Pasangan Gay Tanpa Sex

Adreno

Kadang ngerasa, nonsense ada orang yang bisa punya pemikiran yang kayak gini ala str8 pacaran pure di dunia perbinan-an, bukan cuman ngurusin selangkangan yang cuman secelup dua celup abis itu bubar, apalagi kalo baca komen-komen orang, kesan nya kaya ga lebih bengkel jasa 'tune up' -_-

Kadang juga suka kesel kalo ada yang tanya role bot atau top, oh come on, apa gay itu cuman urusan ranjang? kayanya str8 aja bisa kok pacaran tanpa esek-esek yang aneh-aneh

sori, hanya intermezzo dan mungkin sedikit nyinyir, haha!
Salam kenal

cupuimoet

Adreno wrote: »

bukan cuman ngurusin selangkangan yang cuman secelup dua celup abis itu bubar, apalagi kalo baca komen-komen orang, kesan nya kaya ga lebih bengkel jasa 'tune up' -_-

Kadang juga suka kesel kalo ada yang tanya role bot atau top, oh come on, apa gay itu cuman urusan ranjang?

sori, hanya intermezzo dan mungkin sedikit nyinyir, haha!
Salam kenal

Welcome bro @adreno
Hahaha, cuman secelup dua celup? itu apaan yak ...
(gw jd pengen nge-teh baca postingan ini hehehe)

Btw, mau curcol di sini juga gpp kok bro hehehe, kalo cuma sedikit nyinyir itu mah ga masalah hahahaha...

Hmm, menurut gw sih sebenarnya ga ada yg salah, hanya memang beda pemikiran aja . Tergantung apa yg dicari .
Kalo memang fokusnya memang sex, ga mau mikirin relation, fokus di kepuasan selangkangan, biasanya bisa ga (salah) mengerti dengan orang yg memang fokusnya relation apalagi dengan yg memilih tanpa sex .

Ini sekedar share, ga ada maksud apapun ...
Jangan kaget atau kesel kalo ketemu dengan orang yg berbeda pemikirannya dengan kita . Apalagi di dunia gay yg memang fokus selangkangan tuh banyak hehehe...
Hadapi aja bro . Ga gampang, krn sy sendiri juga masih belajar .
Gw sendiri berteman dengan berbagai macam tipe gay, baik yg fokus selangkangan ataupun fokus relation. Selama kita bisa saling menghargai ya perbedaan itu wajar .

Dan biasanya orang2 sepemikiran akan lebih nyaman . Makanya kayak di thread ini, yg akan nyaman dan ngumpul di sini ya yang fokusnya relation dan bukan hanya sex .
Yg ga sepaham dan ga bisa menghargai perbedaan akan jadi haters .

Ini sedikit cerita.
Sy kenapa sangat menghargai TJ. Karena mereka adalah orang2 yang menghargai orang lain, walau berbeda pemikiran dengan mereka.
Sy sendiri sudah berkata, sy ada di barisan relation with sex. Bahkan, latar belakang sy sendiri parah sebenarnya , sangat liar dan awal sy kenal dengan mereka, sy masih liar (walau sudah jauhh berubah lebih jinak hehehe).
Tapi ketika sy bertemu dan dapat kesempatan untuk ngobrol pribadi dengan mereka, mereka welcome sekali. Dan bahkan sering, sy bisa ngobrol dengan Tim (dan Jim juga), hal2 berbau sex, dari yg biasa sampai yg vulgar. Dia dan Jim TIDAK PERNAH membashing keputusan dan pilihan sy, walau itu terkadang berbeda dari prinsip mereka .
Itu yg membuat sy nyaman dan salah satunya yg membuat sendiri banyak belajar dr prinsip2 mereka yg bisa sy terapin di hidup sy.
Hari ini sy bisa berkata, mereka salah satu yang memberi pengaruh positip di hidup sy, membuat pola pikir sy berubah lebih baik .
Makanya sy ga bisa mengerti para haters yg suka ngjudge dan ngebashing orang2 yg berbeda pemikiran.
Ga pernah ada hal yg positip yg dihasilkan dari tindakan2 dan pemikiran2 negatip

Dan itulah sebabnya, walau gw ga di barisan pasangan gay-tanpa sex, gw salah 1 orang yg aktif di thread ini. Krn di sini gw nemuin banyak teman yg bisa menghargai perbedaan
#mulai dah gw nyotoyyyyyy

arizalmshd wrote: »

lebih baik sering-sering main disinia aja, soalnya banyak temen sepemikiran.
karna ungkapan 'lingkungan dapat merubah pemikiran seseorang' itu kaya'nya bener. jadi aku mau disini aja biar pemikiranku ga' jadi berubah.

