BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

E for Emotion

1151618202140

Comments

  • ayo dilanjutkan. Kangen Chan Chan
  • cemungudh cemungudh,,,,!
  • ayo lanjuuut...
  • loafer_boy wrote: »
    Updated

    Si @fansnyaAdele kmana ya? Hehe

    Selamat baca. Smoga tidak mengecewakan. Amin

    Selesai baca mohon kritik dan saran ya !!

    akuu disiniiiiiiihhhh.. hehee
    soryy baru beres bacanyaaa..
  • loafer_boy wrote: »
    Updated

    Si @fansnyaAdele kmana ya? Hehe

    Selamat baca. Smoga tidak mengecewakan. Amin

    Selesai baca mohon kritik dan saran ya !!

    akuu disiniiiiiiihhhh.. hehee
    soryy baru beres bacanyaaa..
  • uhmm..agak lupa nih. dulu yang manggil @fansnyaAdele tukang sari kedele sapa yah ?
  • bi_ngung wrote: »
    uhmm..agak lupa nih. dulu yang manggil @fansnyaAdele tukang sari kedele sapa yah ?

    ohh itu mah si awe.. nick nya teh apa ya.. lupa lagiii . ..hahaa
  • asek,, lanjut pls hehe
  • Lajoott....kentang nih...
    Tmenku ad yg suka crita ini... *tpi dia cwek norm*
  • for all the readers and the commenters also, many many thanks for keeping this thread up and up.

    Maaf untuk bagian yang kemaren banyak kesalahan. Hehe.. Aku buatnya di waktu luang.

    Incorrect words
    Ternya ngibul >>> ternyata ngibul
    Unordinary >>> extraordinary / unusual

    Tadinya mau unusual, tapi karna bingung jadi unordinary deh. Hehe

    Maaf aku gak mention, entar kalo update pasti aku mention.

    Just keep SEMANGAT !!
  • ok kak ,
    yang SEMANGAT update nya ..
  • HAAHHH... O MY GOD !!
    Si kakak itu??
    Kok dia ada disini??
    Gawaaat ...




    ^ Intermezzo ^


    "a, beli pulsa yang 10 ribu, XL." kataku pada si penjaga counter pulsa.


    Setelah kelasku bubar, aku putuskan untuk membeli pulsa di counter yang dekat dengan sekolahku. Teman temanku yang lain sudah lebih dulu pulang dan kak nico ada urusan dengan teman temannya.
    Hari ini jam pelajaranku yang paling lama, jadilah aku sendirian.


    "tulis aja de disini. " suruhnya padaku dan menunjukan sebuah buku.
    "oh, ia." kemudian aku menulis nomer ku di buku khusus. Setelah selesai aku menyodorkan buku itu kepada si aa itu.
    "ini udah a." ucapku lagi.
    "ohh ia. Yang 10 ya??" tanyanya meyakinkanku.
    "ia a."


    Tiba tiba ada seorang lelaki datang dan duduk di kursi di sampingku. Tak pelak akupun menoleh ke arahnya.


    Ohhh god damn it. This boy is ganteng banget.
    You perfectly look like Chad Michael Murray. Salah satu pemain utama di film House of Wax.
    Tapi aku tetap menunjukan kejaimanku dengan berprilaku so' cool. Haha..


    Padahal mah jantung gueeh cenat cenut.
    Pengeeeenn.. Pengen punya. Buat koleksi di kamar. :D


    "perdana simpati ada??" tanyanya dengan suara khas lelaki dewasa.
    "ada mas, sebelah sini. Mau yang mana??" jawab si penjaga counter dengan ramah sambil menunjukan jajaran kartu kartu perdana.
    "hmmm.. Bentar, milih milih dulu ?!" izin si kakak itu.
    "ia sok mangga. Bentar ya dek, lagi di proses." ucapnya padaku juga.
    "oh ia a."
    "udah nyampe belum pulsanya??" tanyanya lagi.
    "emmmhh bentar.... Belum a. :(" kataku setelah mengecek pulsaku belum juga terisi.
    "ahh gangguan nih, tunggu bentar ya ?? Maaf ya ?!" ucapnya.
    "ia a gapapa. Gak lama kan a??" tanyaku


    Lama juga gapapa. Hehe
    Kan biar bisa ngecengin si kakak ini.
    Hey kak, godain akuh dongzz !! ;)
    Hehe.. :*


    "gak kok. Bentar lah." jawabnya dan ku balas dengan anggukan so' imut. :p
    "yang ini aja, yang ujungnya 28." ucap kakak itu menunjukan kartu perdana pilihannya.


