamat makan."
"eehh kok baru makan sekarang dek?? Udah mau jam 15.30 loh." ucap mama kak nico tiba tiba.
"eeh tante, ia tadi putra ketiduran. Abis capek banget tadi di sekolah. Heu " jawabku.
"oh gitu, lain kali mah makan dulu ahh, kalo udah makan mah mau tidur juga nyenyak. Gak enak kalo tidur kerasa lapar mah." lanjutnya lagi.
"ia kakak juga bilang apa? Di kasih tau gak nurut kau. Budak baong (anak nakal)." timpal kak nico.
"ia tante entar mah makan dulu kok. Bener tadi abis tidur badan teh lemes banget." jawabku.
"ia atuh, sok makannya yang banyak dek, tambah lagi atuh." suruhnya.
"ia chan, makan yang banyak. Biar cepet gede, dan berotot kaya kak nico. " ucap sombong kak nico sambil memperlihatkan otot bisepnya.
"uhukkk uhukkk uhukkk.." aku tersedak karenanya.
"minum minum nih dek." kata tante menawariku minum. Akupun meminumnya sampai tenggorokanku lega.
"napa dek?? Liat otot kakak jadi batuk??" tanya kak nico.
"ekkhhmm.. Gak kenapa napa. Cuma tadi otot kakak keren banget, sampe aku pengen muntah." jawabku bercanda.
"hehh apa??? Sialan. Menghina itu mah. Runner up L-Men masa di hina." ujar kak nico dusta.
"what?? Runner up L-Men?? Dusta banget." kataku.
"sssttt udah ahh, sok cepet habisin dek makannya !" suruh tante.
"ho.oh ho.oh"
Setelah acara makan siangku yang telat selesai, lalu tante pamit untuk pergi ke dapur. Kini perutku terasa sangat kenyang. "ahhh kenyang banget, auuuhh eeeuuurrrkkk.. Hihihi." ucapku sambil bersendawa.
"iiihh teurab (sendawa) teh jelek banget suaranya." komennya usil.
"apaan sih, kaya yang bagus aja teurabnya. Suara kaya kentut juga." balasku.
"jiahaha.. Kamu tuh kaya yang ngorok." balasnya lagi.
"kakak tuh kaya yang mencr*t hahaha" balasku lagi.
"geuleuh dek ih, udah cepet mandi sana !!" suruhnya.
"ia entar ahh, masih lemes nih."
"eeehh cepet sekarang. Buruan !" paksanya.
"iiih males ah, bentar lagi deh." kataku.
"sekarang cepetan !!" tegasnya.
"ia ia ahh, napa sih sukanya maksa mulu. Sebel." gerutuku sambil beranjak dari kursi.
"hehehe.. Good boy. Harus nurut dong sama abangmu yang kasep (cakep, ganteng) nan gagah ini." katanya bangga.
"najiss.."
30 minutes later
16.00
Selama mandi aku memikirkan kejadian di mimpiku tadi.
Mimpinya kaya nyata, its just too scary. Masa kak rendy kaya gitu sih?? Mau merkosa aku. Hahaha.. Impossibly happen.
Aku juga di pukul, kerasa keras banget, walaupun gak sakit. Tapi it was like real.
Gak mungkin kak rendy gitu, dia emang keliatan garang dan bad boy, tapi kayanya dia baik dan penyayang. Mungkiiinn..
But, he was so hot at that moment, so pretty cool and rude. Lovin him like crazy.
Aku sudah selesai mandi dan sedang memilih pakaian yang akan aku pakai sekarang.
"hmmm yang mana ya?? Hmmmm ini aja deh." gumamku sambil menentukan pakaian berwarna abu dan celana jeans pendek.
Setelah selesai berpakaian, aku pergi ke bawah untuk menemui kak nico. Ternyata dia sedang tiduran sambil menonton TV. "aku udah mandi, sekarang kakak sana yang mandi !!" ucapku tiba tiba.
"heey.. Si ganteng udah mandi. Makin jelek aja nih. Haha.. Bentar lagi mandi kok." ujarnya.