Yup, komunitas itu memang penting . Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yg baik

Domin21L

cupuimoet wrote: »

Dan itulah sebabnya, walau gw ga di barisan pasangan gay-tanpa sex, gw salah 1 orang yg aktif di thread ini. Krn di sini gw nemuin banyak teman yg bisa menghargai perbedaan

salut bro, ane se7 disini bnyk tmn yg menghargai perbedaan. jujur ane memang blm bisa 100% tanpa sex, but ini lebih pada 'bumbu' dlm relasi (versi soulmate ane nih)

buat yg udah jalanin relasi tanpa sex, boleh donk bagi ilmu n pencerahannya, please?

Boyorg

Adreno wrote: »

Kadang ngerasa, nonsense ada orang yang bisa punya pemikiran yang kayak gini ala str8 pacaran pure di dunia perbinan-an, bukan cuman ngurusin selangkangan yang cuman secelup dua celup abis itu bubar, apalagi kalo baca komen-komen orang, kesan nya kaya ga lebih bengkel jasa 'tune up' -_-

Kadang juga suka kesel kalo ada yang tanya role bot atau top, oh come on, apa gay itu cuman urusan ranjang? kayanya str8 aja bisa kok pacaran tanpa esek-esek yang aneh-aneh

sori, hanya intermezzo dan mungkin sedikit nyinyir, haha!
Salam kenal

Gw sefikiran sama lo. Entah kenapa gw berfikiran kalau "pasangan gay tanpa sex" itu nanggung, udah aja tobat sekalian.

Atau mungkin gini ya, kalau pasangan gay nya udah berumur 40 tahun ke atas, bisa dimengerti kalau relation-nya tanpa sex, tapi kalau umurnya masih 20 atau 30 an, saat libido masih tinggi, kata2 "pasangan gay tanpa sex" itu susah dimengerti kalau memang ga bisa disebut ga mungkin.

Gw lebih prefer "pasangan gay yang ga sex oriented", walau gw juga sangsi dengan itu jika pasangannya masih umur 20-30 an dan jadiannya masih kurang dari setahun.

Pokoknya aku masih bertanya2, apa alasannya untuk tidak melakukan sex pada pasangan gay?

CaptainSheldon

@Boyorg, gua coba bantu jawab pertanyaan lo.
Tapi gua pengin komen dulu soal statemen lo di atas.

Boyorg wrote: »

"pasangan gay tanpa sex" itu nanggung, udah aja tobat sekalian.

Ini area pribadi bro.
Terutama terkait relasi sama Tuhan dengan ukuran "tobat".
Gak setiap gay punya paham sama soal "tobat-tobatan" ini.
Biar itu jadi ruang pribadi mereka sama Tuhan.

Boyorg wrote: »

saat libido masih tinggi, kata2 "pasangan gay tanpa sex" itu susah dimengerti kalau memang ga bisa disebut ga mungkin

susah dimengerti itu beda tipis sama gak mau mengerti.
sementara frasa "ga mungkin" itu frasa kuat en sugestif.
Gua saranin ati-ati pake statemen ini.
"ga mungkin" bukan berarti "ga terjadi".
Gua corncern karena banyak gay yang punya pikirian ini.
Cuma sialnya, kebentur sama pengalaman aja.

Boyorg wrote: »

Gw lebih prefer "pasangan gay yang ga sex oriented", walau gw juga sangsi dengan itu jika pasangannya masih umur 20-30 an dan jadiannya masih kurang dari setahun.

Seinget gua TJ juga mulai dari "pasangan gay yang ga sex oriented"
sebelom berubah ke "pasangan gay tanpa sex"
Dan mereka dibawah 30 tahun.
Lo tau cerita mereka.

Boyorg wrote: »

Pokoknya aku masih bertanya2, apa alasannya untuk tidak melakukan sex pada pasangan gay?

Gua hidup dan kerja di lingkungan gay majemuk bro.
Komunitas bos gua lengkap, dari yang model TJ,
sampe yang tiap malem gonta-ganti batangan.
3 tahun kerja, otak gua paksa untuk terbuka.
bahwa ada orang-orang jenis ini, gak pandang usia.
Gua bisa kasih puluhan alesan soal ini.
Dari mulai takut nyoba, galau, sampe alesan serius
macem trauma ato lagi belajar soal kehidupan spiritual.
Yang gua pelajari semua ada perkembangannya bro.
Persis yang dibilang tim pas dia kasih penjelasan soal agama sama ts nya.
Lupa halaman berapa.
Itu postingan powerful banget.