    Hah?? 28?? My favorite number tuh, waaaahh kakak tau aja kesukaanku. Diam diam kakak baca pikiranku ya?? Ayo ngaku ayooo
    Kakak peramal ya?? Atau dukun??
    Hihi..


    "oh yang itu ?!" kata si penjaga counter sambil mengambil kartu perdana tersebut.
    "berapa ini ??" tanya si kakak itu sambil mengambil kartu itu.
    "yang ini 20 ribu mas." jawab si penjaga counternya.
    "oh 20 ribu ?? Bentar ya ?!" ucap si kakak itu sambil berpikir.


    BROWW itu nomernya keliatan BROWW, aku simpen gak ya??
    Simpen?? gak?? Simpen?? gak?? Simpen?? gak?? (menghitung kancing).
    Ahh.. Kancingnya sirik !!
    Ok, terserah aku dong ya?? bukan terserah kancing. Simpan aja lah.
    Maaf ya kakak. Heu heu heu.. :D


    Kemudian aku mengetik nomer yang tertera di kartu itu ke phonebook hapeku. Tapi baru 5 digit yang di ketik, lalu nomernya terhalang oleh jarinya.


    Yaaahh kakak yaaahh, itu jarinya awasin dong. Aku mau ngetik nomernya nih. Aduuuhhh... Hey awaaaass..
    Huuss huuss huuss..
    Haaaahhh.. Masa harus aku rebut sih kartu perdananya??


    Saat itu, si kakak itu sedang melihat lihat kartu perdana lainnya di etalase.


    Ahhahaha yes, keliatan lagi nomernya dooong. Ayo cepetan tulisnya put, keburu ketutup lagi. Semangat !! Hihi..


    Dan ketika hanya 1 nomer lagi yang belum di ketik, bagian itu terhalang lagi oleh jarinya.


    Iiissshh.. Kakaaaak.. Nyusahin banget sih tuh jari. Tinggal 1 lagi nih.
    Aaaahhh... Aku gigit juga tuh jari. Heeuuh... Tanggung neeehh..


    Hey wait, tadi kan katanya yang ujungnya 28?? Ini baru ke ketik 11 angka, ujungnya 2, jadi sisanya pasti angka 8. Yahahaha... Aku dapet nomernya. HAHAHA.. Putra pinteeerr..


    "eemhh.. Gak jadi yang ini deh. Yang ini aja yang ujungnya 77." ucapnya tiba tiba sambil menunjuk kartu perdana pilihannya yang lain.
    "oh yang ini, ok bentar." jawab si penjaga counter.


    What??? What?? WhaAAAAt??
    Tunggu, tunggu !! Ok tenang !! just calm down, put !! Calm down !!


    Barusan bilang apAAAAA??? Aku minta kakak tarik ucapan kakak barusan !! (siape looh??)
    :'( haeeuuhh... Hiks hiks hiks..
    Susah payah aku ketik nomernya, taunya gak jadi.
    Siaaaalll... Heu heu :'(


    "A, PULSANYA UDAH BELUM?? AKU MAU PULANG, LAMA NIH." ucapku agak kesal.
    "ohh bentar ya, di cek dulu." jawabnya sambil mengecek hp nya.
    "udah terkirim kok daritadi. Coba cek pulsanya !" suruhnya.


    Kemudian aku melihat hp yang aku pegang, dan benar saja, pulsanya sudah di terima daritadi.
    Aku ingat saat aku akan mengetik nomer itu, ada sms yang datang, tapi aku menghiraukannya dulu.


    O my god !! Tadi aku kok marah sama si aa counter sih. Aku gak biasa kaya gitu kok. :'(
    Damn, aduuhh jadi malu kan aku. Malu malu maluuu... Uhuhuhuhuu..


    Si kakak itupun memperhatikanku, namun aku tidak mempedulikan itu, karena aku benar benar malu sudah bicara agak membentak.


