It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Jangan marah ya, pisss.. Ceritanya bagus..
bapaknya si rony tu dulunya pasti dukun sakti ya
trus pas waktu masih hidup bapaknya rony diam2 mewariskan ajian semar mesem ato jaran goyang gitu tanpa sepengtahuan rony,
ato rony waktu kecil pernah main dtempat angker ato keramat ato pa gitu terus dia main2 sama anaknya jin penunggu tempat itu , trus si bapak jin ngasih rony ilmu pemikat,
tuh buktinya si jeremy kayak kena pelet gitu sama si rony,
wkwkwkwkwkwkwkwkwk
*abis ini mo bertapa dibawah air terjun biar sakti kyak si rony and bisa dapet orang kyak jeremy
Judulnya sangat ngga menarik banget lah.
Kalau ngga baca komentar dari warung tetangga, gw ngga akan mampir ke ini warung.
Tp setelah baca dari awal, ceritanya bikin ketagihan....
Ditunggu updatenya
@me_need_dick ni udah dilanjut
@dhepil , selamat melakukan ritual ya, moga sukses dan dapat pacar kayak Jeremy
@Samudera24 , makasih sarannya, sudah terlambat kalau diganti judulnya sekarang. Emang gak bakat bikin judul dan cerita hik hik hik. Silahkan dibaca lanjutannya
Setelah beberapa saat Jeremey balik dan duduk disampingku.
“Honey, I will go now. Nanti kamu diantar Pak Darmo ya, orangnya sudah menunggu didepan. Kamu pakai pakaian yang ada dilemari saja. Besok kita ambil motor dan barang barangmu. Besok libur kan?”
“Iya sayang, memangnya kamu mau kemana sekarang?”
“Gak kemana mana, ini mau ngurusin sesuatu?”
“Apa?” tanyaku
“Kerjaan honey. Semoga aku bisa menjemputmu nanti malam”
“Kalau gak bisa gak apa apa sayang, aku bisa tidur di kos saja, kan kalau jalan gak terlalu jauh”
“Aku akan jemput kamu”
“Hmmmmmmmmm”
“Just do my word” katanya
Aku cemberut, masak aku harus mengikuti semua perkataannya, emang aku budaknya apa batinku. Sebel sama pacarku ini, apa apa harus dituruti. Ia langsung memelukku dan menciumku, ciuman yang hangat dan ringan.
“Please, untuk sekarang dengarkan aku ya?”
“Iya sayang. Tapi jangan terlalu berlebihan. Aku gak enak sama kamu, aku gak mau menjadi bebanmu sayang, aku bisa menjaga diriku sendiri”
“I know, tapi untuk kali ini dengarkan aku ya”
“Iya deh”
“Good boy” katanya
“Wex, emang aku apaan, kayak peliharaanmu aja” kataku dan dia hanya ketawa lepas mendengar kata kataku
“Aku pergi sekarang honey, jangan nakal ya”
“Iya, kamu juga jangan nakal, pasti banyak yang godain”
“Hatiku cuma milikmu sayang”
“Gombal ah”
“Trus me honey”
“Iya iya, sana pergi” kataku
Dan sorenya beneran aku diantar supir, serasa jadi anak orang kaya kayak di sinetron sinetron (mimpi kali ye). Sampai di tempat kerja aku langsung memulai pekerjaanku, tadi ditanyain kok diantar pake mobil, aku bilang aja diantar temen (untung gak lihat siapa yang ngantar, kalau lihat bisa bisa aku dibilang kok temennya om om hehehehehe).
Malam itu sibuk, dan ada pelanggan yang resek, minta ini minta itu, komplen makanannya keasinan dsb. Aku dengerin saja, enek sama orang kayak gitu, ini kan cuma warung tenda biasa bukan restoran yang harganya muahal dan rasanya uenak banget (walaupun harus kuakui rasa makanan disini memang enak) tapi komplen sampai mendetail gitu bikin bete. Masak minta irisan timun, eh setelah dikasih bilang timunnya ketuaan. Bawa aja sendiri dari rumah kalau mau komplen yang keterlaluan, dasar sarap. Tapi buntut buntutnya gak enak diaku, masak akhirnya minta no HP ku, alasannya nanti kalau sakit perut bisa menghubungi yang bertanggung jawab. Dasar memang orang sarap, kukasih aja nomor sembarangan, emang aku peduli.