Gua sendiri masih pake sex sejauh ini
tapi gua sendiri ga mau batasi ke depannya
Apa gua tetep di barisan with sex atau sebaliknya.
Bos gua share hal penting pas gua pertama kali kerja sama dia
Dia bilang, Gak ada yang ga mungkin di dunia ini.
Buka pikiran lo, dan lo akan liat dunia lebih luas.
termasuk soal sex atau nilai hidup.
Dan gw setuju.

Btw judul trit ini emang intimidatif.
Gua lebih suka yang versi lo "pasangan gay yang ga sex oriented".
Jauh lebih friendly. -V-

mateo

@boyorg, gw nangkp poin lo. Trutama soal libido. Emg susah bgt aplgi klo libdo tinggi.
Gw trmsk yg lbdo tinggi.
Skrg lg pdkt sm type yg g mau sex sblm sttusny jelas.
Gw nhan napsu stngh mati.
Tpi gw jg stju sm vidi, itu jg g mstahil. Tinggl sbrp mau menej libdo ja.

@captainsheldon, gw igt. halm 37. nti gw quote d bwh. Btw bca pm gw dung! Gw bnran mulai kwtir!

White_Xmas

klo emang masalah judul "pasangan gay non sex oriented" saya setuju. Lebih memberi ruang utk "berkreasi". Namun bukan TJ kok yg buat thread in. Mrk nimbrung doang di thread yg konsep relationshipnya emang mirip / mendekati konsep yg mereka anut.

apakah itu tanpa sex / non sex oriented ... keknya semua setuju kalo kedua judul ini hendak bilang:

... LOVE, relationship, commit ... is the most precious than all ...

itulah poin penting yg mesti dikejar.

#aih, nyotoy lagi .... brrrrrrrgh ...

mateo

chinesse28 wrote: »

@amavie,

Gw siap dengan pertanggungjawaban dari pertanyaan gw heheheh

(sekalian summon @cupuimoet yang katanya penasaran sama jawaban gw. Mengecewakan elo @cupuimoet, kali ini cuma gw yang njawab, secara yang lempar kail duluan gw bukannya si Jim hehe ~lagian dia baru aja keluar dari klub-beler-akibat-kena-plu juga, jadi diamlah dia di sebelah gw^^).

-

@amavie again,

Pertama,
Dalam menyikapi masalah prinsipil kek Tuhan or Agama, gw punya satu policy-utama yakni mengharamkan segala-serangan-kasar-bin-tidak-berperikemanusiaan terhadap orang yang berseberangan sama gw. Jadi di point ini, percayalah, gw gak ngajak ribut-rudal-rudalan ke elo.

Kedua,
Pernyataan2 sotoy gw nanti di bawah ini, bukan semuanya gw dasarkan pada iman-kepercayaan gw sebagai orang-beragama. Kenapa? Simple, pengertian gw yang secethek selokan ini ga bisa buat memahami apa yang iman/agama gw terangkan tentang God-policy. Jadi sebelonnya, gw tegaskan bahwa yang dibawah nanti adalah komen-sotoy gw sebagai sotoyer yang lagi sibuk mempertanyakan ini-itu ke Yang-Maha-Kuasa, terkait insiden bashing2an yang dilakukan sama sodara gw si-pemuka-agama-muda.

Kalo pada akhirnya hal itu menghasilkan teori yang menyesatkan, yah terima aja kalo itu hasil sotoy'an gw yang emang ga bisa dipertanggungjawabkan secara moral-spiritual. Walo kesannya ngasal-pol-to-the-max, but believe me, gw serius nulis kata-per-kata-nya. Gw jamin itu.

ketiga,
-mulai dah, gw start nyotoy -ehek-ehek-


--

*Pake dasi, nyotoy di podium*

Berangkat dari pertanyaan apa PLU juga dapet jatah jodoh dari Yang-di-Atas-Sono, lo @amavie, jelasin dari dasar agama lo sampe ke hal-hal yang gw sebagai pembaca cukup punya gambaran besar sama yang lo omongin. Gw apresiasi itu m(_ _)m

Tentang lo Muslim en Alquran, gw pass. Beneran gak ngerti soalnya. Dan gw ga sebodoh itu untuk pasang teori-sotoy sama sesuatu ~yang bahkan untuk orang sesekuler gw, gw anggap sakral.

Tentang tindakan lo yang bawa2 Tuhan pun, gw juga ga masalah secara Gw pernah tulis di artikel gw soal solmet di p32.

chinesse28 wrote:

Kalo ngomong soal solmet, mau ga mau harus bawa-bawa Beliau-Yang-Maha-Kuasa-di-Atas-Sana.