    "ohh ia udah. Nih a uangnya. 12 ribu kan a?!" ucapku.
    "oh ia dek, maaf ya lama dek." jawabnya sambil meminta maaf.
    "ya a gapapa. Maaf juga. Makasih." jawabku sambil beranjak dari tempat itu.



    "huuuhh.. Nyebelin banget. Dasar oon, putraaa oon banget. Hauuuuhhhh :'(. Kenapa gak jadi beli kartu yang itu sih kak?? Kita kan bisa teleponan tiap malem. :D " gerutuku kecewa atas kejadian barusan.



    Lalu aku menunggu angkot untuk ke tempat pemberhentian bus.
    Aku melihat si kakak itu pergi dari counter itu menuju motornya. Dia melirik ke arahku dengan sedikit tersenyum.


    Si kakak itu terlihat mengotak atik hpnya dengan kartu perdananya.
    Sepertinya dia sedang mengganti kartunya itu.
    Setelah selesai, dia memasukan hp dan kertas berwarna merah pembungkus kartu itu ke dalam sakunya, tapi terlihat jatuh dari saku celananya. Lalu diapun pergi dengan motornya.


    "hey, kakak !! Kertasnya jatt tuuuuh... " ucapku agak pelan, dengan pasti dia tidak mendengarnya.


    Eehh ehh.. Tapi kan pasti ada nomernya.
    Waaahh lumayan, pasti nomernya masih ada di kertas itu.
    Iiihihi aku ambil ahh..


    Akupun berjalan perlahan menuju kertas itu jatuh, celingak celinguk sana sini. Sebentar berjalan, sebentar berhenti.
    Terlihat seperti bocah tengil bagi orang orang yang melihatnya. Haha..


    Setelah kertas itu berada di dekat kakiku, akupun mengambil posisi jongkok dan mengambil kertas itu. Dan akupun tersenyum sumringah. :) :) :)
    Lalu aku mengeluarkan hp di saku celanaku.


    Waaahhh... Lumayan, yang pertama gagal, tapi yang ke dua berhasil. Emang kalo rejeki gak kemana. Thank god.


    Aku mulai mengetik satu persatu angka yang tercantum di kertas itu. Namun saat baru beberapa angka yang aku salin, ada motor yang berhenti tepat di depanku.
    Akupun menolehnya perlahan dari bawah kakinya sampai wajahnya.


    Hah????? Eeeeuuu Heu heu heu heu... :D
    O gosh o gosh mati aku.
    Huuaaaahhhh :'(
    Gimana ini?? Aduuuhhh...
    Apa aku harus ambil sepuluh ribu langkah?? Atau pingsan aja?? Atau bahkan pura pura amnesia??


    Ternyata orang itu adalah si kakak yang tadi, si pemilik kertas kartu ini. Dia memandangi kertasnya yang aku pegang, dan hp yang aku pegang di tangan kananku. Alhasil diapun tersenyum manis sambil mengangkat alisnya.


    Dengan muka memerah, malu, salting, takut, dan deg degan, rasanya aku ingin menangis tesedu sedu sambil tertawa terbahak bahak disitu juga. :o


    Ya allah, berikan aku kekuatan menghilang. Aku mohon ya allah, sekali ini aja. Ini emergency banget soalnya. Ya ?? Ya ?? Ya ya ya??
    Hmmmm impossible.



    "eeuhh euuhh ini.. ini pu punya kakak, tadi ja jatoh." ucapku gugup sambil berusaha berdiri.
    "ohh.. Ia makasih. :)" jawabnya sambil tersenyum.
    "ya udah. Maaf, aku aku duluan ya kak. Euh :'( " ucapku permisi, lalu aku pergi dengan sedikit berlari.



    Aku mendengarnya berteriak memanggilku "HEYY.. TUNGGU !! HEYY !!"
    Tapi aku tak menggubrisnya. Aku benar benar malu. Rasanya tulangku rontok saat aku tahu dia memergokiku menyalin nomer hapenya. It was embarrassing.



    The end of intermezzo.


    Aku mengucek ucek mataku, dan mengedipkan mata untuk memastikan itu adalah dia.


    My lord, He looks so fvckin sexy and mature. I'm just amazed.


    WOOW kakaaak WOOW.
    Is it the real Chad Michael Murray?? Kakak keren banget.
    Eh HEYYY !! Inget kak rendy chan !! Dia the first kisser of your lips. Jangan berpaling ya chan ! :)
    Just be loyal.


