It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Part 16
Terus terang paling malas berurusan dengan iblis yang satu ini, bikin perasaan buruk saja. Tapi kalau dibiarin ya pasti mengesalkan. Setelah dia menamparku aku langsung dorong dia dan dia terjatuh. Aku gak perduli apa yang dipikirkan orang, mampus aja kalau perlu.
“Anjing lo ya, sama wanita kasar gini, dasar gak tahu tata krama. Dasar didikan orang tua yang gak becus, emang cocok jadi turunan sampah” cerocosnya
“Eh, iblis kayak dirimu gak usah dikasihani. Aku gak ada hubungannya sama kamu dan Sony, itu urusan kalian berdua dan aku gak ada mau dihubung hubungkan”
Mungkin momennya yang salah ketika Sony datang dan menghampiri kami berdua. Dia melihatku mendorong perempuan itu dan dia bilang dengan keras padaku
“Ron, jangan kasar sama wanita, jadi orang harus punya otak. Dia wanita Ron”katanya
“Iya sayang, tu kan dia memang kelewatan. Aku sudah minta maaf baik baik malah diginiin sayang”
Sony lalu membantu wanita itu berdiri, aku sudah muak dengan kejadian di hadapanku. Aku marah dan hatiku membara. Aku langsung pergi tapi sebelumnya aku ngomong sama Sony
“Son, kalau itu yang kamu mau OK, kita berteman cukup sampai disini, aku gak akan gangu kamu lagi dan sebaliknya jangan ganggu aku” kataku marah dan penuh kekecewaan.
Sebelum dia ngomong atau aku memang gakmau dengar dia ngomong apaan setelah itu dan aku langsung pergi, peduli setan dengan mereka berdua, mau ngapain kek juga aku gak peduli. Amarahku sekarang memuncak, yang aku pendam dari kemaren dan pembelaan Sony pada wanita itu membuatku muak.
Aku balik ke kos dan kuputuskan mau pulang ke rumah saja, mungkin dirumah bisa tenang. Sampai di kos aku siapin beberapa baju dan aku pulang. Aku mau bolos sehari kuliah dan balik senin. Kerja libur dulu toh dalam keadaan aku emosi seperti ini malah nanti bisa membahayakan pelanggan. Aku telpon BOS dan walaupun dia keberatan tapi dia maklum dengan kompensasi dalam 3 minggu kedepan aku gak ada libur seharipun. Sudahlah, aku bilang gak apa apa yang penting bisa menenangkan diri.
Aku sudah tiba dirumah. Sengaja HP aku matikan, aku ingin menenangkan diri. Sampai dirumah aku ditanyain kenapa balik oleh emak, aku bilang libur (bohong dikit hehehehehe).
“Mas, main ke pasar malam yuk, lagi ada pasar malam di alun alun” kata Alan adikku
Alan, dia adikku yang masih SD, umurnya 10 tahun. Waktu bapak meninggal dia masih kecil, sekarang dia sudah dikelas 5 SD. Anaknya lucu dan pintar. Gemesin pokoknya.
“Berdua aja ya, atau ajak mas Angga dan Mbak Hanum?” kataku sambil mencium pipinya
“Berdua aja, mereka sudah pergi kemaren, aku ditinggal”
“Iya deh kalau gitu. Kok jahat bener ninggalin kamu sendiri”
“Habisnya katanya aku ada ulangan”
“Yowes, sudah jam 4 ni, kamu mandi dulu lalu kita berangkat setelah magrib”
Aku pamit pada emak mau bawa Alan nonton pasar malem. Emak ngijinin tapi Angga dan Hanum merengek rengek pengen ikut. Aku bilang besok ada ulangan gak? Dan mereka bilang ada, jadi aku bilang gak bisa dan harus belajar. Kita malam minggu saja jalan lagi.
“Kamu jangan manjain mereka Ron” kata emak
“Gak papa mak, adik sendiri kok. Siapa juga yang menyayangi mereka kalau bukan aku”
“Yo wes, jangan dibeliin macam macam ya?”