So, soal hubungan Jodoh en Tuhan = Salaman. Gw sepakat (beneran)

-

Nah sekarang tentang pasangan (or jodoh, pasangan, or solmet, whateverlah) Gw bisa oke'in kesimpulan lo yang ini:

amavie wrote:

tanpa harus menunjukkan ayat2 lain, gw cuma mau menyimpulkan bahwa pasangan yang sah di mata tuhan adalah laki-laki dengan perempuan. bukan laki2 dg laki2. atau prempuan dg perempuan.

Namun, buat gw itu hanya berlaku secara umum/global doang. Lo beragama-lo percaya itu, done!. Tapi secara KHUSUS ~TANPA bashing sama yang dibilang agama lo, gw salaman (untuk-ketidaksepakatan). Why?

Gw jelasin. Gw memaknai pasangan/jodoh-blablabla bukan hanya sebatas pria-wanita, jantan-betina, yin-hang, dll, dan gak selalu relate ke pernikahan. It's okay kalo ngomong dalam konteks agama ~even agama yang gw anut juga says hal sama. Gw bisa terima.

Tapi... lebih jaoh, gw memaknai pasangan/jodoh-blablabla juga sebagai patnership. Rekanan. Walopun rekanan/patnership ini luas, tapi gw berhenti di spesifikasi Rekanan-romantis (or rekanan-romansa). Dan kalo gw udah ngomong ini, gw bakal coret pake spidol merah tentang perbedaan kelamin. FYI, ni yang secara literal gak tercatat di kitab-soeci-agama-gw, namun secara figuratif ada, nyata en kebanyakan terjadi tanpa boembu-sex.

Lantas apa perbedaan/persamaan romansa-patnership-relationship ini sama jodol/solmet/whateverlah-bla-bla-bla-menurut agamawan/agamawati-di-agama-yang-gw-anut? Buat gw sama aja, kecuali bagian pernikahan en bagian beranak-pinaknya.

Gimanapun juga, menurut gw, romansa-patnership-relationship jauh lebih kena karena ada banyak hal yang gw percayai dapat terimplementasikan dengan nyata dan berjalan sesuai peranannya.

Dari postingan awal, kalo lo tertarik ngubek-ngubek lagi, maka ketahuanlah cara pandang gw soal pasangan lebih mengarah ke arah romansa patnership yang diikat benang relationship. Buktinya, gw kekukeuh sama hubungan yang setara, sepadan, dan gak timpang sebelah.

Bagi gw, hubungan romansa-patnership ini adalah hubungan mutual yang bawa kehidupan pribadi yang bersangkutan ke level baru yang lebih baik. Contohnya? me-and-jim (ahem2-uhuk2).

Kita berdua gak pernah nganggep bahwa kita ini hasil solmet/jodoh yang dikasih sama God. Nope, kita berhenti pada kenyataan bahwa kita cucok (secara romansa ~yang juga merupakan bagian dari ketertarikan sexual, juga secara patnership) dalam beberapa hal, yang membawa kita menuju level hidup lebih baik. Dan ya, itu menjadikan gw en jim jadi pasangan-sotoy.

Sesimple itu.

So, Kesimpulan gw soal jodoh/pasangan: gw oke secara umum (dalam hal ini: agama), but nolak hanya berhenti sampe sana, mengingat pengertian jodoh/patnership ~versi gw, itu luas.

--

Lanjooot-

Adapun kalo pertanyaan ini diarahin ke gw: apakah PLU juga dapet jatah jodoh dari Yang-di-Atas-Sono? maka berdasarkan kesimpulan gw diatas maka jawaban gw iya. yakin.

Dapet jatah pasangan, TAPI tidak selalu relate ke hubungan yang didasarkan pada agama/kepercayaan yang menyatakan kalau pasangan yang ditetapkan, ujungnya ke pernikahan en berbuntut beranak-pinak. Pasangan ini bisa berupa teman-biasa, rekan-kerja-biasa, atau teman berbumbu-romansa dan of course rekan-kerja-biasa-berbumbu-romansa.

Selaen itu, walopun gw enggak pernah setuju sama pemikiran kalo gay itu adalah masalah pilihan, tapi kalo untuk masalah pasangan, buat gw, pasangan adalah masalah pilihan sama kek halnya dengan sex.

Sebagai manusia gw berhak untuk say yes/no sama pasangan yang dikasih sama Yang-Maha-Esa.

Apa dasar argumen gw? gw percaya manusia dikasih free-will sama Yang-di-Atas-Sono untuk memilih dan menentukan jalan hidupnya sendiri-sendiri (Ini gw ngomong tentang nasib, bukan takdir). Setahu Gw Beliau bukan tukang paksa, bukang Pribadi yang langsung hangusin orang hanya karena orang itu gak nglakuin apa yang Beliau perintahkan. Kalo beliau se"keras" itu, bumi udah angus sejak jaman purba.