    Akupun menoleh ke belakang saat dia sedang merapihkan celana dan bajunya dan, Ooopps mataku dan matanya saling bertemu.


    Lalu aku putuskan untuk buru buru pergi keluar toilet. "eh, hey kamu !!" panggilnya membuat langkahku terhenti.
    "ahh?? Ya?? :( " sahutku.


    Aaahhh.. Tuh kan dia inget wajahku, tipe mukaku ini gampang banget di inget. Uuuuhhh... Apalagi dengan gaya rambut khas ku yang berponi miring. Pasti orang orang ingat akan itu.


    Lalu dia mendekatiku dan menyeledikki wajahku.
    "kamu yang waktu itu kan??" tanyanya.
    "ahh ahh?? Eeuuhh yang mana ya??" tanyaku pura pura bingung.
    "yang waktu kamu nemuin bungkus kartu perdanaku. :) " jelasnya tersenyum sambil mengangkat halisnya seakan menunggu jawabanku.


    "oh?? Emmmmhhh ahh heuu.. Hehe :'). " jawabku malu.


    Sungguh aku tidak tahan ingin sekali tertawa jika mengingat hal itu.


    "emmh.. Waktu itu kamuu.." tanyanya terpotong.
    "ahh ?? Euhh Maaf aku harus balik, kakakku nungguin." izinku pamit padanya.


    Aku takut kalau dia menanyakan hal saat aku menyalin nomernya, jadi ku pikir lebih baik untuk pamit lebih cepat.

    "ehh bentar !!" ucapnya mencegahku pergi.
    "ahh euuhh kenapa?? Maaf, aku harus balik sekarang juga. Aku di tunggu Kakakku " ucapku pamit lagi tapi dia kembali mencegahku dengan memegang lenganku.


    "dek,,, hey... Ngapain lu??" panggil kak nico tiba tiba, lalu bertanya sinis pada kakak itu setelah melihat tanganku di tarik olehnya.
    Kemudian kak nico menarik tanganku untuk melepaskan tangan si kakak itu yang memegang tanganku.


    Sungguh pemandangan yang menggelikan untuk di lihat di dalam toilet.


    "kakak.." ucapku kaget.
    "lu siapa? Kamu kenal dia dek??" tanya kak nico di tujukan pada ku dan kakak itu.
    "GAK, euuhh aku gak kenal. :( " jawabku tegas, namun merasa menyesal.
    "terus lu ngapain narik narik tangan dia?? " tanya kak nico jutek pada kakak itu.
    "gue?? Gue gak ngapa ngapain. Heuh.." jawabnya enteng sambil mendengus, tapi tetap terlihat tenang.
    "Rese lu ya?!" ucap kak nico lagi.
    "udaahh kak, gapapa juga kok. Ayo pulang !! " ucapku sambil menarik kak nico agar keluar dari toilet.
    "awas lu !! " ancam kak nico.
    "udaaaahh... Ayo cepet ihh.."


    Lalu aku membungkukkan badanku, menandakan aku permisi untuk pergi.


    Dia hanya tersenyum sinis meremehkan ucapan kak nico barusan.
    Untung saja dia tidak bereaksi atas perkataan kak nico.


    "kamu ngapain sih tadi ?? lama banget di tungguin. Di sms di telepon gak ada respon. Dia siapa hah??" tanyanya kesal.
    "ia tadi kencing kan, terus tadi dia nahan aku terus, aku juga gak tau dia siapa. " jawabku sedikit bohong.
    "beneran kamu gak kenal??" tanyanya lagi.
    "ia aaahh beneran. Namanya aja gak tau." jawabku meyakinkannya.
    "terus kenapa dia pegang tangan kamu. Rada rada aneh."
    "aku juga gak tau kenapa. Mungkin dia mau tanya sesuatu. Tapi akunya gak mau. Jadi tanganku di tarik. percaya kan??" jelasku.
    "hmmm.. Ok lah.. Awas ya kalo bohong. Kamu bakalan kakak hukum." ancam kak nico.
    "ia ia, beneran kok. Hukum?? Hukumannya apa??" tanyaku.
    "ada aja lah, intinya kamu jangan pernah bohong sama kakak, atau siapapun. Ngerti?? "
    "ia ia ngerti ahh. Heeeuuhh :( " jawabku.
    "dan kalo dia macem macem lagi sama kamu, call me call me." ucapnya.
    "jiaahh.. Mahaaall. Aku bisa urus sendiri kok kak. Aku bukan cewek. Heeuhh.."
    "heehh.. Kamu emang bukan cewek, tapi kamu masih bau kencur. Haha.." ledeknya meremehkanku.
    "damn, aku juga bukan anak kecil. Enak aja. :p " kataku membela diri.
    "aahh... Masa?? Kalo bukan anak kecil, kok pake popok?? "
    "heeeeehhh... Apaan ahh. Diem diem ahh.. Ngaco."