"shut up !! Cepet sekarang mandinya kak. Udah sore."
"entar ah, lagi pewe nih, bentar lagi." tolaknya.
"sekaraaaaangg. Hurry up eeeuuuhh !!" kataku keukeuh tidak mau kalah sambil menarik tangannya supaya bangun.
"ok ok, kakak mandi sekarang baweeeeeeel. Di teke (jitak) siah, euhh hahaha.. " katanya menurut sambil men-jitak kepalaku keras sekali, lalu kak nico berlari.
"aWWWHH. Koplok."
Setelah itu aku pergi ke dapur untuk melihat si bibik yang sedang memasak.
"hoy bi, lagi ngapain?" tanyaku bodoh.
Heey.. Udah tau lagi masak, pake tanya lagi ngapain. Kamu pikir dia lagi nyuci kapal pesiar apa??? Hoho
"eeh den putra, ini lagi masak den, buat makan malam." jawabnya ramah.
"ohh ia ya hehe.. . Lagi masak apa bi?? Harum banget." tanyaku lagi.
"ini sayur bayem, telor dadar (omelet), tahu tempe, sama ayam goreng." jawabnya lagi.
"ayam goreeeng.. waahh.. Pasti enak enak bi, masakan bibi kan terdaftar sebagai makanan terenak di 'dunia' versi majalah TIME." ucapku menyebut ayam goreng versi upin ipin.
Makanan terenak di dunia?? Gak salah?? Dunia mana?? Dunia lain?? Dunia laut?? Dunia maya?? Dunia hayal?? Hmmm..
Majalah TIME??? Gilaaa, hebat si bibi. Tapi sayang, TIME magazine mendikualifikasi nama si bibi dari daftar tersebut, karena si bibi menolak fotonya di pajang disana, dengan alasan takut fotonya bakal di bajak, terus di jadiin foto profil orang orang di facebook. Wkwkwkwk
"ahh masa?? Den putra mah aya aya wae (ada ada aja)." katanya.
"beneran bi, serius deh !! Tapi..." ucapku meyakinkannya.
"oya?? Tapi apa den?" tanyanya.
"tapi bohong. Hahaha.."
"ahh si den putra, kirain teh beneran. Heu heu " ujarnya.
"hehe.. Maaf bi, bercanda. Ya udah, putra ke atas dulu ya bi ?! Kalo gasnya meledak, telepon aja nine one one (911). Ok bi?" kataku pamit sambil bercanda.
"aahh.. Naudzubillahimindzalik den. okeeehh lah." jawabnya.
"hehe.. Sip bi??" kataku lagi.
"siiiiippp.."
Akupun berjalan ke lantai atas menuju kamar kak nico. Dan.. 'BUGGG' aku memukulnya keras dengan guling yang besar setelah melihat kak nico malah tertidur.
"ooyy oyyy apaan sih dek?? Kakak lagi tidur juga ahh. Huuuaaammmmm.." tanyanya merasa tidurnya terganggu sambil menguap.
"iiiiiikkhhh... Apaan, apaan. Tadi katanya mau mandi, taunya malah ngorok. Ternya ngibul." decakku kesal.
"aiihh maaf, atu da kakaknya ngantuk banget de. Ya udah deh tidur aja bentar. Hehe " alasannya.
"aaahh tau ah, lain kali aku juga gak bakal nurut lagi sama kakak." ujarku mengancamnya.
"eeittss ok ok kakak mandi sekarang. Hehe.. Nih kakak mandi ya?!" katanya sambil beranjak dari tidurnya.
"bodo."
"aaahh ini kakak mau mandi nih, jangan ngambek dong. Ya ya? Ya udah kakak masuk dulu ya? Mau mandi. Serius."
" '____' "
Kak nicopun masuk ke kamar mandi. Namun beberapa detik kemudian dia kembali keluar. "mandiin kakak dong dek !!" ucapnya sedeng.
"HEEEEEYYY..."
"ia ia hehe bercanda. Ok kakak mandi dulu ya?!" lanjutnya.