Jadi berdasarkan apa yang gw pegang, Yang-Maha-Esa menghormati apa yang jadi pilihan ciptaanNya. (Tentu ini bisa didebat, but kalo debat sama gw soal ini, percuma karena gw bakal teteup keukeuh sama yang gw percayai heheh).

Ini berlaku buat pasangan, seseorang bisa aja say yes untuk pasangan yang dikasih, juga bisa aja say no en milih hidup sendirian berdasarkan pertimbangan2 yang dia pilih. Dia dikasih hak-pilih untuk itu.

Jadi, kesimpulan jawaban dari pertanyaan "iseng", kalo tu pertanyaan diajuin balik ke gw: gw yakin manusia ~even LGBT, dikasih pasangan ~walo ga selalu relate ke tujuan berpasangan menurut agama, DAN berhak untuk menerima/menolak pasangan dari Beliau.

--

Dengan pemahaman (sotoy) tentang Gay, Relationship, en Religion yang jadi background gw beropini, lalu bagaimana gw nyikapin semua ini? ~mengingat gw separo oke dengan agama en separonya lagi masih pikir2?.

Sebelonnya, kredit terbesar harus gw kasih ke sodara gw si pemuka-agama-muda yang ngajak ribut gw minggu lalu. gara2 itu, gw en jim jadi diskus-panjang-lebar en ngehasilin keputusan ~sementara-selama-kami-masih-pegang-iman/kepercayaan; tentang hubungan kami terkait dengan issue agama.

Menurut ajaran yang gw anut, yang bikin gay jadi hubungan yang big-no-no untuk kalangan agamawan/agamawati-di-agama-gw adalah persoalan sex-nya. Even, Om Wikiped pun ngomong hal sama lengkap pake ayat2 pendukung.

Karena sex jadi keberatan utamanya, maka gw en Jim sepakat untuk say-no-to-sex-seterusnya SELAMA kita pegang iman/keagamaan kita ~Ehm, ga termasuk cuddling/spooning yak karena bagi kita berdua itu bukan sex ~even kissing. It's not sex.

Selain karena ga mau jadi orang hipokrit, kita jabat-tangan-setuju karena ingin menghormati keyakinan/iman/agama DAN TUHAN yang kita anut Serta mempertanggungjawabkan hubungan ke"gay"an kami dihadapanNa (di point ini, gw enggak bilang kalo orang yang pro-gay-sex adalah orang yang hipokrit, gak hormati en gak bertanggungjawab sama Tuhan. Nope, semua itu bergantung pada proses, pengertian, pandangan hidup yang lagi dijalani en gw percaya semakin hari semakin berkembang baik pda orang ybs).

Adapun keputusan diatas juga kami ambil mengingat toh kami pernah survive di taon kemaren, jadi enggak ada alasan gak survive di taon ini ato di taon2 mendatang.

Sebelon gw lanjot, mungkin ada yang bilang, "Takaboor? eh?" Well, iya, keputusan kita berdua emang beresiko, mengingat selaen kita berdua anggota-tetap-club-horney, juga ga ada orang yang bener2 tahu kalo kita ga akan nge-sex beneran. Lantas gimana kalo suatu ketika kita "jatoh-ke-sex" juga?.

Well, Gw percaya pengampunan. Ketika gw minta ampun ke Yang-Empunya-Ampoen, gw yakin gw dapetin pengampoenan itu sesuai janji Yang-BerSangkutan.

Titik.

-

Note: Walo gitu, kami berdua menolak dengan keras menggunakan privilage-pengampunan ini untuk jadi alasan jatoh-bangon dalam sex.
Kami percaya tentang komitmen en gak tertarik bermain-main dengan itu.

Believe or not, up to you. Kami cuma lakukan yang terbaik, dan yang paling pas dengan hubungan kami.

--

Dengan pemahaman gw+jim yang sekarang beneran beralih ke relationship-WITHOUT-sex, maka pernyataan kami berdua mengenai pernikahan pun turut berkembang. Spesial gw tulis ini buat our-dear-friend Mr @cupuimoet yang pernah nanya tentang Gay-Marriage ke kami berdua.

@cupuimoet, Masih inget ini?

cupuimoet wrote:

2. Ada plan kah one day, u n jim akan married? or tinggal bareng kaya sekarang aja udah cukup buat kalian? krn ada yg ngerasa, marriage itu hanya selembar kertas legal aja

ini di p10.


En gw jawab ini:

chinesse28 wrote:

Selama jawaban itu belum gw temuin, satu hal gw pastiin, gay-marrieage adlah hal yang kami impikan namun kami belon punya keberanian untuk ngetok pintu sorga en nanya, "Udah bisa bikin aplikasi gay-marrieage belon?"
Gw terlalu ngeri sama jawabannya.