    Sekitar umur 4-5 tahun, aku masih sering memakai popok di jaman itu, karna aku masih sering ngompol di tempat tidur.
    Kak nico pernah melihat foto saat aku memakai popok, di saat badanku sudah di katakan besar.
    Sangat menggelikan.


    "haha.. Gak usah malu gitu dong. Malah tambah keliatan kaya bocah tau." ejeknya lagi.
    "kakaaak... Aku benci sumpah di panggil bocah. Stop panggil aku bocah !!" ujarku marah.
    "ssssttt... Ahh.. Ayo cepetan ke mobil, kak radit udah nungguin tuh." suruhnya.
    "tuh kan, kalo aku marah bener bener gak di anggap. :( . Licik ah."
    "haha.. Emang penting?? Ngaruh gitu sama iuran SPP??"
    "aiiihhh.. Ya Allaaaahh.. Musnahkan makhluk biadab ini. :'( aku benar benar tersiksa."
    "jiAKAKAKAKA.."



    Got in the car.

    "dek, tadi ngapain aja sih lama amat?? Poop?? " tanya kak radit sesaat setelah aku dan kak nico berada di mobil.
    "ahh.. Ia kak. Hehe.. " jawabku bohong sambil mengedip ngedipkan mataku pada kak nico.
    "ooohh gitu." ucap kak radit.
    "apa Kedip kedip gitu matanya?? " ucap kak nico menyebalkan.
    "hah?? Apa?? Ini, euhh mataku perih kena AC terus. Heu heu :( "
    "yang bener dek?? " tanya kak radit tidak yakin.
    "ia kak, serius !! Heu heu ;) " jawabku lagi meyakinkannya.
    "ahh masa?? Yang beneeer?? " usil kak nico.


    Kurang asem kak nico.
    Bener bener makhluk kasar paling rese. Awas kau kak, aku lahap hidup hidup.


    "ia terserah itu mah mau percaya atau nggak." ucapku dengan ekspesi bete.
    "ia ia percaya kok, hehe jangan sedih gitu atuh mukanya." ucap kak radit.
    "ho oh.. Jangan mewek atuh. Gitu aja mewek ahh. " ejek kak nico lagi.
    "hey hey hey... Siapa yang sedih, apalagi nangis. Orang biasa aja kok. Ayo cepetan maju ! Katanya mau pulang. Malah ledekin aku. " ucapku jengkel.
    "haha.. Ok, let's go home my beloved brothers. " kata kak radit.
    "ok. Ready dek??" tanya kak nico.
    "ready lah.. Biar cepet."
    "ya elaaahh juteknya si chan chan."
    "berisik !!" kataku.
    "ssssssstttttt.."






    Setelah sampai di rumah, kami semua langsung pergi ke kamar masing masing, setelah pamit kepada tante dan om yang sedang menonton tv.


    Aku putuskan untuk mengganti pakaianku dan langsung melompat ke atas tempat tidur. Sementara kak nico berada di kamar mandi.
    "aaaahhh... Nyaman banget. Bobo ahh.. Heeummmm.." ucapku sendirian.



    "hey, dek !! Kok udah tidur?? Dek !!" ucap kak nico membangunkanku.
    "haaah apeeuu??" tanyaku lesu.
    "gosok gigi dulu. Cepet !! Nanti tidurnya di lanjut. Ayo cepet !!" suruhnya.
    "gamauuuu, ngantuuuukkk."
    "heeehh.. Jangan males tau. Cepet sana ! Bentar doang kok."
    "atuh kak, malem ini aja kok. Ngantuk banget nih.." pintaku pada kak nico.
    "ya udah, kamu besok bakal liat pengumuman di mading sekolah, kalo kamu males gosok gigi." ancamnya.
    "aaaaahhh jangaaan. Ia ia aku gosok gigi. Heeeuuhh :( " kataku pasrah, lalu aku bangun dan pergi ke kamar mandi dengan sangat lemas.


