It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Feelnya dapat bgt. Btw, ini kan kilas balik ya, jadi gw udah siap dgn ending apapun. Trims
@adam08 : thanks advisnya, aq coba perbaikin di next partnya^^ iya, cerita ini hampir keseluruhannya flash back...
############################################################################################################################
September 2009
Waktu kembali bergulir,tak terasa tiga bulan kembali berlalu, kami kini sudah berada di bangku kuliah. Aku, lio, rio dan miranda memilih masuk di fakultas sastra. Setelah berkutat dengan ospek dan pengenalan kampus selama kurang lebih sebulan, kini kami mulai mengikuti kegiatan perkuliahan dengan optimal. Kami sekeluarga sekarang sudah resmi menetap di kota ini, papa sudah berhasil membangun cv yang memang sudah sejak lama di impikannya, hal itu memastikan kalau kami tak akan pindah lagi, akan menetap di kota ini. Aku senang, karena ketakutanku untuk terpisah dari lio takkan terjadi.
+++
Tapi ada yang berubah dari lio akhir-akhir ini, ia semakin tertutup padaku, semakin banyak rahasia di antara kami. entah apa yang merubahnya sampai seperti ini. Ia sudah jauh berubah kini, semakin dingin padaku. Satu yang membuatku paling geram dengan keadaaan ini adalah, kehadiran alvent teman baru lio yang berasal dari fakultas sastra, kata lio mereka pernah bersahabat saat di bangku smp dulu namun harus terpisah karena alvent harus pindah ke makassar ikut ayahnya. Keakraban mereka sungguh di luar kewajaran untukku. Cenderung mesra menurutku, lio juga terlihat sengaja memancingku dengan menunjukan keakraban yang semakin menjadi antara dirinya dengan alvent, kekuatiranku semakin menjadi sejak beberapa minggu yang lalu tanpa malu-malu alvent mengakui ke kita berdua bahwa ia adalah juga seorang biseks, seolah menantangku untuk mendapatkan lio.
+++
“lio, kita harus bicara yo ! lio ! kamu kenapa sih jadi berubah begini ?” kali ini kudapatkan dia yang sekali lagi berusaha menghindariku.
“ihh, lian apaan sih, lepasin tangan lio, sakittt !!” di tepisnya tanganku dengan kasar.
“kamu.. kamu kenapa sih sayang, tolong omongin kalo kamu punya masalah, tolong omongin kalo aku punya salah sama kamu, aku.. aku akan berusaha memperbaiki semua itu, asal kamu bicara ! jangan diamkan aku seperti ini yo, kamu menyiksa aku !” ia malah membuang muka mendengar ujaranku, tak bisa ku artikan ekspresinya kala itu.
Beberapa saat kemudian alvent lewat di depan kami dengan mobilnya.
“vent ! lio ikut !” seru lio seraya berlalu menginggalkanku menuju mobil alvent, dadaku sesak melihat pemandangan memuakkan itu di hadapanku, alvent hanya menatapku dengan tatapan sinis yang kuanggap sebuah ejekan.
Ku coba meredam amarahku saat itu, susah payah aku mengatur arah pikiranku kalau lio dan alvent hanya sahabat lama, lio tak mungkin melakukan apapun yang menyakitiku, lio tidak seperti itu. Aku betul-betul harus mencari kesempatan bicara dengannya.
“hei yan, kenapa lagi kamu sama lio ?” miranda menepuk pelan pundakku, entah sejak kapan ia di belakangku.
“eh, kamu mir.. aku.. aku juga nggak tahu apa yang terjadi sama lio, dia jadi berubah sejak masuk kuliah, makin banyak rahasia di antara kita” ujarku gusar.
“sabar ya yan, setiap hubungan itu pasti ada pasang surutnya, kalian pasti bisa kok lewati ini”
“makasih mir”
”yaudah masuk yuk, udah telat kita nih”
+++
“yo, kamu kenapa sih ?” tanyaku pelan, ku peluk ia yang sejak tadi melamun di samping danau.
“lian tolong lepasin, ini masih sore, nanti ada yang lihat” perlahan di lepaskannya pelukanku di tubuhnya.
Hening, ia kini berbalik, kami kini berhadapan. Ku tatap lurus wajahnya, entah kenapa kini terlihat jauh lebih tirus dari sebelumnya, ia semakin kurus. Wajahnya yang dulu sempat ceria kini kembali ke dia yang dulu, cenderung pucat dan seolah terbebani sesuatu, apa sebenarnya yang ada di pikirannya. Jengahkan dia dengan hubungan ini ?
“lio, kamu kenapa ? aku mohon jangan siksa aku begini, ini jauh lebih menyakitkan di banding kamu bunuh aku yo, ini jauh lebih menyiksa, tolong jangan diamin aku kayak” pecah sudah tangisku padanya, gelagapan ia menahan tubuhku yang bersimpuh di hadapannya.