"ia udah, sanaaaah !! Awas kalo keluar lagi. Aku lempar pake lemari siah."
Setelah itu, akhirnya terdengar guyuran air di kamar mandi yang menandakan dia sedang mandi. Lalu aku memainkan laptop kak nico, berinternet ria, googling ini itu dan mendengarkan musik.
20 minutes later
'ckrrkk' pintu kamar mandi di buka oleh kak nico.
"heyy, lagi ngapain chan?? Awas buka buka yang gituan." ucapnya sambil berjalan menuju lemari. Di samping meja belajar.
"apaan?? Gak lah. Enak aja. Emangnya kakak, muka cabul. Kelakuan cabul." kataku mengejeknya.
"heeeyy so tau kau, kakak gak pernah buka buka yang gituan."
"beneran?? Sumpah??" tanyaku.
"emmmmhh jarang sih, haha. Udah ah jangan di bahas. Masih bocah juga kau."
"jiaaahh.. Muna banget sih. Aku udah kelas 1, berarti udah gede. Jangan panggil bocah, aku gak suka."
"ia deh, tengil." ejeknya lagi.
"iiaahh tengilnya juga jangan dong. Bocah tengil kan sepaket. Dasar curut." balasku.
"ssssssttttt, kakak mau pake baju dulu. Jangan ngintip !!"
"cuiihh.. Haram."
Setelah kak nico selesai berpakaian kemudian aku meminta kak nico mengajarkanku mengoperasikan autocad. "kak, ajarin aku autocad dong, kaya gambar gambar gini. Ini yang buat kakak kan?" pintaku pada kak nico.
"ia dek, itu yang buat kakak. Susah loh dek, banyak rumusnya." jawabnya.
"oh gitu, ya udah gapapa, aku pengen coba aja, biar gak terlalu kaget pas nanti kelas 2."
"ok, sini kakak ajarin. Liatin ya, kalo perlu tulis rumus rumusnya." perintahnya dan duduk di sampingku.
"ok kak, aku tulis di hp aja." ucapku.
Selama itu, kak nico mengajariku dengan penuh kesabaran dan detil. Seperti biasa kak nico menyelipkan sisi humorisnya di setiap moment apapun, sekalipun itu serius.
Saat itu kak nico merangkulku, mengusap usap rambutku dan juga menjewerku, mencubitku, menggelitiku jika aku lupa dengan penjelasannya atau tidak mendengarkannya.
Moment moment ini yang paling aku sukai dari kak nico.
Feeling of being owned and owning.
He cares about my self, and I do.
He loves me that much, and I do more than that. He kissed my soul, and I kissed his heart.
He got me emotionally walkin on the happiness.
18.30
"kaaak, pengen jalan jalan keluar laaahh..." pintaku pada kak nico yang sedang tiduran di tempat tidur sambil mengutak atik hp nya.
"ahh?? Jalan jalan kemana dek?" tanyanya.
"kemana aja deh, bete di rumah mulu." jawabku.
"ahh males dek, kakak capek, pengen tiduran nih. Huaaaaahhh.." tolaknya sambil menggeliat.
"ah atuh kak, bentar doang. Ayo ahh cepetan." paksaku.
"atuh dek, lagi males kakaknya. Besok aja lah. Ya?"
"nggak ahh pengen sekarang pokoknya. Ayooo petruuk. Ayooo cepetaaan !!" rengekku memaksa pada kak nico sambil menarik tangannya.
"aaahh kamu mah, ok bentar atuh. " katanya pasrah, lalu dia berjalan ke kamar mandi untuk mencuci muka.
"yuhuuu.. Akhirnya kak jenglot nurut. Hahaha.." ucapku girang.
"huuss.. KAKAK CUMA PENGEN CARI ANGIN, SUMPEK JUGA DI RUMAH. BUKAN NURUT SAMA KAMU CHAN CHAN !! ENAK AJA KAKAK NURUT SAMA BOCAH." Komennya sewot dengan sedikit teriak dari dalam kamar mandi.