    Yang namanya ngantuk itu bikin semuanya jadi serasa males buat di lakuin. Sama kaya bulan puasa, kalo waktu sahur, bangunnya itu maleeeess sangat.


    Setelah aku selesai gosok gigi, aku keluar kamar mandi dan berniat untuk meneruskan tidurku. Tapi...
    "ahh kakak?? Ngapain gak pake baju??" tanyaku pada kak nico yang sedang memainkan laptopnya di atas kasur.
    "hareudang (gerah) chan." jawabnya.
    "aiih.. Geuleuh tau liatnya. Udah ahh, jauhan, aku mau tidur." ucapku.
    "anjis meni gitu, badan keren gini di bilang geuleuh. Sok aja tidur mah tidur, yey :p "
    "aaahh... Ok."


    Arrrrggghh... Kak nico bikin aku grogi aja ahh, jadi gak tenang nih..
    Pengen liat, tapi gak boleh. It's prohibitted.
    He's my broh..


    "selamat tidur chan chan !! Have a nicest dream my baby boy. Sleep tight and sleep well. And please don't forget to..... "
    "SHUT UPPP !!!!"



    Lama lama akupun terlelap dengan posisi tidur membelakangi kak nico. Aku merasakan ada yang menyelimuti tubuhku, itu pasti kak nico. My best step brada, no no no. He's my brada.





    Shiny sun comes up in the glorious morning.



    "kaaak, kakak !! Udah jam 6 kurang. Bangun kak !! Hoy hoy hoy !! Aaaauwoooooooo... Hu hu hu hu hu hu hu... Ha ha ha ha ha ha ha ha... RAAAWWWRRR (auman singa)"


    Ih di bangunin sama sound efek segitu ributnya gak ngefek juga.


    "kakaAAAKK, jenggot aku kebakaraaan !! Help mehh.. " kataku berteriak di dekat telinganya sekeras mungkin.
    "haaaahh... Apeeuu??? Mana ada bocah jenggotaaann... HOAAAAMM !!" ucapnya lemah sambil menguap.
    "iiih kakak, tutupin dong kalo nguap. Bau tau. Hari yang cerah dan sejuk gini bisa kacau gara gara bau nafas kakak." omelku.
    "euuaaahh bawel kau dek. Jam berapa ini?" tanyanya.
    "liat aja sendiri, jam 05.48. Tapi kakak belum ngapa ngapain. Aku mah udah mandi. Gimana kalo kesiangan?? Ahh.. " jawabku.
    "WannJIINNggg... TelaaaAATTT.." ucapnya panic sambil beranjak dari tempat tidurnya dan lekas ke kamar mandi.




    "ayo cepet, udah jam 06.35 nih, macet tau kak." omelku pada kak nico yang sedang memakai sepatu di teras rumah.
    "ia ahh bentar, ni lagi di sepatu. Bawel banget sih daritadi. Pusing tau dengernya." balasnya ngomel padaku.
    "iih malah balik marah, salah sendiri, bangun kesiangan. Jadi telat kan."
    "sssssttttt ahh... Berisik." jawabnya.


    "ayo cepet berangkat !!" ucapnya setelah selesai memakai sepatu.


    Kemudian aku mengikutinya menuju motor RR nya, setelah itu kak nico menyalakan motornya dan memanaskan mesinnya.
    "ahh lama lagi nih.." keluhku.
    "bentar atuh dek, gak bakal lama manasin motor mah." jawabnya.
    "ia cepetan atuh, ini udah telat. Gimana kalo ada si mr G ?? " kataku takut pada Mr G.


    Mr G atau pak Gani adalah kepala sekolah kami. Kalian tidak akan mengira betapa mengerikannya dia. Sangat menyeramkan.


    "alaahh.. Tenang lah, gak bakalan kok hari jum'at mah, datangnya agak siangan. Ya udah, ayo berangkat. Cepet naek !!" ucapnya.