Tapi selain orang itu suasana warung malam itu lancar dan yang datang ramai, jam 10 malam sudah habis dan aku bisa pulang. Aku telpoin saja Jeremy (maunya SMS sih biar ngirit, tapi pasti dia ngomel kalau cuma di SMS)
“hallo” kataku
“Hallo honey, sudah selesai?”
“Sudah, sudah selesai belum kerjaannya, kalau belum aku pulang ke kos saja”
“Sudah kok, tunggu seperempat jam ya”
“Iya, udah dulu ya ngirit pulsa, bye”
“Bye honey love you”
Langsung aku matiin sambungan telpon, aku sebenarnya mau bilang sayang sama dia tapi takut ada yang dengar, nanti ada gosip macam macam.
“Ron, ini ya untuk hari ini” kata bos ku menyerahkan uang 30rb padaku. Ya, memang segitu pendapatanku untuk sekali kerja, tapi sering dapat bonus juga untuk akhir bulan.
“Makasih bos”
“Oh ya, gimanakeadaan kamu? Sudah baikan?”
“Lumayan bos, makasih ya diijinin libur kemarin”
“SIP gak apa apa. Oh ya, ini dibawa pulang ya buat makan malam ini”
“Makasih ya bos”
“Gak usah dipikirin”
Akhirnya dia meninggalkanku, memang dia tahu kondisiku dan tiap malam aku selalu dibawain lauk (sisa atau memang disimpan aku gak tahu. Yang lain juga dibawain kok jadi gak pilih kasih). Akhirnya aku menunggu Jeremi di pinggir jalan. Gak lama kemudian ada mobil hitam mendekat, aku tidak tahu siapa dia, mungkin orang mau nanya kali, nanya jalan maksudnya (moga moga enggak nawar aku deh heheheh). Setelah berhenti pintu depan terbuka.
“Masuk honey”
Ow, ternyata Jeremy, pacarku ternyata heheheheh. Aku langsung masuk. Setelah duduk dan menutup pintu, sebelum menjalankan mobil dia mencium pipiku.
“Bau sangit honey”
“Ngapain juga cium cium, kan baru kerja sayang, banyak asap”
“Bercanda sayang, tetap ganteng kok”
“Uhhhhh”
“Beneran sayang”
“makasih ya”
“Sudah makan belum honey”
“Malam belum sih, tapi ini dibawain nasi dan lauk oleh bos”
“Apaan tu, buang aja sana”
“Dasar deh, mubazir kalau dibuang, ini masih enak sayang”
“Ih, apaan tuh. Kita mampir cari martabak yuk honey”
“Aku mau beli air jahe aja”
“Dimana tu belinya, bikin aja deh, nanti aku minta mang hadi bikinin buat kamu”
“Beli saja di pinggir jalan, banyak tu warung tenda”
“Gak higienis honey, nanti kamu sakit”
“Ahhhhhhhh, gak lah”
“Nanti dibikinin mang Hadi saja, kita beli martabak saja”
Setelah beli martabak (mahal ternyata, mending beli aja dipinggir jalan tu udah dapat banyak), lalu kita balik ke rumah. Langsung aku mandi, aku gak mau bau asap, aku juga harus menjaga penampilan dan menghargai dia (terpaksa sih sebenarnya). Setelah bau asap hilang dan yang tercium adalah wangi sabun aku keluar dan berganti pakaian dengan kaos dan celana pendek. Sudah tersedia juga segelas coklat hangat untukku.