“Iya mak” kataku
“Kalian juga jangn nakal, kasian mas Roni ya”
“Iya mak” kata Angga dan Hanum serempak
“Yowes mak, aku berangkat dulu ya”
“Ati ati ya”
“iya mak” kataku
Pasar malam lumayan meriah, kebanyakan sih stan stan (toko toko). Aku jadi ingat dulu aku paling seneng datang tapi paling cuma bisa melihat lihat saja, uang gak ada dan hanya bisa bermimpi bisa membeli ini itu (sekarang sama aja sih). Tapi untung masih ada tabungan ni jadi sedikit sedikit aku bisa jajanin Alan.
Kami baru membeli permen kapas (harum manis kalau gak salah namanya), Alan sangat senang. Aku gandeng tangannya selama kita jalan. Menyenangkan juga melihatnya bahagia, naik komedi putar dan menjerit jerit sewaktu masuk rumah hantu. Seru seruan pokoknya. Akhirnya kami maen permainan lempar gelang, tujuaannya buat dapetin hadiah, dan hasilnya gagal total (hehehhehehe).
“Mas, laper”
“Mau makan apa dik”
“terserah mas”
“Makan ayam bakar aja gimana? Nanti kita juga bungkus buat dibawa pulang” kataku
“Iya mas mauuuuuuuuuuuuuuuuuuu”
Akhirnya kita putuskan ke salah satu stan makanan. Aku senang melihat adikku menikmati makannya. Kami baru mulai makan ketika bahuku ditepuk.
“Ron, kapan pulang. Kok gak mampir?”
Dalam kejutku aku menengok dan dia temenku (mantanku tepatnya), namanya Surya. Aku terkejut dan dengan sedikit gelagapan aku menjawab dia
“Baru hari ini Sur, kamu juga libur?” kataku
“Aku cuti semester ini”
“Kenapa?” kataku
“Biasa, malas” jawabnya tertawa
Yah, dasar anak mami, dari dulu dia terkenal manja. Dia cinta pertama dan gak tahu kenapa aku bisa jadian sama dia, yang pasti jadian saja. Kami jadian waktu kelas 2 smu dan lucunya hanya berlangsung satu minggu. Mungkin sebenarnya gak benar benar suka, Cuma nyaman dan main main saja (aku gak tahu sampai sekarang alasan sebenarnya jadian dan aku mau diajak pacaran sama dia). Tapi setelah jadian malah kita jadi sering ribut, dia suka mengatur ini itu, harus begini harus begitu, gak boleh begini gak boleh begitu. Jadi setelah seminggu aku gak tahan dan aku minta putus. Gak ada nangis darah seperti sinetron dan yang ada ya putus dan kita kembali seperti semula. Aneh memang, biasanya kalau putus hubungan menjadi buruk, ini enggak. Malah biasa saja dan kembali seperti awal.
“Berapa lama kamu balik Ron”
“Senin juga udah balik, aku ada kuliah soalnya”
“Wah anak rajin”
“Kewajiban lah, gak boleh menyia nyiakan waktu” kataku
“Besok ketempatku ya Ron, kita jalan yuk. Aku mau ke pantai”
“Boleh deh”
“yaudah, aku tunggu ya besok dirumah”
“OK” kataku
Setelah makan kita melanjutkan jalan lagi, masuk bebeapa permainan dan diakhiri nonton pertunjukan musik. Jam setengah sembilan kita balik. Aku sempat membelikan kaos buat Alan dan wajahnya senang sekali. Malam ini aku tidur sambil memeluk adiku ini.
Malam minggu aku sedang di warnet. Tadi siang abis jalan jalan ke pantai (gak ada yang perlu diomongin, palingan Cuma lihat ombak dan makan semangka hehehhe) lalu malamnya ajak Angga dan Hanum ke pasar malam. Karena malam minggu jadinya minta ampun berjejal jelanya manusia yang ada disana. Setelah puas pulang dan aku sekarang lagi di warnet. Mau ngecek email dan mau chating buat senang senang. Namanya juga anak muda.