    Akupun menaiki motornya, setelah itu motor kamipun melaju dan aku berpegangan pada kak nico erat, setelah motornya melaju dengan kencang.



    "macet kan kak ahh.. :(" keluhku saat kami stuck di tengah kemacetan kota bandOEng.
    "ia tau dek. Jam berapa sekarang?" tanyanya.
    "jam 06.53. Udah hopeless deh.."
    "aaarrkkkhhh... Brengsek nih macet." gerutunya kesal.



    07.15

    Akhirnya kami sampai di depan gerbang sekolah. Setelah gerbang di buka oleh satpam sekolah, lalu kamipun lanjut memasuki area parkiran dan sialnya. Aku melihat Mr G tengah 'menganiaya' beberapa murid disana, mungkin mereka terlambat.


    "kak, aduuhh aku takut nih.." kataku.
    "udah yuk turun !! Tenang aja dek. Gapapa kok." ujarnya.
    "ia kak."



    "hey, kalian sini !!" katanya Mr G dengan intonasi yang membuatku deg degan.
    Kamipun menghampirinya dengan tegang.
    "kalian terlambat berapa menit??" tanyanya menyentak sambil menunjuk jam dinding di yang ada di gedung SMA.
    "euh 18 menit pak." jawab kak nico.
    "kamu kelas 1 ya??" tanya Mr G padaku.
    "euh ia pak." jawabku.
    "kamu gabung sama anak kelas 1 disana, dan kamu gabung sama kelas 3 di sana." ujar Mr G.


    Akupun menurutinya, aku memisahkan diri dari kak nico. "kak, semangat ya !!" ucapku pelan sambil tersenyum ketir pada kak nico.
    "heu :), kamu juga. Semangat chan !! :)" balasnya sambil tersenyum dan mengepalkan tangan.


    Kak nico terlihat seperti sudah terbiasa, sedangkan aku benar benar terlihat pucat. Karna aku belum pernah mendapatkan hukuman dari Mr G. Aku sudah tau bagaimana mengerikannya saat dia menghukum murid muridnya yang melakukan kesalahan. Hal yang biasa di lakukan Mr G adalah menggampar muridnya yang melakukan kesalahan. Bukan sekedar gamparan, tapi gamparan super keras. Setidaknya itu yang mereka katakan, setelah di gampar Mr G sang penguasa.


    Aku berkumpul dengan murid murid kelas 1 lainnya, yang berjumlah 8 orang, sudah termasuk aku.


    "kalian baru kelas 1 udah bikin kesalahan, kalian pikir ini jam berapa?? Datang terlambat. Seorang pelajar harus di biasakan datang lebih pagi untuk menjadi siswa yang disiplin waktu. " ceramahnya dengan sedikit berteriak.
    "ingat, tiap kesalahan itu ada sanksinya. Sekarang kalian ambil posisi push up, dan push up 80 kali. CepaAAAT !!"


    Kamipun mengambil posisi push up, dan pak yudi yang mengawasi kami, sedangkan mr G menghampiri kelas 3, di sudut dekat gerbang sekolah. Aku bisa melihat kak nico jelas dari sini.
    "3, 2, 1 mulai !!" aba aba dari pak yudi.
    Kamipun mulai melakukan push up.
    Hingga hitungan ke 10, aku masih merasa ini bisa di lakukan. Hingga hitungan ke 25 dan seterusnya. Tanganku terasa sangat panas dan bergetar, sudah mulai merasa berat menahan berat tubuhku ini.


    Haaahhh oh goooddhh.. Aku gak kuaatthhh.
    Aku capek banget ya allah. Aaaaahh... Aku bener bener gak kuat lagi. Tapi aku harus bisa !! Aku pasti bisa !!


    Hingga hitungan ke 40, aku sungguh tidak yakin akan mencapai angka 80. Aku tidak kuat lagi. Aku melihat murid murid kelas 1 yang lainnya, merekapun terlihat berhenti sejenak. Pasti mereka juga sama lelahnya denganku.


    "ayo, kenapa diam?? Terusin ayo !! Mau di tambah lagi kalian??" tegur pak yudi, seorang kesiswaan.