“Come here honey, ayo dimakan”
“Iya, sekalian aja makan yang dari bos tadi, ada ayam goreng kayaknya”
“Aku makan ini saja honey”
“Memang kenapa sih”
“Gak higienis sayang”
“Bersih kok, aku tahu sendiri kok bagaimana masakan disana”
“masak sih”
Ah, terserah deh, aku lapar. Akhirnya sepotong ayam bakar dan nasi yang dibungkus kertas coklat aku makan. Aku pindahin dulu sih ke piring hehehehhe. Enak rasanya, biasanya aku makan lauknya separo dan yang separo aku makan buat sarapan pagi, tapi kali ini kayaknya gak bisa. Daripada dibuang kan mending dimakan. Tandas juga, masih lapar sih (dasar rakus) perut ini. Tertarik tu sama martabak hehehehhe.
“Sayang, minta ya, aku masih lapar”
“Kalau masih lapar minta mang Hadi aja masakin buat kamu”
“Gak perlu, dia sudah tidur”
“Gak apa apa kok, aku panggilin ya”
Aku langsung cium bibirnya (daripada dia teriak teriak manggil mang Hadi)
“makan martabak aja deh, boleh kan?”
“Tentu honey”
Setelah makan aku minta ijin buat internetan, aku harus membuka email dan membantu temenku jualan di net. Aku internetan dikamar, Jeremy sudah merebahkan tubuhnya di kasur, dia tidur Cuma pakai celana pendek saja (So hot dan sexy). Aku bener bener gak tahu gimana dia bisa gak kedinginan dalam ac gini, aku mau pake jaket ah, dingin banget, mana cuma pake kaos dan celana penek. Tapi malu juga dan takut dianggap kampungan (hehehehhe, padahal memang iya), akhirnya sambil menahan dingin aku berselancar didunia maya.
Selama dua jam aku sudah selesai melakukan pekerjaanku dan ternyata hasilnya lumayan, banyak yang memesan, aku sudah simpan di flashdish, tinggal diprint dan dikasih ke temenku besok, kalau enaggak ya aku email saja ke dia siapa yang pesan dan jumlahnya. Nanti tinggal dapat fee nya diakhir bulan. Ah capek juga, aku segera naik ke kasur dan aku memeluknya, memeluknya sedikit mengurangi rasa dingin kamar ini. Entah sadar atau gak dia balik memelukku, aku senang dan aku segera terlelap.
Paginya aku mendapat kejutan yang aku tidak suka, aku dibangunkan pagi pagi buta dan aku masih ngantuk
“Let’s jogging honey”
“Masih ngantuk sayang”
“Ayo kita lari pagi biar badan sehat”
“jam berapa sekarang?”
“Jam 5 sayang lebih sedikit, sudah siang”
“Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh, sana lari sendiri, ogah”
“Ayolah” dia memaksaku bangun dan aku terpaksa ikut bangun dan ikut lari pagi
Menyebalkan, aku paling gak suka lari pagi, capek plus capek plus capek. Tapi dia dengan santainya lari keliling kompleks (atau jalan gak tahu deh). Akhirnya jam 6 kita balik, segar sih, tapi kakiku rasanya sakit dan kram. Aku ngambek.
“kakiku sakit sayang”
“Itu berarti kamu jarang olahraga, mulai sekarang kamu harus olahraga”
“Ogah, cukup sekali ini saja”
“Biar sehat honey”
“No” kataku
Dan aku paling malas olahraga, besok besok aku malas dan gak mau kalau diajak lari pagi (walau aku ragu aku bisa menolak dia). Siangnya kami jalan dan muter muter, ke mall dan Jeremy beli jam (aku ditawarin tapi gak mau, buat apa juga kan sudah ada HP, ngeyel sampai dilihatin penjaganya karena aku menolak. Sukur kali ini sukses tolakanku). Kemudian kita masuk ke sebuah rumah makan dan toko pakaian (gak beli disana, aku heran saja cuma aku disuruh nunggu dan dia ngobrol sama yang punya kayaknya). Kemudian ke kosku mengambil barang barangku. Aku naik motor akhirnya karena aku mau bawa motorku ke rumahnya. Akhirnya semua selesai.
Aku sedang didalam kelas, ada kuliah hari ini dan kulihat Sony masuk ruangan, aku buang muka dan tiba tiba dia duduk disebelahku.
karyamu selalu kutunggu
Makasih ud mantion