"jiaaaahhh.. Gak usah pake toa dong ngomongnya. Bohong banget cari angin. Tadi aja bilangnya pengen tiduran." balasku menyindirnya.
"kagaaak.. Udah ahh ayo berangkat. Pake jacket dulu sana !! Dingin di luar." suruhnya padaku setelah keluar dari kamar mandi dan menghanduki wajahnya yang basah.
"ok ok ok ok ok.."
Setelah siap untuk pergi, aku dan kak nicopun menuruni tangga. "heehh.. Mau pada kemana kalian??" tanya kak radit yang lewat di depan kami.
"mau keluar kak, jalan jalan, nganter si chan chan nih, katanya pengen jalan jalan. " jawab kak nico.
"ia kak, aku pengen jalan jalan bentar. Bete diem mulu di rumah. Hehe.." tambahku.
"ohh gitu, kemana emang?" tanyanya lagi.
"tau nihh, chan, mau kemana??" tanya kak nico juga.
"eeeeeuuuhh.. Kemana ya??" ucapku bingung.
"emmhh ya udah kakak anter aja ya pake mobil?? Kakak juga pengen jalan jalan nih." usul kak radit.
"waah?? Ok tuh kak. Ya udah sama kakak aja deh. Haha.. Jadi gak perlu bawa motor." ucap kak nico lega.
"oya?? Asiiikk." ucapku tak kalah girang.
"heu heu nico kamu yang nyetir ya ?! Kakak capek."ujar kak radit.
"apAAAA?? (jeng jeng) ahh masa aku sih kak? Males ahh.. Kakak aja lah." tampik kak nico.
"aaahh kakak capek. Udah deh kalo mau ikut, NURUT !! kalo gak mau, gak usah ikut." tegas kak radit pada kak nico.
"eehh ia ia atuh, aku yang nyetir. Heeeuuhh.." katanya menyetujui.
"hihihihi.." aku cengengesan melihat ekspresi kak nico yang cemberut.
"apa kamu?? Cengengesan. Awas kamu !!" ancam kak nico.
"uuuuuuhhhh I'm scared."
"ssssttt ahh udah yuk berangkat. Nih kuncinya." kata kak radit dan memberikan kunci mobil pada kak nico.
"SEMANGAT !! SEMANGAT !!" ucapku menyemangati kak nico.
"grAAAAOOOrrr"
Kami berjalan menuju teras dimana mobil itu di parkirkan. "ayo cepet masuk !!" suruh kak radit padaku dan kak nico.
Lalu kak nicopun duduk di kursi pengemudi, sementara kak radit mengajakku duduk di kursi belakang.
"hey hey kok pada di belakang sih?? Yang di depan siapa?? Emangnya aku supir apa??" sewot kak nico.
"udah jangan banyak protes. Ayo cepet !!" ucap kak radit.
"ia ia ahh.. Napa sih kejam banget sama aku teh kak?? Heeuuhh punya kakak tidak berprikemanusiaan." keluh kak nico.
"ssssttt.. Cepet maju !!" perintah kak radit.
"okeeee... Siap ya?! Pake sabuk pengaman !! Ready to go !! Yuhuuu.." ucapnya semangat.
Sekarang kami sedang berada di jalan dago, dan mobil masih terus melaju. "kita mau kemana nih kak??" tanyaku pada kak radit.
"kamu maunya kemana dek? Kan kamu yang mau jalan jalan." tanyanya balik.
"aku?? Akuuu... Hmmmmm (thinking). Oh aku pengen ke PVJ kak (paris van java mall). Hehe.." jawabku
"oh ke pvj? Euuh ok lah kesana aja. Pak supir, ke PVJ aja ya pak?! " ujar kak rendy memanggil pak supir pada kak nico.
"haahh??? ApAA?? Pak supir??? Anyeeehh gila aja di bilang supir. Aing (aku) gak ridho sumpaaaaah. " protes kak nico.
"hahaha.. Pak supiiiirr.. Cepetan ya pak supir. Ke PVJ. Pantes juga jadi supir. Wahaha.." ejekku pada kak nico.