“lian, lian !!! kamu apa-apaan sih ! jangan bersikap bodoh yan !”
“...” aku diam, menatap kosong ke matanya, seolah mencari titik terdalam dari benaknya, berusaha memecahkan misteri ini.
“...” kembali suasana hening, lio tertunduk tak berani menatapku, masih tak bisa kuartikan dengan sempurna arti rautnya kala itu.
“yo...?”
“mm...maafin lio yan, lio... lio...” ujarnya terhenti, terlihat ia sangat berat menyusun kata-kata untuk ku dengar.
“...” aku masih saja diam, menunggu apa yang ia katakan.
“maaf, tapi sekarang lio... lio mencintai orang lain yan, lio mencintai alvent, jadi... lio mohon, lio nggak mau nyakitin lian lebih jauh lagi, lian itu terlalu baik buat lio, maafin lio yan” di kecupnya sekilas bibirku sejurus kemudian ia berlari meninggalkanku menuju rumahnya, terlihat airmata pun tak terelakkan keluar dari matanya.
Terjawab sudah, ketakutanku selama ini akhirnya terjawab. Hatinya ternyata betul-betul sudah bukan milikku. Aku masih tertegun di samping danau memandangi sosok lio yang berlari memasuki halaman belakang rumah mereka lalu masuk melalui pintu belakang. Persis seperti pertama kali kita bertemu waktu itu, ia menyemaikan cinta di hatiku, ia juga yang membunuh cinta itu, di tempat ini, keduanya terjadi di tempat ini.
+++
Aku termenung sendiri dalam kamarku yang dingin ini, ku pandangi setiap sudutnya, tersimpan kenangan-kenangan indahku bersamanya, saat-saat dulu kami merengkuh kenikmatan bersama untuk pertama kalinya kembali terlintas di benakku. Rasanya semua itu baru kemarin. Tak bisa ku perkatakan dengan sempurna bagaimna hancurnya hatiku. Aku tak menyangka, sedikitpun tak pernah menyangka, sosok lugu seperti lio, pribadi yang ku pikir begitu tulus mencintaiku secepat ini melupakanku. Aku tak habis pikir, apa yang salah pada diriku ? apa yang membuatnya begitu cepat melupakanku, begitu cepat mendapatkan cinta yang baru ?
Ku pandangi kalung pemberiannya, buah kalung berbentuk L ini bahkan jauh lebih setia menemaniku di banding yang memberikannya. Sesaat kemudian aku berubah geram, ku tarik serampangan kalung ini dari leherku lalu ku lemparkan ke tembok. Aku menangis sejadi-jadinya, kembali terpuruk dalam kehancuran. Seakan tersadar aku bangkit dari ranjang, secepat kilat ku berlari menuju dinding tempatku melempar kalungku tadi.
“dimana kamu ! aku mohon ! arrggghhh...” tak ubahnya seperti orang gila aku mengobrak abrik kotak perkakas yang tepat berada di bawah dinding itu.
“dapat ! oh tuhan ! masih utuh..” kudekap kalung itu erat-erat, untuk kehilangan kalung ini saja aku tak bisa apalagi kehilangan dia ?
‘Tuhan aku mohon, kau boleh ambil apapun dari hidupku, bahkan nyawaku sekalipun.asal jangan dia ! mengambilnya sama saja kau membunuhku, mengambil semangat hidupku, mengambil satu-satunya alasanku kini untuk hidup di duniamu yang fana ini !’.
Batinku seolah berteriak, memberontak pada yang kuasa, bodoh memang, mana mau tuhan mendengar semua ini, tuhan tak pernah mengizinkan hubungan cinta seperti ini. Kalau memang cinta seperti ini haram, kenapa harus ada ? kenapa semua manusia tak di ciptakan saja dengan rasa suka hanya kepada lawan jenisnya !
***
Semua ternyata jauh lebih parah dari bayanganku. Lio benar-benar sudah tak mengizinkanku memperbaiki apapun. Ia benar-benar mencampakanku, meninggalkanku sendiri dengan rasa cinta yang sudah ia tanamkan begitu lama, yang kini telah tumbuh subur di hatiku. Kini setelah cinta itu ia tinggalkan, cinta ini berubah menyiksaku, melilit hatiku dengan rindu-rindu yang begitu menyiksa. Tak ku sangka, hati lugu itu, yang ku kira mengerti benar arti sebuah ketulusan, kini membunuhku, mencampakanku, membuatku menyesal sempat mencintai hati itu.
#################################################################################################################################
ih bahasa kmu ambigu bgt sehh
hoho masih kelas 10 udah expert utak-atik bf yaaa ckckck ^^ hihi
lanjutannya nnti, sedang dalam proses^^