Setelah beberapa saat sambil menikmati lagu lagu di koleksi yang ada di hardisk kompi warnet aku membuka fb ku. Awal awalnya sih Cuma baca baca stat, tiba tiba ada yang mngajak chat. Ternyata dia teman Sony. Andre namanya, salah satu genk anak orang tajir grup Sony. Aku memang menjadi teman dari beberapa teman Sony
<Ron, lo dimana?>
<lagi pulang kampung> kataku
<Kenapa HP lo gak aktif, segera aktifin sekarang. Urgent>
<Ada apa?>
<Ada masalah dengan Sony>
<Maaf ya, aku gak mau berurusan dengan dia lagi> kataku
<Sudah deh cepat hidupin>
<Terserah aku ya, aku off fb nya, aku mau refreshing dan gak mikirin Sony>
Males ah, pengen refreshing kok malah diingatkan sama Sony lagi. Langsung aku log out FB dan aku internetan yang lain lagi. Dari pada bete mending lihat porn dan hot story hehehehehehhehehe (sory, namanya juga anak muda).
Jam 11 malam aku sampai diruman, kepikiran juga ada apa. Aku aktifkan HP yang memang dari kejadian iblis Cyntia aku matikan HP. Gak beberapa lama bunyi tanda ada sms masuk berulang ulang berbunyi dan itu dari Jeremy, Sony dan beberapa dari yang lain. Kayaknya ratusan deh SMS yang masuk, aku delet deh tanpa aku baca (aku terus terang takut membaca isi SMS tersebut). Cuma ada satu dari teman Sony di Andre yang aku baca
<Ron, Sony dihajar kokonya dan dia nyebut nyebut nama kamu>
Gak ada sedetik setelah aku baca SMS itu ada bunyi tanda telpon masuk dan kulihat itu dari jeremy
LANJUT
Hehehehhe.....lanjuuuut atuuuh
Aku sebenarnya ragu untuk mengangkat telpon darinya. Dan lebih tepatnya perasaan takut dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Akhirnya setelah beberapa saat setelah aku kumpulkan keberanianku ku angkat juga dan kupencet tombol receive.
“Hallo” kataku
“Where are you honey”
“At home”
“I want to meet you now”
“I can’t. aku jauh sayang”
“I don’t care. Pokoknya aku ingin ketemu langsung”
“Senin ya”
“No, sekarang”
“Aku ingin menenangkan diri dulu, aku ingin sendiri”
“OK. Aku akan menjemputmu besok”
“Gak perlu sayang, aku balik sendiri saja”
“Kamu marah sama aku” katanya
“Enggak”
“Lalu kenapa, kamu gak mau bertemu aku ya”
“Mungkin untuk saat ini iya, aku gak mau bertemu dengan siapapun yang berhubungan dengan Sony”
“kamu marah sama dia”
“Iya, untuk sekarang”
“Dia kan sahabatmu”
“Not any more” kataku
“Please, besok aku jemput”
“gak perlu” kataku
“harus honey, aku kangen”
“OK kalau seperti itu, mending kita gak usah bertemu lagi”
“What do you mean?”
“We break”
“What”
“Menurutku itu yang terbaik, lebih baik kita putus saja dan anggap kita tidak ada hubungan lagi”
“No darling”
“We break up, kita sudah putus. Sekarang kita tidak ada hubungan apa apa” kataku
Aku langsung matikan sambungan telpon dan aku non aktifkan HP. Sekarang aku gak mau ada hubungan apa apa lagi dengan Sony dan tetek bengeknya. Lebih baik aku hentikan sekarang daripada melukaiku lebih banyak.
Aku langsung tidur, tapi mataku gak bisa terpejam, semalaman aku hanya terdiam, gelisah tanpa bisa mengistirahatkan otak. Sampai pagi aku tidak bisa tertidur. Ternyata aku sangat menyayangi jeremy, tapi aku sudah mengambil keputusan ini dan aku tidak boleh menyesalinya. Aku harap kedepannya hidupku jadi lebih tenteram dan damai, Aku percaya sakit hati ini akan perlahan lahan hilang dengan sendirinya (I hope so)
Hari minggu aku putusin ke air terjun di bukit di sebelah utara tempat tinggalku, lumayan jauh sih 20 kiloan, tapi layaklah dilihat. Aku pergi sendiri, sesampai disana aku langsung membahasahi tubuhku dengan air terjun yang terasa sangat dingin dan menyegarhan. Pohon pohon besar yang mengelilingi dan semak semak yang menghijau menghiasi keindahan alami.