"anjiiirr awas ya dek. Kakak siksa siah."
Arrived at Parijs Van Java
"waahh rame banget ya?! Padahal bukan musim liburan." ucap kak nico saat kita memasuki PVJ.
"ia, biasanya gak rame kaya gini. Mungkin mereka juga lagi pengen jalan jalan." komen kak radit.
"ia ya, kalau bukan musim liburan, mungkin lagi musim jalan jalan kak. Jadi mereka pengennya jalan jalan. Kaya aku." timpalku ikut berpendapat.
"apaan sih dek, ngaco. Mana ada musim jalan jalan. Bocah aneh." kata kak nico.
"haha.. Ia dek, masa ada musim jalan jalan. Ada ada aja. Heu heu. " ucap kak radit juga.
"yaaa kali aja ada. Hehe.."
"aku haus nih, pengen makan." lanjutku mengeluh kehausan.
"hah?? Haus mah minum kali dek." tanggap kak radit.
"ia dek, haus mah eek !!" timpal kak nico ngawur.
"ih anjiss kakak, jorok tau. Tambah ngaco. kakak aja yang eek sana !!" balasku.
"yeeehh.. Kamu duluan yang ngaco. Berarti kamu duluan yang eek." kata kak nico.
"damn, ini kenapa jadi ngomongin eek. Mau jalan jalan atau mau eek hah?? Malu tau kedengeran sama orang. Atau mau pulang sekarang?? Ujar kak radit marah.
"ia tuh kak nico yang bilang 'tuuuut'. Kataku menyalahkan kak nico dan men-sensor kata jorok itu.
"yeeehh enak aja nyalahin, kamu yang duluan mulai." balas kak niko menyalahkanku.
"udaaaahh, ayo kita pulang aja deh. Daripada ribut mulu. Malu maluin." ancam kak radit.
"ia ia kak.. Udahan kok ributnya. Ehh bersambung deh.. Hehe.. Jangan pulaang. Heeu.. " ucapku memohon agar tidak pulang.
"ia kak. Hehe.. Jajan apa dulu kek kak sebelum pulang. " ucap kak nico juga.
"ok, awas kalo ribut lagi. Ya udah, ayo cari minum dulu." ajak kak radit untuk segera mencari minum.
Kemudian kami mencari minum, dan akhirnya kami membeli jus di depan gerai FO quicksilver.
Harganya lumayan kinda expensive. "srruuuuupppp.. Ahhhh seger banget. Makasih kak. Hehe " ucapku lega.
"ia dek, anytime. " jawabnya menepuk nepuk kepalaku.
"thanks juga kak. Hehe " ucap kak nico berterima kasih.
"ia co, your welcome. Tagihannya di rumah ya?? Hahaha.." jawabnya dengan bercanda.
"yaaaahhh kak, masa bayar sih. Tega banget " keluh kak nico dengan wajah cemberut.
"haha.. Bercanda co." katanya sambil menonjok perut kak nico pelan.
"awwhh yehehe.. Kirain." serengeh kak nico.
Kemudian kami lanjut berjalan jalan, melihat lihat toko toko yang berjajar rapi, menggambarkan suasana indah di kota paris, prancis.
RATA RATA, pengunjung di sini atau custumers yang datang ke PVJ merupakan masyarakat menengah ke atas. Terlihat dari penampilan dan style mereka yang unordinary.
Tidak sedikit dari mereka adalah wisatawan asing yang sedang berlibur di bandung.
Barang barang di PVJ mungkin di tujukan untuk masyarakat 'A class', dengan banyaknya barang barang yang branded dan imported. Jadi jangan kaget dengan price tag yang sedikit agak mahal dari biasanya.
Tapi dari segi kualitas ?! no doubt about it.
"kalian pengen J-co gak?? Kita santai di sana dulu yuk !!" usul kak radit.
"ayo kak, mau mau.. Hehe." jawabku.
"boleh tuh kak, yu dek !!" ucap kak nico sambil merangkulku.