Ini di p12.


Berdasarkan perkembangan terbaru hubungan kami, maka kami sepakat untuk berkata tidak ada pernikahan bagi kami, selama kami masih pegang iman/kepercayaan yang kami anut sekarang.

Apa itu merugikan kami? well, nope. Gw pan udah pake cincin-pengikat dari babenya Mr Jim, so mo minta apalagi coba? ƪ(ˆ♉ˆ)ʃ #bangga!

--

@amavie en @all,

Buat gw life is process. apa nilai yang gw anut hari ini bisa geser panjang ke depan nanti. Semua bergantung dengan pemahaman, pengertian baik yang langsung diberi sama Yang-di-Atas-Sana, juga sama yang gw alami terkait kehidupan gw sebagai gay yang open dan yang mulai-dikit-demi-dikit merhatiin masalah iman/kepercayaan.

Berangkat dari situlah, gw sama sekali ga tertarik bashing orang2 yang berseberangan sama gw, baek lewat postingan panjang nan ngeyel maupun hanya dengan ketikin kata "picik". Ew. Gw pikir, gw juga enggak lebih bener/bersih ketimbang orang laen di luar sana. Jadi ngapain gw nempelin label laen ke jidat mereka? seolah gw bersih aja...

Toh selama ini gw percaya kalo hidup ini enggak cuma sekedar black or white tapi juga punya gray area yang tempat segala macam persepsi, sudut pandang, norma, nilai, dll nya nyampur jadi satu memberi ruang gw untuk berinteraksi lebih dekat dengan Yang-di-Atas-Sono.

kalo lewat forum kek gini juga gw bisa interaksi dengan Beliau-Yang-Maha-Kuasa lewat pemahaman sobat2bersodara, tentu gw seneng banget, sama kek apa yang gw rasa sekarang. So apresiasi gw setinggi2nya ke elo2 semua specially to @amavie. You have a great personality and attitude, sir! I'm so appreciate m(_ _)m

-Nyotoi:Selesei-

*Copfot dasi turun podium*

--

@amavie,

Begitulah bentuk pertanggungjawaban dari pertanyaan yang gw ajuin ke elo. kalo mo dikonter-balik juga silahkeun, toh gw tahu kok modelnya elo kek ape hehe

Gw pass soal iradah/kehendak Tuhan karena selaen gak ngerti sistemnya juga pan kata lo di kalangan Muslim sendiri itu masih jadi perdebatan? jadi budul-bener kalo gw komen nyotoy soal itu hehehe (￣▿￣)♉ #peace.

amavie wrote:

inilah gw dan keyakinan gw. dan bagi gw ga ada kata final untuk sebuah keyakinan. alasannya, tak seorang pun makhluk yang mampu berfikir dengan cara Tuhan.:)

Gw pun secara sadar dan tanpa pengaruh siapapun gw akan berkata hal sama kek yang elo omongin.

Pada dasarnya gw cuma mo ngomong: Idem. hehe.

Thx buat elo @amavie ga bawa-bawa dosa-bla-bla-bla ke diskusi kita. karena kalo itu dibawa, gw bakal langsung put-off heheh. gw ga mau debat kusir untuk hal2 yang palunya dipegang oleh Sang-Pemegang-Palu-Penghakiman. Itu urusan Beliau, soalnya.

Thx pulak buat semua yang udah baca sejaoh ini. gw apresiasi banget2 sama ketahanan en kekuatan lo semua baca thread ini hehe.

amavie wrote:

@chinesse28: satu lagi yang menjadikan kita berbeda akhirnya nongol lagi. dan ini agak besar juga perbedaannya. tapi hingga detik ini, gw tetap menganggap lo sebagai salah satu sobat sharing terbaik gw seumur-umur... hehe... salam sepakat untuk tidak sepakat bro...

Agree... beda gede ato kecil, gw ga masalah secara gw juga gak berusaha untuk cari titik-temu ato malah memperjelas perbedaan. Ini just share kok. Dan gw percaya sharing is more powerful than debate.

And yes, lo juga salah satu sobat sharing terbaik gw seumur-umur^^

Salam sepakat-untuk-tidak-sepakat!



Toss! (˛•̃•̃)/\(•̃•̃¸)
^^d chinesse28

cupuimoet

Boyorg wrote: »

Gw sefikiran sama lo. Entah kenapa gw berfikiran kalau "pasangan gay tanpa sex" itu nanggung, udah aja tobat sekalian.