AKu duduk di batu besar dan kutatap air terjun di depanku. Aku gelisah, aku gundah, aku resah. Aku takut apa yang terjadi ke depanku. Aku gak tahu harus bersikap bagaimana? Apakah harus bersikap bermusuhan atau gimana. Aku gak mau ada kebencian dalam hatiku, tapi luka itu terbuka kembali. Aku bingung. Aku memandang air yang jatuh dan pikiranku melayang.
Cukup lama aku memandang anugerah tuhan ini, akhirnya hatiku sudah sedikit lega. Aku putuskan untuk tidak berhubungan lagi, lupakan masa lalu dan fokus ke masa depan. Persetn dengan masa lalu. Aku teiak sekeras kerasnya beberapa kali, teriakan umpatan serapah pada orang orang brengsek yang mengganggu hidupku.
Lega dan akhirnya aku pulang. Ampai rumah sudah jam 4 sore, aku langsung mandi dan pamitan pada emak mau balik ke kos. Setelah pamit dan juga tidak lupa memberikan sedikit uang bulanan pada emak aku kembali ke kos. Jam 7 malam aku sampai di kos dan aku segera masuk. Aku hari ini capek dan aku pengen istirahat.
Pagi pagi aku sudah bangun dan mau beli sarapan. Biasalah karena kagak kerja ya kagak dapat jatah lauk buat sarapan. Mau beli tumis kangkung sama gorengan. Kulangkahkan kaki keluar dan menuju jalan, masih jam 6, udara masih segar. Ini dingin lagi mendung dan semalam hujan deras. Cocok deh bisa makan banyak. Tadi sih sebelumnya sudah masak nasi.
Aku langkahkan kaki keluar dan tiba tiba aku dikejutkan oleh klakson yang dibelangku. Bkin gondok aja deh, dasar orang kaya belagu, mentang mentang punya mobil main klakson aja. Udah ah gak penting, langsung aku ke warung langganan dan beli yang aku inginkan. Cukup 3 ribu saja hahahahah.
Sewaktu aku balik, ternyata ada orang dan menunggu di depan kamarku, Jeremy. Mau apa sih dia, bukannya kita sudah putus, ngapain juga datang datang lagi. Aku gak peduliin dia dan langsung buka kamar dan masuk. Dia mengikutiku masuk ke dalam kamar, aku biarin saja.
Didalam dia langsung memelukku, aku berontak. Aku gak mau terjebak dan kembali kedalam pelukannya, nanti pasti muncul lagi nama Sony dan ujung ujungnya perempuan iblis itu muncul lagi. AKu sudah capek dan lelah dihina terus. Tiba tiba dia menciumku dan aku langdung memukulnya. Pelukannya terlepas, aku sendiri langsung terdiam, aku tidk menyangka bisa memukulnya, hatiku terasa sakit. Aku langsung terduduk di lantai dan menangis.
“Kak, kakan pergi saja sekarang, biarkan aku sendiri kak” kataku dalam isak
Dia langsung memelukku lagi, untuk saat ini aku pasrah, aku sudah capek dan serasa tidak punya tenaga lagi.
“Everithing will be allright honey, semuanya akan baik baik saja”
“Aku gak tahu” kataku
“Sekarang ikut aku ya”
“Kemana?”
“Gak usah banyak tanya, ikut saja”
“Iya, tapi aku mandi dulu ya kak?”
“Iya”
Aku segera mandi, tubuhku masih lemas tapi aku paksakan diriku. Setelah berganti pakaian aku segera ikut dengannya. Aku gak peduli mau dibawa kemana, hari ini ada kuliah dan aku juga gak peduli. Aku gak tahu apa yang ada dalam diriku dan apa yang berkecamuk dalam diriku, aku bahkan tidak mengerti lagi siapa diriku sekarang ini.
pikachu lagi nyari togepi
makasih ya, met baca lagi ya
silahkan dibaca lagi lanjutannya
jd tetap semangat dan setia menanti disini