    Akupun melanjutkan kegiatan push up ku, hingga mencapai angka 52. Kini aku benar benar tidak sanggup.
    Tanganku gemetar sangat kencang, keringatku mengucur deras. Rasanya aku ingin menangis, menahan rasa sakit di tanganku ini.
    Aku menoleh ke arah murid murid kelas 3. Mereka juga sama sedang melakukan push up.


    AAAAAAAhhhh... Aku gak kuat ya allah. Aku gak kuAAAATT.. Eeeuuuuhhh...
    :'(

    "Woy kalo tidak kuat, bilang !!" kata mr G yang ada di depan kami.


    Kemudian akupun mengambil posisi duduk, menandakan aku sudah tidak kuat untuk meneruskan push up. Ternyata 4 orang lainnya pun melakukannya.


    "kalian sudah tidak kuat?? Heuuh.." tanya mr G pada kami.
    "euuh iah pak." jawabku dan 4 lainnya.
    "ok sekarang kalian berdiri, buat barisan !!" suruhnya.


    Kamipun lantas berdiri dan berbaris. Aku tidak tau apa yang akan terjadi setelah ini, aku benar benar capek dan takut.
    Aku hanya khawatir kalau aku akan di gamparnya.


    O my sexy dog. Aku mau di apain?? Pasti di gampar. Ahh ya allah, aku gak mau di gampar.
    Aku takut banget ya allah.
    Aku gak pernah di gampar. Ya allah tolong akuuu.. :'(


    Aku melihat tangan mr G di kibas kibaskannya. Aku sungguh yakin dia pasti akan menggampar kami.


    "heuh tadi kenapa tidak kuat??" tanya mr G.
    "capek pak !! | sakit pak !! | gak kuat pak !! " jawab kami semua dengan alasan yang berbeda.


    "makanya, harus di biasakan !! Sekarang siap ya??" ucapnya. Kemudian dia mendekati salah satu dari kami yang berada di awal barisan. Aku berada di barisan ke 4.
    Mr G tersenyum menyeringai, so scary.


    'PLAAAAAAAAAKKK..'


    Haa?? Hohh o god. Dia benar benar di gampar mr G.
    Ya allah, aku takut ya allah.


    Aku melihat ekspresi si anak itu, terlihat menahan sakit yang sangat. Dia meraba pipinya pelan. Aku sangat kasian dengannya. Tamparannya sangat keras.


    Mr G bergeser menuju murid selanjutnya. Anak itu terlihat ketakutan.


    'PLAAAAAAAAAKKK..'


    Aku benar benar tidak ingin melihatnya. Aku tidak tega. Suara itu sangat mengilukan.
    Aku melihat ke arah kelas 3, mereka masih sedang melakukan push up. Aku juga melihat kak nico yang melihat ke arahku. Sepertinya dia khawatir denganku, dia berhenti sejenak untuk melihatku.


    Kak nico, tolong aku !! Huhuhu :'(


    'PLAAAAAAAAAKKK..' suara itu terdengar lagi tepat di sebelah kiriku. Sudah yang ke 3, selanjutnya giliranku.


    Ya allah ya allah huhuhu.. :'(
    Aku pasrah deh.


    Aku melihat lagi ke arah kak nico, kak nicopun memperhatikanku.


    Haaaaahhh... Haaaahhh o holy shit. Ya allah tolong jaga keluargaku saat aku harus pergi, jaga kak nico dan keluarganya, jaga teman temanku dan jaga, jaga kak rendy. Huhuhu
    Emangnya di gampar menyebabkan kematian ya?? KAGAAAAKK.
    Paling menyebabkan gangguan kehamilan dan janin.


    Mr G bergeser padaku, dan menghadapku. Aku melihat wajah Mr G, dia sangat menyeramkan.


    Aku harus siap !! Aku jangan takut. Ini bukan ketakutanku, melainkan ini hukumanku. Aku harus menghadapinya. Pay the piper !!


    Aku sedikit menegakkan kepalaku, dan menarik nafas, kemudian menghembuskannya dengan perlahan.


    I'm ready, Mr G.


    'PLAAAAAAAAAKKK..'
  • maaf baru update. These lately days were so busy. Maaf.. :)
  • 'PLAAAAAAAKKK..'

    Ternyata Mr.G telah lebih dulu ku tampar.
  • Ada tokoh baru lagi ini, berarti bule Sunda gitu ya? Kepseknya parah!
Sign In or Register to comment.