Atau mungkin gini ya, kalau pasangan gay nya udah berumur 40 tahun ke atas, bisa dimengerti kalau relation-nya tanpa sex, tapi kalau umurnya masih 20 atau 30 an, saat libido masih tinggi, kata2 "pasangan gay tanpa sex" itu susah dimengerti kalau memang ga bisa disebut ga mungkin.

Gw lebih prefer "pasangan gay yang ga sex oriented", walau gw juga sangsi dengan itu jika pasangannya masih umur 20-30 an dan jadiannya masih kurang dari setahun.

Pokoknya aku masih bertanya2, apa alasannya untuk tidak melakukan sex pada pasangan gay?

Bro, gw ini cuma nanya yak , ga ada maksud buat mojokin lo atau gmn .
Krn benernya gw agak bingung baca postingan lo. Di sisi laen, lo kemaren gigih banget bicara soal perilaku gay yg menurut lo itu dosa. Dan di postingan ini pun, lo bilang soal "tobat". Asumsi gw, lo berdiri di barisan no sex.

Tapi sekarang lo mempertanyakan soal alasan kenapa orang bisa jd pasangan gay tanpa sex, dan lebih prefer "ga sex oriented" (berarti tetep aja bisa ngesex kan). Buat gw, itu bertolak belakang.

Benernya lo sendiri gmana yak soal sex ini? Berada di barisan manakah? Soalnya gw ga yakin posisi lo saat ini. Atau memang masih bergumul n blum bisa mutusin?

Btw, @captainsheldon -v- akhirnya nimbrung beri opini juga hehehehe...

Bro @mateo, udah bisa mampir lg bro? . Mampir langsung curcol di sini hahahahaha. (duh ga bisa nahan diri gw buat ledekin lo )
Selamat berlatih buat menahan libido yak hehehehe, gw support lo bro .

Nyambung ke diskus ttg menej libido yak.
Seperti yg udah dibilang bro2 di atas gw, menej libido, itu bisa bro. Udah banyak kok yg berhasil dalam hal ini, dr yg libido tinggi sampe akhirnya bisa ngontrol.

Gw sendiri pernah berlatih walau ga sampai setaon (lah keburu dapet partner hehehe).
Gw udah cerita background gw yang liar. Gonta ganti batangan (istilah si -v-) itu gw lakuin. Gw pernah dalam 1 hri, ML dengan 5 orang yg berbeda (ini bukan buat bangga2in yak krn mlh kesannya gw slut banget , cuma ngegambarin aja betapa gw itu duluny liar dan libido tinggi banget).

Jadi buat menej libido itu jujur, gw setengah mati.
Sampe suatu hari (ga ada yg nyuruh dan maksa - cuma gw sadar ini pengaruh bergaul dengan TJ juga), gw liat hidup gw kacau.
Dan gw mutusin buat "puasa". No sex, no ML dalam bentuk apapun. Beberapa bulan gw lakuin.
Awalnya setengah mati, krn godaan itu di mana2 . Fuck buddy2 gw itu sering ngajak n godain gw hehehe (gw punya 1 hp yg isinya kontak2 buat gituan n waktu itu akhirnya gw buang tuh simcard).

Tergantung motivasi lo apa dan tujuan lo apa. Krn gw sendiri memang merasa hidup gw kacau dan gw harus berubah, makanya gw belajar menej libido gw.
Setelah gw merasa hidup gw lebih beres, gw baru berani buka diri dan ketemu dengan partner gw sekarang. Buat gw, itu right man in the right time. Saat gw memang udah siap, gw ketemu dengan pria yg tepat.

Sampe hari ini, gw harus menej libido gw. Banyak org yg ga bisa ngontrol selangkangannya, sampe ketika mereka punya partner pun mrk masih aja ML sono sini. Makanya banyak orang ga percaya masih ada gay yg setia kan di dunia ini.

Kemaren gw itu liburan sendiri seminggu di tempat yg godaan buat gituan itu banyak. Kalo mau, gw bisa aja selingkuh, bf gw ga bakalan tau juga. Godaannya berat bro .
Tp gw sendiri kaga mau. Bukan sok suci, tp memang buat gw, kalo gw lakuin itu, gw bakal membenci diri gw sendiri. Dan justru gw bersyukur loh, gw pernah "puasa". Itu mempermudah gw buat bisa nangkis godaan2 yg ada. Ada yg ngomong, itu istilahnya udah "terlatih" lah.

Value hidup kita itu ditentukan kita sendiri bro. Putusin kita pengen jadi orang yg gmana dan kejar itu. Again, ga ada yg lebih baik (bukan berarti yg ga ngesex itu lebih baik dr yg ngesex), krn memang setiap orang punya tujuan yg berbeda2 untuk hidup mereka.