"ok." kata kak radit, kemudian kami berjalan menuju J-Co donut store dan memilih duduk di outdoor seats.
"pilih pilih dulu yuk, kalian mau rasa apa aja ?? " tanya kak radit pada ku dan kak nico.
"ahh aku mah Al Capone sama Oreo aja kak, my most favorite flavours. Hehe.. Hihi " jawabku.
"kalo aku, chesse me up sama choco loco." jawab kak nico.
"minumnya apa??" tanya kak radit lagi.
"aku apa ya?? Tadi udah minum sih." ucapku bingung.
"aku mah ice green tea non blend kak. Udah samain aja sama kakak dek !" kata kak nico.
"emmmhh bentar, kalo kakak apa?" tanyaku pada kak radit.
"kalo kakak mah biasa, caramel latte." jawabnya.
"aku juga caramel latte aja deh. Hehe.. Sorry jenglot." ujarku.
"wleee ." kata kak nico menjulurkan lidah.
"ok, kakak order dulu. Tunggu ya ?" ujar kak radit izin untuk order pesanan.
"ok." jawabku dan kak nico serempak.
20 minutes later.
19.25
Huuhh makan J.Co tuh gak bikin kenyang, kaya makan angin.
Pengen lagii.. Hahaha..
J.Co memang one of the best donut in the world. Toppingnya yang unik dan menggiurkan, rasa dan keempukan yang uuhh really fvckin tasty.
4 J.Co donuts can't even make me feel full and satisfied.
And the coffe, emmmmhhh it's nothing to complain.
Setelah kami menghabiskan 2 donat J.Co milik masing masing, kemudian meminum minuman yang kami pesan, sambil mengobrol seru bersama.
It's a life.
"bener bener gak kenyang makan 2 donat J.Co tuh. Nagih, tapi oversweet. Gak baik." ucap kak radit mengeluh.
"ia bener kak, kaya makan angin. Tapi enak banget sih." komenku.
"haha.. Yang enak yang gak bikin puas dan bikin nagih. Itu rahasia perusahaan. Ckckck." timpal kak nico.
"hoohoo.. Bener kak."
"ok. Kita pulang sekarang yuk ?! " ajak kak radit.
"ohh mau pulang sekarang ya?? Ok deh. Tapi aku mau ke toilet dulu ya kak?? Pengen kencing." izinku.
"ya udah cepetan. co, anter si ade !" suruhnya pada kak nico.
"aduuhh.. Dek, bisa sendirian kan dek?? Kakak lagi pewe nih." tolaknya.
"ia aku sendirian aja kak, gak perlu di anter. Ya udah, tunggu disini ya?! Jangan kemana mana." ucapku, kemudian berjalan menuju toilet dan langsung melepaskan hasrat kebelet kencingku di urinoir.
"ooooohhhh legaaaaaa..." kataku berbisik, tapi tetap terdengar oleh 2 orang lainnya yang sedang kencing juga, sehingga membuat mereka mendelik ke arahku. Dan aku hanya bisa tersenyum.
Setelah itu aku mencuci tanganku di wastafel dan berkaca di kaca yang besar, sampai bisa melihat hampir seluruh ruangan toilet ini.
Gila putraaa.. Kau cute banget sih, pantes aja orang orang terpanah melihatku. Wkwkwk #narsisdikitbolehya
Aku masih berada di depan kaca sambil menata rambutku agar terlihat lebih keren.
'ckrrk.' suara knop pintu bilik toilet di belakangku dibuka, dan...
HAAHHH... OH MY GOD !!
bisa mati pnasaran ini... n arwahku akan brgentayangan di belakangmu smbil berbisik lirih, "ayo update lagii..." 8-X
@zalanonymouz iih kok hantu gentayangan di bf?? Hantunya gay ya?
@ken89 gak elit banget sih di perkosa di toilet. Lagian ketahuan lah kalo di toilet.. Haha..
eh tp btw ini menginspirasi jg, tq
Menginspirasi apa? Yg mana
tuh, yg hantu gay. lucu jg, hehe..
up up up
semangatt... :-);-)