Adreno

Sori, gue bingung balesnya, masih belum ngerti cara nge-reply pake ini, hehe

Ga muna, yang namanya manusia pasti punya lah nafsu, entah itu str8 atau gay, tapi kalo dalam sebuah 'relationship' gue jauh lebih prefer untuk punya hubungan sehat yang minim 'berhubungan'
Toh gue lebih seneng ketika punya pasangan, cukup selayaknya kaya orang masih pacaran umumnya orang biasa, bukankah yang kaya gitu yang justru bikin iri? hahaha. Mungkin untuk saat ini gue setuju kayak @boyorg dengan "pasangan gay yang ga sex oriented" dan bukan ga mungkin kedepan nya bisa aja jadi bener-bener tanpa sex, let us see..

@cupuimoet
yang bikin keselnya itu adalah ketika kita punya prinsip gini, terus diajak adu argumen sama yang punya pemikiran 'sex oriented' dan abis itu malah jadi nyolot terus ngatain kita sok suci, aduh orang kaya gitu minta di timpuk kipas angin -_-

@dantososo
nah ituh, apalagi kalo ada tiba-tiba ada yang nanya, terus menyertakan berat badan, umur, tinggi badan, beserta role, aduh itu mau periksa bayi di puskesmas apa gimana

@arizalmshd
mungkin juga gue bakal sering nongol disini, entah dengan ikut komen atau sekedar silent reader, hahaha

maaf kalo jadi malah bersotoy-sotoy ria, sekian dan terima traktiran~~ :P

cupuimoet

Adreno wrote: »

@cupuimoet
yang bikin keselnya itu adalah ketika kita punya prinsip gini, terus diajak adu argumen sama yang punya pemikiran 'sex oriented' dan abis itu malah jadi nyolot terus ngatain kita sok suci, aduh orang kaya gitu minta di timpuk kipas angin -_-

Hahaha, iya, kalo gitu memang ngeselin. Biasa gw kalo udah ketemu yg tipe seperti itu dan ga bisa dijelasin ya udah. Gw biarin aja. Jangan pake kipas angin bro, sayang ntar rusak loh, pake aja sandal jepit (halah) hehehehe...

Adreno wrote: »

nah ituh, apalagi kalo ada tiba-tiba ada yang nanya, terus menyertakan berat badan, umur, tinggi badan, beserta role, aduh itu mau periksa bayi di puskesmas apa gimana

Hehehehe, jd inget masa2 mirc dulu yak. Habis nanyak asl, trus nanya stat, trus kalo cocok, ketemuan dah hahahaha...
Gw dulu juga kayak gitu kok bro, krn memang pernah ngalami masa2 gw sex oriented yak. Lebih mentingin selangkangan dan malah kaga mau punya relation. Mungkin krn gw dulunya gitu, jauh lebih mudah buat gw untuk ga kesel yak kalo sekarang ketemu yg model ginian .

Btw bro, kalo bisa jgn silent reader yak, ikutan nimbrung n diskus. Share cerita2 juga . Terkadang, itu bisa jadi inspirasi dan berkat loh buat yg laen

cupuimoet

dantososo wrote: »

kalau aku bukan kesel.. tapi paling ENEG deh kalau ditanya begitu... ga ada pertanyaan yang lainnya kah ?? males kalau mau menanggapi yang begituan..

Trus maunya ditanya soal apa nih kalo diajak chat? hehehehe.

Kalo buat mrk yg cari selangkangan, itu pertanyaan yang sangat penting bro . Krn memang beda yg dicari jd bedalah pertanyaan .

cupuimoet

dantososo wrote: »

@cupuimoet kalau aku sih seneng membicarakan kehidupan dan kegiatan sehari hari aja.. lebih mengasyikkan

Hehehe, kalo obrolan yg model ginian kaga tepat kalo ketemu yg selangkangan oriented .
Iya, itu memang topik yg enak buat dibicarain .

Nah di sini udah berkumpul beberapa orang yg sealiran, coba aja di PM yg memang memungkinkan .
Sapa tau bisa lanjut...

Kalo yg masih single, bisa jdi referensi tuh buat cari jodoh hahahahaha....
@aluno tuh single, kalo gw baca dr postingan dia sih, high quality single tuh hahahahaha (lahhh, gw kayak biro jodoh yak sekarang)
#peace bro aluno
Minimal buat nambah2 temen lah

mateo

@cupuimoet,
Kjbak d bndra lm bgt mkny lari ksini hehe

cupuimoet

mateo wrote: »

@cupuimoet,
Kjbak d bndra lm bgt mkny lari ksini hehe

Ahhh, delay toh bro? Lo berangkat sendirian?
Mau gw temenin chat di ym?
Gw lagi santai, kerjaan lg longgar hehehe...